Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Guru Pembimbing:
Ria Apriyanti, S.Pd

Disusun Oleh:
1. Jericka Putri Dwi Gusmao (21)
2. Nania Sabrina (27)
3. Ramanda Rafi Esnawan (34)
4. Selma Amberly (38)
5. Thalita Salsabilla (39_

SMA Negeri 42 Jakarta


Jl. Rajawali Halim Perdana Kusuma, Makasar, RT 3/ RW 11, Halim Perdana Kusumah, Kec.
Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
(Penurunan Titik Beku Larutan dan Tekanan Osmosis)

1. Tujuan Percobaan
 Mengamati proses penurunan titik beku pada berbagai jenis larutan.
 Mengamati proses terjadinya peristiwa osmosis pada kentang, wortel dan mentimun.

2. Landasan Teori
Dasar teori sifat koligatif larutan adalah penambahan zat terlarut yang tidak mudah
menguap dalam pelarut mengakibatkan terjadinya perubahan sifat larutan yang hanya
bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.  

Sifat-sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut disebut
sebagai sifat koligatif larutan.

Penurunan titik beku adalah sifat koligatif larutan dimana zat terlarut yang
ditambahkan akan menurunkan titik beku dari pelarut murni nya. Penurunan titik beku
disebabkan oleh adanya partikel zat terlarut yang menghalangi sesame molekul pelarut untuk
saling berinteraksi membentuk fasa padatnya. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus
membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama
daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan
oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka
titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Seperti yang kita tahu bahwa titik
beku pelarut murni berada pada suhu 0ºC, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita
tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0ºC
lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0ºC, dan inilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.

Osmosis adalah pergerakan molekul atau ion dari daerah konsentrasi rendah (larutan
encer) ke daerah dengan konsentrasi tinggi (larutan pekat) melalui lapisan semipermeable
masuknya larutan ke dalam sel sel endodermis merupakan contoh proses osmosis.
Proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut
telah mencapai keseimbangan. Pada keseimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian
larutan encer dan larutan pekat. Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya
perbedaan tekanan di antara kedua larutan.
Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan encer
sebesar tekanan osmotic. Tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul molekul pelarut ke larutan yang lebih pekat melalui membrane
semipermeable (proses osmosis) disebut tekanan osmotic.

3. Alat dan bahan yang digunakan:


a. Penurunan Titik Beku
Alat: Bahan:
1. Gelas 1. Es batu (3)
2. Sendok 2. Air
3. Gula
4. Cuka
5. Garam

b. Tekanan Osmosis
Alat: Bahan:
1. Gelas 1. Timun
2. Sendok 2. Wortel
3. Pisau 3. Kentang
4. Penggaris 4. Gula
5. Garam
6. Air

4. Cara Kerja:
a. Penurunan Titik Beku Larutan
1. Siapkan 5 gelas yang ukurannya sama rata.
2. Masukkan es batu ke dalam masing-masing gelas dengan takaran yang sama sebanyak
2 sdm.
3. Tambahkan masing-masing bahan pada setiap gelas.
 Gelas pertama hanya berisi es batu saja
 Gelas kedua ditambahkan 2 sdm tepung
 Gelas ketiga ditambahkan 2 sdm gula
 Gelas keempat ditambahkan 2 sdm garam
 Gelas kelima ditambahkan 2 sdm cuka
4. Nyalakan stopwatch, dan Diamkan selama 15 menit, amati es batu mana yang paling
cepat mencair. Catat waktu mulai mencair untuk masing-masing es batu.

b. Tekanan osmosis pada kentang, wortel, dan mentimun


1. Siapkan 3 potong wortel ukuran 1 x 5 cm, dan cuci wortel tersebut dengan air sampai
bersih.
2. Selanjutnya siapkan 3 buah gelas yang diisi dengan air yang sama rata sebanyak 1/2
gelas.
3. Pada gelas kedua masukkan 2 sendok makan garam lalu aduk.
Pada gelas ketiga masukkan 2 sendok makan gula lalu aduk.
4. Masukkan potongan wortel ke masing-masing gelas.
5. Rendamlah potongan wortel tersebut selama 30 menit.
6. Setelah 30 menit, ukur wortel yang telah direndam di air biasa, larutan gula dan larutan
garam.
7. Ulangi prosedur no 1-6, ganti wortel dengan kentang.
8. Ulangi prosedur no 1-6, ganti kentang dengan mentimun.

5. Hasil Pengamatan
A. Penurunan Titik Beku Larutan
Gelas Perlakuan Waktu pertama Hasil pengamatan
mencair
1 Es batu (1) 7 menit Apabila es batu didiamkan tanpa
adanya campuran bahan maka es
tersebut akan mencair dalam
waktu 7 menit
Es batu (2) 7 menit 54 detik Apabila es batu didiamkan tanpa
adanya campuran bahan maka es
tersebut akan mencair dalam
waktu 7 menit 54 detik
3 Es batu + tepung 17 menit 41 detik Apabila es batu yang dicampur
tepung didiamkan maka
membutuhkan waktu 17 menit 41
detik untuk mencair
4 Es batu + gula 13 menit 36 detik Apabila es batu yang dicampur
dengan gula didiamkan maka
membutuhkan waktu 13 menit 36
detik untuk mencair
5 Es batu + garam 6 menit Es batu yang dicampur dngan
garam dan didiamkan akan
membutuhkan waktu 6 menit
untuk mencair
6 Es batu + cuka 8 menit 10 detik Es batu yang dicampur dengan
cuka membutuhkan waktu 8
menit 10 detik untuk mencair
B. Tekanan Osmosis
1. Wortel
No. Perlakuan Panjang awal Panjang akhir Tekstur
(cm) (cm)
1 Wortel dalam air biasa 5 cm 5 cm keras
2 Wortel dalam air garam 5 cm 5 cm sedikit lunak
3 Wortel dalam air gula 5 cm 5 cm keras
2. Kentang
No. Perlakuan Panjang awal Panjang akhir Tekstur
(cm) (cm)
1 Kentang dalam air biasa 5 cm 5 cm keras
2 Kentang dalam air garam 5 cm 5cm lunak
3 Kentang dalam air gula 5 cm 4,8 cm sedikit lunak

3. Mentimun
No. Perlakuan Panjang awal Panjang akhir Tekstur
(cm) (cm)
1 Mentimun dalam air biasa 5 cm 5 cm keras
2 Mentimun dalam air garam 5 cm 4,8 cm lentur dan
lunak
3 Mentimun dalam air gula 5 cm 5 cm sedikit lunak

6. Pembahasan
Pada percobaan titik beku, kami mencampurkan es dengan gula, garam, tepung, cuka,
dan air. Kami pun mendapatkan hasil yang sangat berfariatif. Pada percobaan (1) garam
membutuhkan waktu 6 menit untuk mencair, (2) gula membutuhkan waktu 13 menit 36 detik
untuk mencair, (3) tepung membutuhkan waktu 17 menit 1 detik, (4) cuka membutuhkan
waktu 8 menit 10 detik. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jika es batu dicampurkan
dengan bahan elektrolit seberti garam, maka titik beku pada es batu akan semkin rendah,
sehingga di luar lemari pendingin, es batu akan lebih cepat mencair.

Pada percobaan tekanan osmotik, kelompok kami mencampurkan wortel, kentang,


mentimun masing masing dengan air biasa, air garam, dan air gula selama kurang lebih 20-25
menit untuk melihat perbedaan ukuran masing masing bahan pada awal dan akhir percobaan.
Dari percobaan tersebut kami mendapati beberapa perbedaan yaitu (1) Wortel yang dicampur
dengan air garam menjadi sedikit lebih lunak namun tidak terdapat perbedaan dalam ukuran,
(2) Kentang dalam air garam menjadi lunak namun tidak terdapat perbedaan dari segi ukuran,
(3) Kentang dalam air gula menjadi sedikit lebih lunak dan terjadi penyusutan sekitar 0,2 cm
sehingga ukuran kentang menjadi 4,8 cm, (4) Sama dengan kentang dalam air gula, mentimun
dalam air garam menjadi lunak dan mengalami penyusutan hingga 4,8 cm, (5) Mentimun
dalam air gula tidak mengalami perubahan ukuran namun teksturnya menjadi sedikit lentur
dan lunak. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam bahan memiliki konsentrasi lebih rendah
dari konsentrasi larutan di luarnya sehingga air yang berada dalam wortel, kentang, dan timun
bergerak ke larutan di luarnya. Namun beberapa percobaan yang lain tidak mengalami
perubahan ukuran. Hal ini dikarenakan konsentrasi dalam bahan murni tersebut lebih tinggi
sehingga air, gula, dan garam bergerak ke larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah
yaitu bahan murni itu sendiri

7. Kesimpulan
a. Titik beku:
1. Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan
2. Penurunan titik beku larutan (Tf) berbanding lurus dengan molalitas larutan
3. Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan
4. Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion – ion
semakin bebas
5. Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya
6. Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik
beku.

b. Tekanan osmosis:
Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa perubahan ukuran bahan murni tergantung pada tingkat konsentrasi
larutan yang dicampurkan
8. Lampiran Foto diri saat melakukan percobaan
 Saat menyiapkan alat dan bahan (1)

 Saat melakukan percobaan (2)

 Dengan bahan pada awal pengamatan (1)

 Dengan bahan pada akhir pengamatan (2)

Anda mungkin juga menyukai