Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH GARAM DAN ES BATU

PADA PROSES PEMBUATAN ES LILIN

I. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh garam dan es batu dalam pembuatan es lilin?

II. Dasar Teori

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, akan tetapi
bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sedangkan larutan itu sendiri adalah
campuran homogen antara dua atu lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat
berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut.

Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit. Hal
tersebut terjadi karena zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai
menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut dalam larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai
menjadi ion-ion. Sesuai hal tersebut, maka sifat koligatif larutan non-elektrolit lebih rendah daripada
sifat larutan elektrolit.

Adapun titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada 0˚C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan
uap es. Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

Pembuatan es lilin melibatkan penurunan titik beku larutan. Temperatur normal campuran es dan air
adalah 0°C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es lilin karena adanya perubahan
konsentrasi larutan. Untuk mencapai suhu yang lebih rendah diperlukan garam dalam proses
pembekuan es lilin. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif
murah. Garam mampu menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan garam, es mencair dan
terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari
luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es lilin maka hasilnya adalah es lilin yang padat.

III. Hipotesis

Penggunaan garam dan es batu dapat mempercepat proses pembuatan es lilin.


IV. Eksperimen

1. Tujuan : Mengetahui pengaruh garam dan es batu pada proses pembuatan es krim.
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Variabel :
a. Variabel bebas : jenis garam, pengadukan adonan
b. Variabel kontrol : jumlah dan takaran bahan yang digunakan
c. Variabel terikat : kecepatan proses pembekuan adonan
5. Alat dan Bahan :

Alat :

 Panci
 Pengaduk
 Wadah (sebanyak yang diperlukan)

Bahan :

a. Es Lilin

 100 gr susu bubuk


 6 lembar duan pandan
 3 liter air mineral
 1 liter santan kelapa
 100 gr gula pasir
 Perasa sesuai selera
 Plastik berbentuk lonjong
 Tusuk sate yang dipotong-potong pendek secukupnya

b. Campuran Pendingin

 Garam dapur secukupnya


 Es batu secukupnya

6. Langkah Kerja :
1. Campur air dan gula, rebus hingga mendidih. Lalu tambahkan daun pandan.
2. Masukkan santan kelapa, aduk hingga merata dengan api kecil.
3. Angkat adonan es, pisahkan menjadi beberapa bagian untuk diberi perasa.
4. Tambahkan perasa buah-buahan dan cokelat.
5. Masukkan ke dalam plastik.
6. Masukkan ke dalam wadah yang telah diisi dengan es batu dan garam dapur hingga membeku.
7. Setelah beku, potong dan tancapkan tusuk sate.

V. Hasil Kerja dan Pembahasan

VI. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai