OLEH:
NIM: 2014314901035
Hari :
Tanggal :
Disusun oleh
Mahasiswa/ Praktikan
i) Riwayat keluarga.
Memiliki riwayat keluarga stroke meningkatkan kemungkinan seseorang
terserang stroke.
j) Usia dan jenis kelamin.
Semakin tua Anda, semakin besar kemungkinan Anda untuk mengalami
stroke. Untuk usia 65 dan lebih tua, laki-laki berada pada risiko yang lebih
besar daripada wanita.
2.5 Manifestasi klinis Cerebrovascular Accident
1) Nyeri kepala akut dan terasa berat,
2) leher bagian belakang kaku,
3) muntah,
4) penurunan kesadaran yang berkembang cepat sampai keadaan koma
5) Pasien dengan perdarahan pada lobus temporal atau lobus frontal dapat
mengalami seizure/kejang tiba-tiba yang dapat diikuti kelumpuhan
kontralateral
6) 90% menunjukkan adanya darah dalam cairan serebrospinal (bila perdarahan
besar dan atau letak dekat ventrikel), dari semua pasien ini 70-75% akan
meninggal dalam waktu 1-30 hari, biasanya diakibatkan karena meluasnya
perdarahan sampai ke system ventrikel, herniasi lobus temporalis, dan
penekanan mesensefalon, atau mungkin disebabkan karena perembasan
darah ke pusat-pusat yang vital
7) Berdasarkan area yang terkena serangan :
a. Hemiparesis: paralisis/kelumpuhan otot pada salah satu sisi tubuh
b. Dysphasia : kesulitan dalam mengucapkan atau menyusun kata-kata
c. Perubahan visual : perubahan lapang pandang penderita.
d. Penurunan level kesadaran : penurunan Glasgow coma scale
e. Ataksia: kegagalan otak untuk mengontrol pergerakan tubuh, sehingga
gerakan tubuh menjadi tidak terkendali
DO : Metabolisme otak
- Pasien mengalami terganggu
penurunan kesadaran:
Peningkatan tekanan
Samnolen
intracranial
- Edema
- GCS : 335 Suplai darah dan O2 ke
- SaO2: 99 otak menurun
- TD: 170/99
- Nadi: 80 Ketidakefekktifan
- RR: 18 perfusi jaringan
- Suhu: 36 c cerebral
- CRT < 2 detik
- Akral hangat
- Hasil ct scan: Infark
multiple di nukleus
10-012022 DS: Hambatan komunikasi Hipertensi tidak
- Keluarga mengatakan verbal berhubungan terkontrol
pasien tidak nyambung dengan penurunan
saat diajak bicara sirkulasi ke otak Peningkatan tekanan
pada sistem vaskular
- Pasien mengalami pelo
serebral
DO: 00051
- Pasien terlihat hanya Domain 5 Ruptur pembuluh darah
bisa menggerakan (persepsi/kognsi)
mulutnya tanpa ada Kelas 5 Darah masuk ke dalam
jaringan serebral
suara
- Hemiparesis Hemoragic serebral
Rembesan darah
mengenai lobus motorik
Gangguan komunikasi
verbal
10-01-2022 DS: Gangguan mobilitas Hipertensi tidak
- Keluarga mengatakan fisik berhubungan terkontrol
pasien tiba-tiba dengan kerusakan
badanya lemas neuravaskuler Peningkatan tekanan
pada sistem vaskular
- Bicara tidak nyambung serebral
DO : 00085
- Pasien mengalami Domain 4 Ruptur pembuluh darah
Resiko infeksi
2. Hambatan komunikasi Status neurologi: Sensori Kranial/Fungsi Motorik Peningkatan Komunikasi: Kurang Bicara
(0913)
verbal b.d penurunan (4976)
sirkulasi otak Definisi: kemampuan saraf kranial untuk Definisi : penggunaan strategi peningkatan
menyampaikan impuls sensorik dan motorik
kemampuan kumunikasi bagi orang yang
Skala outcome 2 ke 4
memilii gangguan bicara
Indikator 1 2 3 4 5 Aktivitas-aktivitas :
091302 Penglihatan 1 2 3 4 5
1. Monitor proses kognitif pasien
091317 Berbicara 1 2 3 4 5
091307 Gerakan otot wajah 1 2 3 4 5 2. Monitor terkait dengan perasaan frustasi
091310 Gerakan lidah 1 2 3 4 5 dan depresi
091319 Kekuatan otot 1 2 3 4 5
3. Kenali emosi dan perilaku fisik pasien
bilateral
091326 Kelumpuhan wajah 1 2 3 4 5 4. Gunakan metode alternative untuk
unilateral
berkomunikasi dengan berbicara
menggunakan media
1= Deviasi berat dari kisaran normal / Berat
5= Tidak ada deviasi dari kisaran normal / 5. Jaga lingkungan yang terstruktur dan
Tidak ada pertahankan rutinitas
6. Ulangi apa yang di sampaikan pasien
Instruksikan pasienuntuk berbicara pelan
7. Izinkan pasien untuk sering mendengar
dengan cara yang tepat
8. Sediakan penguatan positif dengan cara
yang tepat
9. Berikan dukungan baik pada pasien dan
keluarga
10. Berkolaborasi dengan ahli terapis
dan dokter
3. Nyeri akut b.d agen Tingkat Nyeri (2102) Manajemen Nyeri (1400)
cedera biologis Definisi: keparahan nyeri yang diamati atau dilaporkan Definisi: pengurangan atau reduksi nyeri
Skala Outcome: 2 ke 4 sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat
Definisi: pengalaman Indikator 1 2 3 4 5 diterima oleh pasien
sensori dan emosional 210201 Nyeri yang dilaporkan 1 2 3 4 5
tidak menyenangkan Akitivitas-aktivitas:
yang muncul akibat 210204 Panjangnya episode 1 2 3 4 5 1. Gali bersama pasien faktor-faktor yang
kerusakan jaringan nyeri dapat menurunkan atau memperberat
actual atau potensial. nyeri
210210 Frekuensi nafas 1 2 3 4 5
2. Ajarkan penggunaan teknik non
210220 Denyut nadi radial 1 2 3 4 5
Kode: 00132 farmokologi
210212 Tekanan darah 1 2 3 4 5
Domain 12: 3. Berikan individu penurunan nyeri yang
Kenyamanan optimal dengan peresepan analgesik
1= Berat / deviasi berat dari kisaran normal
Kelas 1: Kenyamanan 4. Gunakan tindakan pengontrol nyeri
5= Tidak ada / Tidak ada deviasi dari kisaran normal
sebelum nyeri bertambah berat
fisik 5. Mulai dan modifikasi tindakan
pengontrol nyeri berdasarkan respon
pasien
6. Pilih dan implementasikan tindakan
yang beragam (misalnya farmakologi,
nonfarmakologi, interpersonal) untuk
memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai
dengan kebutuhan
7. Libatkan keluarga dalam modalitas
penurun nyeri
8. Evaluasi keefektifan dari tindakan
pengontrol nyeri yang dipakai selama
pengkjian nyeri yang dilakukan
4. Gangguan mobilitas Toleransi Terhadap Aktivitas (0005) 1. Terapi Aktivitas (4310)
fisik b.d kerusakan Definisi : respon fisiologis terhadap pergerakan yang Definisi : peresepan terkait dengan
memerlukan energi dalam aktivitas sehari-hari. menggunakan bantuan aktivitas fisik,
neurovascular
kognisi, sosial, dan spiritual untuk
Skala Target Outcome dipertahankan pada 2 meningkatkan frekuensi dan durasi dari
ditingkatkan ke 4 aktivitas kelompok.
(skala 1-5, 1: sangat terganggu, 5: tidak terganggu) Aktivitas-aktivitas :
Skala Outcome Keseluruhan 1. Pertimbangkan kemampuan klien dalam
Indikator 1 2 3 4 5 berpartisipasi melalui aktivitas spesifik.
000501 Saturasi oksigen 2. 1. Berkolaborasi dengan (ahli) terapis fisik
1 2 3 4 5
ketika beraktivitas okupasi dan terapis rekreasional dalam
000502 Frekuensi nadi perencanaan dan pemantauan program
1 2 3 4 5
ketika beraktivitas aktivitas, jika memang diperlukan.
000503 Frekuensi
bernafas ketika 1 2 3 4 5 3. 2.Pertimbangkan komitmen klien untuik
beraktivitas meningkatkan frekuensi dan jarak aktivitas.
000508 Kemudahan
4. 3.Dorong keterlibatan dalam aktivitas
bernafas ketika 1 2 3 4 5
kelompok maupun terapi, jika memang
beraktivitas
diperlukan.
000504 Tekanan darah
1 2 3 4 5
sistolik ketika beraktivitas 5. 4. Bantu dengan aktivitas fisik secara teratur
000505 Tekanan darah (misalnya, ambulansi, transfer atau
1 2 3 4 5
diastolik ketika bernafas berpindah, berputar dan kebersihan diri),
000506 Tekanan/hasil sesuai dengan kebutuhan.
1 2 3 4 5
EKG (Elektrokardiogram)
000507 Warna kulit 6. 4. berikan aktivitas motorik untuk
1 2 3 4 5
000509 Kecepatan mengurangi terjadinya kejang otot.
1 2 3 4 5
berjalan
000510 Jarak berjalan 7. 5. Bantu klien untuk meningkatkan motivasi
1 2 3 4 5
diri dan penguatan.
000511 Toleransi dalam
1 2 3 4 5
menaiki tangga 8. 6. Monitor respon emosi, fisik, social dan
000516 Kekuatan tubuh spiritual terhadap aktivitas.
1 2 3 4 5
bagian atas
000517 Kekuatan tubuh 9.
1 2 3 4 5
bagian bawah 2. 2. Peningkatan Mekanika Tubuh (0104)
000518 Kemudahan
dalam melakukan Definisi : memfasilitasi penggunaan postur
Aktivitas Hidup Harian 1 2 3 4 5 dan penggerakan dalam aktivitas sehari-hari
(Activities of Daily untuk mencegah kelelahan dan ketegangan
Living/ADL) atau injuri musculoskeletal.
000514 Kemampuan
untuk berbicara ketika 1 2 3 4 5 Aktivitas-aktivitas
melakukan aktivitas fisik
1. Kaji komitmen pasien untuk belajar dan
menggunakan postur (tubuh) yang benar.
2. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam
mengembangkan peningkatan mekanika
tubuh.
3. Kaji pemahaman pasien mengenai
mekanika tubuh dan latihan.
4. Informasikan pada pasien tentang
pentingkan postur yang benar untuk
mencegah kelelahan,ketegangan dan
injuri.
5. Kaji kesadaran pasien tentang
abnormalitas musculoskeletal.
6. Bantu pasien untuk memposisikan tidur
yang tepat
7. Bantu pasien untuk menghindari duduk
dalam waktu yang lama dan posisi yang
sama.
8. Gunakan prinsip mekanika tubuh ketika
menangani pasien dan memindah
peralatan
9. Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi latihan postur yang
sesuai.
10. Bantu pasien untuk memilih aktivitas
pemanasan sebelum melakukan
aktivitasnya.
11. Bantu pasien untuk latihan ROM pasif
dan aktif
5. Resiko infeksi b.d 11. Keparahan infeksi (0703) 1. Kontrol Infeksi (6540)
Definisi : meminimalakan penerimaan dan
agens cedera biologis Definisi : keparahan tanda dan gejala infeksi.
tranmisis agen infeksi
Skala outcome Dipertahankan 3 di tingkatkan ke 4 Aktifitas-aktivitas :
1. bersihkan lingkungan dengan baik
Indikator 1 2 3 4 5 setelah digunakan setiap untuk pasien
710201 Kemerahan 1 2 3 4 5 2. peralatan perawatan perpasien sesuai
protokol intusi
710202 Nyeri 1 2 3 4 5 3. insolasi orang yng terkena penyakit
710203 Ketidakstabilan suhu 1 2 3 4 5 menular
710220 Demam 1 2 3 4 5 4. terapkan isolasi sesuai tindakan
710212 Colonisasi kultur urin 1 2 3 4 5 pencegahan yang sesuai
a. 5. ajarkan cuci tangan pada keluarga
6. lakukan tindaan pencegahan yang
b. 2. Kontrol Resiko: Proses Infeksi (1924) bersifat universal
Definisi : Tindakan individu untuk mengerti, mencegah, 7. gosok kulit pasien dg agen anti bakteri
yang sesuai
mengeliminasi, mengurangi ancaman terkena infeksi. 8. pastikan pennagan aseptik
Skala Traget Outcome: 9. pastikan teknik perawatan luka yang
tepat
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan 4 10. berikan terapi antibiotik yang sesuai
Planning :
Lanjutkan intervensi no 1-5
2 Rabu, Hambatan 1. Memonitor TTV dengan hasil 13.00 Subjektif :
12/01/2022 komunikasi - TD : 172 / 93 mmHg - Keluarga mengatakan
Verbal - Nadi : 91x/menit pasien tidak nyambung
- Suhu : 36,4oC saat diajak bicara
- RR : 24 x/menit - Pasien mengalami pelo
2. Memberikan komunikasi secara Objektif :
alternatif tentang kebutuhannya - Pasien terlihat hanya bisa
3. Memenuhi kebutuhan ADL menggerakan mulutnya
4. Memenuhi kebutuhan pasien tanpa ada suara
5. Diskusi mengenai kebiasaan - Hemiparesis
dan pekerjaan pasien
6. Melatih kemampuan bicara Asassment
7. Berkolaborasi dengan dokter Masalah Hambatan
komunikasi verbal belum
teratasi
Planning :
Lanjutkan intervensi no 1-6
3 Rabu, Nyeri akut 1. Memonitor TTV dengan hasil 13.00 Subjektif
10/11/2021 ̵ TD : 172 / 93 mmHg DS:
̵ Nadi : 91x/menit - Pasien mengatakan nyeri
̵ Suhu : 36,4oC kepala
̵ RR : 24 x/menit - P: Nyeri
Q: Seperti ditekan
2. Kontrol nyeri
R: Di kepala sebelah
3. Memberikan obat anti nyeri
kanan
4. Melakukan penilaian
S: Skala 3
komprehensif pada sirkulasi
T: Terus menerus
perifer
5. Berkolaborasi dengan dokter
Objektiv:
- Pasien terlihat
memegangi kepala
- Pupil isokor
Asassment
Masalah nyeri akut teratasi
sebagian
Planning :
Lanjutkan intervensi no 1-6
4. Rabu, Hambatan 1. Memonitor TTV dengan hasil 14.00 Subjektif:
10/11/2021 mobilitas fisik TD : 172 / 93 mmHg - Keluarga mengatakan
Nadi : 91x/menit pasien tiba-tiba badanya
Suhu : 36,4oC lemas
RR : 24 x/menit - Bicara tidak nyambung
2. Ajarkan pasien untuk latihan Objektif:
ROM aktif dan pasif
- Pasien mengalami
3. Bantu dengan aktivitas fisik
secara teratur (misalnya, penurunan kesadran
ambulansi, transfer atau
- Pupil isokor
berpindah, berputar dan
kebersihan diri), sesuai dengan - Pasien kesulitan dalam
kebutuhan.
mengerakan posisi
4. berikan aktivitas motorik untuk
mengurangi terjadinya kejang - Kekuatan otot
otot.
5. Bantu klien untuk meningkatkan
motivasi diri dan penguatan. 2 5
6. Monitor respon emosi, fisik, 2 5
social dan spiritual terhadap
aktivitas. Asassment
Masalah Hambatan
mobilitas fisik belum
teratasi
Planning :
Lanjutkan intervensi no 1-6
5. Rabu, Resiko infeksi 1. Memonitor TTV dengan 14.20 Subjektif:
10/11/2021 3. Melakukan penilaian
komprehensif pada sirkulasi Objektiv :
perifer dengan hasil nadi Pasien post operasi
91x/menit, CRT > 3 detik, warna Cranialostomi
kulit kemerahan dan akral teraba Asassment
hangat Masalah resiko infeksi
4. Membersihkan lingkungan teratai sebagian
pasien Planning :
5. Berkolaborasi dengan dokter Lanjutkan intervensi no 1-5
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
Departemen : Kep. Gawat Darurat dan Kritis Persepti : Karina Indana Zulfa
Periode : 10 - 13 Januari 2022 Perseptor: Ns. Risna Yekti Mumpuni.,M.Kep
Tempat : RSUD Karsa Husada Batu Minggu : Ke-