NomorIndukMahasiswa/NIM : 043416065
TanggalLahir :22September2001
NEGARAKode/NamaUPBJJ :50/SAMARINDA
TandaTanganPesertaUjian
Petunjuk
Yangbertandatangandibawahini:
NamaMahasiswa :SeftiAuliaPoetri
NIM :043416065
Kode/NamaMataKuliah : ADPU4217/ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Fakultas : FHISIP
1. Saya tidak menerima naskah UAS THEdari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
padalamanhttps://the.ut.ac.id.
2. Sayatidakmemberikannaskah UASTHEkepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soalujianUASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagaipekerjaansaya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
denganaturanakademikyangberlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia
menjunjungtinggiketertiban,kedisiplinan,danintegritasakademikdengantidakmelakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui mediaapapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnyayang bertentangan dengan peraturan akademikUniversitas Terbuka.
Demikiansuratpernyataaninisayabuatdengansesungguhnya.Apabiladikemudianhariterdapatpelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademikyangditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Balikpapan, 30 Desember
2021YangMembuatPernyataan
SeftiAuliaPoetri
1. A)
Tugas Pokok Organisasi Pertamina adalah :
1. Melaksanakan pengusahaan minyak dan gas bumi dengan memperoleh hasil yang sebesar-
besarnya bagi kemakmuran Rakyat dan Negara.
2. Menyediakan dan melayani kebutuhan bahan bakar minyak dan gas bumi untuk dalam negeri.
3. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut ayat(1) diatas Pertamina berkewajiban untuk
selalu memperhatikan dan berpedoman kepada Garis-garis kebijaksanaan pemerintah
mengenai pembangunan nasional pada umumnya, kebijaksanaan perminyakan dan gas bumi
khusunya.
Secara keseluruhan Tujuan dari Perusahaan Persero ini adalah untuk mengusahakan keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien.
Dan fungsinya untuk mempercepat pengembangan bisnis baru Persero.
B)Melalui perubahan organisasi sekaligus susunan Direksi Pertamina sesuai Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan (RUPS) PT Pertamina (Persero). Hal tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan
Menteri BUMN nomor SK-198/MBU/06/2020, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pertamina,Dalam Surat Keputusan tersebut, pemegang saham menetapkan perubahan struktur
organisasi Direksi yang semula 11 orang menjadi 6 orang dan beberapa diantaranya juga mengalami
perubahan nomenklatur.
Dengan demikian, secara umum tugas Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan
portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta
menjalankan program-program nasional.
C) Dengan adanya perubahan yang terdapat di dalam tubuh BUMN maupun Pertamina(persero) itu
menjadi pencapaian yang sangat bagus, dimana sudah terealisasikan holding migas yang kita tau bahwa
indonesia sama sekali tidak punya holding migas satupun sejak dulu.
2.
1. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi, baik itu perusahaan, instansi
pemerintahan, maupun lembaga-lembaga lainnya, banyak perubahan dalam siklus hidup mereka.
Perubahan-perubahan ini tidak bisa direspons dengan perlakuan yang sama. Harus juga ada
perubahan dari sisi strategi, teknologi, perilaku anggota organisasi, dan sebagainya agar
organisasi tetap berdiri.Perubahan organisasi adalah suatu keadaan dimana
sebuah organisasi mengalami sesuatu yang berbeda dengan apa yang biasa dilakukannya untuk
mempertahankan dan atau mengembangkan organisasi tersebut. Perubahan organisasi selalu
terjadi dalam setiap organisasi baik secara sengaja atau berencana (planned change) maupun
secara tidak sengaja atau tidak berncana (haphazard change).
Perubahan organisasi didorong oleh sejumlah faktor, antara lain semakin canggihnya
teknologi, adanya kebutuhan untuk diversifikasi bisnis, juga keinginan untuk melakukan
ekspansi. Faktor-faktor ini pada akhirnya berkontribusi pada munculnya pengembangan
organisasi dengan mendorong para pemimpin organisasi untuk mengambil tindakan untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
2. Konflik Organisasi
Konflik akan terjadi apabila ada perbedaan pemahaman antara dua orang atau lebih terhadap
berbagai perselisihan, ketegangan, kesulitan kesulitan diantara para pihak yang tidak sepaham.
Konflik juga bisa memicu adanya sikap berseberangan (oposisi) antara kedua belah pihak
dimana masing masing pihak memandang satu sama lainnya sebagai lawan/penghalang dan
diyakini akan mengganggu upaya tercapainya tujuan dan tercukupinya kebutuhan masing-
masing. Terlepas dari banyaknya penyebab terjadinya konflik, perbedaan latar belakang kedua
belah pihak hingga terjadi konflik, perbedaan kepentingan diantara individu dalam kelompok/
masyarakat yang kesemuanya saling terkait dalam realita sosial yang kompleks. Konflik
bukanlah sesuatu yang haru dihindari, dianggap momok yang menakutkan dalam kehidupan
berorganisasi melalakukan kaus, dipandang sebagai dinamisator dalam setiap aktifitas
organisasi itu sendiri, tanpa konflik organisasi akan mati dan dengan adanya konflik organisasi
akan hidup dan berkembang.
Jenis-Jenis Konflik :
Ada lima jenis konflik kehidupan organisasi yaitu:
1. Konflik didalam Individu Konflik ini timbul apabila individu merasa bimbang terhadap
pekerjaan mana yang harus dilakukan, bila berbagai permintaan pekerjaan saling
bertentangan atau individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama Konflik ini timbul akibat tekanan yang
berhubungan dengan kedudukan atau perbedaan - perbedaan kepribadian. Kepribadian.
3. Konflik antara individu dan kelompok Konflik ini berhubungan dengan cara individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
Contoh, seseorang yang dihukum karena melanggar norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Adanya pertentangan kepentingan
antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi Akibat adanya bentuk persaingan ekonomi dalam sistem
perekonomian suatu Negara. Konflik semacam ini sebagai sarana untuk mengembangkan
produk baru, teknologi, jasa-jasa, harga yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya
yang tersedia secara efisien. Penyebab terjadinya konflik
Konflik didalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor Manusia
• Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental,
sikap fanatic dan sikap otoriter.
2. Faktor Organisasi
b. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai
pesialisai dalam fungsi, tugas dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik
minat antar unit terebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relative rendah
dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga
yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
c. Interdependensi Tugas Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena
menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
d. Perbedaan nilai dan persepsi Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negative,
karena merasa mendapat perlakukan yang tidak “adil”. Para manajer yang relative muda
memiliki persepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit,
sedangkan para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana.
e. Masalah status. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki
dan meningkatkan status, sedangkan unit/ departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu
yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat tidaknya
suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang
bersengketa untuk menyelesaikan konfli, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut
serta kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi
konflik yang muncul. Solusi pemecahan :
• Rujuk: Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerjasama dan menjalani
hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.
• Perusasi: Usaha mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin
timbul, dengan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan
konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
• Tawar menawar: suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling
mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi
tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit
• Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri
dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan
tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.
• Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah, akan
lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak
terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk bentuk intimidasi
lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak harus mengalah dan menyerah
secara terpaksa.
• Interveni (campur tangan) pihak ketiga: Apabila pihak yang bersengketa tidak bersedia
berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan
dalam penyelesaian konflik.
1. Akomodatif
Strategi penyesuaian membutuhkan satu pihak untuk mengalah untuk menyelesaikan konflik.
Strategi ini dapat digunakan jika Anda yakin bahwa pihak lain mengetahui solusi yang tepat
untuk masalah saat ini. Dengan kata lain, strategi penyesuaian adalah strategi “Saya kalah,
kamu menang” atau “Saya kalah, kamu menang”.
2. Menghindari
Strategi menghindari ini dilakukan dengan menghindari pengambilan keputusan. Strategi ini
berusaha untuk menunda konflik tanpa batas. Dengan menunda atau mengabaikan konflik,
berharap masalah itu bisa diselesaikan sendiri seiring berjalannya waktu.
3. Kolaborasi
Berkolaborasi dengan mengintegrasikan ide dari banyak orang. Tujuannya adalah menemukan
solusi kreatif yang dapat diterima semua orang. Meskipun kerjasama bermanfaat, dibutuhkan
waktu yang tepat untuk mencapai kesepakatan guna menyelesaikan konflik. Tahukah Anda,
gaya pengelolaan konflik kolaboratif ini sangat berguna karena dapat memasukkan wawasan
dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda. Hasilnya, komitmen timbal balik yang kuat
bisa terjalin.
4. Kompromi
Dalam strategi kompromi ini, diadopsi metode bagi pihak yang berkonflik yang ingin membuat
konsesi. Untuk berkompromi, pihak-pihak yang berkonflik bersedia mengalah atau tidak
memberikan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga hubungan dan kepentingan
bersama. Biasanya strategi ini dijalankan oleh orang-orang dengan kekuatan dan tujuan yang
sama. Seperti diketahui, strategi ini dijalankan oleh pemilik bisnis untuk proses negosiasi
dalam kontrak bisnis.
5. Kompetisi
Kata kompetisi pasti sudah tidak asing lagi bukan? Manajemen konflik dalam persaingan
menggunakan pendekatan “kalah-kalah”, di mana Anda mencoba menyelesaikan konflik
dengan mengalahkan lawan Anda. Mengambil sebuah tindakan tegas untuk menyelesaikan
konflik dan bahkan mengorbankan pihak lain tanpa ragu.
Konflik dapat terjadi di semua kelompok dan di semua aktivitas. Oleh karena itu,
muncullah manajemen konflik yang berguna untuk mengatasi konflik yang ada. Apalagi
dalam dunia bisnis, konflik dan perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi. Konflik
dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik itu sumber daya manusia, sistem perusahaan,
dan masih banyak lagi.
3.
1. Tupoksi serta struktur organisasi perdagangan internasional
Tugas pokok dan fungsi Dilansir dari situs resmi Perdagangan Nasional/World Trade
Organization, berikut tugas pokok dan fungsi WTO:
Mengelola perjanjian perdagangan internasional
Menjadi forum untuk negosiasi perdagangan internasional
Menangani sengketa perdagangan internasional
Mengawasi berjalannya kebijakan perdagangan nasional Memberi bantuan teknis dan pelatihan untuk
negara berkembang
Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lain seperti IMF dan Bank Dunia
Struktur Struktur organisasi Perdagangan Nasional /WTO merupakan hasil adaptasi dari
struktur GATT. Struktur organisasi WTO, sebagai berikut:
Minesterial Conference, yaitu badan pengambil keputusan tertinggi dalam WTO.
General Council, yaitu badan yang terdiri dari delegasi negara anggota WTO.
Dewan Perdagangan Barang, yaitu badan yang mengawasi pelaksanaan perdagangan barang
internasional.
Dewan Perdagangan Jasa, yaitu badan yang mengawasi pelaksanaan perdagangan internasional di
bidang jasa.
Badan Penyelesaian Sengketa, yaitu badan yang bertugas menengahi sengketa perdagangan antar
negara.
Badan Peninjau Kebijakan Perdagangan, yaitu badan yang bertugas melaksanakan mekanisme
peninjauan kebijakan perdagangan internasional.
2. Gaya kepemimpinan adalah gerak atau tingkah seseorang ketika menjadi pimpinan/panutan.
Terlaksananya visi dan misi dari suatu organisasi dapat dilihat dari gaya kepemimpinan seorang
pimpinan organsisai tersebut, karena setiap kebijakan yang ditetapkannya akan berakibat pada setiap
elemen yang ada pada bagian kerjanya. Indonesia merupakan negara yang manganut sistem presidensial
dan sudah mengalami pergantian era kepemimpinan sebanyak tujuh kali. Mulai dari prseiden Soekarno
sampai Jokowi memiliki karakteristik, kekurangan, dan kelebihan dalam memimpin negara ini. Dalam
hal ini, penulis telah menganalisis dari berbagai referensi mengenai gaya kepemimpinan presiden di
Indonesia yang meliputi karakteristik, kelebihan, dan kekurangan.
1. Dr. Ir. H. Soekarno
Kekurangan Ir. Soekarno selama menjadi Presiden Indonesia, sebagai berikut :
Ketidakstabilan politik dalam negeri sehingga terjadilah pemberontakan di sejumlah
wilayah yang mengakibatkan perekonomian menurun.
Kondisi perekonomian Indonesia di orde lama mengalami stagflasi selama 1 tahun dan di
akhir periode orde lama perekonomian hancur dengan hiperinflasi mencapai 650%.
Sistem perkenomian yang seharusnya berdasarkan pancasila, tetapi lebih berideologi
komunis
Adapun kelebihan Ir. Soekarno selama menjadi Presiden RI, sebagai berikut:
Indonesia menjadi salah satu negara kaya dan disegani negara lain
Pendapatan per kapita Indonesia mengalamai kenaikan
Kemajuan sektor migas, swasembada beras, sukses transmigrasi, sukses Program KB,
sukses memerangi buta huruf, sukses swasembada pangan, pengangguran minimum,
sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun), sukses Gerakan Wajib Belajar,
sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh, sukses keamanan dalam negeri
Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia, dan
Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.
3. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie
Kekurangan presiden Habibie ketika menjadi presiden RI, yaitu :
Aksi demonstrasi yang mengakibatkan bentrokan antara aparat dan mahasiswa karena
ketidakmampuan Habibie mengatasi kasus Soeharto
Gagal dalam mengatasi masalah sembako
Krisis ekonomi yang memangkas pendanaan proyek-proyek mercusuar dan IPTN rawan
bangkrut.
Terpisahnya Timor Timur dari NKRI
Adapun kelebihan presiden Habibie pada masa kepemimpinannya, sebagai berikut:
Dianggap menghamburkan dana APBN karena sering melakukan perjalanan luar negeri
Sosok yang kontroversial dengan pernyataan-pernyataan yang memanaskan politik tanah air
sehingga banyak pihak yang simpati berubah menjadi antipati
Selain itu, adapun kelebihan dari masa pemerintahan Gus Dur, seperti :
Kurangnya pemahaman dalam ekonomi sehingga keputusan yang diambil tidak berpihak
kepada rakyat
Lebih mementingkan politik partai daripada kepentingan umum
Dianggap gagal melaksanakan agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis bangsa
Lemahnya penegakan hukum.
Gagal dalam membuat kepercayaan rakyat
Selain itu, adapun kelebihan dari gaya kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, ialah:
7. Joko Widodo
Bahwa kelebihan dari gaya kepemimpinan Jokowi diatas, adalah sebagai berikut:
3.
a) Kepemimpinan Delegatif
b) Kepemimpinan Otokratis
c) Kepemimpinan Partisipatif
d) Kepemimpinan Transaksional
e) Kepemimpinan Transformasional
f) Kepemimpinan Melayani
g) Kepemimpinan Karismatik
h) Kepemimpinan Situasional