Anda di halaman 1dari 44

USULAN PROYEK PENELITIAN

“ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL


BANYUALIT LOVINA”

Diusulkan Oleh:

M Bayu Mahandika (18.01.1.003)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
School Of Economics with Spiritual Insight
SINGARAJA
2020

i
USULAN PROYEK PENELITIAN

“ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL


BANYUALIT LOVINA”

Usulan Proyek Penelitian Ini Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Satya Dharma Singaraja

Diusulkan Oleh:

M Bayu Mahandika (18.01.1.003)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
School Of Economics with Spiritual Insight
SINGARAJA
2020

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Usulan Proyek Penelitian ini. Penulisan laporan ini
dimaksud untuk melengkapi syarat daa menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Satya Dharma Singaraja. Adapun judul ulasan proyek penelitian ini adalah “Analisis Kinerja
Karyawan Pada Hotel Banyualit Lovina” Selain bekal pengetahuan yang ada, didasari
bahwa dalam penulisan Usulan Proyek Penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan berupa
masukan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung ikut mendorong dalam penyelesaian penyusunan Usulan Proyek Penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Usulan Proyek Penelitian ini masih jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap Usulan Proyek Penelitian ini bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja dan bagi masyarakat pada
umumnya.

Singaraja, 15 Juni 2020


Penulis,

M. Bayu Mahandika

iii
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL..........................................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................vi

A. Judul......................................................................................................................................1
B. Latar Belakang......................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah................................................................................................................7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................................8
E. Kegunaan Penelitian..............................................................................................................8
F. Kajian Pustaka......................................................................................................................9
G. Kerangka Pemikiran............................................................................................................15
H. Hipotesis..............................................................................................................................16
I. Definisi Oprasional.............................................................................................................17
J. Metode penelitian................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel

1. Definisi Oprasional............................................................................................................18
2. Contoh kuisioner penelitian...............................................................................................20
3. Intrwepretasi nilai koreasi..................................................................................................26

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka Pemikiran...........................................................................................................17

vi
A. JUDUL : ”ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL
BANYUALIT LOVINA”

B. LATAR BELAKANG

Dari jaman dahulu dimana jaman nenek moyang kita telah melakukan
berpergian dari tempat aslinya hingga ketempat yang tidak pernah dikunjunginya,
baik itu untuk mencari tempat tinggal baru,makanan,keluarga,teman,kerabat,dan
mungkin untuk berlibur. Ada banyak contoh untuk membuktikan bahwa nenek
moyang kita melakukan berpergian, tidak perlu jauh-jauh unutk mencari bukti
bahwa nenek moyang Indonesia sendiri bukan berasal dari Indonesia menurut
teori Yunnan menyatakan bahwa asal usul nenek moyang kita berasal dai Yunnan
dan China. Selain teori Yunnan ada teori Out Of Taiwan teori ini berpandangan
bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan dan teori Out Of
Africa menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari
afrika. Ada banyak sekali asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang
menyebabkan banyak ras,suku dan jenis manusianya.

Seiring berkembangnya jaman, manusia modern jaman sekarang sudah


tidak perlu repot-repot untuk tinggal digoa,rumah teman kerbat dan lainnya,
karena telah berdiri yang disebut pengginapan atau hotel. Salah satu hotelnya
adalah Hotel Banyualit lovina. Hotel Banyualit terletak di Bali utara Singaraja
bagian barat tepatnya dikawasan pantai kalibukbuk Lovina Buleleng Bali
Indonesia. Untuk pengertian hotel berdasarkan keputusan Menteri Parpostel no
Km 98/HK103/MPPT 1987, menyatakan bahwa hotel merupakan salah satu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa
pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi
masyarakat umum yang dikelola secara komersil. Selain itu menurut American
Hotel and Association, hotel merupakan suatu tempat yang sengaja disediakan
untuk tujuan penginapan, makanan dan minuman, serta pelayanan lainnya yang
ada berupa fasilitas hotel lainnya. Lawson (1976), pun berpendapat hotel
merupakan sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan
pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan

1
syarat pembayaran. Selain itu ada pula Sulastiyono (2001:6), mengatakan, bahwa
hotel merupakan sebuah usaha komersial yang mnyediakan tempat menginap,
makanan dan pelayanan-pelayanan umum lainnya.

Pelayanan dihotel sudah pasti pelayanan dari manusia atau dari sumber
daya manusianya, yang dimana manusia sebagai pelayan hotel bertujuan melayani
wisatawan atau tamu yang datang dengan membuat masakan,minuman,
membersihkan kamar dan melayani tamu atau wisatawan selama mereka
mengginap dihotel tersebut. Sumber daya manusia sendiri sangatlah diperlukan
dalam sebuah hotel, tidak hanya hotel namun hampir seluruh bentuk usaha
dimuka bumi ini memerlukan manusia sebagai pekerja atau pembangun usaha.
Sumber daya manusia menurut Sonny Sumarsono (2003, H 4), memiliki dua arti
yang berbeda yang pertama SDM merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang
memang diberikan dengan tujuan dalam melakukan proses produksi, dengan kata
lain SDM adalah kualitas usaha yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu
tertentu guna menghasilkan jasa atau barang. Yang kedua SDM adalah dimana
manusia mampu berkerja menghasilkan sebuah jasa atau barang dari usaha
kerjanya tersebut. Mampu berkerja berarti mampu melakukan beragam kegiatan
yang memiliki nilai ekonomis atau dengan kata lain adalah kegiatan tersebut bisa
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. M.T.E.
Hariandja (2002,H 2), pun turut berpendapat bahwa SDM adalah salah satu faktor
yang paling utama pada suatu perusahaan dilihat daro faktor-faktor lainnya selain
modal usaha. Oleh karenanya, SDM sangat diperlukan untuk dikelola dengan baik
agar efektivitas dan efisiensi perusahaan semakin meningkat.

Berbicara tentang sumber daya manusia, atau karyawan sering sekali


karyawan yang berkerja disuatu perusahaan atau hotel menggalami yang namanya
tidak disiplin dalam melakukan perkerjaannya, tidak disiplin disini seperti suka
melanggar peraturan standart prosedur kerja yang berlaku, sering terlambat, dan
lain-lain. Padahal disiplin kerja sendiri sangat lah pentig bagi sebuah perusahaan,
karena dengan melakukan atau mengikuti aturan kerja yang berlaku, maka suatu
perusahaan dapat mencapai tujuan yang dinginkan dengan lebih mudah. Menurut
Rivai & Sagala (2013:825), disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para

2
manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan
seseorang agar menaati semua peraturan dan norma social yang berlaku disuatu
perusahaan. Bagi Sintaasih & Wiratama (2013:129), pun ikut mencetuskan
pendapatnya yaitu disiplin kerja adalah merupakan tindakan manajemen untuk
mendorong kesadaran dan kesediaan para anggotanya untuk menaati semua
peraturan atau norma-norma social yang berlaku secara sukarela. Selin mereka
Harlie (2010:117), pun turut berpendapat bahwa disiplin kerja pada hakekatnya
adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk
melakukan tugas yang telah diberikan, dan pembentukan disiplin kerja ini tidak
timbul dengan sendirinya.

Membahas tentang sumber daya manusia disetiap karyawan dihotel


maupun perusahaan lainnya tak luput dari yang namanya Team Work atau
berkerjasama dalam mencapai tujuan yang diinginkan, team work sendiri juga
sangatlah penting, karena jika kerja sama karyawan buruk maka akan
menimbulkan kekacauan atau akan menyebabkan suatu perusahaan tidak dpat
mencapai tujuannya. Team work juga memiliki banyak makna. Stephen dan
Timothy (2008), menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha
individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi dari pada jumlah jumlah masukan
individual. Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah
tim lebih baik dari pada kinerja perindividu disuatu organisasi ataupun suatu
perusahaan. Tracy (2006), pun ikut mengeluarkan pendapatnya menggenai
teamwork adalah kegiatan yng dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang
tergabung dalam suatu organisasi. Team work dapat meningkatkan kerjasama dan
komunikasi didalam dan diantara bagian-bagian perusahaan. Team work sendiiri
biasanya memiliki perbedaan keahlian sehingga kekuatan dalam mencapai tujuan
perusahaan.

Teamwork dapat terlaksanakan jika seluruh karyawan dapat berkerja


secara bersama-sama dan secara maksimal. Namun setiap team baik di perusahaan
atau pun diorganisasi atau dihotel. Team work tidak akan bergerak bertidak tanpa

3
ada aba-aba dari pemimpinnya. Biasanya pemimpin menggerakan timnya untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Dalam menggerakkan atau
mengkoordinasikan timnya pemimpin harus tau bagaimana karakter dari masing-
masing timnya, tidak hanya karakter namun pemimpin harus benar-benar
memahami apa yang ingin dicapainya. Maka dari itu sistem gaya kepemimpinan
sangatlah penting dalam suatu organisasi, perusahaan atau hotel itu sendiri.

Membahas gaya kepemimpinan kita harus tau apa arti dari kepemimpinan
tersebut. menurut House dalam Gary Yukl, (2009:4) mengatakan bahwa :
Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi,
dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan
keberhasilan organisasi. Jadi dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
kepemimpinan adalah cara untuk memotivasi dan mempengaruhi orang lain agar
orang tersebut mau berkontribusi untuk keberhasilan organisasi. Sedangkan Terry
dalam Wahjosumidjo, (1994:25) menyatakan bahwa“Leadershipis the activity of
infuencing exercised to strive willingly for group objectives” (Kepemimpinan
adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan
penuh kemauan untuk tujuan kelompok). Dari pendapat Terry dapat diartikan
bahwa kepemimpinan itu adalah merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. Menurut Dubin dalam
Wahjosumidjo, (1994:21) “Leadership is the exercises of authority and the
making of decisions” (Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan
dan membuat keputusan). Dari pendapat Dubin dapat diartikan bahwa
kepemimpinan itu adalah merupakan aktivitas yang dilakukan oleh para
pemegang kekuasaan dalam membuat suatu keputusan.Selanjutnya menurut
Stogdill dalam Stonner, (2003:161) “Kepemimpinan adalah suatu proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan
anggota kelompok”. dari pendapatStogdill dapat ditarik suatu pendapat bahwa
kepemimpinan itu merupakan upaya dalam mempengaruhi dan mengarahkan
suatu kelompok.

Berdasarkan uraian definisi kepemimpinan tersebut dapat disimpilkan


bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi,

4
menggerakkan, mendorong, mengendalikan orang lain atau bawahannya untuk
melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan berkontribusi dalam
mencapai suatu tujuan bersama. Lalu setelah kita mengetahui kepemimpinan
tersebut selanjutnya kita menjelaskan tentang definisi gaya kepemimpinan.
Menurut Thoha(2013:49) bahwa Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.Sedangkan Rivai (2014:42) menyatakan
Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan
bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin.Gaya kepemimpinan yang
menunjukkan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang
pimpinan terhadap kemampuan bawahannya.Artinya gayakepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat,
sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi
kinerja bawahannya.Selanjutnya menurut Stonner (1996:165) menyatakan
bahwagaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh
pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.

Dari paparan definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi,
mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang lain untuk mencapai suatu
tujuan.

Gaya kepemimpinan sangat mempenggaruhi kinerja karyawan, baik itu


kinerja karyawan akan membaik atau memburuk, semua tersebut berpenggaruh
karena gaya kepemimpinan dari pemimpin. Kinerja karyawan menurut
Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan
kuantitas yang telah dicapai oleh seorang karyawan atau pegawai dalam
mengembang tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan
kedepannya. Yang dimaksud dengan kualitas disini adalah dilihat dari segi
kebersihan, kehalusan dan ketelitian dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya.
Sedangkan, yang dimaksud dengan kuantitas itu dilihat dari banyaknya jumlah

5
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pegawai atau karyawan tersebut. Handoko
(2000:50) juga mencetuskan kinerja diartikan sebagai proses dimana suatu
organisasi menilai serta mengevaluasi prestasi dari kinerja pegawai atau
karyawan. Tidak hanya Handoko (2000:50), Mangkuprawira dan Hubeis
(2007:153) beliau mendefinisikan kinerja karyawan sebagai hasil dari proses
pekerjaan yang terencana sesuai dengan waktu serta tempat berdasarkan karyawan
dan organisasi yang bersangkutan.

Data Disiplin Kerja

Berikutnya dari data yang diperoleh dari Hotel Bayualit Lovina masih
ditemukan karyawan yang kurang disiplin. Ini dilihat dari karyawan yang sering
melanggar aturan cara berpakaian. Dilihat pada hari pertama hingga hari ke tiga
saya datang ke Hotel Banyualit lovina bahwasanya masih banyakanya karyawan
yang melanggar aturang cara berpakaian, yang dimana masih banyaknya
karyawan yang sering mnggunakan sandal slop atau sepatu bukan pantopel hitam
pada saat berkerja, dan cara berpakaian yang kurang rapih yang tidak sesuai
dengan SOP yang berlaku.

Data team work

Lalu dari data team work yang diperoleh dari Hotel Banyualit Lovina
adalah kerja sama team pada saat melkukn perkerjaan, pada saat saya melakukan
interview atau wawancara dengan HRD Hotel Banyualit Lovina bahwasanya ia
mengatakan jika ada event atau perayaan tertentu seluruh karyawan harus saling
membantu satu sama lain, contoh jika ada acara wisuda atau perkawinan jika
kurangnya karyawan pada seksi tersebut maka untuk menambahkan karyawan
mereka cenderung menggambil dari departemen lain yang bukan tanggung
jawabnya. Tidak haya bertanya pada HRD saya juga bertanya kepada karyawan
yang berkerja disana tentang kebenaran yang dikatakan oleh HRD tersebut dan
jawban yang saya peroleh bahwasanya memang benar apa yang dikatakan HRD
Tersebut.

6
Data Gaya Kepemimpinan

Dari hasil data gaya kepemimpinan yang saya peroleh dari HRD yaitu,
HRD cenderung membiarkan karyawannya untuk menggambil keputusan secara
bersama dalam menegakkan keadilat atau hukum yang berlaku, jadi disini HRD
yang sering menegur karyawan yang sering melaggar SOP kerja baik itu
menggunakan surat SP atau menegur secara langsung sudah merasa capek,
sehingga ia menegakan hukum keadilan bersama, dengan cara bagaimana ia
menegakannya, HRD atau pemimpin Hotel Banyualit Lovina menegakannya
dengan memotong gaji service karyawan yang sering melanggar aturan yang
berlaku dan potongan gaji service tersebut diberikan kepada karyawan yang
cenderung jarang atau tidak melakukan pelanggaran SOP kerja.

Berdasarkan penjelasan diatas tersebut maka penulis mengambil judul :


“ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL BANYUALIT
LOVINA”

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat


diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Apakah ada pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kinerja kerja


karyawan pada Hotel Banyualit Lovina ?
2) Apakah ada pengaruh team work terhadap kinerja kerja karyawan pada
Hotel Banyualit Lovina ?
3) Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja kerja
karyawan pada Hotel Banyualit Lovina ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang
dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan dan tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui disiplin kerja terhadap produktivitas kinerja kerja
karyawan pada Hotel Banyualit Lovina.

7
2) Untuk mengetahui team work terhadap produktivitas kinerja kerja
karyawan pada Hotel Banyualit Lovina.
3) Untuk mengetahui gaya kepemimpinan terhadap produktifitas kinerja
kerja karyawanpada Hotel Banyualit Lovina.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh manfaat dari
penelitian ini sebagai berikut :
1) Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat membantu dalam
pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetehuan, terutama yang
berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan
dengan disiplin kerja, team work, gaya kepemimpinan dan kinerja kerja
karyawan.
2) Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya mampu memberikan
sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang dimana
berkaitan dengan perencanaan strategi dalam meningkatkan kinerja kerja
karyawan Hotel Banyualit Lovina.

F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Disiplin Kerja
1.1 Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja yang baik akan membuat karyawan satu sama lain
akan menjadi nyaman pada saat melakukan perkejaannya. Menurut
Singodimedjodalam Edy Sutrisno (2016:86), menyatakan bahwa
Disiplin adalah “sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk
mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitarnya.”Sedangkan menurut Malayu hasibuan (2012:193),
Kedisiplinan adalah “kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku.”Selain itu Menurut Edy Sutrisno (2016:89) disiplin adalah

8
“prilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang
ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis.”
Jadi dapat disimpulkan menurut pendapat diatas disiplin kerja
adalah sikap dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati
semua peraturan yang ada pada organisasi.
1.2 Dimensi Dan Indikator Disiplin Kerja
Pada dasarnya ada banyak indikator yang memepengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan suatu organisasi.Singodimejo dalam Edy
Sutrisno(2016:94) dispilin kerja dibagi dalam empat dimensidi
antaranya adalah :
1. Taat terhadap aturan waktu
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam istirahat yang
tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
2. Taat terhadap peraturan perusahaan.
Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam
pekerjaan.

3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan


Ditunjukan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan
sesuai dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara
berhubungan dengan unit kerja lain.
4. Taat terhadap peraturan lainnya
Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
oleh para pegawai dalam perusahaan.
2. Team Work
2.2 Pengertian Kerjasama Tim / Team Work
Menurut Cohen dan Bailey (1999:7) dalam Manzoor et al.,
(2011:18) kerjasama tim adalah kumpulan individu yang saling
bergantung pada tugas dan bersama-sama bertangung jawab atas hasil
yang diperoleh. Suhendy dan Anggara (2010:109), mengatakan bahwa
kerjasama tim adalah suatu kelompok yang memiliki ikatan dan

9
interaksi yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan
dan perkembangan pribadi maupun organisai. Menurut Sudarmanto
(2015:146) kerjasama kelompok merupakan kompetensi SDM yang
terkait dengan kemampuan atau dorongan untuk bekerjasama dengan
orang lain, kemampuan untuk merasa bahwa bagian dari anggota
kelompok dalam mencapai tugas atau tujuan organisasi. Untuk dapat
bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok, mensyaratkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Harus mau menerima pendapat atau gagasan / pemikiran orang lain
dalam mengambil keputusan, sehingga tidak boleh memaksakan
pendapat sendiri
b. Berbagi informasi atau hal-hal yang baru kepada orang lain.
c. Bersikap empatis kepada orang lain atau menghargai dan berpikir
positif kepada orang lain.
d. Saling siap menerima input, dan memberikan motivasi kepada
orang lain
e. Saling menjaga kebutuhan kelompok, kendatipun muncul konflik
atau pertentangan pendapat antar anggota tim.
Dengan demikian jadi dapat disimpulkan kerjasama tim atau team
work adalah sekumpulan individu atau kelompok yang bertanggung
jawab secara bersamaan untuk mengerjakan tugas atau kewajiban
dengan melakukan komunikasi, intraksi yang harmonis dengan satu
sama lain unuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
2.2 Dimensi Dan Indikator Kerjasama Tim / Team Work
Dimensi dan Indikator Kerjasama Tim / Team work yang
mempengaruhi kerjasama tim suatu organisasi menurut Sharma et al ,
(2012:11) yaitu :
1. Dimensi Tujuan yang jelas
Dimensi tujuan yang jelas dapat diukur dengan dua indikator yaitu:
a. Penetapan
b.Visi dan misi
2. Dimensi Terbuka dan jujur dalam komunikasi

10
Dimensi terbuka dan jujur dalam berkomunikasi dapat diukur
dengan dua indikator yaitu:
a. Kemampuan berinteraksi
b. Kejujuran bekerja
3. Dimensi Pengambilan keputusan kooperatif
Dimensi pengambilan keputusan kooperatif dapat diukur dengan
dua indikator yaitu:
a. Kemampuan berpikir
b. Menimbang dan menilai
4. Dimensi Suasana kepercayaan
Dimensi suasana kepercayaan dapat diukur dengan dua indikator
yaitu:
a. Kejujuran
b. Perilaku kooperatif

5. Dimensi Rasa memiliki


Dimesni rasa memiliki dapat diukur dengan satu indikator yaitu:
a. Ekspresi jiwa
3 Gaya Kepemimpian
3.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan
Saat memimpin perusahaan banyak cara yang dilakukan sebagai
seorang pemimpin perusahaan atau kelompok untuk memerintah dan
menggarahkan karyawan atau anggotanya untuk menciptakan tujuan
perusahaan atau kelompok. Gaya kepemimpinan yang dilakukan
seorang pemimpin pada saat menggarahkan seluruh karyawan atau
kelompoknya adalah indikator keberhasilan perusahaan atau kelompok
tersebut.
Menurut Sedarmayanti (2013:131) adalah “Gaya kepemimpinan
merupakan sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran tercapai.”

11
Sedangkan Hasibuan (2012:167) menyatakan : “Gaya
kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif
untuk mencapai tujuan organisasi.”
Selanjutnya Thoha (2015:49) menyatakan juga : “Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain atau bawahannya.”
Dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,mengarahkan dan
memimpin anggota atau karyawannya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
3.2 Indikator Gaya Kepemimpinan
Menurut Kartono (2013:34) meyebutkan bahwa pengukuran gaya
kepemimpinan dapat dilihat:

1. Kemampuan Mengambil Keputusan


Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat.
2. Kemampuan Memotivasi
Kemampuan memotivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk
menggerakkan kemampuannya (dalam bentuk keahlian atau
keterampilan) tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan
menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Kemampuan Komunikasi

12
Kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau
kesanggupan penyampaianpesan, gagasan, atau pikiran kepada
orang lain dengan tujuan oranglaintersebut memahami apa yang
dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisanatau tidak
langsung.
4. Kemampuan Mengendalikan Bawahan
Seorang pemimpin harus memiliki keinginan untuk
membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus
dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas
sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar
tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.
5. Tanggung Jawab
Seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab kepada
bawahannya.Tanggung jawab bisa diartikan sebagai kewajiban
yang wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
6. Kemampuan Mengendalikan Emosional
Kemampuan mengendalikan emosional adalah hal yang
sangat penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik
kemampuan kita mengendalikan emosi semakin mudah kita akan
meraih kebahagiaan
4 Kinerja Karyawan
4.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Pengertian Kinerja Karyawan Istilah kinerja berasal dari kata Job
Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
oleh seseorang. Pengertian Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya
Mangkunegara (2013). Kinerja menurut Fahmi (2014) adalah hasil

13
yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat
profit orienteddan non profit oriented yang dihasilkan selama satu
periode waktu. Menurut Simanjuntak (2005) dalam Widodo (2015)
Kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai
tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Jadi dari hasil menut para ahli tersebut bahwasannya kinerja
karyawan adalah hasil kinerja atau hasil kerja yang dilakukan
seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya.

4.2 Indikator Kinerja Karyawan

Indikator pada kinerja karyawan, menurut Simamora (2004) dalam


Ade (2014), diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1) Kuantitas hasil kerja, yaitu meliputi jumlah produksi kegiatan yang
dihasilkan.
2) Kualitas hasil kerja, yaitu yang meliputi kesesuaian produksi
kegiatan dengan acuan ketentuan yang berlaku sebagai standar
proses pelaksanaan kegiatan maupun rencana organisasi.
3) Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu pemenuhan
kesesuaian waktu yang dibutuhkan atau diharapkan dalam
pelaksanaan kegiatan

Hubungan Antar Variabel

5 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Nisyak (2016:4) mengatakan “Perusahaan perlu menggelola
karyawannya dengan baik agar dapat meningkatkan kinerja karyawan
sehingga harapan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dapat tercapai” maka penelitian ini menunjukan bahwa: Disiplin
Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja karyawan.
Safitri (2013:4) mengatakan “ karena banyak perusahaan menjadi berbasis
teknologi. Sehingga mengahruskan individu untuk berpikir kreatif ,

14
berkerja cepat dan untuk menjadi orang yang kompeten” maka penelitian
ini menunjukan bahwa : Disiplin kerja memiliki efek yng positif pada
kinerja karyawan.
6 Pengaruh Team Work / Kerja Tim Terhadap Kinerja Karyawan
Marpaung (2014:2) mengatakan “keberhasilan suatu unit usaha
tergantung dari kerja tim dan kinerja para karyawan” maka penelitian ini
menunjukan bahwa : Team Work / Kerja tim terdapat pengaruh antara
kerja tim dan kinerja karyawan.
Carolina Lakoy (2015:3) mengatakan “komunikasi merupakan proses
penyampaian dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain.
Kerjasama kelompok merupakan bentuk kelompok yang terdiri lebih dari
satu orang yang melakukan tugas dengan sejumlah peraturan dan
prosedur” maka penelitian ini menunjukan bahwa : kerjasama kelompok
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

7 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan


Nisyak (2016:4) mengatakan “Perusahaan perlu menggelola
karyawannya dengan baik agar dapat meningkatkan kinerja karyawan
sehingga harapan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dapat tercapai” maka penelitian ini menunjukan bahwa : gaya
kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Marpaung (2014:2) mengatakan “keberhasilan suatu unit usaha tergantung
dari faktor kepemimpinan dan kinerja para karyawan” maka penelitian ini
menunjukan bahwa : Gaya Kepemimpinan terdapat pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.

G. KERANGKA PEMIKIRAN
Disiplin kerja karyawan merupakan kesadaran dan kesediaan eseorang
menaati semua peraturan perusahaan yang dibuat oleh manajemen yang
mengikat setiap anggota perusahaan agar terdapat standar yang dapat
dijalankan oleh semua karyawan dengan kesadaran sendiri.

15
kerjasama tim atau team work merupakan sekumpulan individu
atau kelompok yang bertanggung jawab secara bersamaan untuk
mengerjakan tugas atau kewajiban dengan melakukan komunikasi, intraksi
yang harmonis dengan satu sama lain unuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan.

gaya kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk


mempengaruhi,mengarahkan dan memimpin anggota atau karyawannya
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

kinerja karyawan adalah hasil kinerja atau hasil kerja yang


dilakukan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya.

Dari kerangka pemikiran yang telah saya paparkan tersebut dapat


digambarkan pradigma penelitian seperti pada gambar dibawah ini.

(X1) DISIPLIN
KERJA

(X2) TEAM (Y1) KINERJA


WORK KARYAWAN

(X3) GAYA
KEPEMIMPINAN

H. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam
suatu penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka

16
pemikiran diatas maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian yang terdapat
adalah sebagai berikut.
1. Semakin baik Disiplin Kerja maka semakin meningkat pula kinerja
karyawan pada Hotel Banyualit Lovina
2. Semakin baik Team Work maka semakin meningkat pula kinerja
karyawan di Hotel Banyualit Lovina
3. Semakin bagus Gaya Kepemimpinan maka semakin meningkat pula
kinerja karyawan pada Hotel Banyualit Lovina

I. DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 01
Definisi Oprasional Variabel Penelitian

N Variabel Indikator Sekala


O Ukur
1 Disiplin Kerja 1.Taat terhadap aturan Interval
sikap dan kerelaan seseorang 1-10
waktu
untuk mematuhi dan menaati
semua peraturan yang ada pada 2.Taat terhadap
organisasi.
peraturan perusahaan.
3. Taat terhadap aturan
perilaku dalam
pekerjaan
4. Taat terhadap
peraturan lainnya

2 Team Work 1.Dimensi Tujuan yang Interval


sekumpulan individu atau 1-10
jelas
kelompok yang bertanggung
jawab secara bersamaan untuk 2.Dimensi Terbuka dan
mengerjakan tugas atau
jujur dalam komunikasi
kewajiban dengan melakukan
komunikasi, intraksi yang 3.Dimensi Pengambilan
harmonis dengan satu sama lain
keputusan kooperatif
unuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan. 4.Dimensi Suasana

17
kepercayaan
5.Dimensi Rasa
memiliki
3 Gaya Kepemimpinan 1.Kemampuan Interval
suatu kemampuan seseorang 1-10
Mengambil Keputusan
untuk
2.kemampuan
mempengaruhi,mengarahkan dan
Memotivasi
memimpin anggota atau
3.Kemampuan
karyawannya untuk mencapai
Komunikasi
suatu tujuan tertentu.
4.Kemampuan
Mengendalikan
Bawahan
5.Tanggung jawab
6.Kemampuan
Mengendalikan
Emosional
4 Kinerja Karyawan 1.Kuantitas hasil kerja Interval
hasil kinerja atau hasil kerja yang 1-10
2.Kualitas hasil kerja
dilakukan seseorang atau
kelompok dalam melaksanakan 3.Ketepatan waktu
tugasnya.
penyelesaian pekerjaan

J. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Hotel Banyualit Lovina yang
menjadi subyek dalam penelitian ini adalah karyawan di Hotel Banyualit
Lovina. Alasan penelitian ini adalah cenderung kurangnya disiplin kerja
karyawan,tim work,gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan pada Hotel
Banyualit Lovina
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data kualitatif yaitu data yang dioperoleh tidak dalam bentuk
angka-angka tetapi berupa gambaran umum perusahaan sejarah
singkat perusahaan maupun informasi-informasi lisan yang
menyangkut kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
perusahaan

18
2. Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung atau data berupa
angka-angka misalnya data volume penjualan dan data harga
jual produk.

Menurut sumbernya, dalam penelitian ini data-data yang dikumpulkan


adalah sebagai berikut.

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari


sumber pertama dari individu maupun perseorangan seperti
hasil wawancara maupun hasil pengisian kuisioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti (Umar,2004). Dalam penelitian ini,
yang merupakan data primer adalah disiplin kerja,tim work dan
gaya kepemimpinan bersumber dari jawaban kuisioner yang
dinilai langsung oleh pimpinan dan karywan di Hotel
Banyualit
2. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut
yang disajikan baik oleh pihak penggumpul data primer
maupun pihak lainnya, misalnya saja dalam bentuk gambar
maupun tabel (Umar,2004) dalam penelitian ini, yang
merupakan data sekunder adalah kinerja karyawan. Data
sekunder yng diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari
sumber ke dua yang diperolehdari pimpinan.
C. Populasi Dan Sempel
1. Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2008:80). Popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Hotel Banyualit
2. Sampel
Merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Populasi harus dirumuskan secara tepat, agar dapat
diketahui siapa yang menjadi kesatuan yang akan diteliti dan batasan
ruang dan waktu yang digunakan. Sampel yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah 30 orang yang ada di Hotel tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden
(pimpinan dan Karyawan) untuk dimulai keterangan mengenai variabel
yang diteliti yaitu disiplin kerja karyawan, tim work dan gaya
kepemimpinan pada Hotel Banyualit.

19
Kuisioner dalam penelitian ini menggunakan tipe skala mulai dari
1 sampai dengan 5 dengan kriteria sangat tidak setuju dan 6 sampai
dengan 10 dengan kriteria sangat setuju dimana dalam data yang
digunakan adalah menggunakan data interval. Adapun contoh kuisioner
yang akan digunakan seperti pada tabel berikut :
TABEL
COTOH KUISIONER PENELITIAN

Pilihan jawaban
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ..........................................
dst ..........................................

E. Instumen Penelitian dan Pengujian

Instrumen penelitian ini adalah menggunakan kuisioner dimana data yang


dihasilkan berupa data kuantitaf yang diolah menggunakan statistik maka hasil
penyebaran kuisioner ini akan diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji
validitas dan reliabilitas, maksud dan tujuan pengguji validitas dan relibilitas
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana instrumen penelitian layak dijadikan
sebagai alat ukur variabel penelitian. Adapu kriteianya dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2012) Uji Validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk menggugkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom
(df) = n-k. Dalam hal ini n merupakan jumlah sampel sedangkan k adalah
jumlah variabel independen. Dengan ketentuan dikatakan valid apabila
rhitung > rtabel
2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2012) Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur


konsistensi konsttuk atau indikator penelitian. Penguji relibilitas
instrumen dilakukan secara internal consistency, yaitu dilakukan dengan
cara mencobakan indstrimen sekali saja. Adapun dikatakan reliabel apabila
nilai Alpha lebih besar dari 0,6, dan apabila nilai Alpha kurang dari 0,6
maka data dikatakan tidak reliabel.

F. Teknik Analisis Data


1. Analisis Regresi LinierBerganda

20
Menurut sugiono (2014) bahwa analisis regresi linier berganda
dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara serempak, dangan rumus sebagai berikut:

Y = a+ b1 X1 + b2 X2 + b3 X3

Keterangan :

Y = Kinerja karyawan

A = Konstanta

B1,b2,b3 = Koefisiensi regresi

X1 = Disiplin kerja

X2 = Team work

X2 = Gaya kepemimpinan

Dalam penelitian ini, variabel terikat (dependen variabel) adalah


kinerja, dan variabel bebas (independen variabel) yaitu beban kerja dan
penepatan kerja
2. Uji Asumsi Klasik
Ada beberapa pengujian yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk
menguji apakah model yang dipergunakan tersebut mewakili atau
mendekati kenyataan yang ada. Untuk menguji kelayakan model regresi
yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi
klasik dimana terdapat empat jenis pengujian pada uji asumsi klasik ini,
diantaranya:
a. Uji Normalitas
Menurut Danang Sunyoto (2016:92) menjelaskan uji normalitas
sebagai berikut: "Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan
heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas,
di mana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat
(Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau
berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika
mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi
mendekati normal atau normal sama sekali".

21
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakan distribusi
variabel terkait untuk setiap variabel bebas tertentu berdistribusi
normal atau tidak dalam model regresi linear, asumsi ini ditunjukkan
oleh nilai eror yang berdistribusi normal. Uji normalitas bertujusn
untuk menguji apakah distribusi variabel terikat untuk detiap nilai
variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Pengujian normalitas data menggunakan Test of Normality
Kolmogorov-Smirnov dan juga digunakan grafik, yaitu normal
probability plot.
menurut Singgih Santosa (2012:393) dasar pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significanted), yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Danang Sunyoto (2016:87) menjelaskan uji


multikolinearitas sebagai berikut: “Uji asumsi klasik jenis ini
diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau
lebih variabel bebas atau independen variabel (X1,2,3,...,n) di mana
akan di ukur keeratan hubungan antarvariabel bebas tersebut melalui
besaran koefisien korelasi (r)".

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah

model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen.


Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Jika terbukti ada
multikolinearitas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang

22
ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang
kembali (Singgih Santoso. 2012, 234). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dapat dilihat dari besaran variance inflation factor
(VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah mempunyai angka tolerance mendekati 1.
Batas VIF ada;ah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi
Multikolinearitas.
Menurut Imam Ghozali (2013:105) menyatakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
1. "Jika R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya
multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel
independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3. Multikolinearitas juga dapat dilihat dari:
a) tolerance value dan lawanya
b) Variance Inflation Faktor (VIF). Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Pengujian
multikolinearitas dapat dilakukan sebagai berikut:
-Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 : terjadi multikolinearitas.
-Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi
multikolinearitas".

c. Uji Heteroskedastisitas

23
Menurut Danang Sunyoto (2016:90) menjelaskan uji
heteroskedastisidas sebagai berikut: "Dalam persamaan regresi
beranda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari
residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi
Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda
disebut terjadi Heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik
jika tidak terjadi heteroskedastisitas".

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah


dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu
observasi ke observasi yang lain, apabila kesalahan atau residual
dari metode yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari
suatu observasi ke observasi lainnya artinya setiap observasi
mempunyai realibilitas yang berbeda akibat perubahan kondisi
yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.
Untuk menguji ada tidaknya Heteroskedastisitas digunakan grafik
plot. Jika ada pola tertentu. Seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyepit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
Dan bila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.

Menurut Imam Ghozali (2013: 139) ada beberapa cara


untuk mendeteksi heterokedastisitas, yaitu : "Dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan
SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
distudentized. Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-
titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar
dibawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan
tidak mempunyai pola yang teratur".

24
3. Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih, arahnya dinyatakan dalam bentuk hubungan
positif atau negative, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan
dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel –
variabel independen yaitu pemeriksaan pajak, penagihan pajak secara
parsial dengan variabel dependen yaitu efektivitas penerimaan pajak.
Maka dari itu penulis menggunakan rumusan korelasi pearson product
moment, rumusan korelasinya adalah sebagai berikut:

(Sugiyono 2017:228)
Keterangan :
rxy = Koefisien kolerasi pearson
Xi = Variabel Independen (Pemeriksaan Pajak dan penagihan
pajak)
Yi = Variabel Dependen (Efektivitas Penerimaan Pajak)
n = banyak sampel yang diteliti

Koefisien kolerasi r menunjukan derajat kolerasi antara variabel


independent (X) dan variabel dependent (Y). Nilai koefisien harus
terdapat dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r ≤ + 1), yang
mengahsilkan beberapa kemungkinan, yaitu:
1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif antara
variabel variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan
penurunan nilai nilai X akan diikuti dengan kenaikan dan
penurunan Y.

25
2. Tanda negative menunjukan adanya korelasi negative antara
variabelvariabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan
nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan Y dan
sebaliknya.
3. Jika r=0 atau mendekati 0, maka menunjukan korelasi yang
lemah atau tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-
variabel yang diteliti.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi


yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan berikut:

Tabel
INTERPRETASI NIALAI KOREASI

Besarnya nilai r Interpretasi


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2014:242)

4. Uji t Kelayakan Model ( goodnness of fit)


a. Analisis Uji T-test
Menurut Sugiyono (2014) menyatakan analisis T-tes digunakan
untuk menguji hipotesis secara persial apakah variabel yang diteliti
signifikan atau tidak. Kriteria pengujian dengan analisis t-test adalah:
1. Merumuskan hipotesis

H 0 : r=x

H 1 : r=>x dan y berkorelasi

26
2. Penentuan Statistik Tabel
Dalam pengujian ini digunakan uji satu sisi dengan t tabel
=t (a . df ) dimana a=0,05 dan df= n-k
3. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis yang diajukan adalah
Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel, artinya: variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terkait

Ha diterima apabila t hitung ¿ t tabel, artinya: variabel bebas


berpengaruh terhadap variabel terkait

hasil analisis ini dapat dibaca pada hasil uji SPSS yaitu dikatakan
signifikan apabila nilai signifikan apabila nilai signifikan dari
masing masing variabel kurang dari 5% .

b. Analisis Deteminasi
Menurut Sugiyono (2014) menyatakan analisis ini digunakan
untuk mengetahui perubahan atau variabel terkait yang disebabkan
oleh variabel bebas. Analisis ini bisa dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
D = R2 x 100
Dimana :
D = Koefisien Determinasi
R = Koefisien Korelasi

5. Uji F (Pengujian Secara Simultan)


Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Good Corporate
Governance dan Earning Power Terhadap Manajemen Laba secara
simultan dan parsial.

27
Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan sebagai berikut:

2
R /k
F= 2
(1−R )/¿ ¿

Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota data atau kasus
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan
degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :
- ditolak jika > atau nilai sig < α
- diterima jika < atau nilai sig > α

28
DAFTAR PUSTAKA

Lawson, Fred, 1976. Hotel Motels and Condominium (Design Planning and
Maintenance), First Publish Great Britain by The Architectural Press LTD,
London.

Agus Sulastiyono.,. 2001.Manajemen Penyelengaraan Hotel, C.V.


Alfabeta,Bandung

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia


danKetenagakerjaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya manusia.Jakarta:


Gramedia Widiasarana Indonesia

Rivai, V dan Sagala E.J. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada

Wiratama, Nyoman J.A. dan Sintaasih, D.K. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan,


DIKLAT, dan Dipsiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta
Mangutama Kabupaten Bandung”. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan
Kewirausahaan. Vol. 7, No.2.

M.harlie2010Pengaruh disiplin kerja, motivasi dan pengembangan karierterhadap


kinerja Pegawai Negri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
Kalimantan Selatan

Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi 12


Buku 1. Terjemahan: Diana Angelica, Ria Cahyani dan Abdul Rosyid. Jakarta:
Salemba Empat.

Tracy, Brian, 2006. Pemimpin Sukses, Cetakan Keenam, Penerjemah: Suharsono


dan Ana Budi Kuswandani, Penerbit Pustaka Delapatrasa, Jakarta.

Dessler Gary. (2009). A Framework For Human Resource Management. Pearson


Pretice Hall: New Jersey.

29
Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Thoha, Miftah, 2013, kepemimpinan dalam manajemen, edisi 1, PT RajaGrafindo,


Jakarta

Rivai. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2001), Manajemen sumber daya manusia


perusahaan, Bandung : Remaja Rosdakarya

Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi


II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evauasi Kerja. Lebaga Penerbit


FEUI, Jakarta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabet.

Tohardi, Ahmad.2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manuusia.


Cetakan 1. Bandung: CV Alfabeta.

Tarwaka (dalam Tjiabrata dkk, 2017). Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sabar Ganda Manado. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi.

Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya


Manusia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

30
LAMPIRAN-LAMPIRAN

31
KUESIONER

ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL BANYUALIT


LOVINA

Kepada :

Yth. Bapak/Ibu, Saudara/I

Karyawan di Hotel Banyualit Lovina

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan mengenai “Analisis


kinerja karyawan dHotel Banyualit lovina” dengan ini saya sampaikan mohon
kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner dibawah ini secara objektif sesuai apa
yang Bapak/Ibu rasakan.

Penelitian ini ilakukan dengan mengumpulkan data dan inforasi dalam


rangka penyususnan skripsi untuk memproleh gelar Sarjana (S1) pada STIE Satya
Dharma Singaraja

Astas kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk mengsi


kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

M Bayu Mahandika

Jurusan Manajemen

STIE Satya Dharma


Singaraja.

32
IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden :..........................................................................

Umur :...............Tahun

Jenis Kelamin :..............................................

Status : .............................................

Pendidikan Terakhir :..............................................

Petunjuk Pengisian

Untuk pernyataan dibawah ini pilih salah satu jawaban yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara paling tepat dengan cara (X) angka pilihan yang tersedia,
isilah jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Pilihan Jawaban
NO Pernyataan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 -------------------------
dst -------------------------

DAFTAR PERNYATAAN VARIABEL

33
DISIPLIN KERJA(X1)

Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Apakah anda selalu datang
ketempat kerja dengan tepat
waktu.

34
TEAM WORK (X2)

Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 saya terlibat aktif saat berkerja
dengan kelompok atau menjadi 1
tim

2 kesediaan melakukan tugas dengan


kesepakatan

3 saya bersedia membantu teman


atau oang lain saat menggalami
kesulitan
4 saya menghargai hasil kerja tim
saya
5
saya bersedia lembur jika
diperlukan atau membantu teman
atau menggantikan teman yang
tidak hadir saat berkerja

1
KEPEMIMPINAN (X3)

Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 pimpinan memiliki hubungan baik
dengn karyawan.

2 pimpinan memberikan kebebasan


bagi bawahan untuk memberikan
pendapat.

3 pimpinan selalu memberikan


bimbingan, arahan, dan dorongan
kepada bawahan
4 pimpinan selalu memberikan
penghargaan bagi karyawan yang
memiliki kinerja baik
5 pimpinan dapat menciptakan
suasana kerja yang kondusif.

2
KINERJA ( Y )

Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 tugas yang saya kerjakan sesuai
dengan keahlian yang saya miliki

2 kondisi diperusahaan yang


menyebabkan kinerja saya saat
berkerja
3 saya mendapatkan tim kerja yang
saling mendukung
4 bagi saya penghargaan atas prestasi
kerja sangatlah penting
5
atasan saya dapat membrikan
motivasi agar karyawan dapat
berkerja lebih baik.

3
Lampiran Kartu Ujian

Anda mungkin juga menyukai