Diusulkan Oleh:
i
USULAN PROYEK PENELITIAN
Usulan Proyek Penelitian Ini Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Satya Dharma Singaraja
Diusulkan Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Usulan Proyek Penelitian ini. Penulisan laporan ini
dimaksud untuk melengkapi syarat daa menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Satya Dharma Singaraja. Adapun judul ulasan proyek penelitian ini adalah “Analisis Kinerja
Karyawan Pada Hotel Banyualit Lovina” Selain bekal pengetahuan yang ada, didasari
bahwa dalam penulisan Usulan Proyek Penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan berupa
masukan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung ikut mendorong dalam penyelesaian penyusunan Usulan Proyek Penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa Usulan Proyek Penelitian ini masih jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap Usulan Proyek Penelitian ini bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja dan bagi masyarakat pada
umumnya.
M. Bayu Mahandika
iii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................vi
A. Judul......................................................................................................................................1
B. Latar Belakang......................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah................................................................................................................7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................................8
E. Kegunaan Penelitian..............................................................................................................8
F. Kajian Pustaka......................................................................................................................9
G. Kerangka Pemikiran............................................................................................................15
H. Hipotesis..............................................................................................................................16
I. Definisi Oprasional.............................................................................................................17
J. Metode penelitian................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Definisi Oprasional............................................................................................................18
2. Contoh kuisioner penelitian...............................................................................................20
3. Intrwepretasi nilai koreasi..................................................................................................26
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Kerangka Pemikiran...........................................................................................................17
vi
A. JUDUL : ”ANALISIS KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL
BANYUALIT LOVINA”
B. LATAR BELAKANG
Dari jaman dahulu dimana jaman nenek moyang kita telah melakukan
berpergian dari tempat aslinya hingga ketempat yang tidak pernah dikunjunginya,
baik itu untuk mencari tempat tinggal baru,makanan,keluarga,teman,kerabat,dan
mungkin untuk berlibur. Ada banyak contoh untuk membuktikan bahwa nenek
moyang kita melakukan berpergian, tidak perlu jauh-jauh unutk mencari bukti
bahwa nenek moyang Indonesia sendiri bukan berasal dari Indonesia menurut
teori Yunnan menyatakan bahwa asal usul nenek moyang kita berasal dai Yunnan
dan China. Selain teori Yunnan ada teori Out Of Taiwan teori ini berpandangan
bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan dan teori Out Of
Africa menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari
afrika. Ada banyak sekali asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang
menyebabkan banyak ras,suku dan jenis manusianya.
1
syarat pembayaran. Selain itu ada pula Sulastiyono (2001:6), mengatakan, bahwa
hotel merupakan sebuah usaha komersial yang mnyediakan tempat menginap,
makanan dan pelayanan-pelayanan umum lainnya.
Pelayanan dihotel sudah pasti pelayanan dari manusia atau dari sumber
daya manusianya, yang dimana manusia sebagai pelayan hotel bertujuan melayani
wisatawan atau tamu yang datang dengan membuat masakan,minuman,
membersihkan kamar dan melayani tamu atau wisatawan selama mereka
mengginap dihotel tersebut. Sumber daya manusia sendiri sangatlah diperlukan
dalam sebuah hotel, tidak hanya hotel namun hampir seluruh bentuk usaha
dimuka bumi ini memerlukan manusia sebagai pekerja atau pembangun usaha.
Sumber daya manusia menurut Sonny Sumarsono (2003, H 4), memiliki dua arti
yang berbeda yang pertama SDM merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang
memang diberikan dengan tujuan dalam melakukan proses produksi, dengan kata
lain SDM adalah kualitas usaha yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu
tertentu guna menghasilkan jasa atau barang. Yang kedua SDM adalah dimana
manusia mampu berkerja menghasilkan sebuah jasa atau barang dari usaha
kerjanya tersebut. Mampu berkerja berarti mampu melakukan beragam kegiatan
yang memiliki nilai ekonomis atau dengan kata lain adalah kegiatan tersebut bisa
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. M.T.E.
Hariandja (2002,H 2), pun turut berpendapat bahwa SDM adalah salah satu faktor
yang paling utama pada suatu perusahaan dilihat daro faktor-faktor lainnya selain
modal usaha. Oleh karenanya, SDM sangat diperlukan untuk dikelola dengan baik
agar efektivitas dan efisiensi perusahaan semakin meningkat.
2
manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan
seseorang agar menaati semua peraturan dan norma social yang berlaku disuatu
perusahaan. Bagi Sintaasih & Wiratama (2013:129), pun ikut mencetuskan
pendapatnya yaitu disiplin kerja adalah merupakan tindakan manajemen untuk
mendorong kesadaran dan kesediaan para anggotanya untuk menaati semua
peraturan atau norma-norma social yang berlaku secara sukarela. Selin mereka
Harlie (2010:117), pun turut berpendapat bahwa disiplin kerja pada hakekatnya
adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk
melakukan tugas yang telah diberikan, dan pembentukan disiplin kerja ini tidak
timbul dengan sendirinya.
3
ada aba-aba dari pemimpinnya. Biasanya pemimpin menggerakan timnya untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Dalam menggerakkan atau
mengkoordinasikan timnya pemimpin harus tau bagaimana karakter dari masing-
masing timnya, tidak hanya karakter namun pemimpin harus benar-benar
memahami apa yang ingin dicapainya. Maka dari itu sistem gaya kepemimpinan
sangatlah penting dalam suatu organisasi, perusahaan atau hotel itu sendiri.
Membahas gaya kepemimpinan kita harus tau apa arti dari kepemimpinan
tersebut. menurut House dalam Gary Yukl, (2009:4) mengatakan bahwa :
Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi,
dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan
keberhasilan organisasi. Jadi dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
kepemimpinan adalah cara untuk memotivasi dan mempengaruhi orang lain agar
orang tersebut mau berkontribusi untuk keberhasilan organisasi. Sedangkan Terry
dalam Wahjosumidjo, (1994:25) menyatakan bahwa“Leadershipis the activity of
infuencing exercised to strive willingly for group objectives” (Kepemimpinan
adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan
penuh kemauan untuk tujuan kelompok). Dari pendapat Terry dapat diartikan
bahwa kepemimpinan itu adalah merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. Menurut Dubin dalam
Wahjosumidjo, (1994:21) “Leadership is the exercises of authority and the
making of decisions” (Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan
dan membuat keputusan). Dari pendapat Dubin dapat diartikan bahwa
kepemimpinan itu adalah merupakan aktivitas yang dilakukan oleh para
pemegang kekuasaan dalam membuat suatu keputusan.Selanjutnya menurut
Stogdill dalam Stonner, (2003:161) “Kepemimpinan adalah suatu proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan
anggota kelompok”. dari pendapatStogdill dapat ditarik suatu pendapat bahwa
kepemimpinan itu merupakan upaya dalam mempengaruhi dan mengarahkan
suatu kelompok.
4
menggerakkan, mendorong, mengendalikan orang lain atau bawahannya untuk
melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan berkontribusi dalam
mencapai suatu tujuan bersama. Lalu setelah kita mengetahui kepemimpinan
tersebut selanjutnya kita menjelaskan tentang definisi gaya kepemimpinan.
Menurut Thoha(2013:49) bahwa Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.Sedangkan Rivai (2014:42) menyatakan
Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan
bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin.Gaya kepemimpinan yang
menunjukkan, secara langsung maupun tidak langsung, tentang keyakinan seorang
pimpinan terhadap kemampuan bawahannya.Artinya gayakepemimpinan adalah
perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat,
sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi
kinerja bawahannya.Selanjutnya menurut Stonner (1996:165) menyatakan
bahwagaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh
pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.
Dari paparan definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa gaya kepemimpinan
adalah cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi,
mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang lain untuk mencapai suatu
tujuan.
5
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pegawai atau karyawan tersebut. Handoko
(2000:50) juga mencetuskan kinerja diartikan sebagai proses dimana suatu
organisasi menilai serta mengevaluasi prestasi dari kinerja pegawai atau
karyawan. Tidak hanya Handoko (2000:50), Mangkuprawira dan Hubeis
(2007:153) beliau mendefinisikan kinerja karyawan sebagai hasil dari proses
pekerjaan yang terencana sesuai dengan waktu serta tempat berdasarkan karyawan
dan organisasi yang bersangkutan.
Berikutnya dari data yang diperoleh dari Hotel Bayualit Lovina masih
ditemukan karyawan yang kurang disiplin. Ini dilihat dari karyawan yang sering
melanggar aturan cara berpakaian. Dilihat pada hari pertama hingga hari ke tiga
saya datang ke Hotel Banyualit lovina bahwasanya masih banyakanya karyawan
yang melanggar aturang cara berpakaian, yang dimana masih banyaknya
karyawan yang sering mnggunakan sandal slop atau sepatu bukan pantopel hitam
pada saat berkerja, dan cara berpakaian yang kurang rapih yang tidak sesuai
dengan SOP yang berlaku.
Lalu dari data team work yang diperoleh dari Hotel Banyualit Lovina
adalah kerja sama team pada saat melkukn perkerjaan, pada saat saya melakukan
interview atau wawancara dengan HRD Hotel Banyualit Lovina bahwasanya ia
mengatakan jika ada event atau perayaan tertentu seluruh karyawan harus saling
membantu satu sama lain, contoh jika ada acara wisuda atau perkawinan jika
kurangnya karyawan pada seksi tersebut maka untuk menambahkan karyawan
mereka cenderung menggambil dari departemen lain yang bukan tanggung
jawabnya. Tidak haya bertanya pada HRD saya juga bertanya kepada karyawan
yang berkerja disana tentang kebenaran yang dikatakan oleh HRD tersebut dan
jawban yang saya peroleh bahwasanya memang benar apa yang dikatakan HRD
Tersebut.
6
Data Gaya Kepemimpinan
Dari hasil data gaya kepemimpinan yang saya peroleh dari HRD yaitu,
HRD cenderung membiarkan karyawannya untuk menggambil keputusan secara
bersama dalam menegakkan keadilat atau hukum yang berlaku, jadi disini HRD
yang sering menegur karyawan yang sering melaggar SOP kerja baik itu
menggunakan surat SP atau menegur secara langsung sudah merasa capek,
sehingga ia menegakan hukum keadilan bersama, dengan cara bagaimana ia
menegakannya, HRD atau pemimpin Hotel Banyualit Lovina menegakannya
dengan memotong gaji service karyawan yang sering melanggar aturan yang
berlaku dan potongan gaji service tersebut diberikan kepada karyawan yang
cenderung jarang atau tidak melakukan pelanggaran SOP kerja.
C. RUMUSAN MASALAH
7
2) Untuk mengetahui team work terhadap produktivitas kinerja kerja
karyawan pada Hotel Banyualit Lovina.
3) Untuk mengetahui gaya kepemimpinan terhadap produktifitas kinerja
kerja karyawanpada Hotel Banyualit Lovina.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh manfaat dari
penelitian ini sebagai berikut :
1) Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat membantu dalam
pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetehuan, terutama yang
berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan
dengan disiplin kerja, team work, gaya kepemimpinan dan kinerja kerja
karyawan.
2) Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya mampu memberikan
sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang dimana
berkaitan dengan perencanaan strategi dalam meningkatkan kinerja kerja
karyawan Hotel Banyualit Lovina.
F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Disiplin Kerja
1.1 Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja yang baik akan membuat karyawan satu sama lain
akan menjadi nyaman pada saat melakukan perkejaannya. Menurut
Singodimedjodalam Edy Sutrisno (2016:86), menyatakan bahwa
Disiplin adalah “sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk
mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitarnya.”Sedangkan menurut Malayu hasibuan (2012:193),
Kedisiplinan adalah “kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku.”Selain itu Menurut Edy Sutrisno (2016:89) disiplin adalah
8
“prilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang
ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis.”
Jadi dapat disimpulkan menurut pendapat diatas disiplin kerja
adalah sikap dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati
semua peraturan yang ada pada organisasi.
1.2 Dimensi Dan Indikator Disiplin Kerja
Pada dasarnya ada banyak indikator yang memepengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan suatu organisasi.Singodimejo dalam Edy
Sutrisno(2016:94) dispilin kerja dibagi dalam empat dimensidi
antaranya adalah :
1. Taat terhadap aturan waktu
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam istirahat yang
tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
2. Taat terhadap peraturan perusahaan.
Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam
pekerjaan.
9
interaksi yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan
dan perkembangan pribadi maupun organisai. Menurut Sudarmanto
(2015:146) kerjasama kelompok merupakan kompetensi SDM yang
terkait dengan kemampuan atau dorongan untuk bekerjasama dengan
orang lain, kemampuan untuk merasa bahwa bagian dari anggota
kelompok dalam mencapai tugas atau tujuan organisasi. Untuk dapat
bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok, mensyaratkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Harus mau menerima pendapat atau gagasan / pemikiran orang lain
dalam mengambil keputusan, sehingga tidak boleh memaksakan
pendapat sendiri
b. Berbagi informasi atau hal-hal yang baru kepada orang lain.
c. Bersikap empatis kepada orang lain atau menghargai dan berpikir
positif kepada orang lain.
d. Saling siap menerima input, dan memberikan motivasi kepada
orang lain
e. Saling menjaga kebutuhan kelompok, kendatipun muncul konflik
atau pertentangan pendapat antar anggota tim.
Dengan demikian jadi dapat disimpulkan kerjasama tim atau team
work adalah sekumpulan individu atau kelompok yang bertanggung
jawab secara bersamaan untuk mengerjakan tugas atau kewajiban
dengan melakukan komunikasi, intraksi yang harmonis dengan satu
sama lain unuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
2.2 Dimensi Dan Indikator Kerjasama Tim / Team Work
Dimensi dan Indikator Kerjasama Tim / Team work yang
mempengaruhi kerjasama tim suatu organisasi menurut Sharma et al ,
(2012:11) yaitu :
1. Dimensi Tujuan yang jelas
Dimensi tujuan yang jelas dapat diukur dengan dua indikator yaitu:
a. Penetapan
b.Visi dan misi
2. Dimensi Terbuka dan jujur dalam komunikasi
10
Dimensi terbuka dan jujur dalam berkomunikasi dapat diukur
dengan dua indikator yaitu:
a. Kemampuan berinteraksi
b. Kejujuran bekerja
3. Dimensi Pengambilan keputusan kooperatif
Dimensi pengambilan keputusan kooperatif dapat diukur dengan
dua indikator yaitu:
a. Kemampuan berpikir
b. Menimbang dan menilai
4. Dimensi Suasana kepercayaan
Dimensi suasana kepercayaan dapat diukur dengan dua indikator
yaitu:
a. Kejujuran
b. Perilaku kooperatif
11
Sedangkan Hasibuan (2012:167) menyatakan : “Gaya
kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif
untuk mencapai tujuan organisasi.”
Selanjutnya Thoha (2015:49) menyatakan juga : “Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain atau bawahannya.”
Dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,mengarahkan dan
memimpin anggota atau karyawannya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
3.2 Indikator Gaya Kepemimpinan
Menurut Kartono (2013:34) meyebutkan bahwa pengukuran gaya
kepemimpinan dapat dilihat:
12
Kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau
kesanggupan penyampaianpesan, gagasan, atau pikiran kepada
orang lain dengan tujuan oranglaintersebut memahami apa yang
dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisanatau tidak
langsung.
4. Kemampuan Mengendalikan Bawahan
Seorang pemimpin harus memiliki keinginan untuk
membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus
dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas
sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar
tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.
5. Tanggung Jawab
Seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab kepada
bawahannya.Tanggung jawab bisa diartikan sebagai kewajiban
yang wajib menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
6. Kemampuan Mengendalikan Emosional
Kemampuan mengendalikan emosional adalah hal yang
sangat penting bagi keberhasilan hidup kita. Semakin baik
kemampuan kita mengendalikan emosi semakin mudah kita akan
meraih kebahagiaan
4 Kinerja Karyawan
4.1 Pengertian Kinerja Karyawan
Pengertian Kinerja Karyawan Istilah kinerja berasal dari kata Job
Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
oleh seseorang. Pengertian Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya
Mangkunegara (2013). Kinerja menurut Fahmi (2014) adalah hasil
13
yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat
profit orienteddan non profit oriented yang dihasilkan selama satu
periode waktu. Menurut Simanjuntak (2005) dalam Widodo (2015)
Kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai
tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Jadi dari hasil menut para ahli tersebut bahwasannya kinerja
karyawan adalah hasil kinerja atau hasil kerja yang dilakukan
seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya.
14
berkerja cepat dan untuk menjadi orang yang kompeten” maka penelitian
ini menunjukan bahwa : Disiplin kerja memiliki efek yng positif pada
kinerja karyawan.
6 Pengaruh Team Work / Kerja Tim Terhadap Kinerja Karyawan
Marpaung (2014:2) mengatakan “keberhasilan suatu unit usaha
tergantung dari kerja tim dan kinerja para karyawan” maka penelitian ini
menunjukan bahwa : Team Work / Kerja tim terdapat pengaruh antara
kerja tim dan kinerja karyawan.
Carolina Lakoy (2015:3) mengatakan “komunikasi merupakan proses
penyampaian dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain.
Kerjasama kelompok merupakan bentuk kelompok yang terdiri lebih dari
satu orang yang melakukan tugas dengan sejumlah peraturan dan
prosedur” maka penelitian ini menunjukan bahwa : kerjasama kelompok
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
G. KERANGKA PEMIKIRAN
Disiplin kerja karyawan merupakan kesadaran dan kesediaan eseorang
menaati semua peraturan perusahaan yang dibuat oleh manajemen yang
mengikat setiap anggota perusahaan agar terdapat standar yang dapat
dijalankan oleh semua karyawan dengan kesadaran sendiri.
15
kerjasama tim atau team work merupakan sekumpulan individu
atau kelompok yang bertanggung jawab secara bersamaan untuk
mengerjakan tugas atau kewajiban dengan melakukan komunikasi, intraksi
yang harmonis dengan satu sama lain unuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan.
(X1) DISIPLIN
KERJA
(X3) GAYA
KEPEMIMPINAN
H. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam
suatu penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka
16
pemikiran diatas maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian yang terdapat
adalah sebagai berikut.
1. Semakin baik Disiplin Kerja maka semakin meningkat pula kinerja
karyawan pada Hotel Banyualit Lovina
2. Semakin baik Team Work maka semakin meningkat pula kinerja
karyawan di Hotel Banyualit Lovina
3. Semakin bagus Gaya Kepemimpinan maka semakin meningkat pula
kinerja karyawan pada Hotel Banyualit Lovina
I. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 01
Definisi Oprasional Variabel Penelitian
17
kepercayaan
5.Dimensi Rasa
memiliki
3 Gaya Kepemimpinan 1.Kemampuan Interval
suatu kemampuan seseorang 1-10
Mengambil Keputusan
untuk
2.kemampuan
mempengaruhi,mengarahkan dan
Memotivasi
memimpin anggota atau
3.Kemampuan
karyawannya untuk mencapai
Komunikasi
suatu tujuan tertentu.
4.Kemampuan
Mengendalikan
Bawahan
5.Tanggung jawab
6.Kemampuan
Mengendalikan
Emosional
4 Kinerja Karyawan 1.Kuantitas hasil kerja Interval
hasil kinerja atau hasil kerja yang 1-10
2.Kualitas hasil kerja
dilakukan seseorang atau
kelompok dalam melaksanakan 3.Ketepatan waktu
tugasnya.
penyelesaian pekerjaan
J. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Hotel Banyualit Lovina yang
menjadi subyek dalam penelitian ini adalah karyawan di Hotel Banyualit
Lovina. Alasan penelitian ini adalah cenderung kurangnya disiplin kerja
karyawan,tim work,gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan pada Hotel
Banyualit Lovina
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data kualitatif yaitu data yang dioperoleh tidak dalam bentuk
angka-angka tetapi berupa gambaran umum perusahaan sejarah
singkat perusahaan maupun informasi-informasi lisan yang
menyangkut kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
perusahaan
18
2. Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung atau data berupa
angka-angka misalnya data volume penjualan dan data harga
jual produk.
19
Kuisioner dalam penelitian ini menggunakan tipe skala mulai dari
1 sampai dengan 5 dengan kriteria sangat tidak setuju dan 6 sampai
dengan 10 dengan kriteria sangat setuju dimana dalam data yang
digunakan adalah menggunakan data interval. Adapun contoh kuisioner
yang akan digunakan seperti pada tabel berikut :
TABEL
COTOH KUISIONER PENELITIAN
Pilihan jawaban
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ..........................................
dst ..........................................
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2012) Uji Validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk menggugkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom
(df) = n-k. Dalam hal ini n merupakan jumlah sampel sedangkan k adalah
jumlah variabel independen. Dengan ketentuan dikatakan valid apabila
rhitung > rtabel
2. Uji Reliabilitas
20
Menurut sugiono (2014) bahwa analisis regresi linier berganda
dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara serempak, dangan rumus sebagai berikut:
Y = a+ b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
A = Konstanta
X1 = Disiplin kerja
X2 = Team work
X2 = Gaya kepemimpinan
21
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakan distribusi
variabel terkait untuk setiap variabel bebas tertentu berdistribusi
normal atau tidak dalam model regresi linear, asumsi ini ditunjukkan
oleh nilai eror yang berdistribusi normal. Uji normalitas bertujusn
untuk menguji apakah distribusi variabel terikat untuk detiap nilai
variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Pengujian normalitas data menggunakan Test of Normality
Kolmogorov-Smirnov dan juga digunakan grafik, yaitu normal
probability plot.
menurut Singgih Santosa (2012:393) dasar pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significanted), yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
22
ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang
kembali (Singgih Santoso. 2012, 234). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dapat dilihat dari besaran variance inflation factor
(VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah mempunyai angka tolerance mendekati 1.
Batas VIF ada;ah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi
Multikolinearitas.
Menurut Imam Ghozali (2013:105) menyatakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:
1. "Jika R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya
multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel
independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3. Multikolinearitas juga dapat dilihat dari:
a) tolerance value dan lawanya
b) Variance Inflation Faktor (VIF). Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Pengujian
multikolinearitas dapat dilakukan sebagai berikut:
-Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 : terjadi multikolinearitas.
-Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi
multikolinearitas".
c. Uji Heteroskedastisitas
23
Menurut Danang Sunyoto (2016:90) menjelaskan uji
heteroskedastisidas sebagai berikut: "Dalam persamaan regresi
beranda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varian dari
residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi
Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda
disebut terjadi Heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik
jika tidak terjadi heteroskedastisitas".
24
3. Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih, arahnya dinyatakan dalam bentuk hubungan
positif atau negative, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan
dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel –
variabel independen yaitu pemeriksaan pajak, penagihan pajak secara
parsial dengan variabel dependen yaitu efektivitas penerimaan pajak.
Maka dari itu penulis menggunakan rumusan korelasi pearson product
moment, rumusan korelasinya adalah sebagai berikut:
(Sugiyono 2017:228)
Keterangan :
rxy = Koefisien kolerasi pearson
Xi = Variabel Independen (Pemeriksaan Pajak dan penagihan
pajak)
Yi = Variabel Dependen (Efektivitas Penerimaan Pajak)
n = banyak sampel yang diteliti
25
2. Tanda negative menunjukan adanya korelasi negative antara
variabelvariabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan
nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan Y dan
sebaliknya.
3. Jika r=0 atau mendekati 0, maka menunjukan korelasi yang
lemah atau tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-
variabel yang diteliti.
Tabel
INTERPRETASI NIALAI KOREASI
H 0 : r=x
26
2. Penentuan Statistik Tabel
Dalam pengujian ini digunakan uji satu sisi dengan t tabel
=t (a . df ) dimana a=0,05 dan df= n-k
3. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis yang diajukan adalah
Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel, artinya: variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terkait
hasil analisis ini dapat dibaca pada hasil uji SPSS yaitu dikatakan
signifikan apabila nilai signifikan apabila nilai signifikan dari
masing masing variabel kurang dari 5% .
b. Analisis Deteminasi
Menurut Sugiyono (2014) menyatakan analisis ini digunakan
untuk mengetahui perubahan atau variabel terkait yang disebabkan
oleh variabel bebas. Analisis ini bisa dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
D = R2 x 100
Dimana :
D = Koefisien Determinasi
R = Koefisien Korelasi
27
Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan sebagai berikut:
2
R /k
F= 2
(1−R )/¿ ¿
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota data atau kasus
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan
degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :
- ditolak jika > atau nilai sig < α
- diterima jika < atau nilai sig > α
28
DAFTAR PUSTAKA
Lawson, Fred, 1976. Hotel Motels and Condominium (Design Planning and
Maintenance), First Publish Great Britain by The Architectural Press LTD,
London.
Rivai, V dan Sagala E.J. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
29
Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rivai. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Tarwaka (dalam Tjiabrata dkk, 2017). Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sabar Ganda Manado. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi.
30
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31
KUESIONER
Kepada :
Dengan hormat,
Hormat saya,
M Bayu Mahandika
Jurusan Manajemen
32
IDENTITAS RESPONDEN
Umur :...............Tahun
Status : .............................................
Petunjuk Pengisian
Untuk pernyataan dibawah ini pilih salah satu jawaban yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara paling tepat dengan cara (X) angka pilihan yang tersedia,
isilah jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Pilihan Jawaban
NO Pernyataan Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 -------------------------
dst -------------------------
33
DISIPLIN KERJA(X1)
Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Apakah anda selalu datang
ketempat kerja dengan tepat
waktu.
34
TEAM WORK (X2)
Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 saya terlibat aktif saat berkerja
dengan kelompok atau menjadi 1
tim
1
KEPEMIMPINAN (X3)
Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 pimpinan memiliki hubungan baik
dengn karyawan.
2
KINERJA ( Y )
Pilihan jawaban
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 tugas yang saya kerjakan sesuai
dengan keahlian yang saya miliki
3
Lampiran Kartu Ujian