Disusun oleh:
NIS : 2167
Kelas : IX JB 1
KLUNGKUNG
2015
LAPORAN
NIP. NIP.
Mengetahui,
Dengan menghaturkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan anugrah-Nya kepada penulis, sehingga penulisan
laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Hotel Inna Grand Bali Beach tanggal
15 Juni 2015 14 September 2015 dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada:
1. I Gusti Ayu Indra Dewi, selaku HRD Hotel Inna Grand Bali Beach.
2. Drs. I Wayan Doyo, M.Pd.H, selaku kepala SMK Pariwisata
Yapparindo Klungkung.
3. Ni Wayan Muji Arini, S.Sn, selaku Waka Humas.
4. I Wayan Darmayasa, S.Pd, selaku pembimbing praktek kerja industri
(prakerin).
5. Segenap guru-guru SMK Pariwisata Yapparindo Klungkung.
6. Yustisia Indra Ningsih, S.Pd pembimbing prakerin.
7. Ida Gusti Ratu Agung Ayu Andita Andayani dan I Gusti Lanang
Agung Susena Putra, sebagai pemberi motivasi dan semangat pribadi
sehingga penulis mampu menyelesaiakan training dan laporan ini
dengan baik.
8. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang
telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penulisan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti pratek
kerja industri (prakerin) yang dilaksanakan pada saat kelas XI tahun pelajaran
2014/2015 serta sebagai bukti bahwa telah melaksanakan kunjungan kerja
industri.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bermunculan di area wisata yang padat seperti daerah Kuta, Nusa Dua, Denpasar,
dan Ubud.
5
6
ORGANIZATION STRUCTURE
FOOD AND BAVERAGE
INNA GRAND BALI BEACH
9
10
11
1) Hygiene Perorangan
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan dan
pengolahan makanan adalah hygiene perorangan. Dalam hal ini, petugas atau
karyawan yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan makanan, baik
sebelum, sedang, dan sesudah bahan makanan diolah. Sehingga, makanan yang
dihasilkanpun adalah makanan yang aman, bebas dari pencemaran dan bakteri
atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari rangkaian kegiatan tersebut.
2) Hygiene Makanan
Bahan makanan yang dipergunakan dalam pengolahan makanan sebagian
besar berupa bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti
sayur dan buah, sedangkan bahan hewani berasal dari binatang seperti daging,
unggas, ikan, dan lain-lain. Bahan makanan hewani lebih mudah busuk atau rusak
jika dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Namun demikian, dengan
kemajuan teknologi saat ini, banyak ditemukan teknik pengawetan bahan
makanan sehingga dapat mempertahankan dan memperpanjang masa
penyimpanan bahan makanan tersebut.
3) Sanitasi dan Hygiene Tempat kerja
Pakaian kerja harus tetap dalam kondisi bersih dan rapi, menggunakan
pengharum badan yang baunya tidak terlalu tajam dan menyengat. Saat akan
menyajikan makanan, makanan terlebih dahulu diperiksa untuk menghindari
adanya kotoran seperti debu atau rambut pada makanan.
4) Sanitasi dan Hyigiene Barang dan Peralatan
Sebegaimana telah dikemukakan bahwa jika hygiene menitik beratkan
pada kesehatan dan kebersihan perorangan dan makanan, sedangkan sanitasi
menitik beratkan pada peralatan dan lingkungan kerja.
Executive Chef. Seorang Executive Sous Chef sendiri dapat langsung membantu
dalam pembuatan menu, mengatur jadwal, perencaan sebuah event, pengendalian
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Kitchen Department.
3) Sous Chef
Sous Chef akan mengepalai sebuak seksi, dimana Sous Chef akan
melaporkan segala sesuatunya kepada Executive Sous Chef atau Executive Chef.
Teknik dan kemampuan yang tinggi harus dimiliki oleh seorang Sous Chef,
dimana mereka masih bekerja langsung dalam produksi, namun mereka sudah
dapat membantu me-manage sebuah seksi atau venue, seperti pengendalian biaya,
pengawasan kinerja bahawan, menjada kualitas makanan, pembuatan jadwal
bawahan, dan memprediksi kebutuhan dari dapur itu sendiri.
4) Pastry Chef, Bakery Chef, Commissary Chef, dan Banquet Chef
Bertanggung jawab atas suatu outlet dan kelangsungan bisnis outlet
tersebut. Tugas Chef de Cuisine adalah melaporkan perkembangan dan masalah
yang sedang terjadi di outlet mereka kepada Executive Chef dan Executive Sous
Chef, membuat keputusan untuk menangani masalah yang sedang terjadi,
menghitung food cost, mengatur jadwal kerja staff di outlet tersebut, membuat
daftar pembelian barang dan mengontrol kualiatas pekerjaan yang dilakukan oleh
outlets staff setiap harinya.
5) Chef de Partie
Bertanggung jawab atas pelaksaan operasional di outlet, membantu Sous
Chef untuk menjaga kestabilan kerja, dan juga mewaikili Sous Chef dalam
mengelola suatu outlet bila Sous Chef sedang tidak dapat hadir.
6) Chief Steward
Bertanggung jawab untuk mengatur operasional kerja pembersihan area
dapur, equipments dan utensil serta peralatan makan di restaurant. Seorang Chief
Steward juga mengatur jadwal kerja staff dan mengontrol kualitas pekerjaan yang
dilakukan oleh bawahannya.
7) Steward Supervisor
Seorang yang bertanggung jawab menjadi pemimpin operasional kerja dan
bertanggung jawab atas kebersihan yang dilakukan Steward Attendant. Seorang
16
Supervisor juga berhak mengatur jadwal kerja staff jika Chief Steward
berhalangan atau cuti pada saat jam kerja.
8) Trainee
Merupakan pelajar atau mahasiswa yang sedang dalam tahap pembelajaran
di dunia lapangan kerja yang nyata. Hotel pun membantu mereka agar mendapat
ilmu yang banyak dan mereka dapat membantu hotel pula. Biasanya Trainee
hanya memiliki 6 bulan masa periode.
9) Daily Worker
Merupakan seorang yang dipanggil oleh hotel dalam jangka waktu tertentu
untuk membantu Kitchen Department mencapai target terutama ketika ada suatu
event yang membutuhkan tenaga kerja lebih. Daily Worker pekerjaannya kurang
lebih sama dengan Trainee namun diberi upah atau bayaran.
menyelesaikan training, akan diadakan ujian presentasi tentang pelajaran apa saja
yang didapatkan di Food and Baverage di INNA Grand Bali Beach yang sudah
dilaksanakan selama tiga bulan. Penilaian langsung dilakukan oleh Executive
Chef dan HRD manager.
Hari pertama, 15 juli 2015, setelah mengenakan seragam training dan
berpakaian yang rapi sesuai dengan standart, penulis diberikan pengarahan
tentang pembagian outlet yang pertama dan outlet yang berikutnya sesuai dengan
program dari Trainee Manager. Kegiatan penulis selama melakukan praktek kerja
industry di INNA Grand Bali Beach adalah sebagai berikut:
1. Pastry
Pastry merupakan outlet yang memroses pembuatan segala jenis desserts
yang digunakan untuk keperluan breakfast, lunch, maupun dinner. Produk yang
dihasilkan dari outlet ini diantaranya adalah berbagai jenis cakes, muffins,
compotes, bicher mueslis, bilines, berbagai jenis kacang yang sudah di-roasted,
puddings, cookies, sauces, hingga ice creams. Outlet lain yang ingin mengambil
berbagai jenis dessert dari Pastry, harus membuat request (order) produk yang
diinginkan. Berbagai jenis desserts yang di-order akan disiapkan oleh staff yang
bertugas di outlet Pastry, agar dapat dikirimkan sesuai dengan waktu yang
ditentukan oleh outlet yang melakukan order.
Di outlet ini, penulis dapat mengetahui berbagai jenis cakes dan cara
membuatnya. Ketelitian dalam penggunaan bahan bakar agar tidak terjadi
kesalahan dalam pembuatan cake atau segala jenis desserts lainnya. Pastry juga
menyiapkan berbagai jenis desserts untuk kebutuhan coffee break, lunch, dan
dinner saat events khusus dari tamu grup. Penulis juga mendapat tugas untuk
menjaga dessert section di buffet pada saat events khusus.
2. Bakery
Bakery section bertugas memproduksi hidangan roti untuk buffet menu
ataupun untuk la carte. Bakery memiliki tugas harian, yakni memproduksi roti
untuk hidangan breakfast. Selain itu, pada saat events, bakery juga memproduksi
roti untuk soup, begitu pula dengan hidangan la carte seperti sandwichs breads,
burger bun, brown breads, dan French bread.
18
3. Gardemanger
Gardemanger section bertugas memproduksi segala jenis salad. Setiap
hari, outlet ini memproduksi salad untuk hidangan breakfast. Gardemanger juga
memproduksi berbagai stok sauces seperti French dressing, cocktail sauce, tartare
sauce untuk persedian la carte.
4. Hot Kitchen
Hot Kitchen dipimpin oleh Sous Chef dimana dapur ini bertugas untuk
menyediakan semua makanan untuk segala jenis functions, mulai dari meeting,
conference, ataupun wedding. Pada saat tidak ada functions di hotel, maka tugas
Hot Kitchen adalah memproduksi berbagai macam stok sauces dan bumbu dasar
seperti bumbu Bali, bumbu soto, sambal ulek, dan bumbu kacang yang akan
disalurkan ke masing-masing oulets.
Jumlah pekerja di sini dipengaruhi oleh besar kecilnya functions. Namun,
kegiatan dari Trainees akan terbantukan oleh Daily Workers. Kegiatan di outlet
ini setiap harinya tidaklah sama. Tergantung pada events yang berlangsung setiap
harinya.
5. Butcher
Butcher Kitchen section bertugas memotong daging untuk siap diolah oleh
section kitchens yang lainnya. Kegiatan hariannya adalah menyiapkan daging
untuk breakfast dan menyiapkan daging siap pakai untuk la carte. Dalam
kegiatan atau functions, selain bertugas untuk menyediakan daging siap pakai,
Butcher juga bertugas memproduksi hidangan grilled seperti Sate, BBQ, Kebab
dan berbagai macam olahan daging yang lainnya.
hanya mendapatkan tugas selama kurang lebih satu bulan. Penulis lebih sering
mendapatkan shift pagi pukul 05:00 dan 07:00.
Kegiatan yang dilakukan jika penulis masuk pukul 05:00 dan 07:00 adalah
sebagai berikut:
1) Melakukan set up di breakfast buffet.
2) Merapikan bahan-bahan makanan yang datang dari General Store.
3) Menjadi Food Runner sambil prepare di Cold Kitchen untuk breakfast
besoknya. Contohnya: prepare cold cuts, memotong bell pepper,
tomatos, cucumbers, dan lain-lain.
4) Membantu prepare untuk la carte lunch.
5) Pada pukul 10:30, kegiatan di breakfast buffet sudah selesai dan
penulis melakukan closing.
6) Prepare condiment cereals untuk breakfast besoknya.
7) Memecahkan cangkang telur untuk omelette.
8) Membuat condiment omelette.
9) Membuat adonan waffles dan pan cakes.
10) Pada pukul 11:30, penulis dipersilahkan untuk istirahat dan pulang.
4.1. Kesimpulan
Dengan adanya Praktek kerja industri di Industri Pariwisata ini, maka
penulis dapat menyusun laporan dan dari laporan ini, penulis dapat menarik
kesimpulan, bahwa:
1) Praktik kerja indusri merupakan kesempatan yang sangat baik bagi
penulis untuk dapat melihat dan mengetahui secara langsung susasana
kerja di Industri Pariwisata.
2) Praktek kerja industri memberikan kesempatan belajar yang sangat
berharga karena memberikan pengalaman bekerja yang langsung
kepada penulis.
3) Praktek kerja industri ini dapat menumbuhkan sikap professional dan
rasa tanggung jawab, kesiapan mental, serta meningkatkan
kedisiplinan kepada penulis.
4) Praktek kerja industri adalah program wajib yang harus dilaksanakan
oleh penulis untuk menuntaskan program belajar di sekolah.
5) Praktek kerja industri memberikan gambaran nyata tentang
keberlangsungan perindustrian kepariwisataan pada umumnya, dan
bagian Food and Baverage pada khususnya.
4.2. Saran
4.2.1. Saran Untuk Hotel dan Senior
1) Kerjasama yang baik dari industri kepada para Trainees harus terus
ditingkatkan guna menciptakan tenaga-tenaga kerja terampil yang siap
untuk bekerja.
22
23
2) Dimohon kepada para staffs senior yang ada di hotel agar tidak bosan
dalam meberikan arahan dan berbagi pengtahuan kepada Trainees,
serta lebih bisa menahan emosi amarah disaat Trainees membuat
kesalahan.
3) Tetap mempertahankan keramah-tamahan terhadap tamu atau sesama
karyawan walaupun berbeda departments.
4) Mampu menjaga kenyamanan tamu dan terus meningkatkan services.
5) Tetap berinovasi dalam menciptakan menu masakan baru.
4.2.2. Saran Untuk Sekolah
1) Kepada SMK Pariwisata Yapparindo Klungkung, agar terus
meningkatkan mutu pendidikannya, terutama kepada peserta didik
yang akan melakasakan program praktek kerja industri.
2) Kepada guru-guru, agar meningkatkan pengawasan terhadap peserta
didik yang sedang melaksakan program praktek kerja industri.
4.2.3. Saran Untuk Siswa
1) Kepada teman-teman peserta didik agar mau saling berbagi informasi
atau pemikiran untuk meningkatkan pengetahuan atau wawasan.
2) Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di lembag pendidikan maupun di
tempat melaksankan praktek kerja industri.
3) Menjaga nama baik sekolah.
4) Ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan
cekatan. Terutama di dunia kerja di industri pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
Pauli, Eugine (1979). Classical Cooking The Modern Way. London: CBI
Publishing Inc.
24
LAMPIRAN
25