NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Hukum Lingkungan
HKUM4210
SUMBER: https://madaniberkelanjutan.id/2020/07/21/pembangunan-berkelanjutan
a. Berikan analisa Anda terkait bacaan di atas aspek apa saja yang harus diintegrasikan
dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan!
b. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang universal sehingga menjadi
agenda bersama meskipun action antarnegara berbeda. Bagaimana pendapat Anda
dikaitkan dengan bacaan di atas syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam
mewujudkan pembangunan berkelanjutan?
1 dari 3
HKUM4210
2 JAKARTA, KOMPAS.com - Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) soal reklamasi pantai 20
utara Jakarta mesti segera dirampungkan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) Provinsi DKI Jakarta. Hal ini diperlukan untuk memberi kepastian terhadap nasib
proyek yang sudah tertunda lebih dari 9 bulan tersebut. Apalagi sejumlah pakar lingkungan
menilai proyek reklamasi di Teluk Jakarta justru akan memperbaiki ekosistem wilayah tersebut
yang kini sudah sangat rusak. "Yang diperlukan sekarang tinggal edukasi kepada pihak yang
masih belum memahami," kata Pakar dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut
Teknologi Bandung, Hernawan Mahfudz di Jakarta, Rabu (18/1/2017). Sedangkan Pakar
Geoteknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Herman Wahyudi, dalam
sejumlah kesempatan menegaskan reklamasi tidak masalah. Berbagai kekhawatiran tentang
dampak yang akan muncul dapat diselesaikan secara teknis. Ia mencontohkan untuk
menanggulangi agar pasir reklamasi tidak tergerus dan mengurangi pencemaran bisa
dipasang tanggul dari karung pasir (sand bag). Adapun untuk menahan butiran halus yang
mengambang di permukaan air laut agar tidak menyebar dapat dipakai barikade pasir.
Teknikteknik seperti itu sudah lazim digunakan saat penanganan tumpahan minyak di laut.
"Pengembangan kawasan di Teluk Jakarta yang berbentuk pulau-pulau yang terpisah dengan
daratan sudah tepat karena dapat menghindarkan laut dari proses sedimentasi," kata Herman
ketika dihubungi wartawan, Rabu (18/1/2017). Akhir Oktober 2016, Bappenas telah
menyampaikan hasil kajiannya kepada Jokowi. Hasilnya dokumen KLHS dinilai penting untuk
keberlanjutan reklamasi di pantai utara Jakarta. Para pakar pun menyebut bahwa dokumen itu
amat penting untuk kelanjutan reklamasi.
SUMBER:
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/18/20092141/kajian.lingkungan.hidup.soal.rekla
masi.teluk.jakarta.diminta.segera.dituntaskan?page=all
a. Berdasarakan artikel di atas, menurut analisa saudara apa yang dimaksud dengan RPPLH
dan KLHS? Dan menurut pendapat Anda antara RPPLH dan KLHS mana yang terlebih
dahulu harus ada dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia?
b. Berikan Analisa saudara, apakah kaitan KLHS dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
dan kaitan KLHS dengan AMDAL?
2 dari 3
a. Menurut pendapat Anda mengapa penegakan hukum lingkungan pada kasus di atas
instrumen hukum pidana sebagai premum remidium? Jelaskan pendapat Anda!
b. Jelaskan menurut pendapat Anda apakah pabrik tekstil Indobarat dapat dikenakan sanksi
pidana? Berikan analisis berdasarkan UU No 32 Tahun 2009!
SUMBER: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2474997/bpk-otonomi-
daerahsumbang-kerusakan-lingkungan-dan-korupsi
a. Setelah membaca artikel di atas menurut analisa Anda di era otonomi daerah hal apa yang
menyebabkan kondisi lingkungan semakin memburuk?
b. Berikan pendapat Anda apa yang dimaksud kebenaran ekologis? Dan menurut Anda
apakah di era otonomi daerah ini pemerintah telah berbasis kebenaran ekologis dalam
penegakan hukum lingkungan?
Jawaban :
3.A. Ultimum remedium merupakan salah satu asas yang terdapat di dalam hukum pidana
Indonesia yang mengatakan bahwa hukum pidana hendaklah dijadikan upaya terakhir dalam
HKUM4210
hal penegakan hukum. Sifat ini sudah menimbulkan kecenderungan untuk menghemat dalam
mengadakan sanksi pidana sebagai dasar atau fondasi untuk menegakkan suatu hukum
B. “Telah melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009,
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilakukan secara terus menerus,
sebagaimana yang melanggar Pasal 104 Jo Pasal 116 ayat (1) huruf a Jo Pasal 119 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Lingkungan Hidup Jo Pasal 64 ayat
(1) KUHP, dan menuntut agar Terdakwa PT Indo Bharat Rayon yang diwakili oleh Sibnath
Agarwalla dijatuhi hukuman sebesar Rp1.000.000.000,- dan perbaikan kerusakan akibat tindak
pidana dimana PT Indo Bharat Rayon harus melakukan perbaikan terhadap limbah B3 di
sekitar tindak pidana yang terjadi di Kalimati. Dalam pertimbangannya majelis hakim
berpendapat sebaliknya Terdakwa PT Indo Bharat Rayon telah memiliki dokumen tentang
pengelolaan limbah B3 tidak melakukan seperti apa yang ditentukan dalam surat-surat ijin
tersebut, juga sarana dan prasarana seperti TPS terbukti tidak mencukupi, demikian juga tidak
dapat dibuktikan bahwa Rawa Kalimati itu sebagai TPA yang berhak dalam ijin penimbunan
yang disimpan.
Karena sistem pengelolaan limbah B3 yang tidak memadai, khususnya tentang jumlah limbah
B3 yang dibawa oleh Transporter dan pemanfaatan limbah B3 yang dihasilkan oleh Terdakwa,
melainkan di bawah jumlah limbah B3 yang dihasilkan Terdakwa. Dan dalam pertimbangan
ada sebanyak ± 252.000 ton limbah B3 yang terangkut sejak kurun waktu 2005 menggunakan
bahan bakar batu bara yang menghasilkan limbah B3) hingga perkara ini tidak berlaku secara
hukum, dimana limbah B3 dapat digunakan dikelola dengan baik.
4. A. ada 3 hal yang menjadi temuan BPK bahwa dampak otonomi daerah semakin
menyuburkan korupsi, dan kerusakan lingkungan di berbagai daerah di Indonesia.
Pertama, mudahnya kepala daerah memberikan izin konsesi hutan untuk tambang dan
perkebunan. Sehingga terjadi laju deforestasi atau alih fungsi hutan mencapai 1,1 juta hektar
per tahun.
Kedua, jumlah penyalahgunaan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) banyak
disalahgunakan antara lain untuk bidang kegiatan bantuan sosial (bansos) dan hibah.
Ketiga, adanya fakta bahwa hingga kini sudah 311 kepala daerah telah berurusan dengan
penegak hukum terkait korupsi dan lainnya. Angka ini sangat signifikan, karena jumlah kepala
daerah.