D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Kelompok 7
Debby Sriyani Fitri (21107017)
Yanti Ramadhani (21107029)
Renika Sri Hayani (21107030)
DOSEN PENGAMPU:
Millata Zamanna, M.A.
Mustaffa, S.Pd.I., MA.
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya,
tugas makalah dengan judul Perbandingan Mazhab.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat
untuk pembaca.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
ii
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
٤٣ َسلُ ٓو ْا َأ ۡه َل ٱل ِّذ ۡك ِر ِإن ُكنتُمۡ اَل ت َۡعلَ ُمون ِ َُّو َمٓا َأ ۡر َس ۡلنَا ِمن قَ ۡبلِكَ ِإاَّل ِر َجااٗل ن
َٔۡ َوح ٓي ِإلَ ۡي ِهمۡ ۖ ف
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang
Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. (Q.S. An-Nahl : 43).
1
Dari penjelasan diatas, kami akan membahas lebih lanjut mengenai
perbedaan mazhab-mazhab tersebut. Selanjutnya diharapkan dengan pembahasan
tersebut, dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita terutama mengenai
mazhab-mazhab Fiqih yang masih dalam ruang lingkup perkembangan hukum Islam.
Dalam perkembangan mazhab-mazhab Fiqih telah muncul banyak mazhab
Fiqih. Menurut Ahmad Satori Ismail, para ahli sejarah Fiqih telah berbeda pendapat
sekitar bilangan mazhab-mazhab. Tidak ada kesepakatan ahli sejarah Fiqih mengenai
berapa jumlah sesungguhnya mazhab-mazhab yang pernah ada.
Namun dari begitu banyak mazhab yang pernah ada, maka hanya beberapa
mazhab saja yang bisa bertahan sampai sekarang. Dalam makalah ini, kami hanya
akan membahas beberapa mazhab yang tetap eksis hingga kini, terutama mazhab-
mazhab yang berkembang di Indonesia diantaranya : Mazhab Hanafi, Mazhab
Hambali, Mazhab Syafii, Mazhab Maliki, dan Mazhab Ja’fariyah (Syiah).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Mazhab ialah fatwa atau pendapat seorang Imam Mujtahid tentang
hukum suatu peristiwa yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits.
Jadi, Mazhab ialah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh Imam
Mujtahid dalam memecahkan masalah, atau mengistimbhatkan hukum Islam.
Kemudian Imam Mazhab dan Mazhab itu berkembang pengertiannya menjadi
kelompok umat Islam yang mengikuti cara istimbath hukum semakin kokoh
dan meluas, sesudah masa itu muncul mazhab-mazhab dalam bidang hukum
Islam , baik dari golongan ahli hadits maupun ahli ra’yi.
4
b. Wahab Afif menjelaskan perbandingan mazhab/fiqh muqaran
adalah “Ilmu pengetahuan yang membahas pendapat-pendapat
fuqaha beserta dalil-dalilnya mengenai masalah-masalah, baik yang
disepakati maupun yang diperselisihkan dengan membandingkan
dalil masing-masing untuk menemukan pendapat yang paling kuat.”
Dengan demikian dapat dipahami bahwa “Perbandingan Mazhab”,
berdasarkan paparan diatas, adalah ilmu pengetahuan yang
membahas, terutama masalah fiqh dilihat dari dalil-dalil yang
digunakan oleh para fuqaha, dengan cara mengumpulkan, meneliti,
dan mengkaji serta mendiskusikannya untuk menemukan pendapat
fuqaha yang paling kuat.
5
Amr Bin Al-Haris Al-Ashabi Al-Madani. Lahir pada 93H. Sebagai tokoh
mazhab Maliki. Mazhab ini terkenal sebagai madrasah Ahlul-Hadist. Imam
Malik sudah hafal Al-Qur’an dalam usia yang sangat dini, beliau juga
menyusun beberapa kitab, kitab yang terkenal adalah kitab Al-Muwatha. Imam
Malik mempelajari Fiqih, teori-teori kajian hukum dan mempelajari hadis-
hadis Nabi. Salah satu dalil hukum yang sering digunakan oleh Imam Malik
adalah ijmak ulama Madinah. Imam Malik lebih mengutamakan ajma dan amal
Madinah daripada qiyah, khabar ahad, dan qaulsahabat.
6
berbagai jenis mazhab lainnya. Perbedaan antar mazhab biasanya terletak dari
akidah yang diajarkan. Misalnya akidah dalam menjalankan ibadah. Dari
keempat imam di atas saja kita dapat melihat perbedaannya. Contohnya saja
dalam hal wudhu, Menurut mazhab Hanafi, rukun wudhu ada 4, sedangkan
menurut imam Maliki dan Hambali ada 7. Beda halnya dengan mazhab Syafi’i
dimana wudhu memiliki 6 rukun. Tentu saja akidah yang diajarkan juga
berbeda lagi jika sudah menyangkut mazhab yang lain seperti Syi’ah dan
mazhab lainnya. Meskipun begitu, tidak semua metode fiqh yang digunakan
berbeda. Perbedaan mazhab fiqh ini biasanya terjadi pada beberapa hal tertentu
saja.
7
d. Mengetahui pendapat-pendapat ulama yang bertebaran dalam kitab-
kitab fiqih disertai dalil-dalilnya, dan harus pula mengetahui cara-
cara mereka beristidlal dan dalil-dalil yang mereka jadikan
pegangan.
e. Hendaklah muqarin setelah mendiskusikan pendapat mazhab-
mazhab tersebut dengan dalil-dalilnya yang terkuat, mentarjih salah
satunya secara objektif, tanpa dipengaruhi oleh pendapat
mazhabnya sendiri yang sudah benar-benar adil tanpa dipengaruhi
apa pun selain membela kebenaran dan keadilan semata.
8
g. Untuk mengevaluasi kebenaran-kebenaran pendapat yang terpilih
itu, perlu dikaji sebab-sebab terjadinya pendapat yang pada
prinsipnya tidak keluar dari empat sebab ulama yang akan diuraikan
dan seterusnya.
9
4. Sebab-sebab yang khusus mengenai penggunaan dalil-dalil di luar Al-
Qur’an dan sunnah Rasul.
10
Adapun yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah perkataan sahabat
yang semata-mata berdasarkan hasil ijtihad mereka sendiri dan para sahabat tidak
dalam satu pendirian, contoh perbedaan pendapat di kalangan sahabat antara lain:
Umar bin Khattab berkata, bahwa iddah wanita hamil yang ditinggal mati
adalah ia sampai ia melahirkan sedangkan menurut Ali bin Abi Thalib adalah
melewati dua masa, yaitu masa melahirkan dan melewati 4 bulan 10 hari. Perbedaan
pendapat ini terjadi karena Allah SWT menetapkan iddah wanita hamil yang
diceraikan adalah sampai melahirkan dan iddah wanita hamil yang ditinggal mati
suaminya adalah 4 bulan 10 hari tanpa perincian yang jelas.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mazhab adalah aliran pemikiran atau pokok pikiran atau dasar yang digunakan
oleh imam mujtahid dalam mengistimbathkan hukum Islam. Mazhab terdiri dari
imam mujtahid, materi fiqh, komunitas (murid/pengikut) dan karya imam mazhab.
Mazhab secara garis besar terbagi dua; mazhab ahlu al-sunnah dan syi’ah.
Perbandingan mazhab (fiqh muqaran) adalah suatu ilmu yang mengumpulkan
pendapat-pendapat para ulama fiqh, dalam suatu masalah fiqh yang diikhtilafkan
dengan cara mengumpulkan, meneliti dan mengkaji serta mendiskusikan dalil-dalil
masing-masing pendapat (mazhab) secara objektif untuk mencari pendapat yang
paling terkuat dan paling sesuai dengan prinsip umum hukum Islam.
Perbandingan mazhab sebagai metode bisa dilihat dari tata cara menyelesaikan
masalah fiqh sesuai dengan tahapan-tahapannya. Perbandingan mazhab dipandang
sebagai ilmu dapat dilihat dari ontologi (terminologi mazhab dan perbandingan
mazhab); epistemologi (cara atau bagaimana perbandingan mazhab menyelesaikan
masalah) dan aksiologi (fungsi dan tujuan perbandingan mazhab).
3.2 Saran
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa perbedaan
pendapat di kalangan umat Islam bukanlah suatu fenomena baru, tetapi semenjak
masa Islam yang paling dini perbedaan pendapat itu sudah terjadi. Perbedaan terjadi
adanya ciri dan pandangan yang berbeda dari setiap mazhab dalam memahami Islam
sebagai kebenaran yang satu. Untuk itu kita umat Islam harus selalu bersikap terbuka
dan arif dalam memandang serta memahami arti perbedaan, hingga sampai satu titik
kesimpulan bahwa berbeda itu tidak identik dengan bertentangan – selama perbedaan
itu bergerak menuju kebenaran – dan Islam adalah satu dalam keragaman.
12
DAFTAR PUSTAKA
Du, M. W. (2020). Empat Imam Mazhab Perjalanan Hidup, Kisah Kemuliaan, dan
Keteladanan Sehari-hari. Yogyakarta: Araska.
Fahmi, L. H., Aji, D., & dkk. (2020). MAKALAH PERBANDINGAN MAZHAB.
Diakses 27 November 2021, dari
https://www.academia.edu/44755213/
MAKALAH_PERBANDINGAN_MAZHAB
13
Syaikhu, & Norwili. (2019). PERBANDINGAN MAZHAB FIQIH; Penyesuaian
Pendapat di Kalangan Imam Mazhab. Yogyakarta: K-Media.
14