Dosen Pengampu :
Husjain Djajaningrat, SKM, Mkes
Disusun oleh :
Widi Dwi Kuncoro P3.73.34.2.21.051
II. Hari/Tanggal
Hari/Tanggal : Jum’at/25 Maret 2022
Pukul : 13.00 s.d. 17.00 WIB
Tempat : Laboratorium Kimia II, lantai 4, Gedung Soerodo, Poltekkes Jakarta III
III. Tujuan
1. Dapat membedakan gram positif dengan gram negative
2. mengetahui morfologi, ukuran, dan stuktur-struktur bakteri
Pada pewarnaan sederhana hanya digunakan satu macam zat warna untuk
meningkatkan kontras antara mikroorganisme dan sekelilingnya. Lazim, prosedur
pewarnaan ini menggunakan zat warna basa seperti seperti crystal violet, biru
metilen, karbol fuchsin basa, safranin atau hijau malakit. Kadang kala digunakan zat
warna negatif untuk pewarnaan sederhana : zat warna asam yang sering digunakan
adalah nigrosin dan merah kongo (Lay.1994).Prosedur Pewarnaan sederhana mudah
dan cepat, sehingga pewarnaan ini sering digunakan untuk melihat bentuk ukuran dan
penataan pada mikoorganisme bakteri pada bakteri dikenal bentuk yang bulat
(coccus), batang (basil), dan spiral. Dengan pewarnaan sederhana dapat juga terlihat
penataan bakteri. Pada coccus dapat terlihat pewarnaan seperti rantai
(streptococcus), buah anggur (stafilococcus), pasangan (diplococcus), bentuk kubus
yang terdiri dari 4 atau 8 (saranae) (Lay.1994). Prinsip dasar dari pewarnaan ini
adalah adanya ikatan ion antarakomponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif
dari pewarna yangdisebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik
baik padakomponen seluler maupun pada pewarnanya.
2. Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode tersebut diberi
nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853-1938)
yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk membedakan antara
Pneumococcus dan bakteri Klebsiella Pneumonia(Karmana,2008).Pewarnaan gram
dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram negatif, tergantung dari reaksi
dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristalviolet. Contoh dari bakteri gram positif
ialah Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, sedangkan bakteri gram negatif
misalnya adalah Eschericia Coli. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan
gram,misalnya Mycobacterium sp , karena dinding selnya mengandung banyaklipid,
sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasinya. Pada
pewarnaan tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel jaringanakan berwarna
hijau (James, 2002)
Prinsip pewarnaan Gram adalah kemampuan dinding sel terhadap zat warna dasar
(Kristal violet) setelah pencucian alkohol 96%. Bakteri Gram positif terlihat berwarna
ungu karena dinding selnya mengikat Kristal violetlebih kuat, sedangkan sel
Gram negatif mengandung lebih banyak lipid sehingga pori-pori mudah membesar
dan Kristal violet mudah larut saat pencucian alkohol (Fardiaz, 1989).Pewarnaan
gram dilakukan bertujuan sama dengan uji gram yaitu untuk membedakan bakteri
apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur dengan tetesan air steril pada
gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas obyek sehingga membentuk lapisan
tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet olesan bakteri digenangi selama dua
menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan dikering anginkan. Diberi yodium
selama dua menit, dicuci dengan air mengalir dan dikering anginkan. Selanjutnya
diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%, tetes demi tetes sampai zat warna
ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada air mengalir dan dikering anginkan.
Kemudian digenangi lagi dengan safranin selama 30 detik, lalu dicuci dan dibiarkan
kering di udara. Warna merah pada olesan bakteri menujukkan bakteri gram negatif
dan jika warna ungu menunjukkan bakteri gram positif (Pelczar,2007).
VI. Sampel
Sampel yang di gunakan pada pemeriksaan adalah suspensi bakteri Staphylococcus
aureus.
VII. Cara kerja
1. Pewarnaan Sederhana
Bersihkan kaca objek dengan kapas alkohol 70% kemudian di fiksasi di atas
Bunsen untuk menghilangkan lemak yang menempel pada kaca objek.
Bakar ujung ose hingga berwarna merah membara, lalu dinginkan.
Teteskan 3 ose NaCl pada preparat glass menggunakan jarum ose
Pijarkan lagi jarum ose hingga berwarna merah membara, lalu dinginkan.
Selanjutnya ambil bakteri dari media dengan cara aseptik lalu diratakkan di atas
kaca objek.
Lalu bakar ose kembali untuk membunuh mikroorganisme yang masih tersisa
pada ose.
Keringkan sediaan di udara, lalu fiksasi dengan dilewatkan diatas nyala Bunsen
sebanyak 3 kali berturut-turut
Teteskan larutan zat warna (fuchsin) diatas sediaan lalu diamkan selama 2 menit
selanjutnya cuci dengan aquadest mengalir secara perlahan. lalu keringkan
preparat
Amati dibawah mikroskop karakteristik dan bentuk bakteri dengan pembesaran
100x. Jangan lupa menggunakan minyak imersi kaca objek.
2. Pewarnaan Gram
Bersihkan kaca objek dengan kapas alkohol 70% kemudian di fiksasi di atas
Bunsen untuk menghilangkan lemak yang menempel pada kaca objek.
Ambil ose dan bakar ujung ose hingga berwarna merah membara, lalu
dinginkan.
Teteskan 2-3 ose NaCl pada preparat glass menggunakan jarum ose.
Pijarkan lagi jarum ose hingga berwarna merah membara, lalu dinginkan.
Selanjutnya ambil bakteri dari media dengan cara aseptik lalu diratakan di atas
kaca objek.
Lalu bakar ose kembali untuk membunuh mikroorganisme yang masih tersisa
pada ose.
Keringkan sediaan di udara, lalu fiksasi dengan dilewatkan diatas nyala Bunsen
sebanyak 3 kali berturut-turut
Teteskan zat warna Gentian Violet diatas sediaan lalu diamkan selama 1 menit.
Lalu bilas sediaan dengan aquadest mengalir secara perlahan.
Teteskan lugol diatas sediaan lalu diamkan selama 1 menit. Bilas kembali
sediaan dengan aquadest mengalir secara perlahan.
Teteskan Alkohol 70% diatas sediaan hingga warna unggu larut/pucat (luntur)
lalu bilas sediaan dengan aquadest mengalir secara perlahan.
Teteskan fuchsin diatas sediaan lalu diamkan selama 2 menit. Bilas kembali
sediaan dengan aquadest mengalir secara perlahan dan keringkan dengan tissue.
Amati dibawah mikroskop karakteristik dan bentuk bakteri dengan pembesaran
100x. Jangan lupa menggunakan minyak imersi kaca objek.
VIII. HASIL
IX. Pembahasan
Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan Gram
Dari hasil pengamatan mikroskop sampel suspensi campuran bakteri E. coli dan
S. Aureus dapat teramati dengan ciri S. Aureus berbentuk coccusdengan warna violet
yang menandakan bakteri tersebut bakteri gram positif,sedangkan E. coli berbentuk basil
dengan warna merah yang menandakan bakteri tersebut bakteri gram negatif. Pada
sampel yang kedua yaitu sampelsuspensi campuran bakteri E. coli dan B. subfilis dapat
teramati dengan ciri bakteri B. subfilis berbentuk basil dengan warna violet yang
menandakan bakteri tersebut bakteri gram positif. Sedangkan bakteri E. coli sama
sepertisampel pertama.Beberapa perbedaan sifat yang terlihat antara bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif yaitu bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan
zat warna violet sewaktu proses pewarnaan gram. Bakteri ini akan berwarna biru atau
violet di bawah mikroskop, sedangkan bakterigram negatif akan berwarna merah atau
merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini di dasarkan pada
perbedaan struktur dinding sel bakteri. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang
tebal di banding bakteri gram negatif sehingga bakteri gram positif dapat mempertahan
warna ungu
X. Kesimpulan
Dapat mengamati ukuran, bentuk dan struktur – struktur tertentu dari bakteri,
yang menggunakan satu macam zat warna dengan hasil morfologi bakteri berbentuk
coccus dan pada perwarnaan gram Dapat mengamati dua kelompok bakteri yaitu gram
positif dan gram negatif dengan menggunakan prosedur pewarnaan gram, dengan
hasil bakteri S. Aureus dan bakteri B. subfilis sebagai bakteri gram positif, lalu bakteri E.
coli sebagai gram negatif. Dapat memahami setiap langkah dan reaksi – reaksi kimia
yang terjadi dalam proses tersebut yang dapat di lihat dari pewarna yang bereaksi dengan
sel bakteri.