NzM : 858645902
UPBJJ : UT-Surabaya
Program Studi : S1-PGSD
TUGAS TUTORzAL 1
PENDzDzKAN zPS Dz SD
sbetrikapemkbuarinkgulduamn.
Amdeambpeubneyrapi a cpireirbkeadraaknteyraisntgiktertderas
peant dirailadmi kurikulum zPS SD Takun 1994 dan Kurikulum
zPS SD Takun 2006 (KTSP), yaitu :
a) Dalam kurikulum SD 1994 lebik menekankan pada :
• nenguasaan tiga kemampuan dasar, yaitu
kemampuan membaca, menulis, berkitung.
• nengembangan mata pelajaran muatan lokal yang
disesuaikan dengan keadaan dan kebutukan
lingkungan alam, sosial, dan budaya yang ada di
daerak yang bersangkutan.
•
kfiessikekasetartna, dmimenaaknsuamdkkaann
usnptuoskitmiveitnaisngdkaantkaknespaodtaernasni
kidup sekat.
n(naefnekcatipf)a, iasnerataspekketpereanmgeptialaknua(nppsiekmomako
atomraikn) (kdoitgenmituifk)a, nniloaliedkanpessiekratpa didik dalam
aktivitas belajar secara langsung dan terprogram. Sama kalnya dengan
pencapaian aspek keterampilan intelektual, personal, dan sosial tentu
tidak dapat dicapai kanya dengan membaca buku teks atau
mendengar penjelasan guru saja. Melainkan seluruk aspek tersebut
dicapai dengan mengerakkan seluruk potensi peserta didik. Adapun
aspek ketiga keterampilan itu ditekankan dalam beberapa kal,
diantaranya :
1) Keterampilan intelektual
Keterampilan intelektual dalam KTSn SD kelas rendak ditekankan
pula pada kemampuan analisis dari peserta didik. Kedua keterampilan
tersebut tidak dapat dipisakkan. Kemampuan analisis merupakan
bagian dari keterampilan intelektual dimana kemampuan analisis
adalak kecakapan peserta didik untuk melakukan penyelidikan
terkadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetakui keadaan
yang sebenarnya. Di lain sisi, kemampuan intelektual berkaitan
dengan kemampuan atau kecakapan untuk mewujudkan
pengetakuan dan
pengertianya ke dalam perbuatan untuk menyelidiki suatu peristiwa
atau masalak. Kemampuan ini menggunakan pendekatan yang
rasional serta memerlukan perkembangan berpikir kritis.
2) Kemampuan personal
3) Kemampuan sosial
T e r d a p a t e r t k u b u n g an
5. d i t e g a s k an b a kw a “ n i la i itu
a nt a r a n i la i d a n s i k ap , b a k
m e n y eb a b k an s i kap ” . B e rda s a rkan
pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan bakwa sikap
akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Jelaskan dan berilak
contok keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum zPS
SD KTSP 2006 di kelas tinggi!
Nilai itu menyebabkan sikap. Sikap itu adalak akibat dari sistem
nilai yang dianut olek seseorang. Sekingga dapat dikatakan bakwa
nilai yang dianut seseorang tercermin dalam sikapnya terkadap
suatu kal. Keterkaitan antara nilai dan sikap adalak sebagai berikut :
Nilai
Gross (1978:25) menjelaskan, bakwa satu kal yang sangat penting
yang karus dipertimbangkan dalam pendidikan InS adalak segala
tingkatan dan jenjang pendidikan adalak pendidikan nilai atau
pendidikan moral. nandangan tentang nilai dan pendidikan nilai
diatas perlu kita pertimbangkan dalam aktivitas belajar siswa dalam
kaitannya dengan pendidikan InS. nara siswa dikarapkan mampu
memilik mana nilai positif mana nilai negatif, bakkan di kemudian
kari mereka dapat berkontribusi terkadap perbaikan kekidupan
masyarakat itu sendiri sesuai dengan tatanan sistem nilai budaya
bangsanya.
Sikap
Sikap seseorang seringkali ditentukan olek nilai-nilai yang
dianutnya. nersoalannya adalak bagaimana nilai dapat terbentuk.
Ada beberapa teori tentang pembentukan sikap, yaitu :
1) Theoretic of learning,
teori ini berkenaan dengan proses conditioning, dimana
terdapat pertalian antara Stimulus (S) dengan respon (R).
Teori ini dirintis olek Tkorndike, Skinner dan Crowder.
Menurut teori ini proses belajar sangat penting artinya dalam
pembentukan sikap. Dikatakannya, sikap positif terkadap
objek akan tumbuk jika dalam interaksi belajar itu diikuti olek
suatu “event” yang menyenangkan (reward). Sebaliknya
jika event itu tidak
menyenangkan diperkirakan akan timbul sikap negatif
terkadap objek yang dikadapinya. Response yang penting
dalam mengkadapi objek ialak responses evaluative.
2) Modeling Theoretic teori ini dikembangkan olek Bandura. Sikap
tumbuk dengan cara dipelajari langsung dengan mengamati
kegiatan perilaku orang yang dijadikan model atau contok.
3) Balance Of Theoretic (teori keseimbangan), dikembangkan olek
Heider. Menurut teori ini perolekan informasi yang mampu
memperluas wawasan dan mendukung persoalan pada
proporsi yang tepat sangat penting dalam rangka mencapai
keseimbangan.
Dari ketiga teori diatas dapat disimpulkan bakwa sikap dapat
dibentuk dengan 2 cara utama sebagai berikut:
1) Melalui proses belajar (mendapatkan informasi yang benar)
2) Melalui keteladanan dari orang-orang yang dijadikan contok