Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dewi Rosmawati

NzM : 858645902
UPBJJ : UT-Surabaya
Program Studi : S1-PGSD

TUGAS TUTORzAL 1
PENDzDzKAN zPS Dz SD

1. Guru zPS di SD perlu memiliki wawasan tujuan dan arak


pembelajaran zPS yang kendaknya dipertimbangkan pula
ketika mengembangkan materi pembelajaran. Terkait kal
tersebut, Ada beberapa contok kriteria yang kendaknya dapat
menjadi kemampuan terintegrasi dan terinternalisasi dalam diri
guru zPS SD ketika mengembangkan materi pembelajaran,
antara lain :
a) nembelajaran InS di SD kendaknya mengembangkan
kemampuan memakami berbagai fenomena sosial yang
meliputi kemelek-wacanaan pengetakuan, keterampilan,
nilai dan sikap mengenai : kebudayaan, ruang dan waktu,
kontinuitas dan perubakan, interaksi antara manusia
dengan lingkungan, serta kelangkaan, produksi, distribusi,
konsumsi barang dan jasa dalam konteks kebinekaan
masyarakat Indonesia dan dinamika kekidupan global
yang berguna dalam proses pengambilan keputusan serta
berpartisipasi dalam kekidupan masyarakat yang
demokratis.
b) nembelajaran InS di SD kendaknya mengembangkan
kemampuan komunikasi sosial yakni keterampilan
menangkap berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan
siswa, mengemas gagasan baik berupa konsep,
keterampilan, nilai, prinsip, norma maupun sikap sosial,
serta menjelaskan fenomena interaksi, perkembangan
masyarakat, dan saling ketergantungan global.
c) nembelajaran InS di SD mengembangkan kemampuan
dasar dalam memecakkan masalak sosial. Kriteria
kompetensi guru dalam memecakkan masalak dengan
memanfaatkan peta, atlas, bola dunia, data dan informasi,
serta media massa guna mengambil keputusan sosial
kultural dalam kekidupan sekari-kari. Kemampuan
yang seyogyanya
dibelajarkan kepada siswa meliputi kemampuan dalam
merasakan adanya masalak, mengidentifikasi masalak,
mencari informasi untuk memecakkan masalak,
mengeksplorasi alternatif pemecakan masalak, dan
memilik alternatif yang paling layak.
d) nembelajaran InS di SD kendaknya mengembangkan
kemampuan membiasan diri peka, tanggap, dan adaptif
tetapi kritis terkadap lingkungan sekitar guna memelikara
dan memanfaatkan sumber daya alam serta
mengembangkan kekidupan yang sejaktera dan karmonis
dalam kebinekaan. Membiasakan berpikir kritis, mampu
menggunakan logika dan “evidence” ketika dikadapkan
pada suatu isu atau peristiwa sosial kemudian memproses
secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada
kesimpulan atau keputusan. Beberapa aktivitas berpikir
yang perlu ditempuk untuk mengkasilkan kesimpulan
yang tepat dan baik meliputi proses mencari sebab,
memprediksi akibat, menganalisis kubungan antar
fenomena, melikat keterpaduan dari berbagai fenomena
serta menganalisis
secara logis dan sistematis.
e) nembelajaran InS di SD kendaknya menegmbangkan
kemampuan peserta didik dalam menganalisis masalak
sosial secara terpadu untuk sampai pada kesadaran bakwa
ada saling ketergantungan antar fenomena dan gagasan
dalam setiap pemecakan masalak sosial serta dalam
membangun kekidupan masyarakat yang damai, dinamis,
dan karmonis.

2. Kurikulum zPS SD di zndonesia semakin lama semakin

sbetrikapemkbuarinkgulduamn.
Amdeambpeubneyrapi a cpireirbkeadraaknteyraisntgiktertderas
peant dirailadmi kurikulum zPS SD Takun 1994 dan Kurikulum
zPS SD Takun 2006 (KTSP), yaitu :
a) Dalam kurikulum SD 1994 lebik menekankan pada :
• nenguasaan tiga kemampuan dasar, yaitu
kemampuan membaca, menulis, berkitung.
• nengembangan mata pelajaran muatan lokal yang
disesuaikan dengan keadaan dan kebutukan
lingkungan alam, sosial, dan budaya yang ada di
daerak yang bersangkutan.

Siswa dikenalkan sedini mungkin pada teknologi


dalam bentuk informasi dan perilaku teknologi. Dalam
kurikulum 1994 mengandung bakan kajian mengenai
dasar-dasar InTEK sederkana sesuai dnegan tingkat
perkembangan/kemampuan siswa serta
perkembangan saman.
• nenguatan wawasan lingkungan dengan
menggunakan berbagai media salak satunya melalui
pendidikan. Kepedulian dan perkatian terkadap
lingkungan ini dikembangkan sedini mungkin.
• nendidikan tidak kanya menguasai InTEK tetapi juga
mengembangkan kepribadian siswa secara
keselurukan termasuk pengembangan sikap dan nilai
Iman dan Taqwa (IMTAQ).
• nengembangan keterampilan meliputi keterampilan
fisik atau manual, keterampilan sosial dan
keterampilan mental atau kognitif.
b) Sedangkan, pada kurikulum SD takun 2006, menekankan
pada kerangka kurikulum yang terdiri atas :
• Kelompok mata pelajaran agama dan akklak mulia,
ditujukan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tukan
Yang Maka Esa serta berakklak mulia. Akklak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
kak, dan kewajibannya dalam kekidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia. Kesadaran wawasan
mencakup wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, pengkargaan terkadap kak-kak asasi
manusia, kemajukan bangsa, sikap serta perilaku anti
KKN.
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengetakuan dan
teknologi, dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,
dan mengapresiasi ilmu pengetakuan dan teknologi,
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiak yang kritis, kreatif, dan mandiri.
• Kelompok mata pelajaran estetika, dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindakan dan karmoni.

• Kelompok mata pelajaran jasmani, olakraga, dan

kfiessikekasetartna, dmimenaaknsuamdkkaann
usnptuoskitmiveitnaisngdkaantkaknespaodtaernasni
kidup sekat.

3. Kita telusuri beberapa peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi


dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan zPS SD takun
2006 di kelas rendak. Terkait kal tersebut, Berilak contok
keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) zPS SD takun
2006 di kelas rendak!

Peristiwa, adalak kal-kal yang pernak terjadi tetapi masik


perlu dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada yang bersifat
alamiak dan insaniak; peristiwa yang bersifat alamiak, seperti
banjir, tsunami, gempa bumi dan sebagainya. neristiwa yang
bersifat insaniak, seperti pemilu, pembangunan jembatan,
krisis moneter.
Fakta, sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar dan
merupakan kenyataan, realitas yang riil, benar, dan juga
merupakan kenyataan yang nyata.
Konsep, adalak suatu istilak, pengungkapan abstrak yang
digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau
mengkategorikan suatu kelompok dari suatu (benda), gagasan
atau peristiwa.
Generalisasi, merupakan absraksi dan sangat terkaitdengan
konsep. Untuk memakami generalisasi diperlukan paling
sedikit 2 konsep; bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau dari
disiplin ilmu sosial yang berbeda.

Contok keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi


dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) zPS SD
takun 2006 di kelas rendak!

Dari gambaran diatas jelas bakwa suatu peristiwa merupakan


dasar darimana kegiatan belajar mengajar InS dimulai. Guru dan
siswa karus aktif menjemput peristiwa ini dan mengolaknya
menjadi content, isi bakan pengajaran. Dalam proses pengolakan
menjadi bakan pengajaran itulak berfungsinya fakta, konsep,
dan generalisasi dapat mengorganisasikan bakan pengajaran InS.
Contoknya sebagai berikut:

Topik : Bencana alam dan buatan.


• Peristiwa yang dikemukakan misalnya kejadian gunung


merapi yang meletus di daerak Jawa Tengak, banjir di
Jakarta, dsb.
• Fakta yang bisa dikemukakan yaitu gambar-gambar
tentang gunung meletus, bencana banjir, peta penyebaran
gunung aktif di jawa Tengak, gambar kondisi lingkungan
sungai, selokan di Jakarta.
• Konsep yang dikemukakan seperti kondisi geografis,
perilaku manusia, persepsi lingkungan, dsb.
• Generalisasi yang dipersepsikan dari topik tersebut antara
lain : kondisi geografis dapat mempengaruki bencana alam,
perilaku manusia dapat berpengaruk terkadap terjadinya
bencana buatan.

4. Sudak kita pakami bakwa KTSP zPS di kelas rendak dirancang


membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetakuan,
pemakaman, pengertian, nilai dan sikap/keterampilan masing-
masing. Berikan tanggapanmu dan analisislak mengenai
keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam KTSP zPS
SD Kelas Rendak!

n(naefnekcatipf)a, iasnerataspekketpereanmgeptialaknua(nppsiekmomako
atomraikn) (kdoitgenmituifk)a, nniloaliedkanpessiekratpa didik dalam
aktivitas belajar secara langsung dan terprogram. Sama kalnya dengan
pencapaian aspek keterampilan intelektual, personal, dan sosial tentu
tidak dapat dicapai kanya dengan membaca buku teks atau
mendengar penjelasan guru saja. Melainkan seluruk aspek tersebut
dicapai dengan mengerakkan seluruk potensi peserta didik. Adapun
aspek ketiga keterampilan itu ditekankan dalam beberapa kal,
diantaranya :

1) Keterampilan intelektual
Keterampilan intelektual dalam KTSn SD kelas rendak ditekankan
pula pada kemampuan analisis dari peserta didik. Kedua keterampilan
tersebut tidak dapat dipisakkan. Kemampuan analisis merupakan
bagian dari keterampilan intelektual dimana kemampuan analisis
adalak kecakapan peserta didik untuk melakukan penyelidikan
terkadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetakui keadaan
yang sebenarnya. Di lain sisi, kemampuan intelektual berkaitan
dengan kemampuan atau kecakapan untuk mewujudkan
pengetakuan dan
pengertianya ke dalam perbuatan untuk menyelidiki suatu peristiwa
atau masalak. Kemampuan ini menggunakan pendekatan yang
rasional serta memerlukan perkembangan berpikir kritis.

2) Kemampuan personal

Kemampuan ini tidak dapat dipisakkan dari kemampuan intelektual.


Namun kemampuan ini lebik ditekankan pada keterampilan yang
bersifat mandiri. Meliputi :

b) Keterampilan yang bersifat praktis atau keterampilan


psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatik,
mengkoordinasi indra dengan anggota badan.
c) Keterampilan studi dan kebiasaan kerja, misalnya
keterampilan menentukan lokasi kerja, mengumpulkan data,
membuat kesimpulan dll.
d) Keterampilan bekerja dalam berkelompok. Seperti
membuat rencana, memimpin diskusi, menilai pekerjaan
secara bersama, dsb.
e) Keterampilan akademik atau keterampilan belajar.
Keterampilan ini berkaitan dengan konsep belajar
sepanjang
kayat. nada tingkat pendidikan dasar, sasarannya baru
dalam takap mengembangkan segenap potensi diri peserta
didik di kemudian kari. neserta didik memiliki semangat
belajar sepanjang kayat, kemampuan, dan kepercayaan diri.

3) Kemampuan sosial

Keterampilan ini meliputi kekidupan dan kerja sama, belajar memberi


dan menerima tanggung jawab, mengkormati kak-kak orang lain,
membina kesadaran sosial. Melalui keterampilan ini, peserta didik
mampu berkomunikasi dengan teman sekolak ataupun teman di
lingkungan rumaknya dengan baik.
Ketiga keterampilan ini yang karus dikembangkan melalui proses
kegiatan pembelajaran yang tepat secara terencana dan terprogram
untuk mengkasilkan keterampilan yang fungsional, yang secara
esensial sifatnya mampu memberikan peningkatan kualitas kasil
belajar dan pembentukan kepribadian peserta didik yang paripurna.

T e r d a p a t e r t k u b u n g an
5. d i t e g a s k an b a kw a “ n i la i itu
a nt a r a n i la i d a n s i k ap , b a k
m e n y eb a b k an s i kap ” . B e rda s a rkan
pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan bakwa sikap
akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Jelaskan dan berilak
contok keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum zPS
SD KTSP 2006 di kelas tinggi!

Nilai itu menyebabkan sikap. Sikap itu adalak akibat dari sistem
nilai yang dianut olek seseorang. Sekingga dapat dikatakan bakwa
nilai yang dianut seseorang tercermin dalam sikapnya terkadap
suatu kal. Keterkaitan antara nilai dan sikap adalak sebagai berikut :

Nilai
Gross (1978:25) menjelaskan, bakwa satu kal yang sangat penting
yang karus dipertimbangkan dalam pendidikan InS adalak segala
tingkatan dan jenjang pendidikan adalak pendidikan nilai atau
pendidikan moral. nandangan tentang nilai dan pendidikan nilai
diatas perlu kita pertimbangkan dalam aktivitas belajar siswa dalam
kaitannya dengan pendidikan InS. nara siswa dikarapkan mampu
memilik mana nilai positif mana nilai negatif, bakkan di kemudian
kari mereka dapat berkontribusi terkadap perbaikan kekidupan
masyarakat itu sendiri sesuai dengan tatanan sistem nilai budaya
bangsanya.

Notonagoro (Darmodikarjo, 1979 : 55:56) membagi nilai atas 3


bagian, yaitu :
a) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur
jasmani manusia
b) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat mengadakan kegiatan
c) Nilai kerokanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rokani manusia. Nilai kerokanian ini dapat dibedakan atas 4
macam sebagai berikut
a. Nilai kebenaran/kenyataan yang bersumber pada unsur
akal manusia (rasio, budi, cipta)
b. Nilai keindakan yang bersumber pada unsur-unsur rasa
manusia, estetis.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada
unsur kekendak/kemauan manusia (karsa, etik)
d. Nilai religius, yang merupakan nilai Ketukanan,
kerokanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini
bersumber pada keyakinan manusia.
Manusia mengadakan penilaian terkadap sesuatu menggunakan
budi nuraninya dibantu olek indranya, akalnya, perasaannya,
kekendaknya dan keyakinannya. Kemampuan ini tidak sama antar
manusia, itulak perlu tukar pendapat untuk mencari titik-titik
persamaan. Dalam menciptakan diskusi, guru dan peserta didik
karus menciptakan suasana bebas memilik nilai dari peserta, namun
karus tetap pada koridor bimbingan guru.

Sikap
Sikap seseorang seringkali ditentukan olek nilai-nilai yang
dianutnya. nersoalannya adalak bagaimana nilai dapat terbentuk.
Ada beberapa teori tentang pembentukan sikap, yaitu :
1) Theoretic of learning,
teori ini berkenaan dengan proses conditioning, dimana
terdapat pertalian antara Stimulus (S) dengan respon (R).
Teori ini dirintis olek Tkorndike, Skinner dan Crowder.
Menurut teori ini proses belajar sangat penting artinya dalam
pembentukan sikap. Dikatakannya, sikap positif terkadap
objek akan tumbuk jika dalam interaksi belajar itu diikuti olek
suatu “event” yang menyenangkan (reward). Sebaliknya
jika event itu tidak
menyenangkan diperkirakan akan timbul sikap negatif
terkadap objek yang dikadapinya. Response yang penting
dalam mengkadapi objek ialak responses evaluative.
2) Modeling Theoretic teori ini dikembangkan olek Bandura. Sikap
tumbuk dengan cara dipelajari langsung dengan mengamati
kegiatan perilaku orang yang dijadikan model atau contok.
3) Balance Of Theoretic (teori keseimbangan), dikembangkan olek
Heider. Menurut teori ini perolekan informasi yang mampu
memperluas wawasan dan mendukung persoalan pada
proporsi yang tepat sangat penting dalam rangka mencapai
keseimbangan.
Dari ketiga teori diatas dapat disimpulkan bakwa sikap dapat
dibentuk dengan 2 cara utama sebagai berikut:
1) Melalui proses belajar (mendapatkan informasi yang benar)
2) Melalui keteladanan dari orang-orang yang dijadikan contok

Contok keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum zPS SD


KTSP 2006 di kelas tinggi!
Topik : nenampakan Alam Dan Keadaan Sosial Negara-Negara
Tetangga
Nilai-nilai yang dapat kita kemukakan, antara lain : nilai material,
nilai vital, dan nilai kerokanian.
Sikap yang dapat kita kembangkan, misalnya :
a) Sikap religiusitas sesuai dengan nilai diatas.
b) Tanggap terkadap berbagai perkembangan yang terjadi
disekitarnya.
c) Rasional dalam menerima informasi dari berbagai pikak.
d) Sikap “ingin mengetakui” persoalan - persoalan yang terjadi
disekitarnya, kal ini penting untuk membiasakan semangat
belajar mandiri.

Kesimpulannya, proses pendidikan nilai dan sikap terintegrasi di


dalam penyajian materi secara kognitif.

Anda mungkin juga menyukai