PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN LASHARAN JAYA MAKASSAR
ANGKATAN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Yang telah
menurun kan kitab al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia sepanjang
zaman. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad saw yang telah
menuntun dan memberi pedoman untuk umat Islam sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar Ilmu Pengetahuan dalam peradaban.
1
DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 15
B. Saran ........................................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi barang menurut Wikipedia, yaitu sebagai suatu produk fisik
(berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan
melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan.
Pembahasan ini berjudul Pengaruh kenaikan harga barang terhadap
masyarakat dari kalangan menengah ke-bawah sampai kalangan menengah
ke-atas, yang membahas tentang kenaikan harga yang menimbulkan
beberapa dampak bagi masyarakat secara umumnya. Kenaikan harga
merupakan ketetapan dari pemerintah yang kadang kala dapat menimbulkan
efek bagi masyarakat. Kenaiakan harga barang bagi kalangan menengah ke-
atas mungin sesuatu yang tidak terlalu mengejutkan, namun kita harus
melihat pada kalangan menengah ke-bawah kenaikan harga barang kadang
membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan setiap harinya.
Namun apa boleh buat semua tergantung dari pemerintah yang
menanganinya dan menjalankan semua peraturan demi kelangsungan
Negara dan warga negaranya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kenaikan Harga ?
2. Apa saja dampak dari kenaikan harga barang ?
3. Bagaimana cara mensiasati Kenaikan Harga Barang ?
4. Apa pengaruh kenaikan harga barang terhadap perkonomian Indonesia?
5. Bagaimana solusi dalam Mengatasi kenaikan harga barang ?
3
C. Tujuan Makalah
Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk menjelaskan mengenai dampak dari kenaikan harga barang.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara jelas
mengenai, dampak yang dirasakan masyarakat terhadap kenaikan harga
barang.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kenaikan Harga
5
tahu dan tempe, pedagang gorengan tahu dan tempe, pasti akan mengalami
efek kerugian akibat kenaikan harga kedelai. Jumlah kinsumen akan
mengalami penurunan. Padahal konsumen adalah kunci dari bertahan dan
berkembangnya suatu bisnis.
Fakta menunjukkan banyak pebisnis yang bangkrut akibat kenaikan
harga pada bahan baku atau produk yang mereka jual. Untuk pemerintah,
masalah-masalah yang diakibatkan oleh adanya kenaikan harga ini adalah
masalah yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah, itu seharusnya.
Rakyat miskin yang bertambah penderitaannya akibat kenaikan harga
adalah tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Berikutnya, pabrik
atau bisnis-bisnis yang bangkrut atau terjadinya pengurangan pekerja yang
berarti terciptanya pengangguran maka hal ini adalah masalah ekonomi
makro yang menjadi masalah pada pemerintah. Jadi kenaikan harga akan
berdampak negatif pada suatu negara yang meliputi kosumen, produsen dan
pemerintah itu sendiri.
6
kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun
kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah.
Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha,
tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya
dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti
tingkat inflasi.
• Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena
nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan
menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai
uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha
dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang
dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyarakat.
7
kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor
yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan
infrastruktur, regulasi, dll.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat
adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh
membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi
dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat
tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang
dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-
faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor
produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total
sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan
volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di
pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya
kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang,
kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang
terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya
kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan
distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang
meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini
atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan
normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum
permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai
keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala
distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat
berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik,
perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku
untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll,
sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran.
Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam
hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu :
kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya
kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan
harga barang-barang.
8
3. Efek Buruk Inflasi
Menurut Sukirno (2004: 338), efek-efek buruk dari inflasi yaitu sebagai
berikut :
- Inflasi dan Perkembangan Ekonomi
Inflasi yang tinggi tingakatnya akan menghambat
perkembanganekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan
kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal
biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi.
Investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi akan
menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan
terwujud.
Kenaikan harga-harga juga menimbulkan efek buruk pula ke
atas perdagangan. Kenaikan harga menyebabkan barang-barang
Negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional, selanjutnya
ekspor akan menurun. Sebaliknya, harga-harga produksi dalam negeri
yang semakin tinggi sebagai akibat inflasi menyebabkan barang-
barang impor relatif murah, maka lebih banyak impor yang dilakukan.
Ekspor yang menurun dan diikuti oleh impor yang bertambah
menyebabkan ke tidak seimbangan dalam aliran mata uang asing.
Kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.
- Inflasi dan Kemakmuran Rakyat
Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi
Negara inflasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap individu dan
masyarakat.
- Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang
berpendapatan tetap.
Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan
harga-harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-
individu yang berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat
juga akan menurun
- Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di
bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-institusi keuangan lain merupakan
simpanan keuangan. Nilai riilnya akan menurun apabila inflasi berlaku
- Memperburuk pembagian kekayaan
Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi
kemorosotan dalam nilai riil pandapatnya, dan pemilik kekayaan bersifat keuangan
mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya. Juga sebagian penjual/pedagang
9
dapat mempertahankan nilai riil pendapatannya. Dengan demikian inflasi
menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan berpendapatan tetap dengan
pemilik-pemilik harta tetap dan penjual/pedagang akan menjadi semakin tidak merata.
b. Untuk Produsen
Produsen dapat menurunkan kapasitas produk. Produsen dapat
menurunkan kepadatan atau ukuran dari produknya. Misalnya, pedagang
10
gorengan dapat mengurangi ukuran atau kepadatan dari gorengan yang
dijualnya. Hal iini memang akan menurunkan jumlah konsumen tapi
penurunan jumlah konsumen lebih kecil dibanding jika pedagang tersebut
mempertahankan ukuran dan kepadatan gorengan seperti biasanya tapi
menaikkan harga. Hal ini disebabkan konsumen yang lebih peka terhadap
harga yang naik dibanding dengan penurunan ukuran atau kepadatan
produk. Memang produsen akan mengalami penurunan jumlah konsumen
(akibat pengalihan konsumsi oleh konsumen) , laba produsen dapat
mengalami penurunan juga. Tapi yang jelas produsen jangan sampai
mengalami kebangkrutan. Untuk mengatasi masalah penurunan jumlah
konsumen dan laba ini maka produsen dituntut kreatif dan inovatif.
Produsen dituntut kreatif dan inovatif dalam mengolah komposisi bahan
baku dan bahan pelengkap alternatif. Produsen dapat mengganti
komposisi bahan produknya sehingga biayanya dapat lebih terjangkau dan
harga yang ditetapkan juga dapat terjangkau oleh konsumen.
Produsen hendaknya jangan terlalu kaku dengan sisitem yang telah ada.
Mau tidak mau yang namanya perubahanitu pasti ada di dunia ini dan
bisnis harus bisa mengatasinya agar tidak dirugikan oleh perubahan. Jika
terjadi kenaikan harga maka produsen dapat berpikir positif dengan
menjadikan kondisi tersebut sebagai kesempatan untuk berkreasi dan
berinovasi dalam pembuatan produk. Misalnya pedagang tahu dapat
mengganti produknya menjadi ubi goreng spesial, kentang goreng spesial
dan lain-lain. Yang penting kekreatifan dan inovatif dalam mensiasati
kenaikan harga. Selanjutnya produsen dapat menurunkan jumlah
produksi produk yang mengalami kenaikan harga.dan meningkatkan atau
membuat produk tambahan untuk menambah penghasilan sebagai solusi
atas kerugian yang ditimbulkan pada produk yang mengalami kenaikan
harga yang menurunkan jumlah konsumen. Misalnya, pedagang tahu
goreng tetap memproduksi tahu goreng dengan adanya pengurangan
jumlah produksi dan membuat produk lain sebagai tambahan seperti
kentang atau ubi goreng. Sekali lagi kekreatifan dan keinovatifan tetap
diperlukan dalam hal ini. Mari berpikir,berpikir dan berpikir untuk
mengatasi masalah apapun.
c. Untuk Pemerintah
Campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam mengatasi masalah
kenaikan harga. Depresi tahun 1930-an menyatakan mekanisme pasar
bebasnya ekonomiklasik tidak dapat mengatasi masalah tersebut. Ahli
Ekonomi Keynes mengatakan bahwa peran pemerintah dapat mengatasi
masalah-masalah ekonomi pada suatu negara termasuk kenaikan harga.
Menurut Keynes, masalah kenaikan harga dapat diatasi bila adacampur
tangan pemerintah melalui kebijakannya, begitu juga dengan masalah-
masalah ekonomi lainnya karena masalah-masalah ekonomi bila dibiarkan
saja seperti pada prinsip mekanisme pasar bebas makatidak dapat
mengatasi masalah-masalah tersebut dan hal ini terbukti pada depresi
tahun 1930-an. Karena itu dalam mensiasati kenaikan harga, apalagi
untuk kebutuhan pokok maka sangat diperlukan peran pemerintah.
Pemerintah harus segeramatia-matian, berpikir dan bekerja keras untuk
mengatasi masalah tersebut. Hal ini untuk kesejahteraanmasyarakat dan
11
negara itu sendiri. Pemerintah harus betul-betul mencari akar masalah
kenaikan harga tersebut dan segera mencari solusi dan membuat
kebijakan untukmengatasinya dimana kebijakan tersebut jangan sampai
merugikan salah satu pelaku ekonomi seperti konsumen dan produsen.
Kebijakan-kebijakan tersebut dapat berupa kebijakan tarif, pajak, subsidi,
suplai, demand, atau kebijakan harga.
12
atau daya beli dari masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat sangat
tergantung pada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika
kenaikan harga barang dan jasa disertai dengan kenaikan upah riil dan
penawaran barang dan jasa yang tinggi.
Secara teori, ada dua jenis inflasi yaitu inflasi alamiah (natural
inflation) dan inflasi yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error
inflation). Natural inflation terjadi karena proses alamiah misalnya bencana
alam serta cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan terjadinya gagal panen.
Hal ini menyebabkan penurunan persediaan barang-barang untuk
memenuhi kebutuhan dikarenakan biaya produksi yang tinggi. Di sisi lain,
permintaan terhadap barang-barang tersebut semakin meningkat.
Harga-harga akan melambung tinggi jauh melebihi daya beli
masyarakat. Akibatnya, kegiatan ekonomi mengalami kemacetan. Lain
halnya dengan human error inflation,yakni inflasi yang disebabkan oleh
kesalahan manusia. Banyak bentuk dari kesalahan tersebut, yang mana
masing-masing bisa berasal dari diri sendiri maupun dari sistem kebijakan
yang diterapkan. Mulai dari korupsi, pajak yang tinggi, serta peredaran uang
di masyarakat yang berlebihan. Korupsi dapat menyebabkan inflasi, karena
para koruptor tersebut telah menyalahgunakan jabatannya untuk
kepentingan pribadi. Hal ini dapat menyebabkan produsen menambahkan
biaya produksinya, sehingga harga outputyang dihasilkan akan semakin
tinggi. Selain itu tingkat pajak yang tinggi, hal ini juga akan menekan biaya
produksi sehingga harga yang dihasilkan juga akan semakin tinggi.
Selanjutnya adalah peredaran uang di masyarakat yang berlebihan.
Hal ini menyebabkan nilai mata uang yang semakin rendah dan permintaan
barang yang semakin tinggi. Dengan rendahnya nilai mata uang tersebut
maka permintaan akan upah dari para pekerja pun akan semakin tinggi.dan
jika perusahaan tidak bisa membayar upah pekerja, maka pengangguran
akan marak di mana-mana. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa semua
komponen yang dibahas dalam ekonomi makro adalah saling berkaitan
antara satu dengan yang lain. Jika salah satu komponen terganggu, maka
akan menyebabkan masalah di dalam komponen atau variabel ekonomi yang
lain. Dari sini tidak akan keseimbangan lagi antara produksi, konsumsi,
serta ketenagakerjaan.
Dalam islam sendiri tidak ada istilah inflasi. Namun menurut sejarah
yang ada, ketidak-seimbangan permintaan dan penawaran barang ini sudah
terjadi sejak zaman Rasulullah SAW. Dalam hal ini Rasulullah tidak mau
menghentikan atau mempengaruhi pergerakan harga ini, karena Rasulullah
menganggapbahwa Penentu harga, Penahan, Pembimbing, dan Pemberi Rizki
adalah Allah SWT. Beliau berharap bahwa ketika beliau wafat nanti, tidak
ada seorangpun yang meminta padanya tentang adanya kedhaliman dalam
urusan darah dan harta. Dari pernyataan tersebut sudah jelas, bahwa dalam
islam, terjadinya masalah-masalah perekonomian seperti inflasi, dll.
Merupakan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Mereka
dimintai pertanggung jawaban, apakah beperilaku ekonomi sesuai dengan
ajaran islam atau tidak. Karena dalam konsepsi islam, orientasi ekonomi
haruslah memperjuangkan nasib rakyat secara keseluruhan, yang dalam
teori fiqh disebut dengan al-mashlahah al-ammah. Sedangkan mekanisme
yang digunakan untuk mencapai kesejahteraan itu tidaklah ditentukan oleh
format dan bentuknya. Oleh karena itu, sistem kapitalisme yang tidaklah
13
bertentangan dengan Islam, dapat dijadikan rujukan dalam pengambilan
kebijakan dalam penanggulangan inflasi.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kenaikan harga adalah masalah ekonomi atau masalah kenaikan harga
dapat dikatakan masalah ekonomi makro. Kenaikan harga dapat
mempengaruhi kesejahteraan konsumen dan produsen, termasuk
pemerintah. Kenaikan harga pula dapat berdampak dan menyebabkan efek
buruk kepada masyarakat, baik itu kalangan menengah ke-bawah maupun
kalangan menengah ke-atas. Ketidaksetujuan masyarakat terhadap inflasi
dapat disalurkan dengan beberapa cara contohnya adalah dengan
demokrasi. Inflasi pada bahan pokok dapat menyulitkan kehidupan ekonomi
masyarakat menengah ke-bawah. Jika kebutuhan pokok tidak dapat
terpenuhi dengan baik, kelangsungan hidup manusia akan terhambat.
B. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan inflasi masyarakat terlebih dahulu harus
memperimbangkan dahulu kondisi rakyat, apakah mereka siap menerima
ataukan belumnya. Jika masyarakat tidak siap atau tidak setuju atas inflasi
yang dilakukan pemerintah, masyarakat tidak akan segan – segan untuk
menunjukan ketidak setujuannya misalnya dengan berdemonstasi dan
berunjuk rasa bahkan sampai merusak fasilitas umum yang seharusnya kita
rawat. Dengan demikian pemerintah harus membenahi kembali fasilitas yang
rusak, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu
pemerintah harus mengerti kondisi dan keadaan rakyat sebelum mengambil
langkan, namun rakyat juga harus mengerti keadaan pemerintah. Pada
intinya untuk menciptakan suasana yang damai kita harus senantiasa saling
mengerti kondisi dan keadaan.
15
Daftar Pustaka
https://sahrulparawie.blogspot.com/2018/04/makalah-dampak-
kenaikan-harga-bahan.html
https://www.academia.edu/14969232/Makalah_dampak_akibat_kenaik
an_harga_barang_pokok
https://economy.okezone.com/read/2015/10/16/320/1232781/5-
solusi-hemat-atasi-kenaikan-harga-bahan-pokok
https://makalah-xyz.blogspot.com/2021/05/dampak-dan-akibat-dari-
kenaikan-harga.html
16