A. Bahan Tekstil
Tekstil diartikan sebagai barang atau benda yang bahan bakunya berasal dari serat (kapas,
polyester, rayon) dengan cara spinning (dipintal) menjadi benang lalu weaving (dianyam),
atau knitting (dirajut) menjadi kain setelah melakukan finishing (penyempurnaan) dengan
menggunakan bahan baku produk tekstil.
1. Serat merupakan suatu bahan utama untuk tekstil dimana memiliki ukuran pada
panjangnya lebih tinggi dibandingkan dengan lebarnya. Berdasarkan asalnya, serat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Serat buatan atau man made fibers ialah mineral (contohnya logam, asbes, gelas),
synthesis fiber (contohnya polyester/ teteron, acrylic, dan artificial fiber (contohnya
rayon dan acetate).
b. Serat alam atau natural fibers merupakan serat hewan hewani contoh unta, cashmere,
wol, dan sebagainya sedangkan serat nabati dari tumbuhan contohnya ramic, jute,
manila, kapas, dan sebagainya.
https://dokumen.tips/documents/serat-alami-dan-serat-buatan.html
Gambar.1 Serat Alam dan Serat Buatan
2. Benang yang asalnya dari serat yang telah dipintal. Jenis-jenis benang yaitu:
Berdasarkan urutan prosesnya
Carded Yarn (benang garuk) yang bahan bakunya berasal dari cotton, rayon, dan
plyester.
Combed Yarn (benang sisir) yang bahan bakunya adalah cotton
Blended Yarn (benang campur) yang bahan bakunya campuran antara dua jenis
serat, yaitu polyester dengan rayon atau polyester dengan cotton atau rayon
dengan cotton
Open End Yarn (OE) yang bahan bakunya adalah cotton dan polyester
https://www.indiamart.com/proddetail/polyester-blended-yarn-4761763830.html
Gambar.2 Blended Yarn
3. Kain adalah hasil dari benang yang diproses dengan dianyam / ditenun / dirajut. Benang
tidak dapat langsung dirajut atau ditenun dikarenakan adanya pergesekan antara benang
lusi dan pakan yang mengakibatkan mudah putus. Agar tidak terjadi seperti yang tridak
diinginkan maka proses pembuatan kain haruslah melalui proses berurutan:
a. Benang dari mensin pintal atau ring spinning dalam bentukan gulungan palet cones
untuk menggulungkan lagi dengan mesin penggulung atau winding achine untuk
berubah jadi bentuk gulungan cones agar lebih mudah dimasukan ke mesin
penggulungan atau reeling dalam proses pensejajaran benang arah lusi atau warping.
Bila ingin mendapatkan kain yang mempunyai efek warna, maka lakukan proses
pencelupan benang.
b. Supaya benang lebih licin dipakai dan tidak mudah putus, maka diberi kanji diproses
ke sizingmachine.
c. Setelah itu bila telah kering mulailah benang itu ditenun atau dirajut.
d. Baik proses pembuatan itu ditenun atau dirajut dilakukan dengan metode gerakan
silang-menyilang antara dua benang yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus
serta berulang kali dengan gerakan yang sama sehingga menjadi sebuah bentuk
anyaman tertentu.
https://olympics30.com/jenis-kain/
Gambar.3 Kain
Referensi:
N., Sari, I. N., Ananda, R., & Gultom, M. D. P. (2019, June 18). Industri Tekstil.
https://doi.org/10.31227/osf.io/nxjpr