TEORI PEMIDANAAN
Mata Kuliah : Hukum Penitensier
Disusun Oleh :
KELAS C
JURUSAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
T.A 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas khadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teori
Pemidanaan” dengan tepat waktu.
Terimakasih saya kepada Bapak yang telah memberikan tugas ini kepada
saya, kiranya dengan tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan saya.
Adapaun tujuan dari makalah yang saya buat untuk menambah wawasan bagi para
pembaca mengenai sesuai dengan judul makalah “Teori Pemidanaan” dan dapat
membantu para pembaca dalam menumbuh kembangkan pengetahuan pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini dengan judul “ Teori
Pemidanaan” masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kiranya untuk
memaklumi dengan hasil yang saya tuliskan kepada para pembaca. Kritik dan
saran akan saya terima guna membangun saya dalam membuat makalah dengan
sempurna.
ARY RAHMAD
ii
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................6
B. Saran ................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum pidana secara sempit adalah aturan yang mengatur tindak pidana,
dimana tindakan tersebut berpotensi merugikan hak orang lain baik disebgaja
maupun tidak disengaja. Perbuatan tersebut dapat kita artikan sebagai tindakan
kejahatan. Seperti pembunuhan, pencurian, dll.
Maka untuk dapat mengetahui perbuatan apa saja yang dapat pidana untuk
itu kita harus tau pengertian dari hukum pidana itu sendiri dan teori pemidanaan.
Tujuannya agar kita tahu apa fungsi pemidanaan itu, kenapa orang harus dipidana
untuk itu makalah ini dibuat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa hukum pidana adalah
seperangkat aturan yang berisi larangan perbuatan, jika perbuatan tersebut
dilanggar maka akan dikenakan sanksi.
Van Hamel dalam bukunya inlending Studie Ned. Stafrech 1927 memberi
definisi sebagai berikut :
Hukum pidana adalah semua dasar-dasar dan aturan-aturan yang dianut oleh
suatu negara dalam menyelenggarakan ketertiban umum (rechtsorde) yaitu
dengan melarangan apa yang bertentangan dengan hukum dan mengenakan suatu
nestapa kepada yang melanggar larangan-larangan tersebut.3
1
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana,(Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hal.1
2
Ibid., hal.7
3
Ibid., hal.8
Unsur-unsur tindak pidana
Adanya subjek
Adanya unsur kesalahan
Adanya perbuatan yang melawan hukum
Tindakan tersebut dilarang oleh undang-undang dan diancam pidana
Dalam suatu waktu, tempat, dan keadaan tertentu.4
B. Tujuan Pemidanaan
C. Teori-Teori Pembidanaan
1. Teori Pembalasan/Absolut
Teori pembalasan atau juga bisa disebut dengan teori absolut adalah dasar
hukum harus dicari dari kejahatan itu sendiri, karena kejahatan itu menimbulkan
penderitaan bagi orang lain,maka si pelaku kejahatan juga harus dibalas dengan
suatu hukuman.5 Pencetus teori ini adalah Imanuel Kant yang mengatakan “Fiat
Justitia ruat coelum” yang berarti walaupun besok dunia akan kiamat namun
penjahat terakhir harus tetap dihukum. Imanual Kant mendasarkan teori ini
dengan prinsip moral dan etika. Pencetus lain adalah Hegel yang mengatakan
bahwa hukum adalah perwujudan kemerdekaan, sedangkan kejahatan adalah
tantangan hukum dan keadilan. Karena itu, menurutnya penjahat harus
dilenyapkan. Sedangkan menurut Thomas Aquinas pembalasan sesuai dengan
ajaran tuhan karena itu harus dilakukan pembalasan kepada penjahat.6
4
Httsp://www.hukumonline.com/Arif Maulana, S.H., M.H./Mengenal Unsur Pidana dan Syarat
Pemenuhannya (18 September 2021)
5
Leden Marpaung, Asas-Asas Praktik Hukum Pidana. (Jakarta: Sinar Gratika,2012), hal.105.
6
Erdianto Efendi. Hukum Pidana Indonesia,(Bandung:Refika Aditama,2011), hal.142
Teori pembalasan absolut dibagi menjadi dua macam, yaitu:7
a. Teori absolut objektif, berdasarkan pada orientasi rasa ingin balas dendam
dari kalangan masyarakat. Dalam hal ini para pelaku pidana harus
diberikan sanksi atau kerugian atas tindak pidana yang dilakukan.
b. Teori pembalasan yang subjektif, berorieantasi pada pelaku pidana.
Menurut teori ini kesalahan pelaku kejahatanlah yang harus mendapatkan
balasan. Apabila kerugian yang disebabkan ringan, maka sanksi yang
diberikan juga ringan.
2. Teori Tujuan
Mengenai teori tujuan terdapat tiga sub-teori, yaitu untuk menakuti, untuk
memperbaiki, dan untuk melindungi.9
a. Untuk Menakuti
Menurut teori ini hukuman harus diberikan sedemikian rupa, agar orang
akan takut dann tidak lagi melakukan kejahatan. Hukuman sebaiknya
diberikan seberat-beratnya pada pelaku tindak pidana.
b. Untuk memperbaiki
Menurut teori tujuan ini hukuman yang dijatuhkan bertujuan untuk
memeperbaiki si pelaku agar dikemudian hari ia bisa berguna untuk
masyarakat
c. Untuk melindungi
Tujuan pemidanaan yaitu untuk melindungi masyarakat dengan
mengasingkan si pelaku untuk sementara waktu agar menimbulkan rasa
aman
3. Teori Gabungan
7
Ibid.,hal. 142
8
Ibid., hal 142
9
Ibid., hal 142
Teori ini lahir sebagai jalan keluar dari teori absolut dan teori relatif yang
belum dapat memberikan hal yang memuaskan. Aliran ini berdasarkan pada
tujuan pembalasan dan mempertahankan kehidupan masyarakat secara terpadu.10
BAB III
10
Niniek Suparni, Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan Pemidanaan,(Jakarta: Sinar
Gratika,2007), hal. 19
11
Adami Chazaw, Pelajaran Hukum Pidana,(Jakarta: Grafindo Persada,2002),hal.162
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pidana adalah suatu tindakan yang dilarangan menurut hukum yang mana
perbuatan tersebut dapat merugikan orang lain, dan bagi pelaku tindak pidana
akan diberikan sanksi bagi yang melakukan tindak pidana.
Pidana juga tidak semata-mata dijatuhkan begitu saja kepada pelaku tindak
pidana. Banyak aspek yang harus diperhatikan demi kenyamanan bersama. Sesuia
dengan teori gabungan karna pidana bukan saja bentuk pembalasan atas perbuatan
yang ia lakukan, tetapi juga untuk melindungi masyarakat dan juga sipelaku dari
hukuman yang diberikan. Artinya hukuman yang diberikan kepada pelaku tindak
pidana harus sesuai dengan yang dilakukan. Jika perbuatan tersebut menyebabkan
kerugian yang ringan, maka hukuman yang diberikan juga ringan guna terjaganya
hak pelaku dan juga sebagai perlindungan bagi masyarakat.
Maka oleh karena itu, sebagai orang yang tau tentang hukum maka
layaknya kita melihat beberapa aspek dari suatu pemidanaan terhadap tindak
pidana kiranya kita dapat menjaga hak pelaku dan juga dapat memberikan
gambaran kepada masyarakat bahwa tindak pidana itu tidak boleh dilakukan.
B. Saran
Semoga para mahasiswa hukum lebih giat lagi dalam mempelajari ilmu
hukum, kiranya agar kita bisa memutuskan suatu perkara denganbijaksana tanpa
merugikan siapa pun.
DAFTAR PUSTAKA
Moeljatno. 2000. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparni, Niniek. 2007. Eksistensi Pidana Denda dalam Sistem Pidana dan
Pemidanaan. Jakarta: Sinar Gratika.