Valid sering juga disebut dengan sahih, tepat. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2013). Misalnya angket dan lembar wawancara
penilaian sikap dapat mengukur sikap. Sedangkan reliabel sering disebut
dengan keajegan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama (Sugiyono, 2013).
D. Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi,
rubrik penilaian sikap, dan/atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut
berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata pelajaran, wali kelas,
dan guru BK berdasarkan hasil pengamatan dari perilaku peserta didik selama
satu semester. Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnal adalah
perilaku yang menonjol yang berkaitan dengan butir-butir sikap terkait
pembinaan karakter dan penguasaan kompetensi Jurnal sikap memuat deskripsi
perilaku yang dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku
tersebut. Penilaian sikap yang dilakukan dengan rubrik penilaian sikap
dilaksanakan secara terintegrasi pada penilaian kinerja. Pada penilaian sikap
yang diperoleh dari rubrik penilaian sikap, catatan sikap dapat diperoleh dari
deskripsi indikator sikap pada rubrik atau catatan tambahan dari guru. Catatan
sikap tersebut lebih lanjut dapat dicantumkan pada jurnal. Berdasarkan
kumpulan catatan tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu
semester. Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester. Sekolah
dapat menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya dengan
menambahkan kolom saran tindak lanjut.
E. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan bentuk penilaian dengan meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Penilaian persepsi diri digunakan untuk mencocokkan
persepsi diri peserta didik dengan kenyataan yang ada. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri. Penilaian diri akan diperlukan hanya
sebatas konfirmasi jika diperlukan guru.
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian
terhadap diri sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki dalam berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian diri peserta didik
juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri. Hasil penilaian persepsi
diri peserta didik juga dapat digunakan sebagai dasar bagi guru dalam memberi
bimbingan dan motivasi. Berikut contoh format penilaian diri.
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh wali kelas dan guru BP/BK
dengan melakukan pembinaan terhadap peserta didik yang belum menunjukkan
sikap yang diharapkan.
F. Penilaian Antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh
seorang peserta didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan
sikap atau perilaku peserta didik yang dinilai. Penilaian antar teman merupakan
bentuk penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terhadap sikap dan perilaku keseharian antarteman. Penilaian antarteman
digunakan untuk mencocokkan persepsi diri peserta didik dengan persepsi
temannya serta kenyataan yang ada dan berfungsi sebagai alat konfirmasi
terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru. Selain itu penilaian antarteman
juga dapat digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan
motivasi lebih lanjut, dan menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran,
tenggang rasa, apresiasi, dan objektivitas. Penilaian antarteman paling baik
dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan berkelompok.