Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin mengetahui kualitas proses
dan produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap, minat,
bakat, motivasi, dan lain-lain. Termasuk jenis instrumen evaluasi jenis non-tes untuk mengukur
ranah sikap dari peserta didik adalah dengan teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
teman.
Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter (attitude) peserta didik
terkait dengan pengembangan sikap relegius dan sosial, yang dilaksanakan selama kegiatan
proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi yang
dicatat dalam buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian
tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan relevan. Catatan jurnal hanya
diberikan kepada peserta didik yang memperlihatkan sikap sangat baik dan kurang baik,
bagi peserta didik yang tidak tercatat dalam jurnal, berarti sikapnya baik.
Catatan: untuk kolom perilaku dapat diisikan dengan nilai skala yang digunakan umumnya
menggunakan skala Likert, seperti 1 = Sangat Kurang, 2 = Kurang, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik.
Dengan catatan masing-masing poin tersebut jelas dalam kriteria indikator sikap yang dinilai.
Contoh dalam menilai kerjasama peserta didik.
Indikator penilaian kerjasama peserta didik terdiri atas.
1) Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
2) Bersedia membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
3) Aktif dalam kerja kelompok.
4) Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat antara diri sendiri dengan orang lain.
Skor yang diberikan harus mengacu pada indikator tersebut yang tampak pada setiap diri peserta
didik. Misalkan: Skor 4 diberikan jika empat indikator kerjasama tampak dalam diri peserta didik,
Skor 3 diberikan jika tiga indikator kerjasama tampak dalam diri peserta didik, Skor 2 diberikan
jika dua indikator kerjasama tampak dalam diri peserta didik, Skor 1 diberikan jika satu indikator
kerjasama tampak dalam diri peserta didik.
B. Penilaian Diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri
(peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku.
Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap
peserta didik. Selain itu, penilaian diri peserta didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan
nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri. Instrumen penilaian
diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-butir pernyataan sikap positif yang
diharapkan dengan menggunakan kolom ya dan tidak atau dapat juga menggunakan skala likert.
Berikut contoh format penilaian diri.
Nama : ………………………………………
Kelas : ………………………………………
Semester : ………………………………………
Penggunaan teknik penilaian diri ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan
kepribadian peserta didik. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain
sebagai berikut.
1) Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri;
2) Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan
penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3) Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan dengan cara yang objektif. Oleh karena
itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala rentang.
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya
senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel
hasil penilaian yang diambil secara acak.
C. Penilaian Antarteman
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta
didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/ perilaku peserta didik
yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antar teman dapat digunakan sebagai
data konfirmasi. Selain itu penilaian antar teman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Berikut contoh penilaian
antar teman.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Asrul, Ananda, R., & Rosnita. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Kemendikbud, (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah
Menengah Atas. Jakarta. Direktorat Pembinaan SMA. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Kemendikbud. (2018). Higher Order Thinking Skills (HOTS) Konsep dan Penilaian. Jakarta.
Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Thoha, M.C. (2011). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
PENILAIAN SIKAP
RUBRIK DAN KRITERIA PENILAIAN
A. Ranah Sikap Sosial
Tema/Subtema : 3. Benda di Sekitarku / 3. Perubahan Wujud Benda
Kelas/ Semeter : III / 1 (satu)
Pembelajaran ke : 1 (Bahasa dan Matematika)
2. Memiliki perilaku Proses Non-Tes Observasi 1. Gotong royong 1. Mampu bekerjasama dengan teman satu kelompok
jujur, disiplin, 2. Mampu berbagi peran dalam tugas kelompok.
tanggung jawab,
santun, peduli, dan 3. Saling memberikan dukungan
percaya diri dalam 4. Mampu berdiskusi dengan baik dalam kelompok
berinteraksi dengan
keluarga, teman,guru 2. Peduli 1. Saling membatu kepada teman
dan tetangga. 2. Menghargai pendapat
3. Mampu bekerjasama
4. Menjaga kebersihan kelas
3. Percaya diri 1. Tidak mengeluh dalam belajar
2. Berani berkomunikasi dengan orang tua atau orang lain
3. Berani mengutarakan pendapat
4. Berani menampilkan hasil karyanya
4. Jujur 1. Siswa mengerjakan soal sendiri tanpa bantuan orang lain
2. Tugas diselesaikan tepat waktu
3. Tidak mencontek jawaban dari buku atau media lain
4. Tidak mencontek jawaban milik orang lain
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL
Berikan tanda ceklist jika memenuhi kriteria sesuai dengan pedoman di bawah ini!
Kriteria Sikap
Gotong Royong Peduli Percaya Diri Jujur Skor Predikat
No Nama Siswa
Kriteria ke Kriteria ke Kriteria ke Kriteria ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
KRITERIA
Aspek Pengamatan
Peduli Percaya Diri Jujur
1. Mampu bekerjasama dengan 1. Saling membatu 1. Tidak mengeluh dalam belajar Siswa mengerjakan soal sendiri
1.
teman satu kelompok kepada teman tanpa bantuan orang lain
2. Mampu berbagi peran dalam 2. Menghargai pendapat Berani berkomunikasi dengan Tugas diselesaikan tepat waktu
2. 2.
tugas kelompok. orang tua atau orang lain
3. Saling memberikan 3. Mampu bekerjasama 3. Tidak mencontek jawaban dari
Berani mengutarakan pendapat 3.
dukungan buku atau media lain
4. Mampu berdiskusi dengan 4. Menjaga kebersihan 4. Berani menampilkan hasil karyanya Tidak mencontek jawaban milik
4.
baik dalam kelompok kelas orang lain
Pedoman Perskoran
Skor Maksimal = 16 (Aspek 1 + Aspek 2 + Aspek 3 + Aspek 4) Predikat
Rentang Predikat
13-16 Sangat Baik
9-12 Baik
5-8 Cukup
1-4 Perlu Bimbingan