Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI PEMBELAJARAN UNTUK RANAH SIKAP

Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin mengetahui kualitas proses
dan produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap, minat,
bakat, motivasi, dan lain-lain. Termasuk jenis instrumen evaluasi jenis non-tes untuk mengukur
ranah sikap dari peserta didik adalah dengan teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
teman.
Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter (attitude) peserta didik
terkait dengan pengembangan sikap relegius dan sosial, yang dilaksanakan selama kegiatan
proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi yang
dicatat dalam buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian
tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan relevan. Catatan jurnal hanya
diberikan kepada peserta didik yang memperlihatkan sikap sangat baik dan kurang baik,
bagi peserta didik yang tidak tercatat dalam jurnal, berarti sikapnya baik.

Gambar 1. Skema Penilaian Sikap


Langkah-langkah untuk membuat rekapitulasi penilaian sikap selama satu semester:
1) Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn melakukan penilaian sikap (spiritual
dan sosial) melalui pengamatan.
2) Guru mata pelajaran dan guru BK mengamati, mengumpulkan data, dan membuat
catatan singkat mengenai nilai sikap yang sangat baik dan kurang baik (perlu bimbingan)
dari peserta didik pada jurnal
3) Hasil catatan singkat berupa jurnal yang dibuat guru mata pelajaran dan guru BK dilaporkan
kepada wali kelas.
4) Wali kelas merekap hasil catatan-catatan dan merumuskan hasilnya dalam bentuk
deskripsi.
Terkait penilaian karakter mengacu pada program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
bertujuan membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun
2045 dengan jiwa Pancasila dan nilai-nilai karakter yang baik guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan. PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila terutama
meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung-jawab. Penilaian
nilai-nilai karakter berupa kelebihan dan keunikan dari setiap peserta didik yang
dideskripsikan oleh wali kelas berdasarkan laporan singkat dari guru mata pelajaran, ditunjang
penilaian dari guru BK, pembina ekstrakurikuler, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dan
informasi dari masyarakat sebagai laporan perkembangan karakter peserta didik.
Definisi kelebihan dan keunikan dari setiap peserta didik yaitu kelebihan dapat berarti
keadaan melebihi yang biasa/keunggulan. Dengan demikian, kelebihan dalam kaitannya
dengan nilai-nilai karakter adalah keunggulan dari seorang peserta didik dibanding dengan
temantemannya, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Menurut Hudoyo (1990:100) tidak ada dua individu yang persis sama, setiap individu
adalah unik. Keunikan adalah tersendiri bentuk atau jenisnya; lain daripada yang lain dan
tidak ada persamaan dengan yang lain. Jadi unik dapat dikatakann sebagai sesuatu yang
sangat spesial dan jarang dijumpai. Dengan demikian, keunikan kaitannya dengan nilai-nilai
karakter adalah kondisi peserta didik yang memiliki cara pandang/norma/nilai, perilaku, dan
produk yang berbeda/ khas yang tidak dimiliki oleh teman-temannya.
A. Teknik Observasi
Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar
observasi/pengamatan atau buku jurnal (selanjutnya disebut jurnal). Pengamatan dengan jurnal
mencatat perilaku peserta didik yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku
peserta didik yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik
dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan butir sikap yang terdapat dalam aspek sikap spiritual
dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu
teramatinya perilaku tersebut.
Contoh catatan jurnal sikap peserta didik sebagai berikut.
Selain jurnal, dalam melakukan penilaian sikap peserta didik dapat juga menggunakan lembar
pengamatan berupa daftar cek (Checklist) yang memuat perilaku-perilaku tertentu bisa disesuaikan
juga dengan penanaman karakter PPK yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya
atau dalam keadaan tertentu. Nilai-nilai karakter PPK meliputi religius, jujur, toleran, disiplin,
bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
dan bertanggung-jawab.
Berikut contoh format Penilaian Sikap melalui lembar pengamatan checklist.

Catatan: untuk kolom perilaku dapat diisikan dengan nilai skala yang digunakan umumnya
menggunakan skala Likert, seperti 1 = Sangat Kurang, 2 = Kurang, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik.
Dengan catatan masing-masing poin tersebut jelas dalam kriteria indikator sikap yang dinilai.
Contoh dalam menilai kerjasama peserta didik.
Indikator penilaian kerjasama peserta didik terdiri atas.
1) Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
2) Bersedia membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
3) Aktif dalam kerja kelompok.
4) Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat antara diri sendiri dengan orang lain.
Skor yang diberikan harus mengacu pada indikator tersebut yang tampak pada setiap diri peserta
didik. Misalkan: Skor 4 diberikan jika empat indikator kerjasama tampak dalam diri peserta didik,
Skor 3 diberikan jika tiga indikator kerjasama tampak dalam diri peserta didik, Skor 2 diberikan
jika dua indikator kerjasama tampak dalam diri peserta didik, Skor 1 diberikan jika satu indikator
kerjasama tampak dalam diri peserta didik.

B. Penilaian Diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri
(peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku.
Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap
peserta didik. Selain itu, penilaian diri peserta didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan
nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri. Instrumen penilaian
diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-butir pernyataan sikap positif yang
diharapkan dengan menggunakan kolom ya dan tidak atau dapat juga menggunakan skala likert.
Berikut contoh format penilaian diri.
Nama : ………………………………………
Kelas : ………………………………………
Semester : ………………………………………
Penggunaan teknik penilaian diri ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan
kepribadian peserta didik. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain
sebagai berikut.
1) Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri;
2) Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan
penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3) Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan dengan cara yang objektif. Oleh karena
itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala rentang.
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya
senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel
hasil penilaian yang diambil secara acak.

C. Penilaian Antarteman
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta
didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/ perilaku peserta didik
yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antar teman dapat digunakan sebagai
data konfirmasi. Selain itu penilaian antar teman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan
beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Berikut contoh penilaian
antar teman.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Asrul, Ananda, R., & Rosnita. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Kemendikbud, (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah
Menengah Atas. Jakarta. Direktorat Pembinaan SMA. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Kemendikbud. (2018). Higher Order Thinking Skills (HOTS) Konsep dan Penilaian. Jakarta.
Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Thoha, M.C. (2011). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
PENILAIAN SIKAP
RUBRIK DAN KRITERIA PENILAIAN
A. Ranah Sikap Sosial
Tema/Subtema : 3. Benda di Sekitarku / 3. Perubahan Wujud Benda
Kelas/ Semeter : III / 1 (satu)
Pembelajaran ke : 1 (Bahasa dan Matematika)

Kompetensi Penilaian Deskriptor (Aspek


Kriteria
Inti Prosedur Teknik Bentuk Pengamatan)

2. Memiliki perilaku Proses Non-Tes Observasi 1. Gotong royong 1. Mampu bekerjasama dengan teman satu kelompok
jujur, disiplin, 2. Mampu berbagi peran dalam tugas kelompok.
tanggung jawab,
santun, peduli, dan 3. Saling memberikan dukungan
percaya diri dalam 4. Mampu berdiskusi dengan baik dalam kelompok
berinteraksi dengan
keluarga, teman,guru 2. Peduli 1. Saling membatu kepada teman
dan tetangga. 2. Menghargai pendapat
3. Mampu bekerjasama
4. Menjaga kebersihan kelas
3. Percaya diri 1. Tidak mengeluh dalam belajar
2. Berani berkomunikasi dengan orang tua atau orang lain
3. Berani mengutarakan pendapat
4. Berani menampilkan hasil karyanya
4. Jujur 1. Siswa mengerjakan soal sendiri tanpa bantuan orang lain
2. Tugas diselesaikan tepat waktu
3. Tidak mencontek jawaban dari buku atau media lain
4. Tidak mencontek jawaban milik orang lain
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL

Satuan Pendidikan : SDN Tegalombo 02


Kelas/Semester : III / 1
Tema : 3 ( Benda di Sekitarku )
Subtema : 3 ( Perubahan Wujud Benda)
Pembelajaran :1
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan Matematika

Berikan tanda ceklist jika memenuhi kriteria sesuai dengan pedoman di bawah ini!

Kriteria Sikap
Gotong Royong Peduli Percaya Diri Jujur Skor Predikat
No Nama Siswa
Kriteria ke Kriteria ke Kriteria ke Kriteria ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
KRITERIA

Aspek Pengamatan
Peduli Percaya Diri Jujur
1. Mampu bekerjasama dengan 1. Saling membatu 1. Tidak mengeluh dalam belajar Siswa mengerjakan soal sendiri
1.
teman satu kelompok kepada teman tanpa bantuan orang lain
2. Mampu berbagi peran dalam 2. Menghargai pendapat Berani berkomunikasi dengan Tugas diselesaikan tepat waktu
2. 2.
tugas kelompok. orang tua atau orang lain
3. Saling memberikan 3. Mampu bekerjasama 3. Tidak mencontek jawaban dari
Berani mengutarakan pendapat 3.
dukungan buku atau media lain
4. Mampu berdiskusi dengan 4. Menjaga kebersihan 4. Berani menampilkan hasil karyanya Tidak mencontek jawaban milik
4.
baik dalam kelompok kelas orang lain

Pedoman Perskoran
Skor Maksimal = 16 (Aspek 1 + Aspek 2 + Aspek 3 + Aspek 4) Predikat
Rentang Predikat
13-16 Sangat Baik
9-12 Baik
5-8 Cukup
1-4 Perlu Bimbingan

Anda mungkin juga menyukai