Anda di halaman 1dari 5

Nama :

Nim :
Mata Kuliah :

JAWABAN KASUS 1
Menurut saya evaluasi pembelajaran IPS untuk mengukur aspek kognitif dengan standar HOTS
ranah kognitif C4, C5 dan C6.yang penilaiannya menggunakan rubric pengetahuan, adalah
sebagai berikut :

JAWABAN KASUS 2
Menurut saya Rancangan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan IPS untuk Ranah Sikap adalah
sebagai berikut:
1. Penilaian Diri dari Hasil Observasi:
Tujuan Evaluasi: Mengevaluasi pemahaman dan penerapan sikap siswa terhadap materi IPS.
Metode:
- Siswa akan diminta untuk membuat daftar sikap-sikap yang mereka percaya penting
dalam memahami dan menghargai berbagai perspektif dalam IPS.
- Setelah pembelajaran, siswa akan melakukan observasi terhadap diri mereka sendiri
melalui daftar tersebut dan memberikan nilai pada sejauh mana mereka merasa telah
menunjukkan sikap tersebut.
Instrumen Evaluasi: Daftar sikap yang telah dibuat oleh siswa.
- Skala penilaian diri (misalnya, 1-5) untuk menilai sejauh mana sikap tersebut tercermin
dalam tindakan dan respons siswa.
Frekuensi Evaluasi: Sebelum pembelajaran, tengah pembelajaran, dan setelah pembelajaran.

2. Penilaian dari Teman:


Tujuan Evaluasi: Mengukur sejauh mana siswa dapat mendemonstrasikan sikap dalam interaksi
sosial.
Metode:
- Siswa akan dikelompokkan dalam kelompok kecil dan diberi tugas kolaboratif yang
melibatkan diskusi dan pemecahan masalah terkait materi IPS.
- Setelah tugas selesai, setiap anggota kelompok akan memberikan penilaian terhadap
sikap rekan-rekan mereka.
Instrumen Evaluasi:
- Lembar penilaian teman yang mencakup kriteria sikap dan ruang untuk umpan balik
konstruktif.
- Skala penilaian (misalnya, 1-10) untuk menilai sejauh mana sikap tercermin dalam
kerjasama dan interaksi kelompok.
Frekuensi Evaluasi: Setelah setiap tugas kolaboratif.

3. Penilaian Menggunakan Jurnal:


Tujuan Evaluasi: Menilai kemampuan siswa untuk merespons dan merenungkan materi IPS
dalam konteks nilai-nilai dan sikap.
Metode:

- Setelah pembelajaran, siswa akan diminta untuk membuat jurnal refleksi yang mencakup
bagaimana pembelajaran materi IPS memengaruhi pemahaman mereka terhadap nilai-
nilai dan sikap tertentu.
- Jurnal akan diajukan untuk dinilai oleh guru.
Instrumen Evaluasi:
- Kriteria penilaian yang mencakup kedalaman refleksi, keterkaitan dengan materi
pembelajaran, dan ide-ide untuk tindakan lebih lanjut.
- Skala penilaian (misalnya, 1-5) untuk menilai refleksi siswa.
Frekuensi Evaluasi: Setelah setiap unit pembelajaran.
**Catatan:**
- Penting untuk menjelaskan kriteria penilaian dan harapan dengan jelas kepada siswa
sebelum melakukan evaluasi.
- Dalam semua metode evaluasi, memberikan umpan balik yang konstruktif dan merinci
akan membantu siswa memahami cara meningkatkan sikap mereka.
- Memastikan keadilan dan keobjektifan dalam penilaian teman dengan menyediakan
panduan penilaian yang jelas.

JAWABAN KASUS 3
Menurut saya analais dan table penilaian aspek keterampilan dalam pembelajaran Pendidikan
IPS SD adalah sebagai berikut:
Untuk membuat analisis dan tabel penilaian aspek keterampilan dalam pembelajaran, kita perlu
mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan yang ingin dinilai. Dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani, beberapa aspek keterampilan yang mungkin ingin dinilai antara lain:

1. Keterampilan motorik kasar: Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh yang
melibatkan kelompok otot besar, seperti berlari, melompat, atau melempar. Penilaian dapat
dilakukan dengan mengamati dan mencatat kemampuan siswa dalam melakukan gerakan-
gerakan ini.

2. Keterampilan motorik halus: Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang melibatkan
kelompok otot kecil, seperti menulis, menggambar, atau mengikat tali sepatu. Penilaian dapat
dilakukan dengan mengamati dan mencatat kemampuan siswa dalam melakukan gerakan-
gerakan ini.

3. Keterampilan koordinasi: Keterampilan koordinasi melibatkan kemampuan siswa untuk


mengkoordinasikan gerakan tubuh mereka dengan baik, seperti menggiring bola atau melakukan
gerakan tari. Penilaian dapat dilakukan dengan mengamati dan mencatat kemampuan siswa
dalam mengkoordinasikan gerakan-gerakan ini.

4. Keterampilan sosial: Keterampilan sosial melibatkan kemampuan siswa untuk berinteraksi


dengan orang lain dengan baik, seperti bekerja dalam kelompok atau berkomunikasi dengan
jelas. Penilaian dapat dilakukan dengan mengamati dan mencatat kemampuan siswa dalam
berinteraksi dengan orang lain.

5. Keterampilan berpikir kritis: Keterampilan berpikir kritis melibatkan kemampuan siswa untuk
menganalisis informasi, membuat penilaian, dan mengambil keputusan yang tepat. Penilaian
dapat dilakukan dengan memberikan tugas atau soal yang menguji kemampuan siswa dalam
berpikir kritis.

Setelah mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan yang ingin dinilai, kita dapat membuat tabel
penilaian dengan kolom-kolom berikut:
1. Nama siswa: Kolom ini digunakan untuk mencantumkan nama-nama siswa yang akan dinilai.
2. Aspek keterampilan: Kolom ini digunakan untuk mencantumkan aspek keterampilan yang
dinilai, seperti keterampilan motorik kasar, keterampilan motorik halus, keterampilan koordinasi,
keterampilan sosial, atau keterampilan berpikir kritis.
3. Kriteria penilaian: Kolom ini digunakan untuk mencantumkan kriteria-kriteria penilaian yang
relevan dengan aspek keterampilan yang dinilai. Misalnya, untuk keterampilan motorik kasar,
kriteria penilaian dapat mencakup kecepatan, ketepatan, atau kekuatan gerakan.
4. Skala penilaian: Kolom ini digunakan untuk mencantumkan skala penilaian yang digunakan,
misalnya skala 1-5 atau skala huruf A-F.
5. Hasil penilaian: Kolom ini digunakan untuk mencantumkan hasil penilaian untuk setiap
kriteria penilaian. Hasil penilaian dapat berupa angka atau huruf sesuai dengan skala penilaian
yang digunakan.
Dengan tabel penilaian ini, guru dapat mencatat dan melacak kemajuan siswa dalam
mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani.

JAWABAN KASUS 4
Menurut saya Untuk merancang sebuah model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan berorientasi pemecahan masalah, kita dapat mengikuti prinsip-prinsip PBL. Berikut
adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
● Menentukan masalah autentik: Identifikasi masalah atau tantangan yang relevan dengan
mata pelajaran IPS dan memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa.
● Pembelajaran berpusat pada siswa: Memastikan bahwa siswa terlibat aktif dalam
memecahkan masalah, melakukan penyelidikan, dan mengembangkan pemahaman
mereka sendiri.
● Pembelajaran dalam kelompok kecil: Memfasilitasi siswa untuk bekerja dalam kelompok
kecil, memecahkan masalah bersama, dan berkolaborasi dalam mencapai solusi.
● Peran guru sebagai fasilitator: Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa
dalam proses pembelajaran, memberikan arahan, dan mendukung siswa dalam
memecahkan masalah.
Pembahasan
Problem-Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menekankan pada penggunaan
masalah nyata sebagai pusat pembelajaran. Dalam PBL, siswa belajar dengan aktif melalui
proyek yang memiliki relevansi pribadi dan dunia nyata. Karakteristik PBL mencakup
pembelajaran yang berpusat pada siswa, penggunaan masalah autentik sebagai fokus
pembelajaran, pemerolehan informasi baru melalui pembelajaran yang berpusat pada diri sendiri,
pembelajaran dalam kelompok kecil, dan peran guru sebagai fasilitator

JAWABAN KASUS 5
Berikut adalah rancangan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan metode proyek:
1) Rumuskan permasalahannya dengan jelas:
Guru dan siswa harus bekerja sama untuk merumuskan permasalahan yang relevan dengan mata
pelajaran IPS. Misalnya, mereka dapat memilih topik seperti "Pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan di sekitar sekolah".
2) Lakukan pembagian tugas serta deskripsi dari masing-masing tugas itu:
Guru dapat membagi tugas kepada siswa berdasarkan keahlian dan minat mereka. Misalnya, satu
kelompok bertanggung jawab untuk melakukan penelitian tentang dampak sampah plastik
terhadap lingkungan, sementara kelompok lain dapat membuat poster atau presentasi tentang
cara menjaga kebersihan lingkungan.
3) Buat jadwal kegiatan sesuai dengan waktu yang disediakan:
Guru dan siswa harus membuat jadwal kegiatan yang mencakup waktu untuk penelitian,
pengumpulan data, pembuatan materi presentasi, dan persiapan pameran. Jadwal ini harus
mempertimbangkan waktu yang tersedia dalam kurikulum IPS SD.
4) Rumuskan apa yang diharapkan diperoleh dari setiap kegiatan:
Setiap kegiatan harus memiliki tujuan yang jelas. Misalnya, tujuan penelitian adalah untuk
memahami dampak sampah plastik terhadap lingkungan. Tujuan pembuatan poster atau
presentasi adalah untuk menyampaikan informasi yang relevan dan menginspirasi orang lain
untuk menjaga kebersihan lingkungan.
5) Buat kesimpulan menyeluruh:
Setelah semua kegiatan selesai, guru dan siswa harus membuat kesimpulan menyeluruh
berdasarkan hasil penelitian dan presentasi yang telah dilakukan. Kesimpulan ini harus
mencakup temuan utama dan rekomendasi untuk tindakan selanjutnya.
6) Usahakan supaya hasil dari proyek itu meningkatkan keterampilan dan diketahui banyak
orang (pameran, disajikan, dan lain-lain):
Hasil proyek dapat dipamerkan di sekolah atau disajikan kepada siswa dan guru lainnya. Hal ini
akan memungkinkan siswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan orang
lain, serta meningkatkan keterampilan presentasi dan komunikasi mereka.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
metode proyek dapat memberikan pengalaman belajar yang aktif, kolaboratif, dan relevan bagi
siswa.

Anda mungkin juga menyukai