Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

HASIL PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH

NAMA : VABELLA PERMATA PUTRI IWAN

NIM : P2119011

PRODI : AGROTEKNOLOGI

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat
dibutuhkan tanaman. Dengan bertambah majunya peradaban manusia yang sejalan dengan
perkembangan pertanian dan disertai perkembangan penduduk yang begitu pesat, memaksa
manusia mulai menghadapi masalah-masalah tentang tanah, terutama untuk pertanian sebagai
mata pencaharian pokok pada waktu itu.

Tanah adalah akumulasi tubuh tanah alam bebas, menduduki sebagian besar
permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai
akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam
keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Ilmu tanah sebagai ilmu
pengetahuan alam yang masih muda, sehingga masih belum lengkap untuk menampung
semua persoalan teori dan praktek dengan memuaskan. Untuk membahas ilmu ini dapat
ditempuh dua jalan yang berbeda dalam sudut pandangnya adalah :

 Pedologi : ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai suatu bagian dari alam yang
berada dipermukaan bumi, yang menekankan hubungan antara tanah itu sendiri
dengan faktor pembentuknya.
 Edaphologi : ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai suatu alat produksi
pertanian yaitu yang mempelajari tanah sebagai alat dengan hubungannya pada
tanaman.

Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk kedalam tanah dan mengalir pada
permukaan tanah.jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga
sebagai media pengatur airanalisis tanah membantu penyeledikan produktivitas dan
penentuan tindakan pengolahan tanah.hal ini dibutuhkan karena kondisi setia tanah berbeda-
beda tergntung pada proses pembentukanya.proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh
factor lingkungan (pedogenisis)maupun kegiatan manusia.

Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup,proses pembentukan
tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk menjadi bahan induk tanah,diikuti dengan
proses pengancampuran bahan organic yaitu sisah tumbuhan yang dilapuk dengan
mikroorganismedengan bahan mineral dipermukaan tanah.

1.2 Tujuan Dan Kegunaa Praktikum

Begitu tujuan praktikum matakulia dasar-dasar ilmu tanah adalah untuk tahu dan
membiarakan tekstur tanah,warna tanah dan kemantapan gregat tanah.

Begitupun kegunaan praktikum mata kulia dasar-dasar manajemen adalah agar pelajar
bias tahu tekstur tanah,warnah tanah dan kemantapan tanah.
BAB I I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan sifat kasar halsnya tanah yang ditentukan oleh jumlah
zarah-zarah tunggal tanah dari berbagai kelompok ukuran,terutama antara fraksi-fraksi
debu,pasir dan liat 2 mm kebawah.Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun
tanah dinyatakan sebagai antara proporsi (%) relatif antara fraksi pasir,fraksiliat dan fraksi
debu (Sarman , 2015).

Penetapan tekstur tanah bias dilakukan dengan tiga metode yaitu metode perasaan
yang dilakukan berdasarkan kepekaan indera perasa (kulit jari jempol dan telunjuk) dengan
memijit tanah basa diantara jari-jari, metode pipetatau biasa disebut dengan metode kurang
teliti dan metode hidrimeter atau disebut degan metode kurang teliti yang berdasarkan pada
perbedaan kecepatan jatuhnya partikel-partikel tanah di dalam udarah dengan itu
kecepatannya partikl yang berkerapatan sama dalam suatu larutan akan meningkat secara
linier menunggu radius partikel bertambah secara kuadratik (Susanto , 2014 ).

2.1. Tanah Tanah

Tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai
akibat bekerjanya gaya-gaya alam atau natural forces terhadap bahanbahan alam (natural
material ) dipermukaan bumi. Tanah tersusun atas : bahan mineral, udara dan air tanah.
Susunan utama tanah berdasarkan volume dari jenis tanah dengan tekstur berlempung,
berdebu dengan catatan tanaman dapat tumbuh dengan baik yaitu udara 25 %, air 25 %,
mineral 45 % dan bahan organik 5 %. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk
karena hasil dari proses pembentukkan tanah. Horison-horison yang menyusun profil tanah
dari atas ke bawah adalah :

 Horison O
Horison ini diketemukan pada tanah di dalam hutan yang belum
terganggu dan merupakan horison organik yang terbentuk di atas lapisan
mineral. Horison ini terdiri dari horison O1 yang mana bentuk asli sisa-sisa
tanaman masih dapat dibedakan dengan jelas dan O2 dimana sisa-sisa tanaman
tidak dapat dibedakan dengan jelas.
 Horison A
Horison A nerupakan horison yang berada di permukaan tanah yang
terdiri atas campuran antara bahan organik dan bahan mineral dan merupakan
horison pencucian atau eliviasi dari bahan-bahan seperti liat, asam-asam
organik serta kation-kation terutama Ca, K, Na dan Mg.
 Horison C Horison ini merupakan lapisan bahan induk tanah yang telah
mengalami pelapukan. Proses pelapukkan yang terjadi pada horison ini baru
pada tahap pelapukan fisik dan belum mengalami perubahan secara kimiawi.
Pengaruh mahluk hidup belum mencapai horison ini.
 Horison D atau R
Horison merupakan sumber bahan penyusun tanah yang sangat
menentukan sifat-sifat tanah yang terbentuk. Tanah yang berkembang dengan
berbagai proses tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Perbedaan itu
meliputi : perbedaan sifat profil tanah seperti dan susunan horison, kedalaman
solum tanah, kandungan bahan-bahan organik dan liat, Kandungan air dan
sebagainya.

Batas suatu horison dengan horison lain dalam suatu profil tanah dapat dilihat dengan
jelas atau baur. Disamping itu bentuk topografi dan batas horison dapat rata, berombak. Tidak
teratur dan terputus.

2.2 Warnah Tanah

Warnah tanah merupakan salah satu cirri tanah yang jelas dan paling menonjol mudah
terlihat dan sering digunakan dalam memberikan cirri tanah berbaring. Warnah tanah
gdengan akurat bias ingat dengan tiga sifa – sifat prinsip warnanya.dalam menentukan warna
cahaya bias juga menggunakan munsell soil warnah grafik sebagai pembeda warnah
tersebut.penentuan ini meliputih keputusan warnah dasar atau matrik, warna karatan atau
kohesi dan humus.warna tanah penting untuk diketahui karena berhubungan dengan
kandungan bahan organik yang berada di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan juga
min eralogitan ah (Susant o,2014)
BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 Alat Dan Bahan

1.Pengambilan Tanah Utuh

Peralatan

 Ring Sampel
 Sekop
 Pisau tajam
 Kantong Plstik
 Karet Tali
 Spidol Permanen

2.penetapan berat isi (Bulk Density)

Peralatan

 Neraca
 ring sampel •
 oven
 penggaris

3.2. Prosedur Cara kerja

. penetapan berat isi (Bulk Density) Peralatan • neraca • ring sampel • oven • penggaris

cara kerja:

 tanah dalam ring sampel dimasukkan dalam oven


 keringkan selama 1x24 jam
 keluarkan dari oven dan masukkan kedalam desikator
 setelah dingin keluarkan tanahnya dan timbang
perhitungan:
Berat tanah kering
DB=
Volume tanah

435,59
=
266,9

=1,63

1.Berat jenis (Particle Density)

 Peralatan:
 Neraca
 Labu ukue 100 ml
 Hot plate
 Botol semprot

Cara kerja:

 Timbang labu ukur kosong (x gram).


 Isikan tanah kering udara sekitar 50 gram ke dalam labu ukur.
 Kemudian timbang beserta labunya dan koreksi dengan kadar lengas tanahnya (Y=
bobot labu kosong+tanah kering oven).
 Tambahkan air kurang lebih setengahnya sambil membilas tanah yang menempel di
leher labu.
 Untuk mengusir udara yang terjerat dalam tanah labu didihkan perlahan-lahan
beberapa menit.
 Dinginkan labu beserta isinya sampai mencapai suhu ruang, kemudian tambahkan air
dingin yang telah didihkan sampai batas volume, lalu timbang (z gram).
 Keluarkan isi labu ukur, cuci, kemudian isi dengan air dingin yang telah didihkan
sampai batas volume. Timbang (A gram) atau (no 7) tidak usah dilakukan bila labu
ukurnya telah diketahui ukuran volume, misal 100 ml dengan merubah rumus berat
jenis.
Perhitungan

Y=12,468+50,103=62,571
PD /BJ ¿

(62,571−12,468) 1
¿
( 62,571−12 , 468 ) – ¿ ¿

50 ,103
¿
50 ,103−109 ,05 ¿
¿

50 ,103
¿ =0,31 Gram
159, 153

Penetapan Porositas Tanah.

Cara kerja:

 Hitunglah nilai Bulk Density (BD) dan Particle Density (PD) contoh tanah
 Hitunglah porositas tanah dengan persamaan sebagai berikut:

Porositas

BP
= {1 - }
PD

[
¿ 1−
1,63
0,31 ]
×100

¿ [ 1−5,26 ] ×100

¿ 4,26 × 100

= 426

Reaksi tanah (penetapan pH tanah)

Peralatan:

 Neraca analitik
 Botol rol film
 Gelas ukur 25 ml
 Mesin pengocok
 pH meter

cara kerja:

 timbang masing-masing 5 g contoh tanah kering udara <2 mm kedalam botol roll
film.
 Tambahkan 12,5 ml aquades (pH H2O) dan 12,5 ml KCl (pH KCl)
 Kocok selama 30 menit
 Suspensi tanah diukur pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer
pH 7,0 dan Ph
 Nilai pH dilaporkan dalam 1 desimal
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasaan

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga bebatuan

induk tanah, yang biasanya terdiri dari horison-horison O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas

yang masih dipengaruhi cuaca tersebut solum tanah. Pengenalan profil tanah secara lengkap

meliputi sifat disik, kimia dan biologi tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari

pembentukan dan klasifikasi tanah dengan pertumbuhan tanaman sertakemungkinan

pengolahan tanah yang lebih tepat, adapun faktor-faktor pembentukkan tanah, maka potensi

untuk membentuk berbagai jenis tanah berbeda amat besar.

 Horison O
Horison O merupakan horison dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran
bahan organik dan bahan mineral. Horison ini memiliki kedalaman 0-32 cm yang
terletak atau batas Horison atas dan dengan batas lapisan yang jelas. Warna tanah
yang ditemukkan pada Horison O adalah kuning kecoklatan artinya kandungan bahan
organiknya sedikit.
 Horison A
Horison A merupakan Horison dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran
bahan organik dan mineral. Horison ini memiliki kedalaman 32-43 cm yang batas
Horison atas dan dengan batas lapisan halus. Warna tanah pada Horison ini sangat
cokelat berarti kandungan bahan organiknya sangat tinggi.
 Horison E
Horison E adalah Horison iluviasi dari bahan yang tercuci diatasnya (liat,
debu, Fe, Al bahan organik). Horison ini memiliki kedalaman 43-71 cm yang batas
Horison tengah dan batas lapisan yang kasar berwarna cokelat. Warna tanah yang
ditemukan pada Horison ini yaitu kuning kecoklatan artinya kandungan bahan
organiknya rendah.
 Horison B
Horison ini memiliki kedalaman 71-92 cm yang terletak atau batas Horison
tengah dan dengan batas lapisan yang berpasir. Warna tanah yang ditemukan pada
Horison ini adalah kuning kecoklatan artinya kandungan bahan organiknya rendah.

Setelah dilakukan pengamatan pada lapisan-lapisan tanah, dilakukan juga pengamatan


dan perhitungan Bulk density, Berat jenis (Particle Density), porositas tanah dan Ph tanah.
Pengamatan Bulk Density (BD) diperoleh perhitungan , untuk lapisan sub soil adalah
BD=1,87 gr/cm3. Tanah tersebut mempunyai tingkat kepadatan yang sangat tinggi dengan
nilai Bulk Density yang sangat tinggi.. Bulk Desenty adalah perbandingan massa tanah
dengan volume partikel ditambah dengan ruang pori diantaranya. Kerapatan isi tanah
merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin tinggi kepadatan tanah makin sulit meneruskan
air atau ditembus akar tanaman. Faktor yang mempengaruhi berat isi tanah ialah besarnya
ruang pori atau porositas tanah, semakin besar porositas tanah dan jumlah ruang porinya
maka berat isinya akan semakin kecil.

Kemudian pengamatan berat jenis (Particle Density) yang memperoleh hitungan


Pengamatan ruang pororsitas tanah diperoleh perbandingan perhitungan adalah PD = 0,31
g.cm3. Bobot jenis partikel (Particle Density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari
partikel padat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari
partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori diantara partikel. Bobot jenis
partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin
serta perhitungan ruang pori dalam tanah apabila bobot isinya telah diketahui. Bobot jenis
partikel tanah mineral berkisar 2,60-2,70 g.cm3, sedangkan bobot jenis partikel bahan
organik umumnya berkisar anatara 1,30-1,50 g.cm3.

Kemudian yang ketiga pada pengamatan porositas tanah diperoleh perbandingan


perhitungan adala porositas= 503%. Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam
menyerap air. Porositas tanah erat kaitanya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density),
semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin
kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porosutas
yang besar. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan
tanaman yang cocok untuk tanah tersebut.
Setelah dilakukan pengamatan-pengamatan yang diatas, dilakukan lagi pengamatan
pada pH tanah, Bulk Density, Particle Density dan porositas tanah, maka diperoleh
perbandingan perhitunga untuk lapisan subsoil. Pengamatan untuk pH tanah subsoil diperoleh
pHnya= 6,94 yang berarti tanah subsoil tersebut berifat basah. Pengaruh pH dalam tanah
adalah pada ketersediaan dan sifat meracun unsur seperti Fe, Al, Mn, B, Cu. Di dalam tanah
pH sangat penting dalam menentukan proses-proses seperti siklus hara, penyakit tanaman,
dekomposisi dan sintesis senyawa kimia organik dan transportasi gas ke atmosfer. Di bidang
pertanian pengukuran pH tanah juga digunakan untuk memonitor pengaruh praktek
pengolahan pertanian terhadap efisiensi penggunaan N dan hubungannya dengan dampak
lingkunga.

Klasifikasi jenis-jenis tanah pada tingkat tersebut sering digunakan untuk


mengelompokkan tanah di Indonesia.

 Tanah Organosol atau Tanah Gambut


Tanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa, mempunyai ciri
warna cokelat hingga kehitaman, tekstur debulempung, tidak berstruktur, konsistensi
tidak lekat sampai dengan agak lekat, dan kandungan unsur hara rendah. Tanah ini
terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa. Banyak
terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua, kurang baik untuk pertanian
maupun perkebunan karena derajat keasaman tinggi.
 Tanah Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan. Bahannya berasal
dari material halus yang diendapkan oleh aliran sungai. Oleh karena itu, tanah jenis
ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai.
 Tanah Regosol
Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar.
Penyebaran terutama pada daerah lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di
daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
 Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak
begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses
pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung dan
pegunungan di seluruh Indonesia.

 Tanah Latosol
Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun,
dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan
gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.
 Tanah Grumusol
Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim
subhumidatau subarid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktek ini adalah profil tanah disusun oleh lapisan-lapisan tanah
atau dikenal dengan Horison-Horison. Dimana lapisan subsoilnya bersifat basa, BD (Bulk
Desinty) =1,63 gr/cm3, Particle Density (PD) adalah 0,31 g.cm3 sedangkan porositas tanah
memperoleh 426%.

5.2. Saran

Dalam pengamatan mengidentifikasi Bulk Desinty, Particle Density, porositas tanah


dan pH tanah diperlukan ketelitian dan keseriusan dalam melakukan pengamatan. Karna
sedikit saja kesalahan akan berakibat pada kurang benarnya data pengamatan atau hasil
pengamatan. Pengamatan mengidentifikasi Bulk Desinty, Particle Density, porositas tanah
dan pH harus dilakukan dibanyak lokasi atau dierah yang berbeda-beda agar wawasan
mahasiswa tentang sifat fisik dan kesuburan tanah di daerah yang berbeda dengan begitu kita
dapat menentukan daerah yang mana cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
DAFTAR PUSAKA

Dr.Ir.Kemas Ali Hanafiah, MS. Dasar – dasar Ilmu Tanah.

Ali. 2005.Tekstur Tanah. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Ade Setiawan (2010). Sifat-sifat Fisika Tanah. Dasar-Dasar Ilmu Tanah

Martinus.H.Pandutama, Arie Mugjiharjati, Suyono, Mustamidin. (2006). Dasar-dasar Ilmu


Tanah. Jember : Fakultas Pertanian – Universitas Jember

http://ilmutanah.unpad.ac.idI 15-april-2013

http://www.aguspriyadi.com/jenis-jenis-tanah-yang-ada-di-dunia/ 23-april-2013

httpekowahyudisp.blogspot.com di 08.10
LAMPIRAN

Menimbang erlenmeyer Menimbang Ring Sampel Mengeluarkan Tanah


Yang Masih Kosong Yang Sudah Terisi Tanah Dari Ring Sampel

Menghaluskan Tanah Yang Menuangkan Tanah Yang Sudah Dihaluskan


Sudah Dikeringkan Dari oven Kedalam Erlenmeyer Dan Mengukur
Erlenmeyer Yang Sudah Terisi Tanah
Menambah Air Kedalam Menimbang Erlenmeyer Yang
Erlenmeyer Yang Sudah Terisi Tnah Sudah Terisi Tanah

Mengkukus Tanah Yang Setelah Dikukus DIdinginkan Selama


Sudah Dicampurkan Dengan Beberapa Menit.Dan Diaduk Sampai Tanah Larut
Air Kedalam Dandang

Anda mungkin juga menyukai