Oleh :
Rae Netta Juniarti
NIM 2720170002
4. Pembedahan endourologi
Pembedahan endourologi transurethral dapat dilakukan dengan
memakai tenaga elektrik diantaranya :
a) Transurethral Prostatic Resection (TURP)
Merupakan tindakan operasi yang paling banyak dilakukan,
reseksi kelenjar prostat dilakukan dengan transuretra
menggunakan cairan irigan (pembilas) agar daerah yang akan
dioperasi tidak tertutup darah. Indikasi TURP ialah gejala-
gejala sedang sampai berat, volume prostat kurang dari 90
gr.Tindakan ini dilaksanakan apabila pembesaran prostat
terjadi dalam lobus medial yang langsung mengelilingi uretra.
Setelah TURP yang memakai kateter threeway. Irigasi
kandung kemih secara terus menerus dilaksanakan untuk
mencegah pembekuan darah. Manfaat pembedahan TURP
antara lain tidak meninggalkan atau bekas sayatan serta waktu
operasi dan waktu tinggal dirumah sakit lebih
singkat.Komplikasi TURP adalah rasa tidak enak pada
kandung kemih, spasme kandung kemih yang terus menerus,
adanya perdarahan, infeksi, fertilitas (Baradero at al, 2007).
Reseksi prostat transurethral sering membuka jaringan
ekstensif sinus vena pada prostatdan memungkinkan absorbsi
sistemik dari cairan irigasi. Absorbsi dari cairan dalam jumlah
yang besar (2 liter atau lebih) menghasilkan konstelasi
gejala dan tanda yang disebut dengan sindromTURP.
Dehidrotestosteron (DHT)
vvvvv
Kurang informasi Tindakan invasif Efek anastesi Efek anastesi
akan kondisi hilang
penyakit dan Pendarahan Menumpuknya
pembedahan sekret di jalan Sakit pada
Tidak terkontrol nafas bekas reseksi
Khawatir akan
Bersihan
prosedur Resiko Syok jalan nafas
pembedahan Nyeri akut
tidak efektif
Ansietas
Kurangnya informasi
proses penyembuhan
Kurang Resiko Cedera
Pengetahuan
Kurang pengetahuan
Pemasangan kateter
Bekuan darah
Retensi urin
Resiko infeksi
katarak
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Hari rawat ke :3
1. Pengkajian
A. Identitas
Nama Pasien : Tn. S
Umur : 70 Tahun
Suku/ Bangsa : Betawi / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pondok Pekayon Indah Blok C3 No. 11, Bekasi
Sumber Biaya : BPJS
B. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa nyeri seperti tertusuk-tusuk benda tajam
pada daerah kandung kemih nyeri skala 8 terasa saat berkemih..
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh tidak bisa buang air kecil dan merasa susah buang
air kecil, jika kencing terasa nyeri di daerah bladder dengan
P : Penumpukan urine dalam bladder, Q : Seperti ditusuk, R : Area
supra pubik, S : 4, T : Saat ingin berkemih. Oleh keluarga, klien
dibawa berobat ke RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid dipasang
kateter di IGD, dibawa ke poli Urologi da dilakukan pemeriksaan
USG dengan hasil positif BPH. Setelah itu klien dirawat inap di
ruang Wijaya Kusuma kamar 206.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Pernah dirawat : Tidak pernah
2. Riwayat penyakit kronik dan menular : Tidak ada
3. Riwayat alergi : Tidak ada
4. Riwayat operasi : Tidak ada
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami
DM, Hipertensi, dan penyakit menurun lainnya.
Genogram
Keterangan :
H. Pengkajian Psikososial
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya :
Klien menganggap kesehatan itu penting sehingga saat sakit
pasien langsung meminta pertolongan tenaga kesehatan.
2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya : Gelisah
3. Reaksi saat interaksi : kooperatif
4. Gangguan konsep diri : Tidak ada
I. Personal Hygiene & Kebiasaan
a. Saat dirumah
- Klien mengatakan mandi 1-2x sehari.
- Klien mengatakan gosok gigi 1-2x sehari.
- Klien mengatakan sering mengganti pakaian 1-2x dalam
sehari.
b. Saat di Rumah Sakit
Pada saat pengkajian klien mengatakan masih bisa mandi di
toilet dibantu oleh keluarga, klien sudah mandi, klien tampak
bersih dan rapi.
J. Pengkajian Spiritual
Kebiasaan beribadah
1. Sebelum sakit : klien mengatakan sering beribadah ke
tempat suci di rumah.
2. Selama sakit : pada saat dirumah sakit klien sering berdoa
di waktu tertentu. Klien tampak berdoa di atas tempat tidur.
K. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG ,
dll)
Hb : 9,3 g/dL
Leukosit : 17,2 ribu/mm³
Hematokrit : 25,4
Trombosit : 183 ribu/mm³
Elektrolit
Natrium (Na) : 130 mmol/L
Kalium (K) : 4,5 mmol/L
Clorida (CI) : 100 mmol/L
L. Terapi
Infus RL
Injeksi Anbacim 2 x 1 gr
Injeksi Dexketoprofen 2 x 1 gr
Injeksi Omeprazole 2 x 1 gram
Infus Futrolit
M. Analisa Data
Hari/
Tanggal/ Data Etiologi Masalah
Jam
Kamis/17/ Ds : Agen pencedera Nyeri Akut
10:00 WIB Klien fisiologis berhubungan dengan
mengatakan agen pencedera
merasakan nyeri fisiologis (pembesaran
seperti tertusuk- prostat)
tusuk benda (SDKI D.0077,
tajam pada Hal.172)
daerah kandung
kemih nyeri
skala 4 terasa
saat berkemih.
Do :
Klien tampak
meringis.
Klien tampak
menahan sakit.
1. Kamis/17/ Nyeri Akut berhubungan dengan Tingkat nyeri (L.08066) 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
10:00 wib agen pencedera fisiologis Setelah dilakukan implementasi selama 2x24 durasi, frekuensi, kualitas,
(SDKI D.0077, Hal.172) jam diharapkan : intensitas nyeri, skala nyeri,
1. Keluhan nyeri respon nyeri non verbal untuk
2. Meringis mengkaji penambahan maupun
3. Sikap protektif pengurangan nyeri pada pasien.
4. Gelisah 2. Berikan teknik non farmakologi
Manajemen nyeri (I.08238) untuk membantu meringankan
Observasi rasa nyeri pada pasien.
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 3. Agar pasien lebih berhati-hati
frekuensi,kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri, dalam bergerak.
respons nyeri non verbal. 4. Kolaborasi pemberian analgesic
Tindakan : untuk meringankan rasa nyeri
Berikan teknik nonfarmakologis untuk pasien dengan skala nyeri 8.
mengurangi rasa nyeri menggunakan teknik
distraksi relaksasi.
Edukasi :
Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
(disebabkan karena luka bekas operasi)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgesic, jika perlu.
2. Kamis/17/ Gangguan eliminasi urine Eliminasi urin (L.04034) 1. Mengetahui frekuensi,
10:00 wib berhubungan dengan penurunan Setelah dilakukan implementasi selama 2x24 konsistensi, aroma, volume, dan
kapasitas kandung kemih (SDKI jam diharapkan : warna dari urin yang
D.0149, Hal.96). 1. Urine menetes. dikeluarkan.
2. Berkemih tuntas. 2. Mengetahui dengan tepat waktu
Manajemen Eliminasi Urine (1.04152) – waktu berkemih.
Observasi : 3. Memenuhi asupan cairan dari
Monitor eliminasi urine(mis, frekuensi, pasien.
konsistensi, aroma, volume, dan warna) 4. Pasien mengerti tanda dan
Tindakan : gejala infeksi saluran kemih.
Catat waktu – waktu dan haluaran berkemih 5. Memenuhi asupan cairan dari
Batasi asupan cairan, jika perlu pasien.
Edukasi : 6. Agar pasien beristirahat
Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih dimalam hari dengan tenang,
Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada nyaman.
kontraindikasi 7. Pasien mendapatkan obat yang
Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur tepat.
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat, jika perlu.
3. Kamis/17/ Ansietas berhubungan dengan Tingkat Ansietas (App.Nersdiag.com) 1. Bantu klien untuk
10:00 wib krisis situasional Setelah dilakukan implementasi selama 2x24 mengungkapkan masalah dan
(SDKI D.0080, Hal.180). jam diharapkan : perasaannya pada perawat.
1. Perilaku gelisah menurun. 2. Meningkatkan pengetahuan dan
Dukungan Emosional (I.09256) pemahaman klien dan keluarga
Observasi sehingga mengurangi
Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk kecemasan.
bagi pasien. 3. Diharapkan motivasi klien
Tindakan : bertambah dan meningkatkan
Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, semangat klien sehingga
marah atau sedih. mengurangi kecemasan.
Lakukan sentuhan untuk memberikan 4. Dapat diketahui sejauh mana
dukungan (mis.merangkul, menepuk-nepuk) pemahaman klien dan keluarga
Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan sehingga dapat menentukan
selama ansietas, jika perlu. intervensi selanjutnya.
Kurangi tuntutan sakit atau lelah.
Edukasi :
Anjurkan mengungkapkan perasaan yang
dialami (mis.ansietas, marah, sedih).
Kolaborasi :
Rujuk untuk konseling, jika perlu.
P. Implementasi Keperawatan
Q. Catatan Perkembangan
17 10:00 WIB 1 S:
O:
A:
P:
- Intervensi dilanjutkan.
S:
O:
A:
P:
- Intervensi dilanjutkan.
17 11:00 WIB 2 S:
- Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O:
- Pasien tampak sedikit terlihat tenang dan tidak gelisah S = 36ºC, P =
20x/menit, N = 82x/menit, TD = 130/70 mmHg
A:
- Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan.
- Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi respons nyeri non verbal
S:
- Pasien mengatakan sedikit lebih baik
O:
- Berkemih belum tuntas ± 400cc (kuning keruh)
A:
- Masalah gangguan eliminasi urin belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan.
- Kolaborasi pemberian obat
17 11:00 WIB 3 S:
- Klien dan keluarga mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit,
prosedur pengobatan dan perawatan pada klien.
- Klien dan keluarga mengatakan secara verbal sudah tidak terlalu khawatir,
gelisah lagi dengan kondisi klien setelah diberi penjelasan oleh perawat.
O:
- Expresi wajah klien tampak tenang.
- Klien dan keluarga sudah tidak bertanya-tanya lagi kepada perawat tentang
kondisi atau keadaan klien.
A:
- Masalah teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan.
Daftar Pustaka