Anda di halaman 1dari 25

CLIMATE CHANGE

PSIKOLOGI BENCANA A-1

Kelompok 3
Yoga Santoso (111811133011)
Nabila Shanas T (111811133017)
Dewi Aprillia A (111811133050)
Climate Change

Menurut United States Global Climate Change, mendefinisikan perubahan iklim sebagai
reaksi ekstrim dari fenomena cuaca yang menimbulkan dampak negatif pada sumber daya
pertanian, sumber daya air, kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon, vegetasi dan tanah, yang
dapat menyebabkan penggandaan konsentrasi karbon dioksida di ekosistem.
Sektor paling rentan terhadap perubahan iklim yaitu pertanian dan ketahanan pangan, sumber daya
air dan habitat.
Persepsi Publik
Mengenai Perubahan Iklim

Pemahaman tentang perubahan iklim, baik penyebabnya maupun akibatnya


di berbagai wilayah dunia dinilai masih terbatas.

Persepsi individu tentang dampak perubahan iklim dapat dimoderasi oleh


norma sosial dan oleh identitas lingkungan individu. Dampak perubahan
iklim juga kemungkinan dimediasi oleh berbagai jenis penilaian kognitif,
seperti perkiraan risiko pribadi dan atribusi tanggung jawab dan
representasi media tentang dampak kesehatan.
Walaupun dinilai belum terlalu paham dengan perubahan iklim, namun disisi
lain mereka sadar dengan adanya dampak yang diakibatkan oleh perubahan
iklim.

Seperti ketika seorang petani memutuskan varietas tanaman mana yang


akan ditanam, atau seorang siswa mempertimbangkan suhu rata-rata
bulan Maret di berbagai wilayah di dunia untuk menentukan kemana harus
pergi untuk liburan musim semi.
(not) Feeling Risk

Merasa (atau tidak merasa) rentan dan berisiko dalam menghadapi perubahan iklim
tampaknya berperan penting dalam menggerakkan (atau tidak menggerakkan) orang
untuk bertindak.

Psikologi kognitif, sosial, dan klinis menunjukkan bahwa persepsi risiko dalam berbagai
domain dipengaruhi oleh proses asosiatif dan dipengaruhi oleh proses analitik
Sistem Memetakkan aspek lingkungan yang dialami,
Pemrosesan tidak pasti, dan merugikan ke dalam respon
Asosiatif afektif (ketakutan dan kecemasan)

Sistem Cara kerjanya menggunakan algoritma dan aturan


Pemrosesan (kalkulus probabilitas, pembaruan Bayesian, logika
Analitik formal, dan maksimal utilitas) yang harus diajarkan
secara eksplisit
Kontribusi Perilaku
Manusia terhadap
Perubahan Iklim
1. Tingkat Konsumsi
2. Populasi
● Masalah etika populasi muncul dari kekhawatiran tentang hak dan
pilihan reproduksi
● Kekhawatiran tentang populasi mencakup kekhawatiran tentang
ukuran, distribusi, dan kepadatan populasi
● Penurunan populasi atau pertumbuhan populasi tidak mengatasi
perubahan iklim secara langsung
Psychosocial and Mental Health Impact of Climate Change

Mental Health issues associated Stress and Emotional Outcomes


Uncertainty and Despair
with Natural and Associated with Natural and
Technological Disasters Technological Disasters

Ketidakpastian perubahan iklim


Pengalaman pribadi terkait peristiwa Menurut Stein dan Meyers (1999)
menimbulkan beberapa pertanyaan
cuaca yang ekstrim dapat tanggapan psikologis terhadap bencana
tentang konsekuensi keberlanjutan
menyebabkan hasil kesehatan melibatkan fase yang berbeda, ditandai
jangka panjang kehidupan manusia.
psikologis dan mental yang terkait dengan gejala yang berubah dari waktu ke
Pertanyaan-pertanyaan ini, dapat
dengan kehilangan, gangguan, dan waktu. Termasuk perasaan tidak percaya,
mendorong rasa putus asa atau
perpindahan dan dampak kesehatan shock, penolakan, atau kemarahan segera
harapan bagi generasi mendatang
mental kumulatif dari paparan setelah kejadian, serta perasaan altruistik
dan mempengaruhi rasa makna dan
berulang terhadap bencana alam. yang terkait dengan penyelamatan nyawa
tujuan individu dan kolektif bagi
dan harta benda.
individu di masa kini.
…cont’d

Numbness or Apathy Guilt Regarding Environmental Issues

Menurut Moser (2007) membedakan Rasa bersalah adalah respons emosional


mati rasa sebagai reaksi sekunder terhadap kekurangan yang dirasakan diri
setelah realisasi besar ancaman sendiri sehubungan dengan standar perilaku
perubahan iklim dan ketidakmampuan seseorang, dan orang yang merasa bersalah
untuk mempengaruhi hasil. Apatis merasakan tanggung jawab moral untuk
dipandang sebagai respons emosional berperilaku berbeda (Moser, 2007) atau
yang mencegah individu untuk belajar termotivasi untuk memperbaiki diri.
tentang ancaman dan membentuk
tindakan yang lebih terinformasi.
Social and Community Impacts of Climate Change

1. Heat and Violence 2. Intergroup Relations 3. Displacement and Relocation


Perubahan iklim disebut juga Perubahan iklim global kemungkinan Kehilangan koneksi ke tempat dan rasa
sebagai “global warming”. akan berdampak pada hubungan antar memiliki yang terkait dengan perpindahan
Pemanasan dapat diperkirakan kelompok. Contohnya: menipisnya dari tempat asalnya juga dapat merusak
akan berdampak terhadap sumber daya alam dapat menjadikan kesehatan mental seseorang. Relokasi
perilaku manusia. konflik antar kelompok. Hal ini paksa yang ada dapat melibatkan putusnya
membuat antar kelompok bersaing ikatan emosional dengan tempat dan
mengganggu social network. Selain itu
untuk mendapatkan sumber daya alam
menyebabkan kesedihan, kecemasan, dan
yang tersisa.
rasa kehilangan.

4. Reactions to Socioeconomic 5. Social Justice


Disparities Implication
Konsekuensi dari perubahan iklim dapat berupa peningkatan Perubahan iklim yang terjadi di setiap daerah berbeda. Hal
disparitas antara yang "kaya" dan "miskin" baik di dalam ini disebabkan karena perbedaan tingkat paparan dan
maupun di antara negara. Dimana kelompok yang miskin lebih kepekaan terhadap risiko. Sehingga setiap daerah memiliki
cenderung menjadi etnis minoritas. Perbedaan ini dapat kemampuan diferensial dalam mengatasi dan beradaptasi
meningkatkan ketegangan etnis dan permusuhan antar terhadap perubahan iklim yang ada.
kelompok.
Moderators of Climate Change Impacts
Praximity
Praximity dapat menjadi moderator dampak perubahan
iklim ketika seseorang mengalami peristiwa cuaca
ekstrim secara langsung (Few, 2007). Berdasarkan
penelitian Praximity dengan isyarat visual atau sensorik
dari dampak perubahan iklim dapat mengurangi dampak
fisiologis dan psikososial.

Vulnerabilities and Resilience


Social vulnerability adalah kurangnya kapasitas individu
dan komunitas untuk merespon tekanan eksternal yang
ditempatkan pada livelihoods dan well-being. Selain itu
social vulnerability dibedakan antara within, between
place dan groups dimana terkait dengan masalah social,
economic dan politicial inequality.

Social Norms
Respon sosial terhadap perubahan iklim juga bisa
dianggap sebagai tipe moderator. Dampak atau
kekhawatiran kemungkinan besar dimoderasi oleh
rujukan sosial dan norma sosial setempat.
Psychological Mediator of Climate Change Impacts

Relative Risk Appraisals Media Representations


Risiko relatif merupakan penilaian individu Representasi media adalah mediator yang kuat dan
terhadap tingkat ancaman dan bahaya yang mereka utama dari dampak perubahan ilmu bagi individu.
rasakan dari perubahan iklim dan penilaian individu Respon masa lalu terhadap media portrayals of
dan sumber daya sosial yang mereka miliki untuk crises dapat memberikan gambaran dan perhatian
menghadapi ancaman atau bahaya yang dirasakan. media untuk berperan terkait psychosocial
Selain itu sense of risk dan empowerment terkait impacts.
dampak perubahan iklim juga dapat dimediasi oleh
attribution of responsibility.

Mental Models Anxiety

Mental models yang ada sebelumnya pada Anxiety merupakan hasil kemungkinan
individu dapat mempengaruhi pemahaman, dari perubahan iklim, dimana kecemasan
persepsi dan reaksi terhadap informasi dapat menjadi mediator apabila mengarah
terkait perubahan iklim. pada outcomes lainnya.
Psychological Processes that Influence Coping with Climate Change
…cont’d
Halangan yang menghambat
perilaku penanganan perubahan iklim
Struktural Psikologis
- Perceived Behavioral Control
- Institusional - Ketidakpedulian / Acuh (Ignorance)
- Risiko yang dipersepsi dari
- Kultural - ketidakmenentuan (Uncertanty)
- Ekonomi - Ketidakpercayaan dan reaksi yang
perubahan perilaku
- Tokenisme dan efek rebound
berlebihan.
- Perbandingan sosial, norma,
- Denial
konformitas, equitas
- Judgemental Discounting
- Konflik Tujuan dan aspirasi
- Kelekatan terhadap Tempat
- Kepercayaan bahwa solusi
- Kebiasaan
diluar kuasa manusia
Halangan Psikologis
- Ketidaktahuan (Ignorance)

Keadaan di mana terdapat beberapa golongan yang tidak sadar, tidak peduli (Gifford,
1976) hingga juga tidak tahu apa yang mesti dilakukan (dalam keadaan sudah
memahami risiko perubahan iklim)

- Ketidakmenentuan (Uncertanty)
Ketidakpastian yang riil mengenai perubahan iklim dapat berpengaruh pada
menurunnya perilaku pro lingkungan (de Kwaadsteniet, 2007). Ketidakpastian ini
menjadi justifikasi dari sikap diam.

- Ketidakpercayaan dan reaksi yang berlebihan.


Banyak masyarakat tidak percaya dengan pesan mengenai risiko perubahan iklim yang
disampaikan oleh ilmuwan atau pemerintah. (MacGregor, Slovic, Mason, Detweiler,
1994). Ketidakpercayaan ini menjadi sumber dari perilaku menentang kebijakan
pemerintah atau arahan ilmuwan (Eilam & Suleiman, 2004).
… cont’d
- Penyangkalan (Denial)
Ketidakpastian, ketidakpercayaan dan reaktansi akan mengarah pada penyangkalan
aktif. Anggapan bahwa perubahan iklim tidak menyebabkan permasalahan apapun pada
kehidupan masih banyak terjadi. Umumnya terdapat dua narasi: (1) Perubahan iklim
ditemukan oleh ilmuwan yang mengejar permasalahan yang sebenarnya tidak ada (2)
Abai pada riset perubahan iklim yang dianggap berlebihan (Jayson, 2009).
- Judgemental Discounting
Meremehkan risiko masa depan, pada konteks ini adalah meremehkan perubahan iklim
pada aspek temporal dan spasial.
- Kelekatan terhadap Tempat
Individu cenderung peduli pada tempat di mana ia merasa lekat daripada tempat lain.
Kelekatan pada tempat ini tidak selalu berasosiasi dengan perilaku pro lingkungan
… cont’d
- Kebiasaan (habit)
Kebiasaan menjadi salah satu halangan dalam melakukan mitigasi dampak
perubahan iklim (Hobson, 2003)
- Perceived Behavioral Control
Karena perubahan iklim merupakan permasalahan global, banyak individu merasa
dirinya tidak dapat berperilaku apapun, hal ini dipahami sebagai permasalahan
perilaku kolektif (Olson, 1965).
- Risiko yang dipersepsi dari perubahan perilaku
Terbagi menjadi 6 tipe risiko (fungsional, fisik, finansial, sosial, psikologis, waktu)
- Tokenisme dan efek rebound
… cont’d
- Perbandingan sosial, norma, konformitas, equitas
Masyarakat dengan rutin membandingkan perilaku mereka dengan
orang lain (Festinger, 1954) dan mengambil norma subjektif dan
deskriptif berdasarkan pada observasi mereka (Heath & Gifford,
2002) mengenai tindakan apa yang pantas dilakukan.
- Konflik Tujuan dan aspirasi
Semua orang memiliki tujuan dan nilai yang majemuk (Schwartz,
1992; Lindenberg & Steg, 2007) dan tujuan yang melibatkan lebih
banyak gas rumah kaca dapat mengalahkan tujuan yang mendukung
pengurangan penggunaan.
- Kepercayaan bahwa solusi diluar kuasa manusia
Beberapa orang tidak melakukan perilaku pro lingkungan karena
mereka percaya bahwa ‘Tuhan’ akan langsung membantu mereka
sesuai dengan doa mereka.
Gap antara sikap dan perilaku.
The gap between
attitude (“I agree this is the best course of action”)
&
behavior (“but I am not doing it”)
is caused by both structural and psychological barriers
to action.
How Can Psychologists Assist in
Limiting Climate Change?

01 Better models of behavior based on


empirical analysis
02 Better understanding of individuals
and households
03 Evaluation methods
THANK YOU
REFERENSI
APA Task Force. (2009). Psychology and Global Climate Change: Addressing a multi-faceted phenomenon and set
of challenges (pp. 1–230). Washington DC.

Dr. Josephine Nwanneka Okolo, D. A. (2014). An Overview of Climate Change and Food Security: Adaptation
Strategies and Mitigation Measures in Nigeria . Journal of Education and Practice , 32.

Swim, J. K., Markowitz, E. M., & Bloodhart, B. (2012). Psychology and climate change: Beliefs, impacts, and
human contributions. In The Oxford Handbook of Environmental and Conservation Psychology. Oxford:
Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai