Kelompok 1 Makalah Metode
Kelompok 1 Makalah Metode
Disusun Oleh :
Akhmad daryanto : 21.1.04.023
Eben pranata turnip : 21.1.04.029
M.rizky ansyari : 21.1.04.036
Hagi m abror : 21.1.04.031
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya
yang telah tercurah, sehingga penulis bisa menyelesaikan Makalah Daerah
penangkapan dan faktor - fator. Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini supaya
para taruna/I atau mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengetahui daerah
penangkapan ikan dengan kapal ikan dan untuk memenuhi nilai mata kuliah
Teknik dan Metode Penangkapn Ikan.
Dukungan moral dan material dari berbagai pihak sangatlah membantu
tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga,
rekan sejawat dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu tersusunnya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
BAB 2
BAB 3
Perikanan tangkap, berbeda dengan perikanan budidaya, adalah usaha penangkapan ikan dan
organisme air lainnya di alam liar (laut,sungai,danau, dan badan air lainnya). Kehidupan
organisme air di alam liar dan faktor-faktornya (biotik dan abiotik) tidak dikendalikan secara
sengaja oleh manusia. Perikanan tangkap sebagian besar dilakukan di laut, terutama di
sekitar pantai dan landasan kontionen. Perikanan tangkap juga ada di danau dan sungai.
Masalah yang mengemuka di dalam perikanan tangkap adalah penangkapan ikan yang
berlebih dan polusi laut. Sejumlah spesies mengalami penurunan populasi dalam jumlah yang
signifikan dan berada dalam ancaman punah. Hal ini mengakibatkan jumlah tangkapan ikan
di alam liar dapat mengalami penurunan secara umum.
Berlawanan dengan perikanan tangkap, perikanan budi daya dioperasikan di daratan
menggunakan kolam air atau tangki, dan di badan air yang terpagari sehingga organisme air
yang dipelihara tidak lepas ke alam liar. Budi daya perikanan meniru sistem yang terdapat di
alam untuk membiakan dan membesarkan ikan. Meski perikanan budi daya terus
berkembang, tetapi sumber ikan utama yang dikonsumsi manusia masih didapatkan dari
perikanan tangkap, bahkan sumber protein utama yang didapatkan dari alam liar.
Rumusan Masalah
1. Bagai mana cara metode menegetahui daerah penangkapan dan faktor - faktornya?
o Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
Aktivitas penangkapan sudah dimulai sekitar 100.000 tahun yang lalu. Kegiatan penangkapan
berdasarkan sejarah, pertama kali dimulai oleh bangsa Neanderthal (neanderthal man)
(Sahrhange and Lundbeck, 1991). Bangsa tersebut melakukan aktivitas penangkapan secara
sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tangan tanpa bantuan alat penangkapan.
Seiring dengan berjalannya waktu, aktivitas penangkapan mulai berkembang dengan ditandai
adanya alat bantu untuk menangkap ikan. Alat bantu untuk menangkap ikan masih sangat
tradisional, yang terbuat dari barang-barang yang ada di alam, seperti kayu, batu, tulang, dan
tanduk.
A. Faktor internal
Faktor internal terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).
Faktor kekuatan meliputi: a) Wilayah atau daerah penangkapan ikan yang luas; b) Kuantitas
ketersediaan alat dan armada tangkap ikan yang mencukupi, sehingga mampu menjaga
kelancaran pasokan ikan di pasar; c) Kemampuan produksi ikan tangkap yang baik; d).
Memiliki potensi sumber daya ikan yang melimpah; f).
Memiliki pulau–pulau besar dan kecil yang dapat menjadi daya dukung pemasaran ikan dan
pengembangan wilayah.
Faktor kelemahan meliputi: a) daya saing perekonomian daerah dan Kualitas sumber daya
manusia yang masih rendah; b). Kesenjangan pembangunan antar wilayah; c). Infrastruktur
(sarana dan prasarana) yang belum memadai(hubungan antara pusat ibu kota kabupaten
dengan wilayah belakangnya belum semuanya terhubung); d) Belum berkembangnya
prasarana, kelembagaan dan sistem manajemen perikanan; e) Promosi potensi perikanan laut
yang tidak berkesinambungan dan terbatas ruang lingkup maupun media yang digunakan; 6)
Kualitas pelayanan publik yang belum terselenggara secara optimal.
B. Faktor eksternal
Faktor Eksternal Faktor peluang yang teridentifikasi berdasarkan hasil indepth interview yang
terpenting pertama 1. Lingkungan perairan Pulau Panjang dan kondisi lingkungan di sekitar
Pulau Panjang dengan skor (3), 2. Permintaan perikanan dengan skor (3) dan 3 Ketersediaan
alat dan bahan/sarana produksi secara lokal termasuk benih unggul rumput laut jenis E.
cottoni dengan skor (3). Jumlah keseluruhan faktor terpenting pertama jumlah skornya (9).
Sedangkan faktor peluang yang terpenting kedua dapat dikatakan faktor tunggal yaitu
ketersediaan tenaga kerja lokal dengan skor (+2). Faktor terpenting terakhir yaitu dukungan
dari stakeholder dengan total skor (+1). Total faktor internal sebagai faktor peluang total skor
(12). Berdasakan hasil analisis tersebut grand total untuk faktor peluang adalah 12 seperti
disajikan pada Tabel 4. Faktor ancaman yang teridentifikasi berdasarkan hasil idepth
interview yang.
Daerah penangkapan adalah daerah perairan yang banyak berkumpulnya ikanikan dan
merupakan tempat yang paing baik melakukan operasi penangkapan. Menurut Sadori (1985),
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penangkapan ikan antara lain:
1. Kondisi fishing gron
Untuk operasi penangkapan yang menggunakan rumpon kapal dapat langsung menuju
lokasi rumpon yang telah dipasang sebelumnya untuk menangkap ikan. Sedangkang operasi
penangkapan yang tidak menggunakan rumpon (menggunakan lampu) pencarian fishing
ground bebas dengan mengikuti kebiasaan ikan dalam suatu areal tertentu. Hal ini tentu saja
memerlukan pengalaman yang cukup lama untuk mengenal daerah tersebut (Baskoro dan
Taurusman, 2011).\
7.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak
orang.
.