Alhamdulillah saya ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
ilmu-Nya dan memberikan kesehatan jasmani serta rohani kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
Adapun tujuan pembuatan tugas ini adalah bertujuan untuk memnuhi tugas amta
pekajaran PKN.
Keberhasilan Penyusun dalam menyelesaikan tugas ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu Penyusun ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
Orang Tua
Guru-guru di sekolah
Teman – teman
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan tugas ini, semoga ilmu yang disebar luaskan bisa bermanfaat dan
menjadi jalan yang baik di kehidupan mendatang. Penyusun menyadari bahwa tugas ini
masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan tugas ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian permasalahan di atas, maka Penyusun merumuskan beberapa
pokok masalah adalah Pelanggaran Rambu-rambu lalu lintas yang masih sering terjadi.
C. Tujuan
Untuk mengetahui proses penjatuhan sanksi pidana denda dalam tindak pidana pelanggaran
lalu lintas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tidak begitu penting.
Padahal rambu lalu lintas yang satu ini biasanya dipasang pada titik jalanan yang
cukup ramai. Orang-orang dilarang berhenti pada titik tersebut karena dapat membuat
kemacetan dan menghalangi jalannya pengendara lain.
Bagi Anda yang melanggar markah lalu lintas ini juga akan dikenai pidana kurungan
maksimal 1 bulan atau denda Rp 250 ribu.
3. Dilarang putar balik
Bagi Anda yang tinggal di kota-kota besar pasti sering melihat tanda lalu lintas yang
satu ini. Biasanya digambarkan dengan tanda panah yang berbalik arah dan dicoret dengan
garis merah. Tanda tersebut cukup mewakili bahwa siapapun yang berkendara dari arah kiri,
dilarang untuk memutar balik ke arah kanan, begitu pun sebaliknya.
Sayangnya, meski tanda tersebut sudah cukup jelas terpasang di tengah jalan atau tepi
jalan dekat dengan lampu merah. Masih saja ada orang yang tak mau menaatinya. Padahal
jelas-jelas, dengan melanggar aturan yang satu ini akan sangat berbahaya bagi keselamatan
pengendara itu sendiri.
Mereka yang melanggar aturan ini dapat dikenai sanksi pidana kurungan maksimal 2
bulan dengan denda maksimal Rp 500 ribu.
4. Dilarang mendahului
Bagi Anda yang sering menempuh perjalanan lintas daerah, pasti sudah tak asing lagi
dengan tanda lalu lintas ini. Di mana ia biasanya digambarkan dengan 2 tanda panah yang
salah satunya meliuk dengan coretan khasnya yang ada di tengah.
Rambu lalu lintas yang satu ini menjelaskan bahwa Anda dilarang untuk menyalip
atau mendahului pengendara lain yang ada di depan. Ini bertujuan untuk menghindari risiko
terjadinya kecelakaan, terutama di jalan yang cukup sempit atau hanya muat untuk 1-2
kendaraan.
Sama halnya di poin nomor 3, sanksi dari pelanggaran rambu yang satu ini adalah
denda maksimal Rp 500 ribu atau pidana kurungan maksimal 2 bulan.
5. Melanggar lampu merah
Anda pasti pernah melanggar lampu merah dengan alasan saat Anda berada di ujung
jalan, ia masih dalam kondisi lampu kuning. Nah, nyatanya hal seperti ini sangat biasa
ditemukan di jalan raya. Tak hanya satu dua pengendara saja yang melanggarnya.
Padahal bisa dibilang, risiko dari melanggar lampu merah ini sangat fatal. Anda bisa
saja mengalami kecelakaan sewaktu-waktu jika dari arah jalan yang lain terdapat kendaraan
yang berjalan dengan kecepatan tinggi.
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf,
angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah
atau petunjuk bagi pengguna jalan. Dalam Pasal 106 ayat (4) Undang – Undang Nomor 22
Tahun 2009 ditetapkan bahwa ”Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di
jalan wajib mematuhi Rambu Perintah dan Rambu Larangan ” dan bagi pelanggar terhadap
ketentuan Rambu Perintah dan Rambu Larangan di pidana kurungan paling lama 2 (dua)
bulan atau denda paling banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) Pasal 287 ayat (2).
Rambu lalu lintas merupakan simbol aturan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap yang wajib untuk diikuti dan dipatuhi oleh setiap pengguna jalan. Akan tetapi pada saat
ini perbuatan melanggar rambu – rambu lalu lintas yang dilakukan oleh setiap pengguna jalan
khususnya pengguna sepeda motor dapat kita saksikan setiap hari dan terjadi hampir di setiap
ruas jalan, bahkan di depan petugas polisipun pelanggaran terhadap rambu lalu lintas sering
terjadi tanpa dilakukan tindakan hukum apa – apa.
B. Saran
Demi terwujudnya suasana lalu lintas yang tertib, aman, nyaman, teratur dan lancar maka
Penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Masyarakat hendaknya sadar akan pentingnya keselamatan dan ketertiban dalam hal
berlalu lintas. Berkendara sesuai dengan ketentuan UU No. 22 Tahun 2009 tentunya akan
menunjang kelancaran lalu lintas.
2. Diharapkan kepada pihak kepolisian untuk terus melakukan sosialisasi tentang UU No.
22 Tahun 2009 agar memupuk kesadaran masyarakat dalam memahami dan menaati
peraturan tersebut.
3. Pihak pemerintah kota setempat juga seharusnya memperhatikan dan membenahi sarana
dan prasarana lalu lintas demi kelancaran berlalu lintas di daerahnya, karena sarana dan
prasarana merupakan faktor penting demi terwujudnya lalu lintas yang tertib, aman dan
nyaman.
4. Selain itu diharapkan agar semua baik itu masyarakat, polisi dan pemerintah saling
peduli dan bekerjasama dalam mewujudkan lalu lintas yang aman.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.wahanahonda.com/blog/rambu-rambu-lalu-lintas-yang-sering-dilanggar-
oleh-pengendara
http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/285.html