Anda di halaman 1dari 2

KONSUMERISME

Yerisha La Vaia Sanjaya


XII IPS 2 / 34

Pengertian
Konsumerisme

Pemahaman terhadap gaya hidup yang senantisa menganggap


barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan,
kesenangan, ketentraman dalam mendapatkan peran status
sosial di masyarakat, sehingga sikap ini dipandang dengan
sifat yang tidak hemat.

KONSUMERISME MENURUT PARA AHLI :


Collin Campbell
Kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi menjadi pusat Penyebab
kehidupan banyak orang dan bahkan menjadi tujuan hidup.
Keinginan yang lebih besar
Robert G. Dunn
dibandingkan dengan
Ideologi yang menarik masyarakat dalam sistem sosial
produksi massal, merubah pola pandang terhadap konsumsi.
pemenuhan kebutuhan.
Manusia memiliki keinginan
Zygmut Baumant
yang tidak terbatas
Situasi dimana orang membeli barang berbagai
sedangkan kemampuan
barang semata-mata utuk kesenangan membeli.
yang dimilikinya terbatas.
Merriam Webster
Paham yang mempercayai bahwa menghabiskan
banyak uang untuk barang dan jasa adalah sesuatu
yang baik.

Sasateli
Dampak dari adanya produk kapitalisme.

Baudrillard
Berakar pada ide tenteang kebahagiaan dan hal
Ciri Fenomena Konsumerisme:
inilah yang menjadi acuan dasar tentang 1. Pembeli ingin tampak berbeda dari
masyarakat konsumsi.
yang lain
2. Kebanggaan penampilan
3. Sekedar ikut-ikutan (pengikut)
4. Menarik perhatian orang lain
Dampak Positif
Membuka Lapangan Kerja
Mengurangai Dampak Pengangguran
Meningkatkan Motivasi
Menciptakan Pasar Produsen

Dampak Negatif
Konsumerisme menjadi budaya dalam masyarakat
Uang tidak lagi memiliki arti
Menimbulkan keresahan
Ketimpangan sosial
Mengurangi kesempatan untuk menabung
Tidak memikirkan masa depan

Contoh konsumerisme:
1. Selebriti mengikuti tren mengoleksi barang-
barang mewah seperti tas yang harganya
ratusan juta.
2. Orang-orang menginginkan ponsel keluaran
terbaru.
3. Masyarakat mengikuti tren yang ada di media
sosial seperti membeli sepatu, pakaian, hingga
peralatan make up.
4. Adanya tren mengoleksi barang mewah untuk
menarik perhatian.

Tujuan konsumerisme
gaya hidup yang menganggap bahwa kepuasan diri dengan mengonsumsi
atau membeli barang-barang (mewah) tanpa melihat nilai guna dari
barang yang dikonsumsi tersebut, sehingga kadangkala hal ini menjadi
tolak ukur keberadaan individu dalam jenis kelas sosial masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai