Anda di halaman 1dari 12

Vol. 3 No.

1 Tahun 2021 halaman 56 – 67


Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

Etika Berbahasa Masyarakat Jepang dan Hubungannya


Dengan Pemakaian Bikago Dalam Kalimat

Robihim1), Kun Maksusy Permatasari1) dan Yessy Harun1)


1)
Universitas Darma Persada, Jakarta, Indonesia
*)
Surel Korespondensi: dadanrobihim@gmail.com; kun.permatasari@gmail.com;
02yessyharun@gmail.com

Kronologi naskah
Diterima: 2 Februari 2021; Direvisi: 25 Februari 2021; Disetujui: 1 Maret 2021

ABSTRAK: Prefiks O dan Go yang merupakan bikago dalam bahasa Jepang berfungsi sebagai
penghalus suatu kata yang memiliki makna penghormatan. Adapun penghormatan ini dapat merujuk
kepada lawan bicara dengan beberapa kondisi seperti posisi dalam pekerjaan, stasus sosial, umur,
jabatan dan kedekatan. Penelitan ini membahas peranan bikago, penggunaan dan makna bikago pada
fungsi-fungsi prefix o dan go dan pengaruhnya pada hubungan sosial masyarakat Jepang. Peranan
bikago sebagai bagian dari keigo jika sesuai situasi dan kondisinya, maka hubungan baik dengan
lawan bicara akan tetap terjalin, sebaliknya akan menjadi bentuk berupa celaan atau hinaan jika situasi
dan kondisi penggunaan bikago sebagai perfiks beda atau tidak pas. Adapun makna bikago merujuk
pada keterkaitan dalam status baik status pekerjaan ataupun sosial masyarakat, selian itu sebagai
menyatakan ungkapan perasaan, sehinggga cerita pada lawan bicara.

Kata kunci: etika, masyarakat Jepang, bikago

ABSTRACT: The prefixes O and Go, which are bikago in Japanese, function as a smoothener
for a word that has a meaning of respect. The meaning of this respect can refer to the
interlocutor with several positions such as position in a job, social status, age, position and
closeness. The research explains the functions of the prefixes o and go and their uses that
affect the social relations of Japanese society. If it is used correctly according to the situation
and conditions, then good community relations will still be well-established, but if it is used
in a different and inappropriate situation, it will mean the opposite, such as the meaning of
insult or satire. Referring to the problem study in this research, it is necessary to study more
deeply about the function and use of O and Go, the types and situations and conditions of
their use, and how they affect the social interactions of Japanese society.

Keywords: ethics, Japanese society, Bikago

56
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

PENDAHULUAN seseorang yang belum akrab atau baru dikenal,


Bahasa Jepang memiliki ragam bahasa dengan menggunakan bentuk 「~ます」dan
hormat dalam pemakaiannya. Misalnya, untuk 「です」 sebagai kopula di akhir kalimat.
lawan bicara yang berumur atau berkedudukan Penggunaan bentuk teineigo 「~ます」 dan
dibawah penutur, untuk orang sebaya atau 「です」, digunakan juga untuk menghormati
berkedudukan sejajar dengan penutur dan lawan bicara, dengan penambahan prefiks お
untuk lawan bicara yang lebih tinggi
atau ごpada nomina, adjektiva dan verba.
derajatnya dengan penutur. Berbicara tentang
ragam bahasa hormat dalam bahasa Jepang, Adapun bentuk Sonkeigo dan kenjōgo
mengalami perubahan verba. Oleh karena itu
terkait pula penggunaan prefiks お dan ご.
focus penelitian ini pada peranan, bentuk dan
Penambahan prefiks お dan ご pada kata-kata
makna prefiks お atau ご yang berkaitan
bahasa Jepang, hanya pada kata-kata tertentu
dengan etika sosial pada masyarakat Jepang.
dapat menyatakan bentuk kesopanan atau
Sebagai perumpamaan ketika seseorang
keigo. Sehingga untuk ketika berbicara kepada
menanyakan nama kepada orang yang belum
lawan bicara dengan status sosial tertentu,
dikenal, maka untuk menghaluskan pada kata
maka penambahan bikago sebagai prefiks お
“nama” memakai bikago dengan prefiks お,
dan ご menjadikan etika yang baik sehingga
Contoh「お名前(なまえ)はなん;何ですか?」
hubungan dalam status sosial masyarakat
“Onamae wa nan desu ka?”, yang berarti
Jepang menjadi lebih terjalin erat. Bikago
(siapakah nama anda?). Penutur dalam kalimat
sebagai prefiks お tidak dapat digunakan untuk ini belum mengenal atau akrab dan
perfiks pada nama-nama binatang, seperti pada menghormati orang yang ditanya tersebut,
kata お犬(いぬ) (anjing), お像(ぞう) (gajah), sehingga awalan お tersebut digunakan
sedangkan prefiks ご tidak dipakai pada kata- menghaluskan kata dan menyesuaikan dengan
kata yang berasal dari bahasa Jepang atau situasi kalimat itu. Selain itu, contoh nomina
kunyomi. Seperti pada kat: ご体(からだ) lainnya yang dapat diperhalus juga dengan
(tubuh) karena seharusnya体(からだ) menambahkan prefiks お seperti pada kata
menggunakan prefiks お. Selanjutnya peranan お水(みず) (air), お米(こめ)(beras),
bahasa hormat dalam bahasa Jepang dapat お名前(なまえ) (nama) dan lain-lain.
dibedakanke dalam tiga bagian, berdasarkan Penambahan prefiks おpada nomina tersebut
situasi, tempat dan lawan tutur, yaitu. dengan alasan bahwa orang Jepang sangat
1. 尊敬語(そんけいご) (sonkeigo): menghargai dan menghormati eksistensi
digunakan saat mengangkat derajat lawan nomina-nomina tersebut. Selain menambahkan
bicara/orang yang dibicarakan. bikago dengan prefiks お didepan kata yang
2. 謙譲語(けんじょうご) (kenjōgo): bermakna menghormati tersebut, orang
digunakan untuk merendahkan diri sendiri Jepang juga menggunakan prefiks ご untuk
dengan maksud menghormati lawan bicara. menghormati nomina lainnya. Misalnya,
3. 丁寧語(ていねいご) (teineigo): bahasa ご家族(かぞく) (keluarga),
sopan (netral), untuk orang yang belum ご両親(りょうしん) (orang tua),
akrab atau yang lebih tinggi.
ご結婚(けっこん) (pernikahan). Selain itu
Peranan dalam berkomunikasi ketiga
bentuk kalimat sonkei tersebut sangat penting ada pula bikago dengan prefiks お dan ご yang
untuk digunakan dalam menjaga hubungan dapat digunakan keudanya kata 返事(へんじ)
masyarakat berdasarkan situasinya. Penutur (henji = jawaban), bisa menggunakan
sebaiknya dapat memahami ketiganya agar お返事(へんじ) (ohenji) atau ご返事(へんじ)
tidak terjadi kesalahanfahaman. Adapun (gohenji). Walaupun ご返事(へんじ)
perbedaan bentuk sonkeigo digunakan saat (gohenji) dapat digunakan tetapi dalam
mengangkat derajat lawan bicara atau orang prakteknya orang Jepang cenderung atau lebih
yang dibicarakan. Penggunaan kenjōgo sering menggunakan お返事(へんじ) (ohenji)
digunakan untuk merendahkan diri sendiri daripada ご返事 (gohenji). Menurut Hitomi
dengan maksud menghormati lawan bicara. dalam
Selanjutnya penggunaan teineigo kepada (http://tensinohitomi.web.fc2.com/tadasiikeigo

57
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

/No4.htm Yahoo Japan. Januari 12, 2012) keterkaitan dengan penggunaan bikago
menjelaskan bahwa kata お返事(へんじ) dari segi penutur.
dapat digunakan pada saat berbicara dengan 2) D.Y. Wulandari, K. E. K. Adnyani, N. N.
lawan bicara yang status sosial atau usia lawan Suartini, dalam JPBJ, Vol. 5 No. 2, Juli,
bicara yang mempunyai status sosial dibawah 2019, ISSN: 2613-9618, dengan judul,
atau sejajar dengan pembicara, bisa dalam “Analisis Penggunaan Sonkeigo dalam
bentuk teineigo. Sedangkan kata ご返事 bisa Dorama From Five To Nine.” Jurnal ini
dipakai untuk ragam bahasa sonkeigo atau memaparkan bahwa Prefiks o dan go serta
kenjōgo tergantung pada verba yang dipakai. sufiks ~sama digunakan sebagai
Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada bentukpenghormatan. Secara keseluruhan
bikago sebagai prefiks お dan ご dalam fungsi sonkeigo yang digunakan dalam
peranannya sebagai etika dalam hubungan drama ini adalah sebagai penghormatan,
sosial masyarakat Jepang berdasarkan situasi menjaga jarak, menyatakan rasa
bentuk penggunaannya. Adapun bentuk kepedulian, sebagai sindiran, dan
menyatakan status sosial.
penggunaan bikago sebagai prefiks お dan ご
3) Robihim, dalam jurnal Pendidikan Bahasa
berfungsi sebagai bagian dari keigo dalam
dan Sastra, Tahun 10, No.2, Juli 2011,
kalimat. Sedangkan makna bikago sebagai
ISSN 0853-2710, dengan judul,
prefiks お dan ご berkatian dengan kesopanan “Komunikasi Budaya Antara Jepang dan
yang didasarkan pada status pekerjaan, sosial Indonesia.” Jurnal ini memaparkan bahwa
dan usia. budaya dalam masyarakat Jepang erat
Berdasarkan referensi yang penulis kaitannya dengan etika sosial dalam
kaji, maka terdapat beberapa peneltian masyarakat Jepang. Etika sosial
sebelumnya yang berkaitan dengan masyarakat Jepang berkaitan dengan
penelitian ini. Adapun penelitian tersebut penggunaan ragam bahasa halus dan
adalah sebagai berikut: kepada siapa bahasa atau kalimat itu
1) Alfi Alazzahrowani Ayu Lutvita, dalam disampaikan. Dimensi ragam etika sosial
HIKARI: E-Journal Pengajaran Bahasa masyarakat Jepang meliputi penggunaan
Jepang Universitas Negeri Surabaya, bahasa sopan kepada siapa dan situasi
Volume I, Nomor 2 Tahun 2013: Edisi seperti bagaimana. Dimensi etika sosial
Wisuda Oktober 2013, dengan judul tersebut meliputi struktur sosial dan nilai
“Penggunaan Bikago 「美化語」dalam masyarakat Jepang, hubungan kekerabatan,
Drama.” Jurnal ini memaparkan bahwa ciri etika kesopanan di muka umum, prilaku
dari bikago adalah ditambahkannya awalan non verbal terkait penggunaan bahasa
o atau go pada kata benda. Bikago tidak sopan di Jepang.
memiliki padanan kata dalam bahasa Berdaarkan latar belakang, maka
Indonesia sehingga sulit dipahami. masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini sebagai berikut:
bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Bagaimana peranan bikago sebagai bentuk
penggunaan bikago dari segi kata dan segi keigo dalam hubungan sosial dalam
penutur. Pada umumnya bentuk kata benda masyarakat Jepang?
bikago berupa o-wago dan go-kango, 2) Bagaimana bentuk penggunaan bikago
namun ditemukan pula bentuk o-kango dalam kalimat bahasa Jepang?
dan o-konshugo. Penambahan o terjadi 3) Bagaimana makna bikago dalam kalimat
pada kata benda, sedangkan kata yang bahasa Jepang?
ditemukan yaitu bentuk o-kango dan o-
konshugo merupakan kata benda berasal LANDASAN TEORI
けいご はな
kata kango dan konshugo. Kata benda
敬語 と言うのは、話 し手と聞き手
bikago dikelompokkan berdasarkan kata
yang berhubungan dengan makanan, および話題の人物との間のさまざまな関
rumah, dan selain berhubungan dengan 係にもとづいてことばを使い分け、その
makanan dan rumah. Identitas sosial (jenis 人間関係を明らかにするのことばである
kelamin, usia, dan status sosial) memiliki 表現形式 (Yoshisuke. Hirabayashi, 1988; 1)

58
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

Terjemahan: Keigo adalah bahasa atau kata- Selanjutnya Awalan ご pada umumnya
kata yang khusus dipergunakan untuk ditambahkan pada nomina yang cara bacanya
menunjukan kerendahan hati si pembicara menggunakan bahasa China, atau dalam
terhadap lawan bicara atau orang yang bahasa Jepang disebut (on yomi) untuk
dibicarakan, sebagai bentuk ekspresi hubungan membentuk kata hormat. Kango 「 漢 語 」
sosial. adalah kata-kata yang berasal dari bahasa
Pemakaian keigo (ragam bahasa China dan biasanya prefiks ご dipakai untuk
hormat) menjadi salah satu karakteristik kata-kata itu
bahasa Jepang. Bahasa Indonesia ketika
mengucapkan kata ‘pergi dan tahu’ dipakai HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
dalam situasi apapun, dimanapun, kapanpun, Berdasarkan temuan yang diperoleh,
tanpa memperhatikan siapa yang berbicara, dari kajian bikago, ditemukan terdapat
siapa lawan bicara, atau siapa orang yang keterkaitan antara peran, penggunaan, dan
dibicarakan. Tetapi didalam bahasa Jepang
makna bikago dengan prefiks お dan ご dalam
kata-kata atau bahasa dipakai dengan melihat
etika sosial masyarakat Jepang. Peran bikago
konteks tuturan seperti di atas. Sehingga hanya
dalam etika masyarakat Jepang tidak hanya
untuk kata yang menunjukan aktifitas ‘pergi
sebagai memperhalus suatu kata saja, tapi
dan tahu’ dapat dipakai beberapa verba seperti
lebih dari itu memiliki peran dalam berbagai
pada contoh kalimat-kalimat diatas, yakni iku,
situasi. Selanjutnya penggunaan bikago
ikimasu, irassharu, shitteru, shittemasu dan
gozonji. Pemakaian variasi kata-kata atau sebagai prefiks お dan ご pada nomina,
bahasa dengan mempertimbangkan konteks ajektiva dan verba. Adapun makna bikago
pemakaian bahasa seperti itu disebut keigo. memiliki makna kesopanan yang berkaitan
Selanjutnya Takanao (1984:238) menyebut dengan status pekerjaan, sosial, dan perasaan.
keigo sebagai bahasa yang mengungkapkan Untuk mempermudah penelitian, maka dalam
rasa hormat terhadap lawan bicara atau orang. penelitian ini digunakanmetode analisis isi.
Senada dengan pendapat itu, Nomura 1992: Menurut Koentjaraningrat (1976:30) metode
54) mengatakan bahwa keigo adalah istilah analisi isi mengemukakan suatu metode yang
yang merupakan ungkapan kebahasaan yang mengkaji kedalaman suatu keadaan objek
menaikkan derajat pendengar atau orang yang penelitian yang dilakukan pada saat sekarang
menjadi pokok pembicaraan. Keigo adalah berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
ungkapan sopan yang dipakai pembicara atau sebagaimana adanya dan dipakai untuk
penulis dengan mempertimbangkan pihak memecahkan masalah dengan cara
pendengar, pembaca, atau orang yang menjadi mengumpulkan, menyusun, dan
pokok pembicaraan (Ogawa, 1989: 227). mengklasifikasikan, mengkaji, dan
Keigo digunakan untuk menghaluskan menginterpretasikan data.
suatu bahasa dengan orang pertama (pembicara
atau penulis) bertujuan menghormati orang A. Peranan Bikago sebagai bentuk Keigo
kedua (pendengar atau pembaca) dan orang Bahasa Jepang dalam Hubungan Sosial
ketiga (yang dibicarakan). Pertimbangan Masyarakat Jepan
penggunaan keigo adalah konteks tuturan Bikago sebagai bentuk keigo bahasa
termasuk orang pertama, orang kedua, dan Jepang memiliki peran dalam hubungan sosial
orang ketiga (O’neill, P.G, 2008;15). tergantung pada situasi dan kondisi antara
Adapun Hinata Shigeo (2000: 15-17) penutur dan lawan tuturnya, serta kepada siapa
menyebutkan keefektifan dan peran konkrit penutur menuturkan kalimat tersebut. Oleh
pemakaian keigo yaitu menyatakan karena itu peran peran bikago sebagai bentuk
penghormatan, menyatakan perasaan formal, keigo secara umum digunakan penutur untuk
menyatakan jarak, menjaga martabat, hal-hal seperti dikemukakan oleh Shigeo
menyatakan rasa kasih saying, adakalnya (2000 : 15-17) yang menjelaskan bahwa
menyatakan sindiran, celaan, atau olok-olok. keefektifan dan peran konkrit pemakaian
Kemudian Shoichiro (1985: 35-36) bikago sebagai berikut:
menganjurkan agar dalam hal-hal sebagai 1) Bikago yang Menyatakan
berikut kita tidak perlu memakai prefiks お. Penghormatan

59
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

Peran bikago sebagai bentuk keigo Bikago sebagai bentuk Keigo sering
menyatakan bentuk penghormatan. Bentuk digunakan para orang tua atau guru taman
penghormatan didasarkan pada siapa lawan kanak-kanak kepada anak-anak sebagai bentuk
bicara yang menjadi mitra bicaranya. Lawan bahasa yang menyatakan perasaan kasih
bicara yang dihormati adalah yang memiliki sayang atau menyatakan kebaikan hati
posisi lebih tinggi dalam posisi pekerjaan, penuturnya. Selain itu memberikan contoh
status sosial, usia dan pengalaman. Oleh yang baik bahwa pemakaian bahasa yang baik
karena itu, lawan bicara yang ada di posisi ini, dan halus akan melatih rasa kasih dan saying
menerima bentuk penghormatan secara bahasa anak-anak supaya menjadi seorang yang
dari penutur dengan adanya pemakian bikago memiliki kasih dan sayang di kemudian hari.
pada nomina-nomina tertentu. Sehingga para guru khususnya guru taman
kanak-kanak dan orang tua sering mengajarkan
2) Bikago yang Menyatakan Perasaan secara berulang-ulang pemakaian bentuk keigo
Formal umumnya dan khususnya bikago kepada anak-
Bukan didalam hubungan atau situasi anak.
pribadi, didalam hubungan atau situasi resmi
dilakukan pemakaian bahasa yang kaku dan 6) Bikago yang Menyatakan Sindiran,
formal. Misalnya didalam sambutan upacara Celaan, Olok-olok
pernikahan, didalam rapat atau ceramah yang Hal ini merupakan ungkapan yang
resmi, dan sebagainya dipakai bahasa halus mengambil keefektifan bikago sebagai bentuk
atau bahasa hormat sebagai etika sosial. keigo yang sebaliknya, misalnya mengucapkan
Berbicara dengan ragam akrab dalam situasi kalimat seperti “Hontooni gorippana otaku
seperti ini kadang-kadang menjadi tidak sopan. desu”. Kalimat tersebut berarti ‘Rumah yang
benar-benar bagus’, jadi kata-kata gorippana
3) Bikago yang Menyatakan Jarak (go) dan otaku (o) dalam kalimat itu berarti
Keadaan dan situasi antara pembicara bahwa merujuk pada sebuah apartemen yang
dan lawan bicara yang baru pertama kali sebenaranya sempit dan murah. Adapun
bertemu atau yang perlu berbicara dengan kalimat lain seperti “Aitsu mo zuibun
sopan biasanya terdapat jarak secara psikologis. goseichoo asobashita mono da”. Kalimat
Situasi seperti ini memiliki kondisi hubungan tersebut bermakna, ‘Dia juga orang yang
yang harus dijaga dengan menggunkan bahasa benar-benar sudah dewasa’, pada kalimat ini
halus atau bahas hormat secara wajar. terdapat bikago goseichou yang menjadi ciri
Pemakaian bikago menjadi dasar keigo dalam kalimat tersebut yang menyatakan
penghormatan dalam suatu bahasa, namun olok-olok. Sehingga kalimat-kalimat itu secara
dengan kewajaran. Pemakaian bahasa atau efektif dapat mengungkapkan sindiran, celaan,
sikap yang terlalu ramah, justru akan terkesan atau olok-olok.
kasar atau tidak sopan.
B. Penggunaan Bentuk Bikago sebagai
4) Bikago yang Menyatakan Menjaga Prefiks お dan ご dalam Bahasa Jepang
Martabat Lawan Bicara
Bikago sebagai bentuk Keigo pada 1) Penggunaan pada Prefiks お + 和 語
dasarnya menyatakan penghormatan terhadap (Wago atau Kata Bahasa Jepang)
lawan bicara atau orang yang dibicarakan Salah satu cara memperhalus kalimat
dengan penanda お dan ご pada nomina adalah dengan pemakaian bikago dengan
tertentu dalam suatu kalimat. Oleh karena itu prefiks お digunakan sebelum nomina, seperti
jika penggunakan keigo secara tepat dapat pada adjektiva –i, adjektiva –na, atau verba
menyatakan status atau level dari penutur untuk mengatakan rasa hormat atau rasa sopan.
tersebut sebagai seorang yang berpendidikan Nomina tersebut adalah nomina asli dari kosa
atau bermartabat kata Jepang yang disebut wago. Yang
dimaksud wago「和語」 adalah kosa kata asli
5) Bikago yang Menyatakan Rasa Kasih Jepang yang sudah ada sejak dulu, sebelum
Sayang pengaruh China dan Barat masuk ke Jepang.
Adapun bikago dengan prefiks お , secara

60
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

umum digunakan untuk kata-kata yang berasal お宅 ( otaku )、お茶 ( ocha )、お盆 (obon)、
dari bahasa asli Jepang seperti contoh berikut お肉 (oniku )。
ini: Kata-kata yang berasal dari bahasa
まね
1. Nomina: お 所 (Tempat), お 招 き Cina (kango) banyak yang memakai prefiks o
し terutama kata-kata yang banyak digunakan
(Undangan), お知らせ (Pengumuman) pada kehidupan sehari-hari.
2. Adjektiva: お 高 い (Mahal), お 暑 い Contoh: お料理 (oryouri)、お弁当 (obentou)、
(Panas), お暇 (Waktu luang) お食事 (oshokuji)、お洋服 (oyoufuku )、お
3. Verba: お 尋 ね (Bertanya), お 探 し 電話、お時間 ( ojikan ).
(Mencari), お考え(Berpikir)
Contoh Kalimat: 3) Penggunaan Bikago Bentuk お dan ご +
a. あなたは今お忙しいですか。(Apakah 形容詞
sekarang anda sibuk?) Bahasa Jepang memiliki dua jenis「形
b. 私はお酒を飲み過ぎました。 (Saya 容 詞 」 adjektiva, yaitu adjektiva berakhiran
minum sake terlalu banyak.)
dengan bunyi “i”「い形容詞」dan adjektiva
c. お 味 は い か が で す か 。 (Bagaimana
berakhiran “na”「な形容詞」. Bentuk prefiks
dengan rasanya?)
Kesulitan dalam hal ini adalah お atau ご yang ditambahkan pada kata sifat
dikarenakan masih kurang adanya aturan yang tersebut dimaksudkan untuk menunjukan
pasti mengenai penggunaan kedua prefiks ini. keadaan dari orang yang dihormati oleh
Maksudnya suatu kata akan menjadi halus bila pembicara.
memakai prefiks お dan ご , tetapi adapula Contoh:
kata-kata yang benar tidak dapat memakai - Adjektiva i: お忙しいことです。(Hal
prefiks-prefiks itu, bahkan ada kata-kata rancu yang sibuk)
bila disisipi prefiks tersebut. Agar tidak terjadi - Adjektiva na: お 元 気 で す か 。 (Apa
kesalahan dalam menggunakan prefiks tersebut kabar?)
kita perlu mengetahui kapan prefiks お itu Menggunakan pola kalimat o (go) + adjektiva
dapat dipakai dan pada saat bagaimana prefiks dalam bentuk te + irassharu
お itu tidak boleh dipakai. Contoh:
Kata-kata yang berasal dari bahasa お 若 く て い ら っ し ゃ る (Owakakute
Jepang ada juga yang menggunakan prefiks irassharu), おはやくていらっしゃる
go- tetapi jumlahnya hanya sedikit. (Ohayakute irassharu), おきれいでいらっし
Contohnya: ごゆっくり、ごひいき. ゃる (Okirei de irassharu), お親切でいらっ
しゃる(Oshinsetsu de irassharu).
2) Penggunaan Bikago Prefiks ご + 漢語 Penggunaan prefiks お (lebih baik)
Awalan ご pada umumnya dipergunakan pada hal-hal seperti berikut:
ditambahkan pada nomina yang cara bacanya 1) Kata-kata yang menyatakan suatu upacara,
menggunakan bahasa China, atau dalam peristiwa, atau perayaan.
bahasa Jepang disebut (On yomi) untuk おめでとう、おさん、お参り、お礼
membentuk kata hormat. Kango 「 漢 語 」 2) Kata-kata yang menyatakan barang yang
adalah kata-kata yang berasal dari bahasa dipakai (pakaian)
みつ
China dan biasanya prefiks ご dipakai untuk おくるみ、お蜜 、おしめ、おふる
kata-kata itu, seperti pada contoh berikut ini ご 3) Nama-nama makanan
住 所 (alamat) 、 ご 意 見 (pendapat) 、 ご 質 問 お菓子、お湯、おつゆ、お茶
(pertanyaan)、ご協(bekerja sama)、ご招待 4) Nama-nama barang atau alat
(undangan), ご許可 (izin, persetujuan), ご利 ぜん ちゃわん
お膳 、お茶碗、おしゃぶり、おはじき、
用 (pemanfaatan, penggunaan), ご 兄 弟
おしろい
(saudara kandung), ご両親 (orang tua).
5) Kata-kata yang ada hubungannya dengan
Kata-kata yang berasal dari bahasa
manusia
Cina (kango) ada juga yang memakai prefiks o,
seperti pada kata-kata berikut ini: お腹、おしゃべり、おでき、おざなり

61
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

C. Makna Bikago お dan ご sebagai (A: Permisi. Apakah asbak itu dipakai?)
つか
Bentuk Sopan B: _____いいえ、使 いません。どうぞ。
(B: Tidak dipakai. Silahkan pakai).
1) Makna Bikago yang Berkaitan dengan
Persona A berbicara kepada persona B,
Posisi Pekerjaan
dimana status sosial persona A lebih rendah
Makna bikago seperti ini terdapat
dari persona B. Karena itu, persona A
dalam contoh kalimat 1: つか
しゃちょう
menggunakan keigo. Kata お使 いになります
社 長 はもうお帰りになりました。 つか
(Pak direktur sudah pulang) asal kata 使 う (memakai), ditambahkan
Persona A membicarakan persona B, prefiks お dengan memakai pola sonkeigo
dimana persona A mempunyai status sosial つか

yang lebih rendah dibandingkan dengan orang お ・ ・ ・ に な る . 使 う adalah kata asli


しゃちょう bahasa Jepang. Oleh karena itu memakai
yang dibicarakan (B). Persona B adalah 社 長 prefiks お . Kemudian persona B menjawab
(direktur). Oleh karena itu persona A dengan teineigo dalam bentuk negatif, karena
menggunakan sonkeigo. お帰りになりました persona B “tidak” menggunakan asbak
adalah pola kalimat sonkeigo. Oishi Shotaro つか

(1985 : 25) menjelaskan bahwa sonkeigo tersebut. Kata 使 う dalam bentuk negatif biasa
つか
adalah ragam bahasa hormat untuk adalah 使 わ な い , sedangkan dalam bentuk
menyatakan rasa hormat terhadap orang yang つか
dibicarakan (termasuk benda-benda, keadaan, teineigo menjadi 使 いません.
aktifitas, atau hal-hal lain yang berhubungan
dengannya) dengan cara menaikkan derajat Contoh kalimat 4:
えいが
orang yang dibicarakan. kalimat diatas
A: よく映画をご覧になりますか。
memakai pola お・・・になる. Asal kata 帰
(A: Apakah anda sering nonton film?)
る dan kata に な る . Memakai prefiks お
B: ___いいえ。でもたまにテレビで見ます。
karena kata 帰 る adalah kata asli Jepang (B: Tidak. Tapi kadang-kadang saya menonton
(wago). di televisi).
Persona A berbicara kepada persona B,
2) Makna Bikago Berkaitan dengan Status dimana status sosial atau usia persona A lebih
Sosial rendah dari persona B. Oleh karena itu,
Makna bikago seperti ini terdapat persona A menggunakan sonkeigo. Yaitu kata
dalam contoh kalimat 2: らん み

しばらくお待ちください。 ご 覧 bentuk sonkeigo dari 見 る (melihat/


(Mohon tunggu sebentar) menonton). Persona B mempunyai status sosial
Persona A berbicara kepada persona B, yang lebih tinggi sehingga dia boleh menjawab

dimana persona A mempunyai kedudukan dengan teineigo, yaitu kata 見る menjadi 見ま
sosial yang lebih rendah dari persona B yang
す.
sedang diajak berbicara. Persona A meminta
persona B untuk menunggunya sebentar, maka
Contoh kalimat 5:
persona B menggunakan sonkeigo untuk まつもとぶちょう

A: 松本部長 はいらっしゃいますか
menghormati lawan bicaranya. Kata お待ちく
ま (A: Apakah Pak Matsumoto selaku kepala
ださい asal kata 待つ (tunggu) dan kata くだ bagian ada ditempat?)
さ い (tolong/ mohon). Kalimat tersebut B: ….ええ、こちらのお部屋です。どうぞ

お入りください。
menggunakan prefiks お karena kata 待 つ
(B: Iya, ada diruangannya. Silahkan masuk)
adalah kata asli Jepang (wago).
Persona A berbicara kepada persona B.
Selain itu terdapat pula dalam contoh
Persona A sedang berkunjung ke kantor lain
kalimat 3:
はいざら yaitu ingin menemui Bapak Matsumoto selaku
A: すみません。その灰皿 、お使いになり kepala bagian dikantor tersebut. Karena
ますか。 persona A berbicara dengan soto no mono atau

62
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

orang diluar perusahaannya maka persona A Contoh kalimat 7:


あいて わだい
menggunakan sonkeigo. Kata いらっしゃい
相手 や話題 の人物に関することでなくて、
ます asal kata いらっしゃる yaitu bentuk
自分の行為などに属することでも「お」
sonkeigo dari い る . Kemudian persona B
や「ご」をつけることがあります。
menjawab dengan sonkeigo juga karena
(Pemakaian prefiks o dan go pada kalimat-
menghormati lawan bicaranya tersebut. Kata
kalimat dibawah ini tidak memperhatikan
こちら adalah bentuk sonkeigo dari これ (ini) lawan bicara, tetapi dilakukan untuk dirinya
へ や
atau ここ (disini). Kemudian kata お部屋 asal sendiri agar kata-kata yang di ucapkan
へ や pembicara terdengar lebih elegan)
kata 部屋 (kamar), berasal dari bahasa Cina
atau kango yang seharusnya memakai prefiks Contoh kalimat 8:
ご . Berdasarkan buku Japanese Respect くつ
「お帽子(靴 )はどれですか」
Language karya P. G. O’Neill halaman 32 dan
33 yang berisi, secara umum kata-kata bahasa (Topi (sepatu) nya yang mana?)
Persona A berbicara kepada persona B,
Cina (kango)memakai prefiks ご , dan kata-
dimana persona A mempunyai status sosial
kata yang bahasa Jepang (wago) memakai
atau usia yang lebih rendah dari persona B,
prefiks お . Tetapi memang terjadi banyak ぼうし

pengecualian yang terjadi, yaitu banyak kata- yang sedang di ajak berbicara. Kata 帽子
くつ
kata bahasa Cina yang memakai prefiks お. (topi) dan 靴 (sepatu) adalah kata benda yang
Hal ini disebabkan karena kata-kata bahasa mudah dimengerti maknanya walaupun tanpa
Cina tersebut sudah sering dipakai oleh orang ぼうし
Jepang sehingga orang Jepang memakai menggunakan prefiks お. Kata 帽子 (topi) dan
くつ
prefiks お untuk membuat kata-kata tersebut
はい 靴 (sepatu) memakai prefiks お karena kedua
kedalam bentuk hormat. Kemudian kata お入 kata benda tersebut adalah wago atau kata asli
はい はい
Jepang. Prefiks お ditambahkan karena
りください, asal kata 入 る (masuk). Kata 入
pembicara berbicara kepada lawan bicara yang
る adalah kata bahasa Jepang sehingga status sosial atau usianya lebih tinggi.
memakai prefiks お.
Contoh kalimat 9:
Contoh kalimat 6: 「ご協力はありがたいのですが・・・」
さとう
A: いつ佐藤さんにお会いになりましたか。 (Saya ingin berterima kasih atas kerjasama)
(A: Kapan anda bertemu dengan Pak Satō) Persona A berbicara kepada persona B,
きのう dimana persona B adalah rekan bisnisnya.
B: ・・・昨日、会いました。 Karena pada perusahaan Jepang berlaku uchi
(B: Saya bertemu dengan Pak Satō kemarin) no mono (orang dalam perusahaan) dan soto
Persona A berbicara kepada persona B, no mono (orang luar perusahaan) pada ragam
dimana pesona A mempunyai status sosial bahasa keigo, maka persona A berbicara
yang lebih rendah dari persona B. Persona A kepada persona B dengan menggunakan
menggunakan sonkeigo untuk persona B. Kata sonkeigo dengan menambahkan prefiks ご

きょうりょく
お 会 い に な り ま し た asal kata 会 う pada kata 協 力 (kerja sama). Karena
(bertemu), kalimat ini mempunyai pola きょうりょく

お ・ ・ ・ に な る . Kemudian persona B 協 力 adalah onyomi maka prefiks yang


menjawab dengan teineigo karena persona B dipakai adalah prefik ご. Pembicara (A) ingin
mempunyai status yang legih tinggi dari mengatakan rasa terima kasih kepada lawan
persona A, maka persona B tidak perlu bicaranya (B) atas kerja sama yang telah
menggunakan keigo untuk menjawab dilakukan bersama.

pertanyaan persona A. Kata 会いました asal Contoh kalimat 10:

kata 会った dalam bentuk kamus 会う. 「お便りありがとうございました」
(Terima kasih atas beritanya)

63
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

たよ たよ ぼうし ぼうし ぼうし


お 便 り asal kata 便 り (berita), お帽子 asal kata 帽子 (topi). Kata お帽子
pembicara ingin mengatakan rasa terima kasih memakai prefiks お karena pembicara ingin
kepada lawan bicaranya atas kabar berita yang terlihat lebih elegan.
telah pembicara terima.
にもつ

Contoh kalimat 11: d. 「お荷物 はこれだけですか、私がお運


あいか びします」
「相変 わらずお元気でご活躍のようです (Apakah barang bawaan anda hanya ini?
ね」 Saya akan membawakannya)
(Jaga kesehatan dan lakukanlah kegiatan
seperti biasanya) にもつ にもつ
げんき げんき かつやく お 荷物 asal kata 荷物 (barang bawaan).
お元気 asal kata 元気 (sehat), ご活躍 はこ はこ
かつやく お運 びします asal kata 運 ぶ (membawa).
asal kata 活躍 (aktifitas). Kalimat diatas Pembicara menambahkan prefiks お pada
seperti menunjukan kalimat perpisahan. Oleh にもつ はこ

karena itu, pembicara ingin mengatakan kata 荷物 dan kata 運 ぶ karena


kepada lawan bicaranya untuk menjaga pembicara berkedudukan lebih rendah
kesehatan dan melakukan kegiatan seperti daripada lawan bicara. Karena pembicara
biasanya. Walaupun mereka ditempat terpisah. mengatakan akan membawakan barang
bawaan lawan bicaraya.
3) Makna Bikago Untuk Mengekspesikan
ぶちょう
Cerita (Perasaan) Kepada Lawan e. 「部長 、お靴はこちらでしょうか」
Bicara
(Pak (kepala divisi), apakah sepatu anda
Makna bikago seperti ini terdapat
yang ini?)
dalam contoh kalimat 12:

くつ くつ くつ
これを言 い換えると、「あなたの・・・」
お 靴 asal kata 靴 (sepatu). Kata 靴
という意味になります。
かんが
memakai prefiks お karena lawan
a. 「お 考 えをうかがいたいのですが」 bicaranya adalah kepala divisi, makan
(Saya ingin bertanya tentang pendapat pembicara memakai prefiks お untuk
anda) menghormati kepala divisi.
かんが かんが こうはい
お 考 え asal kata 考 え (ide/ pendapat). f. 「ご高配 をいただきました、ありがと
かんが
うございます」
Kata 考 え memakai prefiks お untuk
(Terima kasih atas kebijaksanaannya)
menghormati lawan bicaranya karena
pembicara sedang bertanya apakah lawan こうはい こうはい
bicaranya, mempunyai pendapat atau tidak. ご 高配 asal kata 高配 (kebijaksanaan).
こうはい

b. 「おからだのぐあいはいかがですか」 Kata 高配 memakai prefiks ご karena


(Bagaimana keadaan anda?) pembicara berkedudukan lebih rendah
daripada lawan bicara. Karena suatu
kebijaksanaan selalu datang dari seorang
お か ら だ asal kata か ら だ (tubuh/
atasan.
kesehatan). Kata からだ memakai prefiks
お karena lawan bicara mempunyai posisi Contoh kalimat 13:
lebih tinggi dari pembicara. くつ
「お帽子(靴 )はどれですか」
ぼうし (Topi (sepatu) nya yang mana?)
c. 「お帽子はこれですか」
(Apakah benar ini topi anda?) Persona A berbicara kepada persona B,
dimana persona A mempunyai status sosial
atau usia yang lebih rendah dari persona B,

64
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

ぼうし
karena itu, pembicara ingin mengatakan
yang sedang di ajak berbicara. Kata 帽子
くつ
kepada lawan bicaranya untuk menjaga
(topi) dan 靴 (sepatu) adalah kata benda yang kesehatan dan melakukan kegiatan seperti
mudah dimengerti maknanya walaupun tanpa biasanya. Walaupun mereka ditempat terpisah.
ぼうし
menggunakan prefiks お. Kata 帽子 (topi) dan Contoh kalimat 17:
くつ さんせい
靴 (sepatu) memakai prefiks お karena kedua 「ご賛成 の方は手を挙がってください」
kata benda tersebut adalah wago atau kata asli (Orang yang setuju silahkan angkat tangan)
Jepang. Prefiks お ditambahkan karena
さんせい さんせい
pembicara berbicara kepada lawan bicara yang
status sosial atau usianya lebih tinggi. ご 賛成 asal kata 賛成 (setuju),
kalimat diatas seperti menunjukan dalam
Contoh kalimat 14: keadaan rapat (meeting). Ketua rapat
「ご協力はありがたいのですが・・・」 mengatakan kepada peserta rapat bahwa orang
yang setuju atas keputusan rapat silahkan
(Saya ingin berterima kasih atas kerjasama)
mengangkat tangan. Ketua rapat menggunakan
Persona A berbicara kepada persona B, prefiks ご karena ingin terlihat elegan didepan
dimana persona B adalah rekan bisnisnya. peserta rapat yang lainnya.
Karena pada perusahaan Jepang berlaku uchi
no mono (orang dalam perusahaan) dan soto Contoh kalimat 18:
no mono (orang luar perusahaan) pada ragam 「お父様のご病気は如何ですか」
bahasa keigo, maka persona A berbicara (Ayah anda sakit apa?)
kepada persona B dengan menggunakan
とうさま ちち
sonkeigo dengan menambahkan prefiks ご お父様 asal kata 父 (ayah), dan kata
きょうりょく
さま ちち
pada kata 協 力 (kerja sama). Karena 様 bentuk sonkeigo dari さん , kata 父 bisa
きょうりょく
さま
協 力 adalah onyomi maka prefiks yang berdiri sendiri tanpa prefiks お dan sufiks 様
dipakai adalah prefik ご. Pembicara (A) ingin とうさま

mengatakan rasa terima kasih kepada lawan dengan makna yang sama dengan kata お父様 .
bicaranya (B) atas kerja sama yang telah Perbedaannya terletak pada penggunaannya.
ちち
dilakukan bersama. Kata 父 dipakai untuk menyebutkan ayah
とうさま

Contoh kalimat 15: sendiri, sedangkan お 父様 dipakai untuk


びょうき
「お便りありがとうございました」 menyebut ayah orang lain. ご病気 asal kata
(Terima kasih atas beritanya) びょうき
病気 (sakit/ penyakit), memakai prefiks ご.
たよ たよ
お 便 り asal kata 便 り (berita),
Contoh kalimat 19:
pembicara ingin mengatakan rasa terima kasih
「お忘れ物ないようにお気をつけ(にな
kepada lawan bicaranya atas kabar berita yang
telah pembicara terima って)てください」
(Hati-hati jangan sampai ada barang yang
Contoh kalimat 16: ketinggalan)
あいか
「相変 わらずお元気でご活躍のようです わす わす もの
お 忘 れ物 asal kata 忘 れ 物 (barang
ね」 き
(Jaga kesehatan dan lakukanlah kegiatan ketinggalan). Kata お気 をつけてください
seperti biasanya) き
asal kata 気 を つ け て く だ さ い (hati-hati).
げんき げんき かつやく Pembicara ingin menyampaikan kepada lawan
お元気 asal kata 元気 (sehat), ご活躍 bicaranya, bahwa jangan sampai ada brang
かつやく
asal kata 活躍 (aktifitas). Kalimat diatas yang ketinggalan. Adapun pemakaian prefiks
seperti menunjukan kalimat perpisahan. Oleh

65
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

お dan kata ください untuk membuat kalimat b. Bikago dengan dprefiks O tidak dipakai
kedalam bentuk hormat. pada kata-kata dari bahasa asing
(gairaigo)
Contoh kalimat 20: c. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
きげん pada nomina yang dimulai dengan
「ご機嫌 ははいかがでいらっしゃいます fonem o-.
か」 d. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
(Bagaimana suasana hati anda?) pada suku kata yang terlalu panjang.
e. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
きげん きげん
ご 機嫌 asal kata 機嫌 (kabar/ pada kata-kata yang berkesan kurang
きげん baik atau dalam konotasi negatif.
perasaan hati). Kata 機嫌 adalah onyomi maka f. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
prefiks yang dipakai adalah prefiks ご . pada nama-nama binatang.
Pembicara ingin menanyakan kabar atau g. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
suasana hati lawan bicaranya tanpa pada nama-nama tumbuhan (kecuali:
menyinggung perasaan lawan bicaranya sayuran & buah-buahan).
sehingga memakai bentuk hormat. h. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
pada nama-nama penyakit.
i. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
KESIMPULAN pada nama-nama warna.
Etika dalam masyarakat Jepang tidak j. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
terlepas dari pemakaian kehalusan bahasa pada nama-nama barang tambang.
sebagai bentuk kesopanan. Bentuk kesopanan k. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
ini dituangkan dalam bahasa dengan kalimat pada nama-nama industri mesin.
yang lebih diperhalus. Adapun penghalusan l. Bikago dengan prefiks Go dipakai
kalimat ini ada berbagam bentuk, salah untuk kata yang berasal dari bahasa
satunya dengan menghaluskan suatu kata baik Cina (kango), baik dalam verba
nomina, verba maupun ajektif, dengan maupun nomina. Pengunaan dalam
menambahkan prefiks di awal kata. Prefik kehidupan sehari-hari bersifat lebih
dalam bahasa Jepang untuk memperhalus formal.
suatu kata terdiri dari prefiks o dan go. Prefiks m. Nomina dalam bahasa Jepang tidak ada
o dan go disebut bikago, sebagai salah satu yang menggunakan bikago dengan
bentuk dari keigo bahasa Jepang. Bikago ini prefiks Go.
memiliki berbagai penggunaan dan makna
sesuai denga situasi dan pemakaiannya. 3. Makna bikago dalam bahasa Jepang
a. Bermakna sebagai bentuk sopan yang
1. Peranan bikago sebagai bentuk keigo dalam berkaitan dengan posisi pekerjaan
bahasa Jepang b. Bermakna sebagai bentuk sopan yang
a. Menyatakan penghormatan berkaitan dengan status sosial
b. Menyatakan perasaan formal c. Bermkana sebagai bentuk sonpa yang
c. Menyatakan jarak berkaitan dengan mengekspresikan
d. Menjaga martabat perasaan/cerita kepada lawan bicara.
e. Menyatakan rasa kasih sayang
f. Adakalanya menyatakan sindiran, REFERENSI
celaan, atau olok-olok. 3A Corporation. Minna no Nihon go II.
Surabaya : International Mutual Activity
2. Penggunaan bikago sebagai prefiks O dan Foundation (IMAF) Press. 2006.
Go Bunkacho. Keigo. Tokyo: Okura-sho Insatsu-
a. Bikago dengan prefiks O dipakai untuk kyoku, 1992.
kata yang berasal dari bahasa Jepang Hebizo & Nagiko, Umino. Nihonji no Shiranai
(wago), baik dalam verba, nomina atau Nihongo. Tokyo. 2009.
adjektiva. Hirabayashi, Yoshisuke. Japanese For
Foreigner- Keigo. Tokyo : 1988.

66
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea

Masaaki, Nomuura & Seiji, Koike. Nihon go


Jiten. Tokyo: Tosyo Insatsu Kabushiki
Gaisya. 1992.
O’neill, P.G. Gaikokujin no tame no Keigo
Nyūmon. Singapore : Tuttle Publishing.
2008.
Okiji, Ishii. Anatamo Keigo ga Tadashiku
Tsukaeru. Tokyo: 1988.
Yahoo Japan. Desember 8, 2011. 「お」「ご」
の使い方になれる.
http://tensinohitomi.web.fc2.com/tadasiikeigo/
No4.htm
Yahoo Japan. Januari 12, 2012. 日本語の【美
化語】について教えてください.
http://www.bunka.go.jp/1kokugo/pdf/keig
o_tousin.pdfYahoo Japan. Februari 27,
せっとうびかご
2012. 接頭美化語 「お」と「ご」につ
かんが
いて 考 える. http://nozawa22.cocolog-
nifty.com/nozawa22/2012/02/nozawa22-
7.html
Yahoo Japan Februari 26, 2012. 正しい日本
語について「美化語」.
http://detail.chiebukuro.yahoo.co.jp/qa/questio
n_detail/q1137516316

67

Anda mungkin juga menyukai