Kronologi naskah
Diterima: 2 Februari 2021; Direvisi: 25 Februari 2021; Disetujui: 1 Maret 2021
ABSTRAK: Prefiks O dan Go yang merupakan bikago dalam bahasa Jepang berfungsi sebagai
penghalus suatu kata yang memiliki makna penghormatan. Adapun penghormatan ini dapat merujuk
kepada lawan bicara dengan beberapa kondisi seperti posisi dalam pekerjaan, stasus sosial, umur,
jabatan dan kedekatan. Penelitan ini membahas peranan bikago, penggunaan dan makna bikago pada
fungsi-fungsi prefix o dan go dan pengaruhnya pada hubungan sosial masyarakat Jepang. Peranan
bikago sebagai bagian dari keigo jika sesuai situasi dan kondisinya, maka hubungan baik dengan
lawan bicara akan tetap terjalin, sebaliknya akan menjadi bentuk berupa celaan atau hinaan jika situasi
dan kondisi penggunaan bikago sebagai perfiks beda atau tidak pas. Adapun makna bikago merujuk
pada keterkaitan dalam status baik status pekerjaan ataupun sosial masyarakat, selian itu sebagai
menyatakan ungkapan perasaan, sehinggga cerita pada lawan bicara.
ABSTRACT: The prefixes O and Go, which are bikago in Japanese, function as a smoothener
for a word that has a meaning of respect. The meaning of this respect can refer to the
interlocutor with several positions such as position in a job, social status, age, position and
closeness. The research explains the functions of the prefixes o and go and their uses that
affect the social relations of Japanese society. If it is used correctly according to the situation
and conditions, then good community relations will still be well-established, but if it is used
in a different and inappropriate situation, it will mean the opposite, such as the meaning of
insult or satire. Referring to the problem study in this research, it is necessary to study more
deeply about the function and use of O and Go, the types and situations and conditions of
their use, and how they affect the social interactions of Japanese society.
56
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
57
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
/No4.htm Yahoo Japan. Januari 12, 2012) keterkaitan dengan penggunaan bikago
menjelaskan bahwa kata お返事(へんじ) dari segi penutur.
dapat digunakan pada saat berbicara dengan 2) D.Y. Wulandari, K. E. K. Adnyani, N. N.
lawan bicara yang status sosial atau usia lawan Suartini, dalam JPBJ, Vol. 5 No. 2, Juli,
bicara yang mempunyai status sosial dibawah 2019, ISSN: 2613-9618, dengan judul,
atau sejajar dengan pembicara, bisa dalam “Analisis Penggunaan Sonkeigo dalam
bentuk teineigo. Sedangkan kata ご返事 bisa Dorama From Five To Nine.” Jurnal ini
dipakai untuk ragam bahasa sonkeigo atau memaparkan bahwa Prefiks o dan go serta
kenjōgo tergantung pada verba yang dipakai. sufiks ~sama digunakan sebagai
Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada bentukpenghormatan. Secara keseluruhan
bikago sebagai prefiks お dan ご dalam fungsi sonkeigo yang digunakan dalam
peranannya sebagai etika dalam hubungan drama ini adalah sebagai penghormatan,
sosial masyarakat Jepang berdasarkan situasi menjaga jarak, menyatakan rasa
bentuk penggunaannya. Adapun bentuk kepedulian, sebagai sindiran, dan
menyatakan status sosial.
penggunaan bikago sebagai prefiks お dan ご
3) Robihim, dalam jurnal Pendidikan Bahasa
berfungsi sebagai bagian dari keigo dalam
dan Sastra, Tahun 10, No.2, Juli 2011,
kalimat. Sedangkan makna bikago sebagai
ISSN 0853-2710, dengan judul,
prefiks お dan ご berkatian dengan kesopanan “Komunikasi Budaya Antara Jepang dan
yang didasarkan pada status pekerjaan, sosial Indonesia.” Jurnal ini memaparkan bahwa
dan usia. budaya dalam masyarakat Jepang erat
Berdasarkan referensi yang penulis kaitannya dengan etika sosial dalam
kaji, maka terdapat beberapa peneltian masyarakat Jepang. Etika sosial
sebelumnya yang berkaitan dengan masyarakat Jepang berkaitan dengan
penelitian ini. Adapun penelitian tersebut penggunaan ragam bahasa halus dan
adalah sebagai berikut: kepada siapa bahasa atau kalimat itu
1) Alfi Alazzahrowani Ayu Lutvita, dalam disampaikan. Dimensi ragam etika sosial
HIKARI: E-Journal Pengajaran Bahasa masyarakat Jepang meliputi penggunaan
Jepang Universitas Negeri Surabaya, bahasa sopan kepada siapa dan situasi
Volume I, Nomor 2 Tahun 2013: Edisi seperti bagaimana. Dimensi etika sosial
Wisuda Oktober 2013, dengan judul tersebut meliputi struktur sosial dan nilai
“Penggunaan Bikago 「美化語」dalam masyarakat Jepang, hubungan kekerabatan,
Drama.” Jurnal ini memaparkan bahwa ciri etika kesopanan di muka umum, prilaku
dari bikago adalah ditambahkannya awalan non verbal terkait penggunaan bahasa
o atau go pada kata benda. Bikago tidak sopan di Jepang.
memiliki padanan kata dalam bahasa Berdaarkan latar belakang, maka
Indonesia sehingga sulit dipahami. masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini sebagai berikut:
bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Bagaimana peranan bikago sebagai bentuk
penggunaan bikago dari segi kata dan segi keigo dalam hubungan sosial dalam
penutur. Pada umumnya bentuk kata benda masyarakat Jepang?
bikago berupa o-wago dan go-kango, 2) Bagaimana bentuk penggunaan bikago
namun ditemukan pula bentuk o-kango dalam kalimat bahasa Jepang?
dan o-konshugo. Penambahan o terjadi 3) Bagaimana makna bikago dalam kalimat
pada kata benda, sedangkan kata yang bahasa Jepang?
ditemukan yaitu bentuk o-kango dan o-
konshugo merupakan kata benda berasal LANDASAN TEORI
けいご はな
kata kango dan konshugo. Kata benda
敬語 と言うのは、話 し手と聞き手
bikago dikelompokkan berdasarkan kata
yang berhubungan dengan makanan, および話題の人物との間のさまざまな関
rumah, dan selain berhubungan dengan 係にもとづいてことばを使い分け、その
makanan dan rumah. Identitas sosial (jenis 人間関係を明らかにするのことばである
kelamin, usia, dan status sosial) memiliki 表現形式 (Yoshisuke. Hirabayashi, 1988; 1)
58
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
Terjemahan: Keigo adalah bahasa atau kata- Selanjutnya Awalan ご pada umumnya
kata yang khusus dipergunakan untuk ditambahkan pada nomina yang cara bacanya
menunjukan kerendahan hati si pembicara menggunakan bahasa China, atau dalam
terhadap lawan bicara atau orang yang bahasa Jepang disebut (on yomi) untuk
dibicarakan, sebagai bentuk ekspresi hubungan membentuk kata hormat. Kango 「 漢 語 」
sosial. adalah kata-kata yang berasal dari bahasa
Pemakaian keigo (ragam bahasa China dan biasanya prefiks ご dipakai untuk
hormat) menjadi salah satu karakteristik kata-kata itu
bahasa Jepang. Bahasa Indonesia ketika
mengucapkan kata ‘pergi dan tahu’ dipakai HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
dalam situasi apapun, dimanapun, kapanpun, Berdasarkan temuan yang diperoleh,
tanpa memperhatikan siapa yang berbicara, dari kajian bikago, ditemukan terdapat
siapa lawan bicara, atau siapa orang yang keterkaitan antara peran, penggunaan, dan
dibicarakan. Tetapi didalam bahasa Jepang
makna bikago dengan prefiks お dan ご dalam
kata-kata atau bahasa dipakai dengan melihat
etika sosial masyarakat Jepang. Peran bikago
konteks tuturan seperti di atas. Sehingga hanya
dalam etika masyarakat Jepang tidak hanya
untuk kata yang menunjukan aktifitas ‘pergi
sebagai memperhalus suatu kata saja, tapi
dan tahu’ dapat dipakai beberapa verba seperti
lebih dari itu memiliki peran dalam berbagai
pada contoh kalimat-kalimat diatas, yakni iku,
situasi. Selanjutnya penggunaan bikago
ikimasu, irassharu, shitteru, shittemasu dan
gozonji. Pemakaian variasi kata-kata atau sebagai prefiks お dan ご pada nomina,
bahasa dengan mempertimbangkan konteks ajektiva dan verba. Adapun makna bikago
pemakaian bahasa seperti itu disebut keigo. memiliki makna kesopanan yang berkaitan
Selanjutnya Takanao (1984:238) menyebut dengan status pekerjaan, sosial, dan perasaan.
keigo sebagai bahasa yang mengungkapkan Untuk mempermudah penelitian, maka dalam
rasa hormat terhadap lawan bicara atau orang. penelitian ini digunakanmetode analisis isi.
Senada dengan pendapat itu, Nomura 1992: Menurut Koentjaraningrat (1976:30) metode
54) mengatakan bahwa keigo adalah istilah analisi isi mengemukakan suatu metode yang
yang merupakan ungkapan kebahasaan yang mengkaji kedalaman suatu keadaan objek
menaikkan derajat pendengar atau orang yang penelitian yang dilakukan pada saat sekarang
menjadi pokok pembicaraan. Keigo adalah berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
ungkapan sopan yang dipakai pembicara atau sebagaimana adanya dan dipakai untuk
penulis dengan mempertimbangkan pihak memecahkan masalah dengan cara
pendengar, pembaca, atau orang yang menjadi mengumpulkan, menyusun, dan
pokok pembicaraan (Ogawa, 1989: 227). mengklasifikasikan, mengkaji, dan
Keigo digunakan untuk menghaluskan menginterpretasikan data.
suatu bahasa dengan orang pertama (pembicara
atau penulis) bertujuan menghormati orang A. Peranan Bikago sebagai bentuk Keigo
kedua (pendengar atau pembaca) dan orang Bahasa Jepang dalam Hubungan Sosial
ketiga (yang dibicarakan). Pertimbangan Masyarakat Jepan
penggunaan keigo adalah konteks tuturan Bikago sebagai bentuk keigo bahasa
termasuk orang pertama, orang kedua, dan Jepang memiliki peran dalam hubungan sosial
orang ketiga (O’neill, P.G, 2008;15). tergantung pada situasi dan kondisi antara
Adapun Hinata Shigeo (2000: 15-17) penutur dan lawan tuturnya, serta kepada siapa
menyebutkan keefektifan dan peran konkrit penutur menuturkan kalimat tersebut. Oleh
pemakaian keigo yaitu menyatakan karena itu peran peran bikago sebagai bentuk
penghormatan, menyatakan perasaan formal, keigo secara umum digunakan penutur untuk
menyatakan jarak, menjaga martabat, hal-hal seperti dikemukakan oleh Shigeo
menyatakan rasa kasih saying, adakalnya (2000 : 15-17) yang menjelaskan bahwa
menyatakan sindiran, celaan, atau olok-olok. keefektifan dan peran konkrit pemakaian
Kemudian Shoichiro (1985: 35-36) bikago sebagai berikut:
menganjurkan agar dalam hal-hal sebagai 1) Bikago yang Menyatakan
berikut kita tidak perlu memakai prefiks お. Penghormatan
59
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
Peran bikago sebagai bentuk keigo Bikago sebagai bentuk Keigo sering
menyatakan bentuk penghormatan. Bentuk digunakan para orang tua atau guru taman
penghormatan didasarkan pada siapa lawan kanak-kanak kepada anak-anak sebagai bentuk
bicara yang menjadi mitra bicaranya. Lawan bahasa yang menyatakan perasaan kasih
bicara yang dihormati adalah yang memiliki sayang atau menyatakan kebaikan hati
posisi lebih tinggi dalam posisi pekerjaan, penuturnya. Selain itu memberikan contoh
status sosial, usia dan pengalaman. Oleh yang baik bahwa pemakaian bahasa yang baik
karena itu, lawan bicara yang ada di posisi ini, dan halus akan melatih rasa kasih dan saying
menerima bentuk penghormatan secara bahasa anak-anak supaya menjadi seorang yang
dari penutur dengan adanya pemakian bikago memiliki kasih dan sayang di kemudian hari.
pada nomina-nomina tertentu. Sehingga para guru khususnya guru taman
kanak-kanak dan orang tua sering mengajarkan
2) Bikago yang Menyatakan Perasaan secara berulang-ulang pemakaian bentuk keigo
Formal umumnya dan khususnya bikago kepada anak-
Bukan didalam hubungan atau situasi anak.
pribadi, didalam hubungan atau situasi resmi
dilakukan pemakaian bahasa yang kaku dan 6) Bikago yang Menyatakan Sindiran,
formal. Misalnya didalam sambutan upacara Celaan, Olok-olok
pernikahan, didalam rapat atau ceramah yang Hal ini merupakan ungkapan yang
resmi, dan sebagainya dipakai bahasa halus mengambil keefektifan bikago sebagai bentuk
atau bahasa hormat sebagai etika sosial. keigo yang sebaliknya, misalnya mengucapkan
Berbicara dengan ragam akrab dalam situasi kalimat seperti “Hontooni gorippana otaku
seperti ini kadang-kadang menjadi tidak sopan. desu”. Kalimat tersebut berarti ‘Rumah yang
benar-benar bagus’, jadi kata-kata gorippana
3) Bikago yang Menyatakan Jarak (go) dan otaku (o) dalam kalimat itu berarti
Keadaan dan situasi antara pembicara bahwa merujuk pada sebuah apartemen yang
dan lawan bicara yang baru pertama kali sebenaranya sempit dan murah. Adapun
bertemu atau yang perlu berbicara dengan kalimat lain seperti “Aitsu mo zuibun
sopan biasanya terdapat jarak secara psikologis. goseichoo asobashita mono da”. Kalimat
Situasi seperti ini memiliki kondisi hubungan tersebut bermakna, ‘Dia juga orang yang
yang harus dijaga dengan menggunkan bahasa benar-benar sudah dewasa’, pada kalimat ini
halus atau bahas hormat secara wajar. terdapat bikago goseichou yang menjadi ciri
Pemakaian bikago menjadi dasar keigo dalam kalimat tersebut yang menyatakan
penghormatan dalam suatu bahasa, namun olok-olok. Sehingga kalimat-kalimat itu secara
dengan kewajaran. Pemakaian bahasa atau efektif dapat mengungkapkan sindiran, celaan,
sikap yang terlalu ramah, justru akan terkesan atau olok-olok.
kasar atau tidak sopan.
B. Penggunaan Bentuk Bikago sebagai
4) Bikago yang Menyatakan Menjaga Prefiks お dan ご dalam Bahasa Jepang
Martabat Lawan Bicara
Bikago sebagai bentuk Keigo pada 1) Penggunaan pada Prefiks お + 和 語
dasarnya menyatakan penghormatan terhadap (Wago atau Kata Bahasa Jepang)
lawan bicara atau orang yang dibicarakan Salah satu cara memperhalus kalimat
dengan penanda お dan ご pada nomina adalah dengan pemakaian bikago dengan
tertentu dalam suatu kalimat. Oleh karena itu prefiks お digunakan sebelum nomina, seperti
jika penggunakan keigo secara tepat dapat pada adjektiva –i, adjektiva –na, atau verba
menyatakan status atau level dari penutur untuk mengatakan rasa hormat atau rasa sopan.
tersebut sebagai seorang yang berpendidikan Nomina tersebut adalah nomina asli dari kosa
atau bermartabat kata Jepang yang disebut wago. Yang
dimaksud wago「和語」 adalah kosa kata asli
5) Bikago yang Menyatakan Rasa Kasih Jepang yang sudah ada sejak dulu, sebelum
Sayang pengaruh China dan Barat masuk ke Jepang.
Adapun bikago dengan prefiks お , secara
60
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
umum digunakan untuk kata-kata yang berasal お宅 ( otaku )、お茶 ( ocha )、お盆 (obon)、
dari bahasa asli Jepang seperti contoh berikut お肉 (oniku )。
ini: Kata-kata yang berasal dari bahasa
まね
1. Nomina: お 所 (Tempat), お 招 き Cina (kango) banyak yang memakai prefiks o
し terutama kata-kata yang banyak digunakan
(Undangan), お知らせ (Pengumuman) pada kehidupan sehari-hari.
2. Adjektiva: お 高 い (Mahal), お 暑 い Contoh: お料理 (oryouri)、お弁当 (obentou)、
(Panas), お暇 (Waktu luang) お食事 (oshokuji)、お洋服 (oyoufuku )、お
3. Verba: お 尋 ね (Bertanya), お 探 し 電話、お時間 ( ojikan ).
(Mencari), お考え(Berpikir)
Contoh Kalimat: 3) Penggunaan Bikago Bentuk お dan ご +
a. あなたは今お忙しいですか。(Apakah 形容詞
sekarang anda sibuk?) Bahasa Jepang memiliki dua jenis「形
b. 私はお酒を飲み過ぎました。 (Saya 容 詞 」 adjektiva, yaitu adjektiva berakhiran
minum sake terlalu banyak.)
dengan bunyi “i”「い形容詞」dan adjektiva
c. お 味 は い か が で す か 。 (Bagaimana
berakhiran “na”「な形容詞」. Bentuk prefiks
dengan rasanya?)
Kesulitan dalam hal ini adalah お atau ご yang ditambahkan pada kata sifat
dikarenakan masih kurang adanya aturan yang tersebut dimaksudkan untuk menunjukan
pasti mengenai penggunaan kedua prefiks ini. keadaan dari orang yang dihormati oleh
Maksudnya suatu kata akan menjadi halus bila pembicara.
memakai prefiks お dan ご , tetapi adapula Contoh:
kata-kata yang benar tidak dapat memakai - Adjektiva i: お忙しいことです。(Hal
prefiks-prefiks itu, bahkan ada kata-kata rancu yang sibuk)
bila disisipi prefiks tersebut. Agar tidak terjadi - Adjektiva na: お 元 気 で す か 。 (Apa
kesalahan dalam menggunakan prefiks tersebut kabar?)
kita perlu mengetahui kapan prefiks お itu Menggunakan pola kalimat o (go) + adjektiva
dapat dipakai dan pada saat bagaimana prefiks dalam bentuk te + irassharu
お itu tidak boleh dipakai. Contoh:
Kata-kata yang berasal dari bahasa お 若 く て い ら っ し ゃ る (Owakakute
Jepang ada juga yang menggunakan prefiks irassharu), おはやくていらっしゃる
go- tetapi jumlahnya hanya sedikit. (Ohayakute irassharu), おきれいでいらっし
Contohnya: ごゆっくり、ごひいき. ゃる (Okirei de irassharu), お親切でいらっ
しゃる(Oshinsetsu de irassharu).
2) Penggunaan Bikago Prefiks ご + 漢語 Penggunaan prefiks お (lebih baik)
Awalan ご pada umumnya dipergunakan pada hal-hal seperti berikut:
ditambahkan pada nomina yang cara bacanya 1) Kata-kata yang menyatakan suatu upacara,
menggunakan bahasa China, atau dalam peristiwa, atau perayaan.
bahasa Jepang disebut (On yomi) untuk おめでとう、おさん、お参り、お礼
membentuk kata hormat. Kango 「 漢 語 」 2) Kata-kata yang menyatakan barang yang
adalah kata-kata yang berasal dari bahasa dipakai (pakaian)
みつ
China dan biasanya prefiks ご dipakai untuk おくるみ、お蜜 、おしめ、おふる
kata-kata itu, seperti pada contoh berikut ini ご 3) Nama-nama makanan
住 所 (alamat) 、 ご 意 見 (pendapat) 、 ご 質 問 お菓子、お湯、おつゆ、お茶
(pertanyaan)、ご協(bekerja sama)、ご招待 4) Nama-nama barang atau alat
(undangan), ご許可 (izin, persetujuan), ご利 ぜん ちゃわん
お膳 、お茶碗、おしゃぶり、おはじき、
用 (pemanfaatan, penggunaan), ご 兄 弟
おしろい
(saudara kandung), ご両親 (orang tua).
5) Kata-kata yang ada hubungannya dengan
Kata-kata yang berasal dari bahasa
manusia
Cina (kango) ada juga yang memakai prefiks o,
seperti pada kata-kata berikut ini: お腹、おしゃべり、おでき、おざなり
61
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
C. Makna Bikago お dan ご sebagai (A: Permisi. Apakah asbak itu dipakai?)
つか
Bentuk Sopan B: _____いいえ、使 いません。どうぞ。
(B: Tidak dipakai. Silahkan pakai).
1) Makna Bikago yang Berkaitan dengan
Persona A berbicara kepada persona B,
Posisi Pekerjaan
dimana status sosial persona A lebih rendah
Makna bikago seperti ini terdapat
dari persona B. Karena itu, persona A
dalam contoh kalimat 1: つか
しゃちょう
menggunakan keigo. Kata お使 いになります
社 長 はもうお帰りになりました。 つか
(Pak direktur sudah pulang) asal kata 使 う (memakai), ditambahkan
Persona A membicarakan persona B, prefiks お dengan memakai pola sonkeigo
dimana persona A mempunyai status sosial つか
(1985 : 25) menjelaskan bahwa sonkeigo tersebut. Kata 使 う dalam bentuk negatif biasa
つか
adalah ragam bahasa hormat untuk adalah 使 わ な い , sedangkan dalam bentuk
menyatakan rasa hormat terhadap orang yang つか
dibicarakan (termasuk benda-benda, keadaan, teineigo menjadi 使 いません.
aktifitas, atau hal-hal lain yang berhubungan
dengannya) dengan cara menaikkan derajat Contoh kalimat 4:
えいが
orang yang dibicarakan. kalimat diatas
A: よく映画をご覧になりますか。
memakai pola お・・・になる. Asal kata 帰
(A: Apakah anda sering nonton film?)
る dan kata に な る . Memakai prefiks お
B: ___いいえ。でもたまにテレビで見ます。
karena kata 帰 る adalah kata asli Jepang (B: Tidak. Tapi kadang-kadang saya menonton
(wago). di televisi).
Persona A berbicara kepada persona B,
2) Makna Bikago Berkaitan dengan Status dimana status sosial atau usia persona A lebih
Sosial rendah dari persona B. Oleh karena itu,
Makna bikago seperti ini terdapat persona A menggunakan sonkeigo. Yaitu kata
dalam contoh kalimat 2: らん み
62
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
pengecualian yang terjadi, yaitu banyak kata- yang sedang di ajak berbicara. Kata 帽子
くつ
kata bahasa Cina yang memakai prefiks お. (topi) dan 靴 (sepatu) adalah kata benda yang
Hal ini disebabkan karena kata-kata bahasa mudah dimengerti maknanya walaupun tanpa
Cina tersebut sudah sering dipakai oleh orang ぼうし
Jepang sehingga orang Jepang memakai menggunakan prefiks お. Kata 帽子 (topi) dan
くつ
prefiks お untuk membuat kata-kata tersebut
はい 靴 (sepatu) memakai prefiks お karena kedua
kedalam bentuk hormat. Kemudian kata お入 kata benda tersebut adalah wago atau kata asli
はい はい
Jepang. Prefiks お ditambahkan karena
りください, asal kata 入 る (masuk). Kata 入
pembicara berbicara kepada lawan bicara yang
る adalah kata bahasa Jepang sehingga status sosial atau usianya lebih tinggi.
memakai prefiks お.
Contoh kalimat 9:
Contoh kalimat 6: 「ご協力はありがたいのですが・・・」
さとう
A: いつ佐藤さんにお会いになりましたか。 (Saya ingin berterima kasih atas kerjasama)
(A: Kapan anda bertemu dengan Pak Satō) Persona A berbicara kepada persona B,
きのう dimana persona B adalah rekan bisnisnya.
B: ・・・昨日、会いました。 Karena pada perusahaan Jepang berlaku uchi
(B: Saya bertemu dengan Pak Satō kemarin) no mono (orang dalam perusahaan) dan soto
Persona A berbicara kepada persona B, no mono (orang luar perusahaan) pada ragam
dimana pesona A mempunyai status sosial bahasa keigo, maka persona A berbicara
yang lebih rendah dari persona B. Persona A kepada persona B dengan menggunakan
menggunakan sonkeigo untuk persona B. Kata sonkeigo dengan menambahkan prefiks ご
あ
きょうりょく
お 会 い に な り ま し た asal kata 会 う pada kata 協 力 (kerja sama). Karena
(bertemu), kalimat ini mempunyai pola きょうりょく
63
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
64
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
ぼうし
karena itu, pembicara ingin mengatakan
yang sedang di ajak berbicara. Kata 帽子
くつ
kepada lawan bicaranya untuk menjaga
(topi) dan 靴 (sepatu) adalah kata benda yang kesehatan dan melakukan kegiatan seperti
mudah dimengerti maknanya walaupun tanpa biasanya. Walaupun mereka ditempat terpisah.
ぼうし
menggunakan prefiks お. Kata 帽子 (topi) dan Contoh kalimat 17:
くつ さんせい
靴 (sepatu) memakai prefiks お karena kedua 「ご賛成 の方は手を挙がってください」
kata benda tersebut adalah wago atau kata asli (Orang yang setuju silahkan angkat tangan)
Jepang. Prefiks お ditambahkan karena
さんせい さんせい
pembicara berbicara kepada lawan bicara yang
status sosial atau usianya lebih tinggi. ご 賛成 asal kata 賛成 (setuju),
kalimat diatas seperti menunjukan dalam
Contoh kalimat 14: keadaan rapat (meeting). Ketua rapat
「ご協力はありがたいのですが・・・」 mengatakan kepada peserta rapat bahwa orang
yang setuju atas keputusan rapat silahkan
(Saya ingin berterima kasih atas kerjasama)
mengangkat tangan. Ketua rapat menggunakan
Persona A berbicara kepada persona B, prefiks ご karena ingin terlihat elegan didepan
dimana persona B adalah rekan bisnisnya. peserta rapat yang lainnya.
Karena pada perusahaan Jepang berlaku uchi
no mono (orang dalam perusahaan) dan soto Contoh kalimat 18:
no mono (orang luar perusahaan) pada ragam 「お父様のご病気は如何ですか」
bahasa keigo, maka persona A berbicara (Ayah anda sakit apa?)
kepada persona B dengan menggunakan
とうさま ちち
sonkeigo dengan menambahkan prefiks ご お父様 asal kata 父 (ayah), dan kata
きょうりょく
さま ちち
pada kata 協 力 (kerja sama). Karena 様 bentuk sonkeigo dari さん , kata 父 bisa
きょうりょく
さま
協 力 adalah onyomi maka prefiks yang berdiri sendiri tanpa prefiks お dan sufiks 様
dipakai adalah prefik ご. Pembicara (A) ingin とうさま
mengatakan rasa terima kasih kepada lawan dengan makna yang sama dengan kata お父様 .
bicaranya (B) atas kerja sama yang telah Perbedaannya terletak pada penggunaannya.
ちち
dilakukan bersama. Kata 父 dipakai untuk menyebutkan ayah
とうさま
65
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
お dan kata ください untuk membuat kalimat b. Bikago dengan dprefiks O tidak dipakai
kedalam bentuk hormat. pada kata-kata dari bahasa asing
(gairaigo)
Contoh kalimat 20: c. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
きげん pada nomina yang dimulai dengan
「ご機嫌 ははいかがでいらっしゃいます fonem o-.
か」 d. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
(Bagaimana suasana hati anda?) pada suku kata yang terlalu panjang.
e. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
きげん きげん
ご 機嫌 asal kata 機嫌 (kabar/ pada kata-kata yang berkesan kurang
きげん baik atau dalam konotasi negatif.
perasaan hati). Kata 機嫌 adalah onyomi maka f. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
prefiks yang dipakai adalah prefiks ご . pada nama-nama binatang.
Pembicara ingin menanyakan kabar atau g. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
suasana hati lawan bicaranya tanpa pada nama-nama tumbuhan (kecuali:
menyinggung perasaan lawan bicaranya sayuran & buah-buahan).
sehingga memakai bentuk hormat. h. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
pada nama-nama penyakit.
i. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
KESIMPULAN pada nama-nama warna.
Etika dalam masyarakat Jepang tidak j. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
terlepas dari pemakaian kehalusan bahasa pada nama-nama barang tambang.
sebagai bentuk kesopanan. Bentuk kesopanan k. Bikago dengan prefiks O tidak dipakai
ini dituangkan dalam bahasa dengan kalimat pada nama-nama industri mesin.
yang lebih diperhalus. Adapun penghalusan l. Bikago dengan prefiks Go dipakai
kalimat ini ada berbagam bentuk, salah untuk kata yang berasal dari bahasa
satunya dengan menghaluskan suatu kata baik Cina (kango), baik dalam verba
nomina, verba maupun ajektif, dengan maupun nomina. Pengunaan dalam
menambahkan prefiks di awal kata. Prefik kehidupan sehari-hari bersifat lebih
dalam bahasa Jepang untuk memperhalus formal.
suatu kata terdiri dari prefiks o dan go. Prefiks m. Nomina dalam bahasa Jepang tidak ada
o dan go disebut bikago, sebagai salah satu yang menggunakan bikago dengan
bentuk dari keigo bahasa Jepang. Bikago ini prefiks Go.
memiliki berbagai penggunaan dan makna
sesuai denga situasi dan pemakaiannya. 3. Makna bikago dalam bahasa Jepang
a. Bermakna sebagai bentuk sopan yang
1. Peranan bikago sebagai bentuk keigo dalam berkaitan dengan posisi pekerjaan
bahasa Jepang b. Bermakna sebagai bentuk sopan yang
a. Menyatakan penghormatan berkaitan dengan status sosial
b. Menyatakan perasaan formal c. Bermkana sebagai bentuk sonpa yang
c. Menyatakan jarak berkaitan dengan mengekspresikan
d. Menjaga martabat perasaan/cerita kepada lawan bicara.
e. Menyatakan rasa kasih sayang
f. Adakalanya menyatakan sindiran, REFERENSI
celaan, atau olok-olok. 3A Corporation. Minna no Nihon go II.
Surabaya : International Mutual Activity
2. Penggunaan bikago sebagai prefiks O dan Foundation (IMAF) Press. 2006.
Go Bunkacho. Keigo. Tokyo: Okura-sho Insatsu-
a. Bikago dengan prefiks O dipakai untuk kyoku, 1992.
kata yang berasal dari bahasa Jepang Hebizo & Nagiko, Umino. Nihonji no Shiranai
(wago), baik dalam verba, nomina atau Nihongo. Tokyo. 2009.
adjektiva. Hirabayashi, Yoshisuke. Japanese For
Foreigner- Keigo. Tokyo : 1988.
66
Vol. 3 No. 1 Tahun 2021 halaman 56 – 67
Idea Sastra Jepang e_ISSN: 2657-1757
//https://journal.unpak.ac.id/index.php/Idea
67