Anda di halaman 1dari 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342163697

TUGAS FILSAFAT ILMU REVIEW FILM LE DESTIN (DESTINY) Disusun untuk


memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu

Book · June 2020

CITATIONS READS

0 47

1 author:

Shania Dyah Prabandini


Universitas Diponegoro
6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Exploration Geophysics View project

Review Paper View project

All content following this page was uploaded by Shania Dyah Prabandini on 14 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TUGAS FILSAFAT ILMU
REVIEW FILM
LE DESTIN (DESTINY)
Dosen pengampu Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA

Shania Dyah Prabandini

24040119420022

PROGRAM STUDI MAGISTER FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Juni, 2020
A. Identitas Film
Judul Film : Le Destin (Destiny)
Sutradara : Youssef Chahine
Skenario : Youssef Chahine dan Khaled Youssef
Produksi : Humbert Balsan dan Gabriek Khoury
Sinematografi : Mohsen Nasr
Tokoh : Averroes, Khalifah Mansur, Abdullah, Nasser, Joseph,
Marwan, Syekh Riad, Sekte Fanatik
Tanggal Liris : 9 Mei 1997

B. Review Film
Peristiwa ini terjadi pada abad ke 12 di Laguedoc, seorang penerjemah yaitu Gerard
Breuil dibakar hidup-hidup karena telah menerjemahkan buku Averroes yang dianggap
menyimpang dari ajaran agama Kristen. Ketika itu, Gerard Breuil sempat berteriak
kepada anaknya, Joseph untuk membawa ibunya pergi. Joseph membawa ibunya pergi
tetapi di tengah jalan ibunya meninggal dunia. Joseph meneruskan perjalanan menuju
Andalusia untuk berguru pada Averroes. Joseph akhirnya sampai di Andalusia dan
menjadi murid Averroes bersama dengan Abdullah dan Nasser yang merupakan putra
dari Khalifah Mansur. Awalnya hubungan Averroes dengan istana baik-baik saja.
Sampai suatu ketika di lingkungan istana Khalifah Mansur dihasut oleh Syekh Riad yang
haus akan kekuasaan dengan menuduh Averroes mengajarkan agama Islam yang sesat.
Suasana semakin tidak kondusif ketika Abdullah, putra pertama Khalifah Mansur diculik
dan dipengaruhi oleh sekte fanatik yang dipelopori oleh Syekh Riad. Abdullah
diselamatkan dari sekte fanatik oleh Marwan yang merupakan salah satu murid terbaik
Averroes. Abdullah kembali dengan masih memiliki pemikiran yang telah ditanamkan
oleh sekte fanatik. Namun sayangnya kembalinya Abdullah harus dibayar dengan nyawa
Marwan. Marwan di bunuh oleh sekte fanatik. Hubungan Averroes dan Khalifah Mansur
semakin memburuk yang berujung dengan pemberian hukuman berupa pengasingan dan
pembakaran buku-buku karya Averroes. Sebelum pembakaran buku-buku tersebut,
Nasser telah mengamankan salinan buku-buku tersebut ke Mesir. Pada hari terjadinya
pembakaran buku-buku karya Averroes, Abdullah dan Nasser melunakan hati sang ayah
dengan menceritakan bahwa Syekh Riad telah berpihak pada Spanyol dan ditawari tahta
menggantikan khalifah Mansur. Khalifah Mansur kemudian menunjuk Syekh Riad
beserta sekte fanatiknya untuk berada dibaris depan peperangan.

Kelebihan : Film ini mengangkat kisah Averroes atau yang dikenal juga sebagai Ibnu
Rusyd seorang filsuf dan ilmuwan dari Andalusia yang menulis karya
dalam bidang filsafat, akidah atau teologi Islam, kedokteran, astronomi,
fisika, fikih atau hukum Islam dan linguistic. Dan termasuk film teladan
peradaban Islam.

Kekurangan : Dalam film ini kualitas video masih kecil sehingga penonton masih
kurang tertarik tentang videonya, tetapi untuk isi dari filmnya sangat
bermanfaat untuk perkembangan agama Islam.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai