MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 5
ADSAR A1G1210
AYU ALMASARI A1G1210
AULIAH REZKY A1G1210
CITRA APRILINDAH A1G1210
VARONIKA SAUDIPUTRI A1G1210
INDA AULIANISYA A1G121055
CYNDI TIVANI AURELIA A1G121045
ASLIHA A1G1210
ISTI NINGSIH A1G1210
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya dan tak lupa pula kita sanjungkan Sholawat serta Salam kepada
junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SASARAN INOVASI PENDIDIKAN
KURIKULUM, FASILITAS DAN LINGKUNGAN SOSIAL
MASYARAKAT” dengan baik dan mengikuti atau mengambil beberapa
Referensi yang tersedia.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan akan seiring sejalan dengan dinamika
masyarakatnya, karena ciri masyarakat selalu berkembang. Terdapat
kelompok masyarakat yang berkembang sangat cepat, tetapi ada pula yang
lambat. Hal ini karena pengaruh dan perkembangan teknologi, komunikasi
dan telekomunikasi. Dalam kondisi seperti ini perubahan-perubahan di
masyarakat terjadi pada semua aspek kehidupan. Efek perubahan di
masyarakat akan berimbas pada setiap individu warga masyarakat,
pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan bahkan pola-pola kehidupan.
Mobilitas yang tinggi mempercepat segala aspek kehidupan dan
pemerataan pembangunan antara pusat dan daerah. Komunikasi yang sangat
cepat, lancar, dan akurat memudahkan seseorang memperoleh informasi yang
sangat berharga bagi kepentingan bisnis, pemerintahan, pendidikan dan hobi.
Produk yang sangat nampak terjadi proses pembaruan, pertentangan atau
konflik antara sektor budaya, sosial dan agama. Melalui proses akulturasi ,
pertentangan, konflik kepentingan seharusnya dapat dikurangi secara perlahan.
Inovasi sebagai salah satu bentuk perubahan yang berkembang di masyarakat,
inovasi terkait dengan pengambilan keputusan yang diambil, baik menerima
bahkan menolak hasil dari inovasi. Inovasi diartikan sebagai penemuan
dimaknai sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau untuk
memecahkan masalah tertentu. Dalam inovasi tercakup discovery dan invensi.
Sehingga inovasi kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum
baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum
tersebut dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
tertentu.
Intinya dalam inovasi kurikulum dilakukan apabila guru benar-benar
menyakini bahwa pembaharuan itu memang harus dilakukan dan diperlukan.
Dalam menyikapi suatu perubahan, setiap sekolah dituntut berperan dalam
pembaharuan tersebut sampai pada tahap implementasinya dan menetapkan
perubahan itu sesuai dengan perkembangan sekolah tersebut. Sering terjadi
sekolah menerima suatu perubahan tanpa memperhitungkan mengapa mereka
mengadopsinya, apa dampak perubahan itu bagi guru, siswa, dan masyarakat
luas. Kemudian, sekolah yang dijadikan ajang pembaharuan itu digembor-
gemborkan sebagai suatu model yang akan menjadi contoh bagi sekolah lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sasaran inovasi pendidikan terhadap kurikulum?
2. Apa saja sasaran inovasi pendidikan terhadap fasilitas?
3. Apa saja sasaran inovasi pendidikan terhadap lingkup sosial masyarakat?
C. Tujuan Makalah
1. Agar pembaca mengetahui sasaran inovasi pendidikan terhadap kurikulum
2. Agar pembaca mengetahui sasaran inovasi pendidikan terhadap fasilitas
3. Agar pembaca mengetahui inovasi pendidikan terhadap lingkup sosial
masyarakat
D. Manfaat Makalah
PEMBAHASAN
A. Kurikulum
1. Landasan filosofis.
Nilai sosial budaya masyarakat bersumber pada hasil karya akal budi
manusia, sehingga dalam menerima, menyebarluaskan, melestarikan atau
melepaskannya manusia menggunakan akalnya. Nilai keagamaan berhubungan
erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap ajaran dan nilai-nilai agama yang
mereka anut. Oleh karena itu nilai sosial budaya lebih bersifat sementara bila
dibandingkan dengan nilai keagamaan. Oleh karena itu jelas dalam inovasi
kurikulum haruslah berpijak pada nilai sosial budaya tersebut.
1. Prinsip relevansi.
2. Prinsip kontinuitas.
3. Prinsip fleksibilitas.
6. Prinsip keseimbangan.
Dengan keseimbangan tersebut diharapkan terjalin perpaduan yang
lengkap dan menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan
sumbangannya terhadap pengembangan pribadi.
7. Prinsip keterpaduan.
8. Prinsip mutu.
B. Fasilitas
Fasilitas ini tidak jauh membahas dengan sarana dan prasarana pendidikan. Dalam
meningkatkan inovasi pendidikan itu sendiri haruslah didukung dengan adanya
fasilitas yang lengkap. Tanpa adanya fasilitas, untuk meningkatkan inovasi
pendidikan adalah salah satu hal yang sulit untuk dicapai.
Fasilitas yang harus dilengkapi itu seperti fasilitas belajar mengajar yang
merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan
pembaharuanpendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi
pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah,
bangku, meja dan sebagainya. (Lamhot Basani Sihombing, 2010: 152) Sarana
pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu (Alex Aldha Yudi,
2012:3);
a. Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu
sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. Sarana
pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis,
beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb. Selain itu, ada sarana
pendidikan yang berubah bentuk. misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang
sering digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer,
bola lampu, dan kertas.
b. Sarana pendidikan tahan lama Sarana pendidikan tahan lama adalah
keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam
waktu yang relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan
beberapa peralatan olah raga.
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak
bergerak.
proses belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat
praktik.
b. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada
anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai, dengan yang konkret. c. Media
pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
jenis media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.
Sekolah adalah sub sistem dari sistem sosial, karena itu sekolah tidak
dapat memisahkan diri atau terasing dari masyarakatnya. Bagaimanapun masukan
siswa dan dana adalah berasal dari masyarakat. Lebih dari itu, dii satu sisi sekolah
memerlukan masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus
memerlukan dukungan dari masyarakat baik berupa calon murid/pendaftar,
maupun pembiayaan berupa uang sekolah dalam melaksanakan program sekolah.
Di lain pihak masyarakat memerlukan sekolah sebagai lembaga pelayanan jasa
untuk mendapatkan program yang baik sesuai dengan yang diinginkan.