untuk menyelesaikan perkara tersebut. Dalam hal ini hakim harus memeriksa
sistem hukum dan apabila dalam ketentuan ada kesamaan hakim dapat
bahwa :
pada bagian diatas bahwa dalam kontruksi putusan hakim, hakim harus
bertindak dengan bijak dan sesuai dengan segala aturan tentu dalam hal ini
dibutuhkan suatu kejujuran hakim dalam membuat suatu putusan, akan ada
dampak yang ditimbulkan apabila putusan yang diputus oleh hakim tidak
memiliki rasa keadilan dan kearifan, maka kehidupan masyarakat akan lebih
tidak mempercayai lagi terkait lembaga peradilan oleh karena kekeliruan dan
harus melilhat latar belakang dan sifat – sifat baik dan buruknya terdakwa.
suatu bagian yang terpenting untuk melihat karakteristik dari suatu negara
putusan hakim dalam perkara pemalsuan surat salah satu tujuan negara untuk
lapisan masyarakat yang harus berjalan dan bertindak sesuai dengan norma-
sebagai wujud untuk sikap sosial dan sikap mental hakim dalam menegakan
cermin untuk melihat apakah hakim tersebut dalam putusan sudah benar-
masyarakat.
nilai keadilan dalam hukum. artinya pemikiran itu selalu diarahkan pada
benar sesuai kebutuhan nilai keadilan yang ada di masyarakat atau justru
menjadi pembeda secara jelas tentang apa yang boleh dan dilarang menurut
negara. Apakah hukum memiliki keserasian dengan nilai-nilai keadilan yang
hukum dan kebenaran hukum harus diluhat dalam perspektif kebutuhan nilai
akan terjadi apabila secara substansiil nilai-nilai keadilan dan ketertiban yang
ada dalam hukum formal negara tidak selaras atau tidak sesuai dengan nilai-
nilai jeadukab dab ketertiban yang ada dan dibutuhkan oleh masyarakat.
dari dua perspektif ini akan secara inheren muncul, yang selanjutnya akan
putusan hakim.
terlihat sudah memenuhi hal-hal yang termuat dalam ketentuan pasal 197 jo
199 KUHAP, Karena hakim terlihat menganut paham legisme yakni hukum
putusan hakim memenuhi substansial pasal 199 ayat (1) huruf b KUHAP,
yakni :
dari jaksa penuntut umum, wajib menyebutkan dasar hukumnya yakni sesuai
atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah” dan
secara jelas dan lengkap, sehingga hakim harus menelusuri lebih dalam
yang bertujuan untuk mencapai salah satu kebenaran hukum atau demi
penegakan hukum yang didasarkan pada hal-hal yang secara relevan secara
hukum yang di pakai oleh para hakim sebagai landasan dalam mengeluarkan
yuridis serta pertimbangan dengan hati nurani. Hakim selalu dituntut untuk
yang dijadikan dasar untuk diterapkan. Penerapan hukum harus sesuai dengan
kasus yang terjadisehinga hakim dapat mengkontruksi kasus yang diadili
hukum. hal ini disebakan putusan hakim yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap, bukan lagi pendapat dari hakim itu sendiri yang memutuskan
perkara akan tetapi sudah merupakan pendapat dari institusi dan acuan
peraturan yang jelas dan tegas yang senantiasa memberikan kepastian dalam
hukum kepada setiap warga negara yang terlibat dalam tindak kejahatan.
hakim memiliki kewenangan untuk itu tetapi bukan berarti dapat bersikap
2
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Sebuah Pengantar, Liberty, Yogyakarta,
2007, h. 145.
sanksi pidana kepada terdakwa untuk bertanggun jawab terhadap tindakan
yang dilakukannya.
komponen yang sangat penting untuk menjalan hukum disuatu negara “antara
penegakannya karena ini adalah bagian yang paling utama yang dikehendaki
oleh isi dari peraturan itu. Sebagaimana disebutkan dalam filosofi hukum
yaitu “Fiat Justitia Et Pereat Mundus” yang artinya “walaupun dunia akan
tujuan dari “penegakan hukum” itu adalah untuk memberikan “rasa keadilan”.
3
Diakses dari http://s2hukum.blogspot.com/2010/03/keyakinan-hakim-dalam-memutus-
perkara.html , pada tanggal 03 Mei 2018, Pukul 22.25 WIB
menjadi bagian yang paling penting, walaupun dalam
“perkara” yang telah di “putus oleh hakim”, dengan hal-hal yang telah
hukum” serta bagaiman dengan “komponen rasa keadilan” yang ada dalam
“kepastian hukum” yang paling penting sehingga harus ditaati pada akhirnya
“hukum acara yaitu sebagai dasar bagian yang sangat penting, dalam
beberapa tahap yang telah dilewati, mulai dari tahap pemeriksaan inilah yang
yang sangat penting agar dapat dijadikan sebagai bentuk pertimbangan dalam
sangat penting sehingga dapat “menentukan” putusan”. oleh sebab itu “tidak
heran” apabila cara berpikir dari sudut pandang masyarakat sangat berbeda
dengan “putusan hakim”. Hakim dituntut untuk lebih teliti dan pandai”.
4
Diakses dari http://s2hukum.blogspot.com/2010/03/keyakinan-hakim-dalam-
memutus-perkara.html , pada tanggal 03 Mei 2018, Pukul 22.30 WIB
“Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh hakim yaitu memiliki
tepat sasaran kepada orang yang bersalah dapat dinyatakan bersalah dan
kepada orang yang tidak bersalah dinyatakan tidak bersalah, jangan sampai