Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

OLEH

KELOMPOK 1:

1. ANGELITA MARYUMI LUN (2010020035)

2. CINDY LEOVANIA HARAHAP (2010020042)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingannya kami
dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam pembelajaran serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah dibuat ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun para pembaca.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Kupang, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I .........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................3
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik ..................................................3
B. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik ...............................................................3
C. Value For Money..............................................................................................................4
D. Tujuan Akuntansi Sektor Publik .......................................................................................5
E. Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Swasta ........................................................5
F. Akuntabilitas Publik .........................................................................................................7
G. Privatisasi .........................................................................................................................8
H. Otonomi Daerah ...............................................................................................................9

BAB III .................................................................................................................................... 10

PENUTUP ............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1952 istilah “sektor publik” dipakai untuk pertama kalinya, namun
pada tahun 1970-an muncul kritikan yang mempertanyakan peran sektor publik. Pada
tahun 1980-an adanya reformasi sektor publik di negara industri sebagai jawaban atas
kritikan.Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat.Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap
praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik
negara / daerah, dan berbagai organisasi publik lainnya dibandingkan dengan pada masa-
masa sebelumnya.Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan
transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektorpublik.

Akuntansi sector publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik.Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas
dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya
disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi
juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik
tersebut. Secara kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan
pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan
milik Negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Universitas, dan organisasi nirlaba lainnya.
Sektor publik juga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi faktor politik,
sosial, budaya dan historis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik ?

2. Apa Saja Sifat Dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik ?

3. Bagaimana Konsep Value For Money Dalam Sektor Publik ?

4. Apa Tujuan Akuntansi Sektor Publik ?

5. Apa Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik Dan Swasta ?

6. Apa itu Akuntabilitas Publik ?

7. Mengapa muncul Privatisasi dalam Sektor Publik ?

8. Bagaimana Konsep Otonomi Daerah Dalam Sektor Publik ?

1
C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

2. Untuk Mengetahui Sifat Dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik

3. Untuk Mengetahui Konsep Value For Money Dalam Sektor Publik

4. Untuk Mengetahui Tujuan Akuntansi Sektor Publik

5. Untuk Mengetahui Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik Dan Swasta

6. Untuk Mengetahui Apa itu Akuntabilitas Publik

7. Untuk Mengetahui Alasan munculnya Privatisasi dalam Sektor Publik

8. Untuk Mengetahui Konsep Otonomi Daerah Dalam Sektor Publik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik


Awalnya akuntansi sektor publik merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu profesi
yang relatif kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang mengalami proses
untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan substansial keberadaannya.
Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal ini merupakan
konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (politik, ekonomi hukum
dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda beda. Dari sudut pandang ekonomi
sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas (kesatuan) yang aktivitasnya berhubungan
dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hak publik
Sejalan dengan perkembangan maka di negara kita Akuntansi Sektor Publik didefinisikan
sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat
di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya, pemerintah daerah,
BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta:
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta
misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi,
penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sektor
publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi
padasektor swasta.

B. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi digunakan pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan tujuan yang
berbeda. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkanadanya perbedaan
lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkunganmempengaruhi organisasi sektor publik:
a) Faktor ekonomi meliputi antara lain:
 Pertumbuhan ekonomi
 Tingkat inflasi
 Tenaga kerja
 Nilai tukar mata uang
 Infrastruktur
 Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
 Struktur produksi
 Arus modal dalam negeri
 Cadangan devisa
 Utang dan bantuan luar negeri

3
b) Faktor politik meliputi antara lain:
 Hubungan negara dan masyarakat
 Legitimasi pemerintah
 Tipe rezim yang berkuasa
 Ideologi negara
 Elit politik dan massa
 Jaringan Internasional
 Kelembagaan
c) Faktor kultural meliputi antara lain:
 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
 Sistem nilai di masyarakat
 Historis
 Sosiologi masyarakat
 Karakteristik masyarakat
 Tingkat pendidikan
d) Faktor demografi meliputi antara lain:
 Pertumbuhan penduduk
 Struktur usia penduduk
 Migrasi
 Tingkat kesehatan
C. Value For Money
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yangmendasarkan
pada tiga elemen utama, yaitu:

1. Ekonomi
Pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input
resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidakproduktif.
2. Efisiensi
Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan output yang
terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output input
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
3. Efektifitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara
sederhanaefektivitas merupakan perbandingan dengan outcome dengan output.
Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok. Ditambah dengan dua elemen lain yaitu,
keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan (equality) Keadilan (equity) mengacu pada
adanya kesempatan sosial (social opportunity) yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik
yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.
Manfaat implementasi value for money:
 Meningkatkan pelayanan publik
 Meningkatkan efektifitas pelayanan public, pelayanan tepat sasaran

4
 Menurunkan biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensidanpenghematan dalam
penggunaan input.
D. Tujuan Akuntansi Sektor Publik
American accounting association (1970) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi
sektor publik adalah untuk :

 Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi suatu sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen
 Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang
menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini
terkait dengan akuntabilitas.
E. Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Swasta
1. Perbedaan Sektor publik dan sektor swasta
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal.
a) Tujuan Organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat
tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor publik adalah
pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik
b) Sumber Pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber
pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau
sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta
dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal
dari pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman
pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain
yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.
Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu
internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang
diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber
pembiayaan eksternal.misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham
baru untuk mendapatkan
c) Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen
bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi
sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (public
funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horizontal.

5
Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horizontal (horizontal
accountability) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
d) Struktur Organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis, sedangkan
struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.
e) Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritik dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta
bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi
stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR,
DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur
BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti
masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi
sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas
organisasi. Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF. ADB.
PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada sektor
swasta,stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham.
Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank. serikat buruh, pemerintah, pemasok,
distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
f) Sistem Akuntansi yang Digunakan
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta sistem
akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual
accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi
berbasis kas (cash basis accounting)
2. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
a) Bagian dari Sistem Ekonomi Negara
Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagianintegral
dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan organisasi.
b) Kelangkaan Sumber Daya
Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.

6
c) Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di
kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan
untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian.dan
pengendalian.
d) Produk
Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
F. Akuntabilitas Publik
Fenomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik adalah semakin
meningkatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik
seperti: pemerintah pusat dan daerah, unit-unit kerja pemerintah, departemen dan
lembaga negara) Tuntutan akuntabilitas ini terkait dengan perlunya transparansi dan
pemberian informasi kepada publik dalam rangka memenuhi hak-hak publik.

Pengertian Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang amanah (agent) untuk


memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab kepada pihak pemberi amanah
(principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertanggungjawaban
tersebut.

Akuntabilitas terdiri dari 2 macam yaitu: akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas


horizontal. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja dinas
kepada pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah
pusat, pemerintah pusat kepada MPR. Sedangkan akuntabilitas horizontal
adalahpertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi:

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum


Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan,
sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.
2. Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan informasi informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi Akuntabilitas proses
termanifestasi melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif dan biaya
murah. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas proses dapat dilakukan

7
dengan ada tidaknya mark up dan pungutan yang lain diluar yang ditetapkan dan
pemborosan yang menyebabkan pemborosan sehingga menjadikanmahalnya biaya
pelayanan publik dan kelambanan pelayanan. Serta pengawasan danpemeriksaan
terhadap proyek-proyek tender untuk melaksanakan proyek-proyekpublik.
3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang
ditetapkandapat dicapai atau tidak dan apakah telah mempertimbangkan alternatif
program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.
4. Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik
pusat maupun daerah atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecenderungan
menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tersebut. Akuntansi sektor publik
dituntut dapat menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik secara
efektif dan efisien serta memfasilitasi tercapainya akuntabilitas publik.

G. Privatisasi
Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi perusahaan publik memiliki
fungsi ganda, yaitu mengurangi beban belanja publik, menaikkan pendapatan negara, dan
mendorong pembangunan swasta. Privatisasi berarti pelibatan modal swasta dalam struktur
modal perusahaan publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh
investor melalui mekanisme pasar uang.

Di Indonesia masih banyak BUMN dan BUMD yang dijalankan tidak secara efisien.
Inefisiensi yang dialami tersebut disebabkan adanya intervensi politik.sentralisasi dan
manajemen yang buruk.

Di era globalisasi BUMN dan BUMD menghadapi beberapa tekanan dan tuntutan antara lain:

 Regulation & Political Pressure, BUMN dan BUMD dituntut untuk memberikan
bagian laba perusahaan kepada pemerintah.
 Social Pressure, BUMN dan BUMD akan mengahadapi tekanan yang semakin besar
dari masyarakat (konsumen) untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas.
 Rent Seeking Behaviour, BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang-orang
yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
 Economic & Efficiency, BUMN dan BUMD disisi lain dibentuk untuk ekonomi dan
efisiensi agar menjadi entitas bisnis yang profesional.

8
H. Otonomi Daerah
Perkembangan akuntansi sektor publik khususnya di Indonesia semakin pesat
seiring denganadanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
fiskal. Desentralisasi tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke
daerah tetapi pelimpahan beberapa wewenang pemerintah ke pihak swasta dalam bentuk
privatisasi. Salah satu ketetapan MPR yaitu Tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang
"penyelenggaraan otonomi daerah; pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber
daya nasional yang berkeadilanserta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia" merupakan landasan hukum bagi
dikeluarkannya UU No.22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, dan UU No 25 tahun
1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah sebagai dasar
penyelenggaraan otonomi daerah.

Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi. Diharapkan


untuk menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu;

1) Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa, dan kreativitas masyarakat dalam


pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan (keadilan)
diseluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di
masing masing daerah
2) Memperbaiki alokasi sumber daya produktivitas melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki reformasi
yang paling lengkap.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik.Domain publik memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.Akuntansi Sektor Publik terkait dengan tiga
hal pokok, yaitu penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh
sektor swasta.Akan tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat
digantikan oleh sektor swasta.Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut
disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi yang dapat dilihat
dari beberapa hal, yaitu, tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban,
struktur kelembagaan, karakteristik anggaran, stakeholder yang dipengaruhi, sistem
akuntansi.
Tujuan Akuntansi Sektor Publik, yaitu memberikan informasi yang diperlukan
untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber
daya yang dipercayakan kepada organisasi dan memberikan informasi yang memungkinkan
bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan
efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan
memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. All Right Reserved.

Nindy, Sari, S., Indriyani, D., & S, Y. S. (2016). Akuntansi Sektor Publik : Karakteristik. Diambil kembali dari
Academia Edu: https://www.academia.edu/36788632/AKUNTANSI_SEKTOR_PUBLIK

11

Anda mungkin juga menyukai