Anda di halaman 1dari 16

MEMBACA PERMASALAHAN KEMANUSIAAN DARI SUDUT

PANDANG SOSIOLOGIS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Fitroh Qudsiyah, M.Pd.I

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. Rizki Ridyasmara
2. Qurrotul Aini

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUFYAN TSAURI
Jl. KH. Sufyan Tsauri Telp.(0280) 6265671 Majenang 53257
Tahun Akademik 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Alloh Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kita semua masih diberi kesempatan sampai hari ini. Sholawat dan salam
marilah kita panjatkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Yang
kita nantikan syafa’atnya di hari akhir kelak, amiin.
Sebelumnya kami ucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Fitroh
Qudsiyah, M.Pd.I yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu kami dalam menyusun pembuatan makalah ini. Kami sangat
menyadari bahwa tulisan ini pasti masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
memotivasi kami agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Semoga tulisan yang kami
buat ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya. Kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Majenang, 26 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
3. Tujuan Masalah......................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Kemanusiaan, Sosiologi dan Keterkaitannya.................................2
B. Permasalahan Kemanusiaan dilihat dari Sudut Pandang Sosiologis...............2
C. Sumber dari Permasalahan Kemanusiaan dan Solusinya................................9
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial tentunya tidak akan terlepas dari kehidupannya
dengan masyarakat. Karena manusia selalu membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Seperti yang disebutkan oleh Notonagoro dalam Pamono dan Kartini (1984:74),
bahwa hakekat manusia adalah majemuk tunggal (monopluralis). Sehingga manusia
selain makhluk yang individual juga merupakan makhluk sosial yaitu membutuhkan
manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga manusia tidak akan
pernah bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

Dari terciptanya suatu hubungan, pasti akan timbul suatu permasalahan, sehingga
tidak dapat dipungkiri, manusia dalam menjalani kehidupannya pasti dihadapkan
dengan berbagai macam permasalahan baik yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kelompok. Setiap permasalahan tersebut pastinya mempunyai solusi dalam
menyelesaikannya.

Dari uraian tersebut, bisa kita lihat bahwa kemanusiaan dilihat dari sudut
pandang sosiologis adalah keterkaitan manusia dengan manusia yang lainnya.
Dengan adanya keterkaitan tersebut tidak bisa dipungkiri timbulnya berbagai
permasalahan kemanusian dari berbagai aspek.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kemanusiaan, sosiologi dan keterkaitannya?
2. Apa saja permasalahan kemanusiaan dilihat dari sudut pandang sosiologis?
3. Apa sumber dari permasalahan kemanusiaan tersebut?

3. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian kemanusiaan, sosiologi dan keterkaitannya?
2. Mengetahui permasalahan kemanusiaan dilihat dari sudut pandang
sosiologis?
3. Mengetahui sumber dari permasalahan kemanusiaan tersebut?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemanusiaan, Sosiologi dan Keterkaitannya


Kemanusiaan merupakan cerminan bahwa manusia menjalankan layaknya
seorang manusia. Ketika seorang perampok akan merampok orang, maka ketika dia
berfikir jika dirinya diperlakukan dengan hal serupa, maka pasti dia akan merasa
sedih, marah, dan berbagai macam perasaan lainnya. Oleh karena itu, dia tidak jadi
melakukan hal tersebut. Maka hal tersebut disebut dengan manusia yang
berkemanusiaan. Contoh lain, ada gempa atau bencana alam yang sedang dialami oleh
suatu daerah,kita sebagai manusia akan memberikan bantuan, nah hal tersebut disebut
dengan kemanusiaan, karena daerah yang terkena bencana alam membutuhkan
bantuan kemanusiaan.1 Hal ini sesuai dengan pengertian kemanusiaan menurut
Koenjaraningrat (Nurgiyantoro 2010:310) yaitu suatu nilai yang menyangkut kelakuan
dan perbuatan manusia yang sesuai dengan norma dan menghormati martabat
manusia.
Sedangkan sosiologi sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni antar hubungan di antara manusia
dengan manusia, manusia dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Setelah kita mengetahui pengertian dari keduanya, maka ada keterkaitan yang
terjadi dari keduanya, yakni bahwa kemanusiaan dalam sosiologi selalu dipandang
sebagai suatu hal yang penting. Sehingga permasalahan-permasalahan kemanusiaan
yang muncul sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap ilmu sosiologi.

B. Permasalahan Kemanusiaan dilihat dari Sudut Pandang Sosiologis


Masalah-masalah kemanusiaan adalah masalah-masalah yang dialami
secara eksistensial disebabkan oleh perilaku manusia dalam menjalani kehidupan,
seperti konflik antar individu, perilaku agresi, cinta, kesehatan mental, dan konflik
antar kelompok (Hanurawan:2015). Adapun beberapa masalah kemanusiaan yang
telah terjadi yakni :2
a. Kemiskinan
1
https://www.pendidik.co.id/pengertian-manusia-dan-kemanusiaan/

2
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bias
memperoleh hal-hal penting dalam hidupnya seperti sandang, papan,
pangan serta pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan paling sering terjadi
pada negara berkembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap
region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna
wisma atau kaum yang tidak punya skill dalam menghasilkan sesuatu,
berkelana kesana kemari di daerah pinggiran kota. Kemiskinan dapat
dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-
orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang
di anggap miskin. Dan negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara
berkembang. Penyebab kemiskinan:
1) Penyebab individual, kemiskinan yang di akibatkan oleh diri sendiri
(kemampuan, perilaku dan pilihan seseorang).
2) Penyebab keluarga, kemiskinan yang di akibatkan oleh pendidikan
keluarga yang kurang sehingga dapat menimbulkan kemiskinan.
3) Penyebab sub-budaya, kemiskinan yang di hubungkan dengan kegiatan
sehari-hari dan lingkungan sekitar.
Solusi
4) Pemberian bantuan berupa yang paling penting yaitu, kebutuhandasar
seperti papan, sandang, pangan lalu pendidikan.
5) Pemberantasan kemiskinan dengan meningkatkan kesadaran
berpendidikan dengan mengayomi, serta menciptakan guru-guru yang
berkualitas agar anak-anak dapat dibimbing perlakuan moral juga, tidak
hanya belajar akademis saja.
6) Penyediaan sumber lapangan kerja, dengan melatih skill agar dapat
lebih berguna bagi masyarakat.

2
https://www.scribd.com/document/414997520/Makalah-Masalah-Kemanusiaan-Fiz-
pdf

3
b. Kelaparan
Kelaparan adalah salah satu masalah kemanusiaan yang
palingumum dan paling sulit di tangani dikarenakan masalah
inimerupakanmasalah yang kompleks untuk dunia. Banyak sebab serta
akibat darimasalah ini. Sesungguhnya, produksi pangan global itu dapat di
bilangsangat cukup untuk memberi makan pada setiap penduduk di
dunia,namun pada tahun 2011 ini kira-kira terdapat 1milyar anak-
anak,perempuan, dan laki-laki yang tidur dengan perut kosong.
Meskipandangan mata dunia saat ini memang tertuju pada kawasan
Tanduk Afrika.
Sebab dari masalah kelaparan ini adalah kekeringan panjang yang
dipadu oleh kegagalan politik dan buruknya situasi keamanan yang
mengancam setidaknya 12 juta penduduk di kawasan Tanduk Afrika atau
Sub-Sahara tersebut. Menurut World Disaster Report 2011, dari 925 juta
penduduk dunia yang menderita kelaparan, 62% atau sekitar 578 juta
diantaranya tinggal di kawasan Asia Pasifik, yaitu Kawasan yang pada saat
ini merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dunia.Tetapi, research
mengatakan bahwa penderita kelaparan di Asia Pasifik dua kali lebih besar
dari jumlah penderita di kawasan Sub-Sahara.
Mayoritas penderita kelaparan adalah penduduk yang tinggal
dipedesaan yang merupakan pusat produksi pangan. Berdasarkan laporan
Foresight Project (2011), setengah dari populasi rawanpangan dunia, tiga
perempat dari anak-anak yang menderita gizi buruk di Afrika, dan
mayoritaspenduduk yang hidup dalam kemiskinan ekstrem adalah petani
pangan dengan skala kecil.
Angka kelaparan di perkotaan juga dilaporkan mengalami
peningkatan. Pada World Disaster Report 2010 dilaporkan sekitar 4,1 juta
kaum miskin diperkotaan Kenya tergolong “ Highly foodinsecure” . Hal
ini di sebabkan oleh meroketnya harga pangan dunia,khususnya sejak
2008 hingga sekarang.

4
Solusi
1) Membangun saluran pipa air yang dapat mengairi lahan pertanian di
Afrika agar setidaknya dapat bertani dan dapat hidup dari hasil
pertanian itu. Walau hal ini rasanya tidak mungkin, tetapi orangIsrael
sudah mencobanya. Mereka membuat pipa-pipa air darisungai
dandanau bagian utara ke bagian selatan Israel sepanjangberpuluh-
puluh kilometer demi mengubah tanah-tanah marginalagar dapat di
manfaatkan sebagai daerah pertanian yang subur.Akhirnya mereka
berhasil, dan contohnya adalah, Negev.
2) Bantuan berupa kesehatan, papan, sandang, pangan agar mereka juga
bisa hidup selayaknya kita semua.
3) Diberikan pendidikan yang memandai agar setidaknya dapat
membenarkan serta meninggikan kualitas diri dan pengetahuan agar
dapat menyelesaikan masalah ini.

c. Human Trafficking/Perdagangan Manusia


Human Trafficking atau perdagangan Manusia adalah transaksi jual
beli antar manusia yang dilakukan oleh manusia dengan prosesperekrutan,
pengiriman, pemindahan, penampungan dan lain-lain.Hal ini sangat tidak
manusiawi sekali karenahal ini hanyamenguntungkan pihak-pihak tertentu
saja, seperti penjual danpembelinya. Sedangkan yang di beli atau di jual?
Mereka hanya dijadikan “barang” dan hal itulah mengapa di katakan tidak
manusiawi.
Human Trafficking ini biasanya merupakan perdagangan
perempuan dan anak-anak (child trafficking). Dan dalam data yang ada,
sejumlah 150 juta orang di perdagangkan dengan mengalirkan dana sekitar
7 milyar dolar pertahun. Di Indonesia, perempuan dan anak-anak yang
diperdagangkan sekitar 700.000 sampai dengan 1.000.000 orang. Pada
tahun 1999, tercatat anak dan perempuan yang di perdagangkan mencapai
sekitar 1.718 kasus. Angka ini, pada tahun 2000, tercatat sejumlah 1.683

5
kasus, dengan berbagai lokasi yang terdeteksi, seperti Jakarta, Medan,
Bandung, Padang, Surabaya, Bali dan Makassar.
Solusi
Hal ini dapat di atasi dengan beberapa cara, yaitu:
1) Melakukan kampanye guna membangun kesadaran permanen
dikalangan masyarakat maupun sector industri, juga komitmen
pemerintah dan penegak hokum guna mendukung perlindungan
anak serta wanita dari human trafficking.
2) Mewujudkan mekanisme kerjasama dan aksi dalam segenap
institusi masyarakat dan lembaga-lembaga usaha yang bisa
bersinergi untuk memberikan perlindungan anak dan wanita dari
human trafficking.
3) Peningkatan kesadaran pendidikan di setiap negara dengan cara
pemberian pelayanan serta pengarahan yang baik sehingga,
khususnya untuk anak-anak, mereka dapat memperoleh
kewajibannya sebagai pelajar. Hal ini dapat difokuskan kepada
anak-anak yang sudah pada criteria rawan child trafficking.

d. Toleransi Antar Umat Beragama


Agama adalah suatu system yang mengatur tata keimanan kita
terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia yang lain serta lingkungannya. Di
dunia ini terdapat kurang lebih 25 agama yang di anut oleh banyak umat di
bumi ini. Tetapi terkadang, perbedaan agama dapat merusak hubungan kita
dengan manusia yang lain. Ada beberapa kasus yang disebabkan oleh hal
ini, toleransi antar umat beragama. Seperti misalnya, islam Rohingya yang
pada saat bulan Ramadhan mereka di siksa dan di aniaya akibat perbedaan
etnis di Myanmar. Padahal kita sebagai umat beragama itu seharusnya
dapat membedakan yang baik dan yang buruk serta konsekuensinya.

6
Masih terdapat banyak contoh untuk ketidakadaan toleransi antar
pemeluk agama, seperti perusakan tempat beribadah, serta banyak hal. Di
Indonesia, hal ini juga masih banyak terjadi.

Solusi
Rasa toleransi ini dapat di muncul dengan kepercayaan kita kepada
Tuhan masing-masing harus lebih di tingkatkan dan kuatkan lagi, dengan
beribadah dan lain-lain. Lalu biarkan lah orang-orang di sekitar kita
beribadah dengan caranya masing- masing.
Masalahnya kita sebagai seseorang yang beragama, kita di ajarkan
yang baik dan yang benar, dan kita juga seharusnya juga tau
konsekuensinya. Lalu jika memang ada masalah, bisa dilakukan
musyawarah terlebih dahulu. Tidak perlu membuang-buang tenaga serta
waktu untuk menghancurkan agama orang lain.

e. Diskriminasi
Diskriminasi adalah sifat membeda-bedakan orang lain.
Berdampak pada pelayanan yang tidak adil terhadap individu. Hal ini
sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari kita. Diskriminasi dapat
ditimbulkan oleh beberapa hal, yaitu:
1) Warna Kulit, Ras, Keturunan
2) Keyakinan Agama
3) Penyakit
4) Umur
5) Jabatan
6) Jenis Kelamin/Gender
7) Ciri-ciri tubuh atau fisik
8) Dan Lain-Lain
Contoh kasus diskriminasi yang sampai hari ini masih terjadi
adalah di sekolah-sekolah masih banyak diskriminasi karena budaya yang

7
berbeda sehingga mereka tidak membaur dan saling membeda-bedakan.
(Western, Asian, and Black).

Solusi
Kita harus menyadari bahwa semua manusia di bumi ini di mata
Tuhan itu sama. Lalu, kita sebagai manusia harus lebih rendah hati serta
bergaul dengan semuanya, yang paling penting adalah memahami
perbedaan masing-masing orang. Agar dari situ, kita dapat belajar untuk
lebih baik lagi. Serta diskriminasi dapat di atasi.

f. Penganiayaan
Penganiayaan sering terjadi disekitar masyarakat kita padahal ini
termasuk pelanggaran HAM. Dan juga memiliki sanksi yang berat bagi
pelaku penganiayaan tersebut. Tapi mengapa hal ini terus terjadi.
Solusi/Upaya yang dilakukan
Adanya moral dan akhlak manusia yang harus ditingkatkan dalam
suatu lingkungan masyarakat itu sendiri serta campur tangan aparat atau
pemerintah pun perlu dilakukan.

g. Pemerkosaan
Sama halnya dengan penganiayaan hal ini merupakan pelanggaran
Hukum dan HAM. Dimana tindakan tersebut sering terjadi didalam
kehidupan masyarakat. Lemahnya pengawasan bagi korban pemerkosaan
serta adanya kesempatan bagi si pelaku mengakibatkan tindakan ini kerap
terjadi.
Solusi/Upaya yang dilakukan
Sama halnya dengan penganiayaan bahwa moral dan akhlak perlu
ditingkatkan serta nilai-nilai kesusilaan juga perlu ditingkatkan. Karena
hal ini merupakan permasalahan sosial.

8
h. Pencurian
Tindakan seperti ini memiliki beberapa alasan bagi si pelaku yaitu
ada yang berdasarkan faktor kebutuhan ekonomi yang mendesak, iseng
atau bahkan ada juga yang ikut-ikutan. Tetapi faktor yang dominan adalah
kebutuhan ekonomi yang mendesak yang mengakibatkan orang mencuri
barang milik orang lain.
Solusi/Upaya yang dilakukan
Beberapa solusi/upaya yang dapat dilakukan
1. Pemerintahan menyediakan lapangan pekerjaan
2. Penyediaan lembaga untuk mengembangkan potensi diri
3. Peningkatan moral dan akhlak

i. Korupsi
Korupsi sudah bukan merupakan suatu hal yang dianggap tabu
oleh masyarakat karena korupsi secara terang-terangan sering terjadi di
negara kita.
Solusi/Upaya yang dilakukan
Adanya penuntasan korupsi sampai ke akar-akarnya. Dan
pemberian sanksi hukum yang tegas tanpa melihat apakah dia orang
penting atau tidak, kaya atau miskin dan sebagainya. Mungkin hal ini
dapat meminimalisir angka korupsi di Indonesia.

C. Sumber dari Permasalahan Kemanusiaan


Untuk mencari model penyelesaian masalah social kita mesti
mengetahui sumber penyebab masalah tersebut. Minimal ada dua pendekatan
untuk memandang sumber maslalah sosial. Pertama, ada masalah yang
dianggap bersumber dari individu (personal blame), Kedua, ada masalah yang
dianggap bersumber dari sistem sosial (environmental blame). Individu
dikatakan sebagai sumber masalah ketiika tingkah lakunya dianggap
bertentangan dengan nilai atau standar social yang berlaku di masyarakat atau

9
individu tersebut bermasalah karena ia memiliki kondisi mental yang buruk
yang kemudian tingkah lakunya berpengaruh negatif pada orang lain. Misalnya
seseorang karena kemampuan pengendalian emosi yang lemah saat berinteraksi
dengan orang disekitarnya sehingga melakukan tindakan kekerasan. Dengan
demikian ada gangguan interaksi antara dia dengan orang lain. Contoh lain
terjadinya kemiskinan karena disebabkan rendahnya motivasi serta aktualisasi
diri individu-individu miskin atau adanya angka putus sekolah yang tinggi
karena kurangnya motivasi belajar serta ketiadaan orientasi masa depan.
Begitu pula denga gejala penyimpangan sosial (social deviant) yang
diartikan dengan menyimpangnya perilaku individu dari nilai-nilai atau norma-
norma yang berlaku di masyarkat. Pada saat penyimpangan individu ini terjadi,
maka nilai-nilai yang berlaku yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan
sosial dan menjaga integrasi sosial menjadi terganggu.
Sedangkan masalah sosial yang dianggap bersumber dari sistem social
(environmental blame), terjadi jika lembaga-lembaga dan organisasi tidak
berfungsi sebagaimana mestinya sehingga berpengaruh buruk pada sendi- sendi
kehidupan masyarakat. Misalnya saja masalah korupsi di Indonesia yang sudah
begitu meluas serta berlangsung lama dapat menyebabkan masalah lain seperti
kemiskinan karena sumber-sumber kehidupan yang seharusnya dapat diakses
secara luas menjadi hilang. Jika ada ganguan pada lembaga penegakan hukum
dalam proses pemberantasan korupsi sehingga masalah terebut tidak bisa
dihilangkan, maka dapat dikatakan bahwa sumber masalah berasal dari level
sistem. Meski tentunya individu yang melakukan korupsi bisa dikatakan pula
sebagai sumber masalahnya, namun bila korupsi terjadi dalam kualitas serta
kuantitas yang besar di masyarakat, maka harus ada control yang kuat dari
sistem sosial, dalam hal ini adalah sistem penegakan hukum.
Bila personal blame menganggap bahwa sumber korupsi berasal dari
mental atau perilaku buruk individu, maka environmental blame memandang
bahwa sistem sosial harus memiliki fungsi memfasilitasi kehidupan warga agar
fungsi-fungsi kehidupan masyarakat dapat berjalan. Jika kita menggunakan
pedekatan komprehensif dari contoh kasus ini dapat dilihat bagaimana

10
keterkaitan antara perilaku individu (yang melakukan korupsi) dengan sistem
(yang seharusnya mengendalikan perilaku sekaligus melindungi setiap individu
dari warga masyarakat).

Masalah lain yang bersumber dari sistem ini misalnya pada bencana
alam yang sering terjadi di negeri ini yang disebabkan hilangnya keseimbangan
ekosistem seperti banjir atau tanah longsor. Deforestasi, bangunan yang
didirikan di daerah resapan air, serta banyaknya bangunan di hulu-hulu sungai
utama di kota-kota besar adalah akibat adanya kesalahan tata ruang dan tata
kota serta tidak ditegakannya hukum bagi mereka yang melanggar aturan tata
ruang tersebut. Banyak masalah turunan yang berhubungan dengan bencana
alam ini seperti jatuhnya korban jiwa, masalah kesehatan fisik dan mental,
munculnya kemiskinan baru, dan sebagainya. Contoh lain yang menganggap
sumber masalah berasal dari level sistim adalah kelemahan melakukan upaya
preventif dan estimasi akan kemungkinan munculnya masalah oleh lembaga-
lembaga yang memiliki otoritas karena kenyataannya seringkali penanganan
masalah baru dilakukan setelah terjadi kerusakan yang dianggap signifikan.
Kadangkala dalam mengindentifikasi sumber masalah apakah dari
individu atau sistem, memunculkan pemahaman saling mempengaruhi dilihat
dari akibatnya. Misalnya masalah yang bersumber dari sistem dapat
menyebabkan tingkat frustasi tertentu pada level individu. Tingkat frustasi
yang tinggi dapat menyebabkan tingkah laku menarik diri (withdrawl)
sehingga individu menjadi pasif dan tidak mau bertindak keluar dari
masalahnya. Keadaan individu yang demikian bisa terus berlangsung meski
sistem sosial awal yang menyebabkan dia frustasi sudah berubah dan membaik
(Taftazani : 2017) .

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menghadapi permasalahan perlu untuk mengindentifikasi
sumber masalah agar dapat dicari solusi/upaya yang akan dilakukan, dengan
mengetahui masalah pokok manusia kita dapat bertindak menghindari masalah
atau mencari solusi jika terjadi sebuah masalah di masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/414997520/Makalah-Masalah-Kemanusiaan-
Fiz-pdf

https://www.academia.edu/36501870/Makalah_Sosiologi_Pendidikan

https://www.pendidik.co.id/pengertian-manusia-dan-kemanusiaan/

13

Anda mungkin juga menyukai