Anda di halaman 1dari 3

CRITICAL REVIEW

CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON IDEOLOGY OF FEMINISM IN NAWAL AL-


SA’ADAWI’S MUDZAKKIRAT THOBIBAH

By: Karlina Helmanita, Emzir, and Zainal Rafli


State University of Jakarta, Indonesia

Reviewer:

Qurrota A’yunin Laily

Ideologi feminisme merupakan paham mengenai pejuangan kesetaraan pada hak-hak


perempuan yang berhubungan dengan sosial, politik, ekonomi, budaya dan kebebasan
berpendapat. Pada pembahasan mengenai feminisme tidak hanya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, namun terkadang juga dapat digunakan dalam tema sebuah karya sastra,
contohnya pada novel Mudzakkirat Thobibah yang ditulis oleh Nawal Al-Sa’adawi (2006).
Yang mana penelitian yang mereka lakukan menunjukkan terdapat penggunaan textual
meaning dalam post structural yang terdapat text symbol dalam novel Mudzakkiat Thobibah
by Nawal Al-Sa’adawi (2006).
Dalam novel Mudzakkirat Thobibah menceritakan tentang seorang dokter yang selalu
menggugat keadilan-keadilan terhadap hak-hak seorang perempuan yang diperlakukan
berbeda. Kenyataan bahwa perempuan diposisikan sebagai seorang makhluk yang lemah,
yang mana harus selalu ijin ketika keluar rumah, tidak memiliki hak berpendapat, tidak boleh
mendahului laki-laki dalam melakukan segala hal, tidak boleh melakukan hal yang ia suka,
dll.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Karlina dkk, bertujuan untuk mengetahuai apakah
terdapat sound symbols (non-sound) yang masih berhubungan dengan paham patriarkal, dan
apakah terdapat ketidakselarasan pada antonim-sinonim dalam pemilihan kata yang
digunakan penulis pada novel tersebut, juga hegemoni dalam struktur teks yang tersaji dalam
bentuk dialog, mengidentifikasi ideologi feminisme yang terdapat dalam novel Mudzakkiat
Thobibah by Nawal Al-Sa’adawi (2006). Untuk mengetahui beberapa hal tersebut si peneliti
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan diambil dari Philip Mayring.
Dengan membaca, memahami, menandai, mengklasifikasikan dan mentafsirkan pesan yang
dimaksud oleh si penulis novel. Peneliti mendapatkan beberapa hasil yang sesuai dengan
tujuan penelitian mereka.
Sound symbols (non-sound) yang terdapat dalam salah satu paragraph tidak menggunakan
kharakat, sehingga tidak jelas kedudukannya dan kesulitan dalam mengartikan dan
memahami text pada paragraph pada novel Mudzakkiat Thobibah by Nawal Al-Sa’adawi
(2006).
Mereka juga menemukan penggunaan sinonim pada kata yang berartian “perempuan” yang
dalam bahasa arab, yang mana hal tersebut menjadikan arti kata “perempuan” tidak dapat
diartikan menjadi satu makna. Sedangkan dalam penggunaan antonim dalam novel, yakni
dalam penjelasan pada kata beberapa kata seperti “laki-laki dan perempuan” (dalam bahasa
arab) dan penggunaan kata “aku”, yang mana terdapat ketaksaan, apakah “aku yang
dimaksudkan “aku laki-laki” atau “aku perempuan” dalam segi kedudukannya. Dalam novel
tersebut juga menyebutkan perbedaan hubungan sosial antar satu tokoh dengan tokoh yang
lain, yang mana tokoh-tokoh tersebut dijelaskan bahwa mereka cenderung menentang adanya
ideologi feminisme. Pada penelitian Karlina, dkk., juga menemukan hegemoni yang terdapat
dalam novel yang dikaji, hal ini ditunjukkan pada dialog antar tokoh, yang mana dalam
dialog tersebut laki-laki seolah-olah menjadi dominan dan memiliki power yang lebih kuat
dibanding perempuan, karena dalam novel tersebut dijelaskan bahwa perempuan tidak boleh
keluar rumah setiap hari dan melarang si perempuan untuk memeriksa pasien laki-laki.
Yang mana penelitian yang mereka lakukan menunjukkan terdapat penggunaan textual
meaning dalam post structural yang terdapat text symbol dalam novel Mudzakkiat Thobibah
by Nawal Al-Sa’adawi (2006).
Kekuatan dan kekurangan:
1. Kekurangan dari penelitian yang dilakukan oleh Karlina, dkk. dalam abstrak tidak
disebutkan detail tujuan dari penelitian. Selain itu mereka menyebutkan bahwa data
yang mereka dapat akan dimasukkan dalam tabel analisis, namun tidak terdapat tabel.
2. Kekuatan dari penelitian Karlina, dkk. mereka menambahkan harakat pada paragraph
yang tidak terdapat harakat, sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami
maksud dari penulis novel dan maksud peneliti.

References:
http://creativecommons.org/licences/by-nc/4.0/
Faiclough, “Discourse and Text: Linguistic and Intertextual Analysis within Discourse Analysis”, Discourse &
Society, Vol. 3, No. 2, 1992.

Anda mungkin juga menyukai