Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LGBT DALAM PANDANGAN KRISTEN

Dosen pengampu : Dotrimensi,M.Si

Disusun Oleh:

Samuel Pratama (223020210021)

Sugianto (223020210016)

Javier Ashyer Fiveinarno (223020210019)

Sandra (193020210006)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang senantiasa menolong penyaji dalam menyelesaikan
makalah ini. Yang mana penyaji memakai berbagai sumber terpilih sebagai referensi
agar mencapai kualitas materi yang baik. Semua itu berkat tuntunan dari pada Tuhan
saja dan juga bimbingna dan arahan dari mereka yang saya tanyakan pendapatnya.
Makalah yang saya susun ini membahas tentang sebuah kejanggalan dalam kehidupan
manusia dalam konteks masa kini mengenai penyimpangan seksual melalui LGBT.
Pandangan alkitab tentu saja yang menjadi dasar utama dalam membahas topik yang
hangat tersebut, sehingga para pembaca tidak perlu menganggap bahwa apa yang
dibahas adalah karangan atau pandangan saya sebagai penyaji semata.
Daftar isi
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN


A. Apa itu LGBT
B. Apakah LGBT adalah dosa
C. Penyebab adanya LGBT
D. Akibat LGBT
E. Pandangan Etika Kristen tentang LGBT
F. Mencegah LGBT

BAB III. PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) merupakan fakta yang terjadi di
dalam keshidupan sekarang ini. Banyak perdebatan yang tak kunjung henti membahas
hal tersebut. Ada yang tidak setuju dan tidak sedikit yang setuju dengan hal tersebut.
Sehingga timbulah undang-undang di beberapa negara yang intinya menyetujui akan
perbuatan tersebut karena menganggap bahwa itu merupakan hak asasi setiap manusia
dan patut untuk dihargai.
Hak asasi yang dimaksud adalah: seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hokum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Pada undang-undang tersebut dikatakan hak asasi manusia adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa. Jika LGBT adalah hak asasi manusia, pertayaannya adalah apakah
benar LGBT adalah anugerah dari Tuhan? Walaupun di Indonesia tidak menerima
adanya perkawinan sesama jenis, namun juga tidak menolak dengan tegas akan
keberadaan hal tersebut.
Bertolak dari hal di atas, bagaimana padangan kekristenan terhadap masalah LGBT
tesebut. Itulah yang akan dibahas dalam makalah ini dengan judul: “LGBT dalam
padangan Kristen”. Dengan inti tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa tentang pandangan kekristenan terhadap tindakan LGBT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian LGBT?
2. Bagaimana pandangan alkitab terhadap LGBT ?
3. Bagaimana sikap orang Kristen mengatasi LGBT?
4. Bagaimna dampak dan cara mengatasi pelaku LGBT?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu LGBT.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pandangan kekeristenan terhadap
LGBT.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa dampak dan akibat dari LGBT.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan LGBT sejak dini.
5. Agar mahasiswa dapat memahami sikap sebagai manusia Kristen terhadap
pelaku LGBT.
BAB II
PEMBAHASAN
LGBT dalam Pandangan Kristen

A. Apa itu LGBT


LGBT adalah GBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) merupakan fakta
yang terjadi di dalam keshidupan sekarang ini. Banyak perdebatan yang tak kunjung
henti membahas hal tersebut. Ada yang tidak setuju dan tidak sedikit yang setuju dengan
hal tersebut. Sehingga timbulah undang-undang di beberapa negara yang intinya
menyetujui akan perbuatan tersebut karena menganggap bahwa itu merupakan hak asasi
setiap manusia dan patut untuk dihargai.
     Hak asasi yang dimaksud adalah: seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hokum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Pada undang-undang tersebut dikatakan hak asasi manusia adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa. Jika LGBT adalah hak asasi manusia, pertayaannya adalah apakah
benar LGBT adalah anugerah dari Tuhan? Walaupun di Indonesia tidak menerima
adanya perkawinan sesama jenis, namun juga tidak menolak dengan tegas akan
keberadaan hal tersebut.
Bertolak dari hal di atas, bagaimana padangan kekristenan terhadap masalah LGBT
tesebut.Itulah yang akan dibahas dalam makalah ini dengan judul: “LGBT dalam
padangan Kristen”.Dengan inti tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang pandangan kekristenan terhadap tindakan LGBT.

B. Apakah LGBT adalah Dosa?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu saja hal yang harus kita renungkan adalah
bgaimana pandangan alkitab mengenai dosa dan LGBT itu sendiri. Sekalipun didalam
alkitab tidak dijelaskan satu persatu tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender
(LGBT), namun alkitab sangat jelas menegaskan prinsip dari dosa dan hubungan
seksual yang benar.
Salah satu istilah dosa dalam alkitab adalah hatta (bahasa Ibrani). Istilah ini berarti jatuh
dan mengurangi standar dari Tuhan yang suci itu.Jadi Allah telah menetapkan suatu
standard. Pada waktu kita lepas, kita turun dari standard yang ditetapkan oleh Allah, itu
disebut hatta (dosa).
Dosa merupakan suatu fakta dan merupakan suatu kekuatan yang terus menerus tak
pernah berhenti.
Sejak penciptaan,alla telah menetapkan suatu standard,bagi manusia untuk nersatu
menjadi suami istri juga dalam hal orientasi seksual.Allah menciptakan peremouan
untuk mendampingi laki-laki sebagai pasangan yang sepadan.
Perhatikan Firman Tuhan dalam kitab Kejadian pasal 2 di bawah ini :
1. 2:18 TUHAN Allah berfirman:Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.
2. 2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat
itu dengan daging.
3. 2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-
Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
4. 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging
dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.
5. 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Dari ayat diatas, jelas sekali bahwa hasil dari “pengolahan” tulang adam bukanlah adam
juga, melainkan hawa (perempuan). Tuhan menyuruh manusia melakukan hubungan
seksual dalam rangka beranak cucu memenuhi bumi, dan tentu saja hal ini tidak dapat
dilakukan oleh laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Oleh
karena itu, Allah tidak mengijinkan hal itu dilakukan oleh manusia karena tidak sesuai
dengan tujuan hubungan seksual tersebut. Standard Allah dalam hubungan seksual harus
dilakukan antara laki-laki dengan perempuan (suami istri) bukan sesama jenis.
Alkitab juga menegaskan, sejak semula Allah tidak memberikan dua adam atau dua
hawa ketika melihat perlunya penolong yang sepadan. Allah menciptakan pria dan
wanita.Di dalamnya terkandung maksud yang sangat agung,yaitu prokreasi,
komplementasi, keindahan kesatuan di dalam perbedaan, yang tidak akan perna dapat
dicapai jika keduanya sama jenis.

Pada kasus homoseksual, di dalam alkitab Tuhan dengan tegas melarang manusia untuk
melakukan tindakan tersebut karena merupakan kekejian bagi Tuhan. Dalam hukum
perjanjian lama, kontak homoseksual disebutkan dua kali.Yaitu pada kitab Imamat
18:22 ; 20:13 sebagai berikut:
1. 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, karena itu suatu kekejian.
2. 20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh
dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka
dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Secara keseluruhan, dalam pandangan alkitab, LGBT merupakan suatu tindakan yang
tidak wajar yang dilakukan manusia serta sesat. Demikian dalam kitab Roma 1:26-27
dikatakan:
1. 1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang
memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar
dengan yang tak wajar.
2. 1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar
dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap
yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki,
dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk
kesesatan mereka.
Dari uraian diatas, LGBT merupakan sebuah penyimpangan seksual yang dilakukan
manusia yang bertentangan dengan tujuan dan kehendak Allah (tidak sesuai dengan
standard). Oleh karena itu LGBT adalah suatu perbuatan dosa.

C. Penyebab Adanya LGBT dan Bagaimana Sikap Orang Kristen


Keberadaan LGBT bisa terjadi karena alasan genetik yang dikombinasikan dengan
pengalaman masa kanak-kanak. Sekalipun demikian dalam kekristenan tidak
memberikan ruang untuk pemuasan seksual yang dilakukan dengan cara demikian.
LGBT seperti halnya penyimpangan moralitas yang lain, merupakan suatu dampak dari
jatuhnya manusia kedalam dosa. Perilaku tersebut sangat bertentangan dan diluar dari
kehendak Allah.
Perilaku homoseksual adalah satu bentuk ekspresi seksual yang beada di luar kehendak
Allah, dari apa yang disebut oleh Hays sebagai kondisi manusia yang kacau yang berada
di bawah dampak dosa.Tetapi orang-orang homoseksual adalah manusia yang berharga,
yang diciptakan menurut gambar Allah dan penyandang segala martabat yang Allah
berikan bagi semua manusia. Para pengikut Kristus tidak boleh memperlakukan kaum
homoseksual kurang dari apa yang telah Allah deklarasikan tentang keberadaan semua
manusia. Menghabiskan dalam perlawanan terhadap kaum homoseksual, seperti yang
dilakukan oleh sebagian orang Kristen, tidak cocok dengan kebajikan kasih, kemurahan,
kerendahan hati, damai, dan kesabaran yang harus menjadi karakter pengikut Kristus.

Dilain pihak, berbagai dukungan oleh gereja dapat menangani pemulihan seksualitas
mereka dalam parameter-parameter yang ditawarkan oleh alkitab tentunya harus
didorong dan cocok dengan pendekatan inisiatif yang mengubahkan yang kita pahami
sebagai pengajaran Yesus. Kita harus mengasihi pribadi-pribadi homoseksual sementara
tetap jelas dalam keyakinan hati nurani kita tentang niat-niat Allah bagi seksualitas
manusia dan sama jelasnya bahwa semua kita bersalah dan membutuhkan penebusan.
Suatu ajakan yang ditulis oleh Stassen dan Gushee tersebut diatas bukan hanya kita
lakukan bagi kaum homoseksual saja, namun berlaku bagi keseluruhan kaum LGBT
juga. Kita sebagai manusia Kristen harus menghargai mereka sebagai ciptaan Tuhan
namun tetap tidak membenarkan adanya perbuatan penyimpangan tersebut sambil
berusaha mengubah mereka dan mencegah hal itu agar tidak terjadi.

D. Akibat LGBT
Suatu tindakan penyimpangan tentu saja memiliki dampak baik bagi kesehatan, telebih
lagi bagi kehidupan kekekalan kita sebagai manusia. Dari segi kesehatan, LGBT
mengakibatkan beberapa penyakit diantaranya: kanker anal, kanker mulut, meningitis
(Radang selaput otak), HIV/AIDS dan lain-lain.
Dalam pandangan alkitab:
1. upah dosa ialah maut. Oleh karena LGBT adalah suatu perbuatan dosa, maka
akibat yang harus ditanggung adalah maut. Roma 6:23, Sebab upah dosa ialah
maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita. Demikian juga Imamat 20:13, Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki
secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu
kekejian,pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada
mereka sendiri.
2. LGBT tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. I Korintus 6:9, Atau tidak
tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat.Orang cabul, penyembah berhala,orang
berzinah,banci,orang pemburit.
Oleh karena itu, bertobat adalah satu-satunya kunci untuk menghindari maut.
Allah terus menerus memberikan toleransi kepada kita, manusia yang berdosa ini untuk
bertobat, tetapi kita terus berkata bahwa sesuatu beres. Sekalipun telah berbuat dosa,
semuanya tetap lancar, sekalipun berbuat dosa begitu besar, Allah tidak bisa apa-apa.
Inilah kebodohan manusia yang menilai kelancaran diri untuk menentukan Allah marah
atau tidak.

E. Pandangan Etika Kristen tentang LGBT (Lesbian Gay Biseksual


Transgender)
Alkitab jelas menyebutkan bahwa homoseksualitas adalah dosa dan kekejian di mata
Allah.
 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan
kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.kepada hawa
nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan
yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,
lakilaki dengan laki-laki (Roma 1:24-27).
 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, karena itu suatu kekejian. (Imamat 18:22).
 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian (Imamat 20:13).
 Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara
yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak
wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua
orang.Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga
mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat
semua yang mulia di sorga (Yudas 1:7-8).
 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah,Janganlah sesat,Orang cabul,
penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,pencuri, orang kikir,
pemabuk,pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.(1 Korintus 6:9-10).

Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan homoseks.


homoseksualitas bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti
keinginan dosa mereka, tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai
dosa yang lebih besar dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan
tidak menyenangkan Tuhan. Homoseksualitas hanyalah salah satu dari sekian banyak
hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang menghalangi seseorang dari
Kerajaan Allah. Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum homoseks,
sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri, dll.
Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk
homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk
keselamatan mereka.
Salah satu fenomena sosial yang terjadi di dekade belakangan ini adalah munculnya
dorongan yang kuat dari kelompok homoseks untuk menuntut persamaan hak dan
keadilan bagi mereka. Sekarang, mengakui bahwa dirinya adalah gay adalah lesbian
(adalah gay atau lesbian) bukanlah hal yang terlalu tabu. Sehingga mereka juga merasa
mempunyai hak asasi yang sama bahkan juga di dalam lembaga pernikahan.Di sinilah
gereja (Gereja) dan kekristenan (Kekristenan) harus membuat keputusan yang tegas.
Jikalau Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa homoseksualitas adalah dosa, maka
gereja pun juga (tidak efektif,pilih ‘Gerejapun’ atau (Gereja juga) tidak boleh
memberikan izin bagi lembaga pernikahan sesama jenis (Mungkin maksudnya tidak
boleh memberikan izin bagi pernikahan sesama jenis).Ini bukan tentang hak asasi
manusia, tetapi tentang otoritas tertinggi yang dipercayai oleh gereja (Gereja), yaitu
Alkitab sendiri.
Gereja harus memperhatikan dengan seksama masalah homoseksualitas ini secara jujur
dan realistik dalam kasih dan pengertian. Tuhan jelas tidak menginginkan seorang pun
terikat oleh homoseksualitas. Kasih karunia-Nya cukup untuk memberikan kemenangan
bagi mereka yang sedia (bersedia) menaklukkan masalah ini kepada-Nya.Gereja perlu
mengambil prakarsa memberitakan pesan yang menimbulkan harapan ini kepada kaum
gay dan lesbian.Gereja harus ambil bagian di dalam karya Tuhan Yesus Kristus untuk
membawa pertobatan di kalangan gay dan lesbian.

F. Mencegah LGBT
Beberapa hal di bawah ini mungkin membantu dalam mencegah perilaku LGBT sejak
usia dini, antara lain:
1. Gereja, melalui para hamba Tuhan sekiranya memberikan pemahaman (lewat
khotbah) mengenai pandangan yang benar tentang LGBT sehingga orang tua
dapat mendidik anak-anak mereka dengan benar diusia dini.
2. Didalam dunia pendidikan, guru/dosen agama memiliki peran yang penting
untuk mengingatkan peserta didik tentang penyimpangan moral tersebut.
3. Orangtua hendaknya perlu memberitahu tentang keburukan yang ditimbulkan
dari LGBT kepada anak, sebelum nanatinya anak tahu mengenai LGBT dari
pihak aktivitis yang mengkampanyekan perilaku keji ini.
4. Orang tua hendaknya dapat berperan sebagai teman yang baik, sehingga anak
dapat terbuka dngan orang tua mengenai keadaan dirinya.
5. Orang tua perlu punya sikap yang jelas untuk menentang hubungan sesama jenis
yang keji. Orang tua dapat memberikan alasannya dari berbagai aspek, baik dari
segi agama,kehidupan sosial,hubungan seksual yang secara biologis, dan
kesehatan.
6. Apabila orang tua sudah melihat tanda-tanda LGBT di diri anak,maka memarahi,
mencela dan menjauhi si anak adalah hal yang tidak tepat untuk dilakukan. Yang
perlu dilakukan orang tua adalah berfikir untuk mencari solusi dan bisa juga
berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan kasus LGBT,sehingga Orang
tua dapat memberikan penanggulangan yang tepat.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Alkitab tidak secara rinci membahas tentang LGBT satu persatu, namum secara prinsip
dengan tegas melarang akan tindakan penyimpangan seksual tersebut yang merupakan
kekejian bagi Tuhan dan merupakan dosa yang pantas dihukum mati bagi yang
melakukannya. Di sisi lain, sebagai orang Kristen tidak diperkenankan memusuhi para
pelaku LGBT tersebut karena mereka juga adalah ciptaan Tuhan yang diciptakan sesuai
dengan gambar dan rupa Allah. Namun tidak juga membenarkan tindakan tersebut
sembari bersamasama mendorong mereka yang sudah terlanjur melakukan hal tersebut
untuk bertobat dan kembali kepada firman Tuhan serta berusaha mencegahnya sejak
dini.

B. Saran
Melalui pembahasan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebagai orang Kristen, kita harus mempelajari firman Tuhan dengan baik agar
tidak terbuai oleh hasutan dunia yang menganggap LGBT sesuatu yang wajar.
2. Bagi pembaca yang sudah perna atau sampai sekarang melakukan hal tidak
wajar tersebut, penulis peringatkan agar segeralah bertobat.
DAFTAR PUSTAKA

 Stassen Glen, David P. Gushee. Etika Kerajaan. Mengikut Yesus dalam Konteks
Masa Kini. Surabaya: Momentum (Lembaga Reformed Injili Indonesia).
 Subeno, Sutjipto. 2010. Indahnya Pernikahan Kristen. Sebuah Pengajaran
Alkitab. Surabaya: Momentum (Lembaga Reformed Injili Indonesia).
 Tong, Stephen. 2007. Dosa & Kebudayaan. Surabaya: Momentum (Lembaga
Reformed Injili Indonesia).
 Tong, Stephen. 2009. Dosa, Keadilan, & Penghakiman. Surabaya: Momentum
(Lembaga Reformed Injili Indonesia).
 http://martianuswb.com/pandangan-alkitab-tentang-homoseksualitas-gay-dan-
lesbian/

Anda mungkin juga menyukai