Anda di halaman 1dari 14

LGBT DALAM PANDANGAN ETIKA KRISTEN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama Penyaji : Anita Trisia
Nim : 15.04.12.6359
M.K : Seminar Etika kristen
Dosen pengampu : Pdt. Rogate Gultom, M.Th

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKPN)


TARUTUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang senantiasa menolong penyaji dalam menyelesaikan
makalah ini. Yang mana penyaji memakai berbagai sumber terpilih sebagai referensi agar
mencapai kualitas materi yang baik. Semua itu berkat tuntunan dari pada Tuhan saja dan juga
bimbingna dan arahan dari mereka yang saya tanyakan pendapatnya.
Makalah yang saya susun ini membahas tentang sebuah kejanggalan dalam kehidupan
manusia dalam konteks masa kini mengenai penyimpangan seksual melalui LGBT.
Pandangan alkitab tentu saja yang menjadi dasar utama dalam membahas topik yang hangat
tersebut, sehingga para pembaca tidak perlu menganggap bahwa apa yang dibahas adalah
karangan atau pandangan saya sebagai penyaji semata.

Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN


A. Apa itu LGBT
B. Apakah LGBT adalah dosa
C. Penyebab adanya LGBT
D. Akibat LGBT
E. Pandangan Etika Kristen tentang LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender)
F. Mencegah LGBT

BAB III. PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) merupakan fakta yang terjadi di
dalam keshidupan sekarang ini. Banyak perdebatan yang tak kunjung henti membahas hal
tersebut. Ada yang tidak setuju dan tidak sedikit yang setuju dengan hal tersebut. Sehingga
timbulah undang-undang di beberapa negara yang intinya menyetujui akan perbuatan tersebut
karena menganggap bahwa itu merupakan hak asasi setiap manusia dan patut untuk dihargai.
Hak asasi yang dimaksud adalah: seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hokum, Pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.1
Pada undang-undang tersebut dikatakan hak asasi manusia adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa. Jika LGBT adalah hak asasi manusia, pertayaannya adalah apakah benar
LGBT adalah anugerah dari Tuhan? Walaupun di Indonesia tidak menerima adanya
perkawinan sesama jenis, namun juga tidak menolak dengan tegas akan keberadaan hal
tersebut.
Bertolak dari hal di atas, bagaimana padangan kekristenan terhadap masalah LGBT
tesebut. Itulah yang akan dibahas dalam makalah ini dengan judul: “LGBT dalam padangan
Kristen”. Dengan inti tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang pandangan kekristenan terhadap tindakan LGBT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian LGBT?
2. Bagaimana pandangan alkitab terhadap LGBT ?
3. Bagaimana sikap orang Kristen mengatasi LGBT?
4. Bagaimna dampak dan cara mengatasi pelaku LGBT?

C. Tujuan

1
. UU RI No. 39 Tahun 1999, Bab I, Pasal 1 ayat 1
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu LGBT.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pandangan kekeristenan terhadap
LGBT.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa dampak dan akibat dari LGBT.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan LGBT sejak dini.
5. Agar mahasiswa dapat memahami sikap sebagai manusia Kristen terhadap pelaku
LGBT.
BAB II
PEMBAHASAN
LGBT dalam Pandangan Kristen

A. Apa itu LGBT?


LGBT adalah akronim/singkatan dari Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender. Istilah
ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa atau kata "komunitas gay"
karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan2.
Secara sederhana, lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) masing-masing
dapat diartikan sebagai berikut:
Lesbian istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama
perempuan. Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang
homoseksual atau sifat-sifat homoseksual (orientasi seksualnya untuk sesama jenis). Biasanya
istilah ini digunakan untuk laki-laki yang mengarahkan orientasi seksualnya untuk sesama
laki-laki. Padahal sebenarnya homoseksual juga bisa diperuntukan untuk perempuan yang
orientasi seksualnya sesama perempuan. Sedikit berbeda dengan biseksual, biseksual
(bisexual) adalah individu yang dapat menikmati hubungan emosional dan seksual dengan
pria ataupun wanita3, sedangkan transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender
seseorang terhadap jenis kelamin yang ditunjuk kepada dirinya. Seseorang yang transgender
dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, biseksual
maupun aseksual.

B. Apakah LGBT adalah Dosa?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu saja hal yang harus kita renungkan adalah
bgaimana pandangan alkitab mengenai dosa dan LGBT itu sendiri. Sekalipun didalam alkitab
tidak dijelaskan satu persatu tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT),
namun alkitab sangat jelas menegaskan prinsip dari dosa dan hubungan seksual yang benar.

Salah satu istilah dosa dalam alkitab adalah hatta (bahasa Ibrani). Istilah ini berarti
jatuh dan mengurangi standar dari Tuhan yang suci itu. Jadi Allah telah menetapkan suatu
standard. Pada waktu kita lepas, kita turun dari standard yang ditetapkan oleh Allah, itu

2
Wikipedia.org
3
Kamus keehatan “Pembimbing bagi dokter pemula” (kamuskesehatan.com Pdf)
disebut hatta (dosa)4(Tong, 2009:43). Dosa merupakan suatu fakta dan merupakan suatu
kekuatan yang terus menerus tak perna berhenti (Tong, 2007:33). Sejak penciptaan, Allah
sudah menetapkan suatu standard bagi manusia untuk bersatu menjadi suami istri juga dalam
hal orientasi seksual. Allah menciptakan perempuan untuk mendampingi laki-laki sebagai
pasangan yang sepadan. Perhatikan firman Tuhan dalam kitab Kejadian pasal 2 di bawah ini:
1. 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku
akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
2. 2:21 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu
dengan daging.
3. 2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah
seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
4. 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
5. 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.5

Dari ayat diatas, jelas sekali bahwa hasil dari “pengolahan” tulang adam bukanlah adam
juga, melainkan hawa (perempuan). Tuhan menyuruh manusia melakukan hubungan seksual
dalam rangka beranak cucu memenuhi bumi, dan tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan oleh
laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Oleh karena itu, Allah tidak
mengijinkan hal itu dilakukan oleh manusia karena tidak sesuai dengan tujuan hubungan
seksual tersebut. Standard Allah dalam hubungan seksual harus dilakukan antara laki-laki
dengan perempuan (suami istri) bukan sesama jenis. Subeno (2010:16-17)6, Alkitab juga
menegaskan, sejak semula Allah tidak memberikan dua adam atau dua hawa ketika melihat
perlunya penolong yang sepadan. Allah menciptakan pria dan wanita. Di dalamnya
terkandung maksud yang sangat agung, yaitu prokreasi, komplementasi, keindahan kesatuan
di dalam perbedaan, yang tidak akan perna dapat dicapai jika keduanya sama jenis.
Pada kasus homoseksual, di dalam alkitab Tuhan dengan tegas melarang manusia untuk
melakukan tindakan tersebut karena merupakan kekejian bagi Tuhan. Dalam hukum
perjanjian lama, kontak homoseksual disebutkan dua kali. Yaitu pada kitab Imamat 18:22 ;
20:13 sebagai berikut:
1. 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, karena itu suatu kekejian.

4
Tong, 2009:43
5
LAI
6
Subeno, Sutjipto. 2010. Indahnya Pernikahan Kristen. Sebuah Pengajaran Alkitab. Surabaya: Momentum
(Lembaga Reformed Injili Indonesia)
2. 20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati
dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.7

Secara keseluruhan, dalam pandangan alkitab, LGBT merupakan suatu tindakan yang
tidak wajar yang dilakukan manusia serta sesat. Demikian dalam kitab Roma 1:26 – 27
dikatakan:
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab
isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri
mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga
mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka
menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.8

Dari uraian diatas, LGBT merupakan sebuah penyimpangan seksual yang dilakukan
manusia yang bertentangan dengan tujuan dan kehendak Allah (tidak sesuai dengan
standard). Oleh karena itu LGBT adalah suatu perbuatan dosa.

C. Penyebab Adanya LGBT dan Bagaimana Sikap Orang Kristen


Keberadaan LGBT bisa terjadi karena alasan genetik yang dikombinasikan dengan
pengalaman masa kanak-kanak. Sekalipun demikian dalam kekristenan tidak memberikan
ruang untuk pemuasan seksual yang dilakukan dengan cara demikian. LGBT seperti halnya
penyimpangan moralitas yang lain, merupakan suatu dampak dari jatuhnya manusia kedalam
dosa. Perilaku tersebut sangat bertentangan dan diluar dari kehendak Allah.
Stassen dan Gushee (2008:401), perilaku homoseksual adalah satu bentuk ekspresi
seksual yang beada di luar kehendak Allah, dari apa yang disebut oleh Hays sebagai “kondisi
manusia yang kacau” yang berada di bawah dampak dosa. 9 Tetapi orang-orang homoseksual
adalah manusia yang berharga, yang diciptakan menurut gambar Allah dan penyandang
segala martabat yang Allah berikan bagi semua manusia. Para pengikut Kristus tidak boleh
memperlakukan kaum homoseksual kurang dari apa yang telah Allah deklarasikan tentang
keberadaan semua manusia. Menghabiskan dalam perlawanan terhadap kaum homoseksual,
seperti yang dilakukan oleh sebagian orang Kristen, tidak cocok dengan kebajikan kasih,
kemurahan, kerendahan hati, damai, dan kesabaran yang harus menjadi karakter pengikut
Kristus.

7
LAI
8
LAI
9
Stassen dan Gushee “kondisi manusia yang kacau”. Surabaya: Lembaga Refirmed Injili Indonesi)
Dilain pihak, berbagai dukungan oleh gereja dapat menangani pemulihan seksualitas
mereka dalam parameter-parameter yang ditawarkan oleh alkitab tentunya harus didorong
dan cocok dengan pendekatan inisiatif yang mengubahkan yang kita pahami sebagai
pengajaran Yesus. Kita harus mengasihi pribadi-pribadi homoseksual sementara tetap jelas
dalam keyakinan hati nurani kita tentang niat-niat Allah bagi seksualitas manusia dan sama
jelasnya bahwa semua kita bersalah dan membutuhkan penebusan.
Suatu ajakan yang ditulis oleh Stassen dan Gushee10 tersebut diatas bukan hanya kita
lakukan bagi kaum homoseksual saja, namun berlaku bagi keseluruhan kaum LGBT juga.
Kita sebagai manusia Kristen harus menghargai mereka sebagai ciptaan Tuhan namun tetap
tidak membenarkan adanya perbuatan penyimpangan tersebut sambil berusaha mengubah
mereka dan mencegah hal itu agar tidak terjadi.

D. Akibat LGBT
Suatu tindakan penyimpangan tentu saja memiliki dampak baik bagi kesehatan, telebih
lagi bagi kehidupan kekekalan kita sebagai manusia. Dari segi kesehatan, LGBT
mengakibatkan beberapa penyakit diantaranya: kanker anal, kanker mulut, meningitis
(Radang selaput otak), HIV/AIDS11 dan lain-lain.
Dalam pandangan alkitab:
1. upah dosa ialah maut. Oleh karena LGBT adalah suatu perbuatan dosa, maka akibat
yang harus ditanggung adalah maut. Roma 6:23, Sebab upah dosa ialah maut; tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Demikian juga
Imamat 20:13, Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh
dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka
dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
2. LGBT tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. I Korintus 6:9, Atau tidak
tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang
berzinah, banci, orang pemburit.12
Oleh karena itu, bertobat adalah satu-satunya kunci untuk menghindari maut.

10
Stassen Glen, David P. Gushee. Etika Kerajaan. Mengikut Yesus dalam Konteks Masa Kini. Surabaya:
Momentum (Lembaga Reformed Injili Indonesia).
11
tips47.blogspot.co.id. Tips Kesehatan. (didownload pada 29 september 201 melalui pdf)
12
LAI
Allah terus menerus memberikan toleransi kepada kita, manusia yang berdosa ini untuk
bertobat, tetapi kita terus berkata bahwa sesuatu beres. Sekalipun telah berbuat dosa,
semuanya tetap lancar, sekalipun berbuat dosa begitu besar, Allah tidak bisa apa-apa. Inilah
kebodohan manusia yang menilai kelancaran diri untuk menentukan Allah marah atau tidak.13

E. Pandangan Etika Kristen tentang LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender)

Alkitab jelas menyebutkan bahwa homoseksualitas adalah dosa dan kekejian di mata
Allah.

 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan
kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka … kepada hawa
nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang
wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-
laki dengan laki-laki (Roma 1:24-27).
 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan,
karena itu suatu kekejian. (Imamat 18:22).
 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian (Imamat 20:13).
 … sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang
sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah
menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. Namun
demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka
dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga (Yudas
1:7-8).
 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala,
orang berzinah, banci, orang pemburit,14 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah
dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9-10).

13
Tong, Stephen. 2009. Dosa, Keadilan, & Penghakiman. Surabaya: Momentum (Lembaga Reformed Injili
Indonesia).
14
Kata pemburit berasal dari teks asli Alkitab bahsa Yunani “arsenokoites” yang artinya adalah “one who lifes
with a male as with a female, sodomite, homosexual”
Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan homoseks.
homoseksualitas bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti
keinginan dosa mereka, tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa
yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak
menyenangkan Tuhan. Homoseksualitas hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang
dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Allah.
Menurut Alkitab, pengampunan Allah tersedia bagi kaum homoseks, sama seperti bagi orang
yang berzinah, penyembah berhala, pembunuh, pencuri, dll. Allah juga menjanjikan kekuatan
untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya
kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka.

Salah satu fenomena sosial yang terjadi di dekade belakangan ini adalah munculnya
dorongan yang kuat dari kelompok homoseks untuk menuntut persamaan hak dan keadilan
bagi mereka. Sekarang, mengakui bahwa dirinya adalah gay adalah lesbian (adalah gay atau
lesbian) bukanlah hal yang terlalu tabu. Sehingga mereka juga merasa mempunyai hak asasi
yang sama bahkan juga di dalam lembaga pernikahan. Di sinilah gereja (Gereja) dan
kekristenan (Kekristenan) harus membuat keputusan yang tegas. Jikalau Alkitab dengan jelas
mengatakan bahwa homoseksualitas adalah dosa, maka gereja pun juga (tidak efektif, pilih
‘Gereja pun’ atau ‘Gereja juga’) tidak boleh memberikan izin bagi lembaga pernikahan
sesama jenis (Mungkin maksudnya ‘tidak boleh memberikan izin bagi pernikahan sesama
jenis’). Ini bukan tentang hak asasi manusia, tetapi tentang otoritas tertinggi yang dipercayai
oleh gereja (Gereja), yaitu Alkitab sendiri.

Gereja harus memperhatikan dengan seksama masalah homoseksualitas ini secara jujur
dan realistik dalam kasih dan pengertian. Tuhan jelas tidak menginginkan seorang pun terikat
oleh homoseksualitas. Kasih karunia-Nya cukup untuk memberikan kemenangan bagi mereka
yang sedia (bersedia) menaklukkan masalah ini kepada-Nya. Gereja perlu mengambil
prakarsa memberitakan pesan yang menimbulkan harapan ini kepada kaum gay dan
lesbian. Gereja harus ambil bagian di dalam karya Tuhan Yesus Kristus untuk membawa
pertobatan di kalangan gay dan lesbian.15

F. Mencegah LGBT

15
http://martianuswb.com/pandangan-alkitab-tentang-homoseksualitas-gay-dan-
lesbian/Renungan
Beberapa hal di bawah ini mungkin membantu dalam mencegah perilaku LGBT sejak
usia dini, antara lain:

1. Gereja, melalui para hamba Tuhan sekiranya memberikan pemahaman (lewat


khotbah) mengenai pandangan yang benar tentang LGBT sehingga orang tua dapat
mendidik anak-anak mereka dengan benar diusia dini.
2. Didalam dunia pendidikan, guru/dosen agama memiliki peran yang penting untuk
mengingatkan peserta didik tentang penyimpangan moral tersebut.
3. Orangtua hendaknya perlu memberitahu tentang keburukan yang ditimbulkan dari
LGBT kepada anak, sebelum nanatinya anak tahu mengenai LGBT dari pihak
aktivitis yang mengkampanyekan perilaku keji ini.
4. Orang tua hendaknya dapat berperan sebagai teman yang baik, sehingga anak dapat
terbuka dngan orang tua mengenai keadaan dirinya.
5. Orang tua perlu punya sikap yang jelas untuk menentang hubungan sesama jenis
yang keji. Orang tua dapat memberikan alasannya dari berbagai aspek, baik dari segi
agama, kehidupan sosial, hubungan seksual yang secara biologis, dan kesehatan.
6. Apabila orang tua sudah melihat tanda-tanda LGBT di diri anak, maka memarahi,
mencela dan menjauhi si anak adalah hal yang tidak tepat untuk dilakukan. Yang
perlu dilakukan orang tua adalah berfikir untuk mencari solusi dan bisa juga
berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan kasus LGBT, sehingga Orang tua
dapat memberikan penanggulangan yang tepat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alkitab tidak secara rinci membahas tentang LGBT satu persatu, namum secara
prinsip dengan tegas melarang akan tindakan penyimpangan seksual tersebut yang
merupakan kekejian bagi Tuhan dan merupakan dosa yang pantas dihukum mati bagi yang
melakukannya. Di sisi lain, sebagai orang Kristen tidak diperkenankan memusuhi para pelaku
LGBT tersebut karena mereka juga adalah ciptaan Tuhan yang diciptakan sesuai dengan
gambar dan rupa Allah. Namun tidak juga membenarkan tindakan tersebut sembari bersama-
sama mendorong mereka yang sudah terlanjur melakukan hal tersebut untuk bertobat dan
kembali kepada firman Tuhan serta berusaha mencegahnya sejak dini.

B. Saran
Melalui pembahasan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebagai orang Kristen, kita harus mempelajari firman Tuhan dengan baik agar tidak
terbuai oleh hasutan dunia yang menganggap LGBT sesuatu yang wajar.
2. Bagi pembaca yang sudah perna atau sampai sekarang melakukan hal tidak wajar
tersebut, penulis peringatkan agar segeralah bertobat.
DAFTAR PUSTAKA

 Stassen Glen, David P. Gushee. Etika Kerajaan. Mengikut Yesus dalam Konteks Masa
Kini. Surabaya: Momentum (Lembaga Reformed Injili Indonesia).
 Subeno, Sutjipto. 2010. Indahnya Pernikahan Kristen. Sebuah Pengajaran Alkitab.
Surabaya: Momentum (Lembaga Reformed Injili Indonesia).
 Tong, Stephen. 2007. Dosa & Kebudayaan. Surabaya: Momentum (Lembaga
Reformed Injili Indonesia).
 Tong, Stephen. 2009. Dosa, Keadilan, & Penghakiman. Surabaya: Momentum
(Lembaga Reformed Injili Indonesia).
 …… 2000. Undang-undang HAM 1999. Jakarta: Sinar Grafika
 tips47.blogspot.co.id. Tips Kesehatan. (didownload pada 6 Oktober 2016)
 LAI
 Kamus kesehatan Pembimbing bagi dokter pemula. Jakarta: BPK GUNUNG MULIA,
2001
 . UU RI No. 39 Tahun 1999, Bab I, Pasal 1 ayat 1 (setelah di amandemenkan)
 http://martianuswb.com/pandangan-alkitab-tentang-homoseksualitas-gay-dan-
lesbian/Renungan

Anda mungkin juga menyukai