0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi ilmu pengetahuan, termasuk tentang hakikat jenis ilmu, objek material dan formal ilmu, serta teori-teori tentang keberadaan yang dipandang dari segi jumlah, sifat, dan proses.
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi ilmu pengetahuan, termasuk tentang hakikat jenis ilmu, objek material dan formal ilmu, serta teori-teori tentang keberadaan yang dipandang dari segi jumlah, sifat, dan proses.
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi ilmu pengetahuan, termasuk tentang hakikat jenis ilmu, objek material dan formal ilmu, serta teori-teori tentang keberadaan yang dipandang dari segi jumlah, sifat, dan proses.
Ontologi : Hakekat Jenis Ilmu Pengetahuan Teori tentang ciri-ciri esensial dari segala yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak.
menentukan kesatuan (kesamaan) dari berbagai
macam jenis, bentuk dan sifat hal-hal atau barang yang berbeda-beda dan terpisah-pisah.
Perbedaan dan keterpisahan dari orang-orang
bernama Agus, Darma, Ali dsb. Terikat dalam satu kesamaan yaitu manusia. Manusia, binatang dan tumbuhan tersatukan dalam kesamaan sebagai mahluk hidup. Jadi, hakikat jenis dapat difahami sebagai titik sifat abstrak tertinggi dari pada sesuatu hal.
Jadi, hakikat jenis dapat difahami sebagai titik sifat
abstrak tertinggi dari pada sesuatu hal.
Jadi membahas ilmu secara ontologis berarti
membahas tentang hakikat jenis ilmu pengetahuan. Objek Material Ilmu Pengetahuan
Semua mahluk hidup (manusia, hewan dan
tumbuhan) dan alam adalah objek material Ilmu pengetahuan
Dari objek material ini akan muncul :
1. ilmu dengan objek material manusia, 2. ilmu dengan objek material hewan, 3. dan ilmu dengan objek material tumbuhan, 4. Ilmu dengan objek material alam Objek Formal Ilmu Objek material ilmu memiliki bagian-bagian yang plural (banyak) sementara subyek ilmu yaitu manusia memiliki keterbatasan, sehingga objek material ilmu dipilah pilah menjadi bagian-bagian tertentu
Manusia memilih salah satu bagian sebagai lapangan
studi (scope of the study). Lapangan studi inilah yang disebut dengan objek formal ilmu pengetahuan.
Berdasarkan objek formal, selanjutnya ilmu
pengetahuan cenderung dikembangkan menjadi plural sesuai dengan jumlah dan jenis bagian yang ada di dalam objek material. Dari objek materi yang sama dapat menimbulkan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berbeda- beda
Misalnya dari objek materi manusia, misalnya
melahirkan ilmu sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi, ilmu pendidikan, kedokteran, dengan ranting-rantingnya
Dari objek materi alam, melahirkan cabang ilmu
fisika, ilmu kimia, biologi, matematika dan ranting- rantingnya. Karena objek formal merefleksikan sebagian dari keseluruhan objek material, dan suatu objek material mencerminkan keseluruhan realitas
Jadi secara ontologis, hakikat pluralitas ilmu
pengetahuan menurut perbedaan objek formal itu tetap dalam satu kesatuan sistem, baik “interdisipliner” maupun “multidisipliner
ilmu pengetahuan dalam objek materi yang sama. Multidisipliner artinya keterkaitan antarpluralitas ilmu pengetahuan dalam objek materi yang berbeda Teori tentang Keberadaan Keberdaan segala sesuatu bisa dipandang dari segi : 1. Jumlah (kuantitas) 2. Sifat (kualitas) 3. Proses (perubahan) Teori keberadaan dipandang dari segi jumlah 1. Monoisme. Yang menyatakan hanya ada satu kenyataan fundamental. Kenyataan dapat berupa jiwa, materi, Tuhan, atau substansi lainnya yang tidak dapat diketahui.
Tokohnya : Thales (625-545 SM) yang berpendapat
bahwa, kenyataan yang terdalam adalah satu substansi yaitu air
Anaximenes (585-528 SM) : yang merupakan unsur
kenyataan yang sedalam-dalamnya adalah udara. Baruch Spinoza yang berpendapat bahwa hanya ada satu substansi yaitu Tuhan. Dalam hal ini Tuhan diidentikkan dengan alam (naturans naturata).
2. Dualisme (serba dua). Aliran yang menganggap
adanya dua substansi yang masing-masing berdiri sendiri.
Tokohnya : Plato (428-348 SM) yang membedakan
dua dunia yaitu dunia indera dan dunia intelek (dunia ide). 3. Pluralisme (serba banyak). Aliran yang tidak mengakuai adanya satu atau dua substansi tetapi banyak substansi.
Tokohnya : Empedokles (490-430 SM) : menyatakan
bahwa hakikat kenyataan terdiri dari empat unsur yaitu : udara, api, air dan tanah. Keberdaan dari segi sifat (kualitas)
1. Spiritualisme (aliran idealisme = serba cita) yang mengandung
beberapa arti : Spiritualisme adalah ajaran yang menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam adalah roh (pneuma, nous, reason, logos) yaitu roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam.
2. Materialisme, adalah pandangan yang menyatakan tidak ada
hal yang nyata kecuali materi. - Fikiran dan kesadaran hanyalah penjelmaan dari materi dan dapat dikembalikan ke unsur-unsur fisik. Materi adalah sesuatu yang kelihatan, dapat diraba, berbentuk, menempati ruang. Keberadaan dari segi proses
1. Mekanisme (serba mesin), menyatakan bahwa
semua gejala (peristiwa) dapat dijelaskan berdasarkan azas-azas mekanik (mesin).
2. Teleologi (serba tujuan), berpendirian bahwa yang
berlaku dalam kejadian alam sejak semula memang ada sesuatu kemauan atau kekuatan yang mengarahkan alam ke suatu tujuan. 3. Vitalisme. Memandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan secara fisika-kimia, karena hakikatnya berbeda dengan yang tidak hidup (ada azas hidup yang menyebabkan dia hidup)
4. Organisme. Menurut aliran ini, hidup adalah suatu
struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang memiliki bagian-bagian yang heterogen, akan tetapi yang utama adalah sistem yang teratur. Semua bagian bekerja dibawah kebulatannya.