Anda di halaman 1dari 13

1.

Ontologi :
Hakekat Jenis Ilmu Pengetahuan
Teori tentang ciri-ciri esensial dari segala yang ada
dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling
abstrak.

menentukan kesatuan (kesamaan) dari berbagai


macam jenis, bentuk dan sifat hal-hal atau barang yang
berbeda-beda dan terpisah-pisah.

Perbedaan dan keterpisahan dari orang-orang


bernama Agus, Darma, Ali dsb. Terikat dalam satu
kesamaan yaitu manusia.
Manusia, binatang dan tumbuhan tersatukan dalam
kesamaan sebagai mahluk hidup. Jadi, hakikat jenis
dapat difahami sebagai titik sifat abstrak tertinggi dari
pada sesuatu hal.

Jadi, hakikat jenis dapat difahami sebagai titik sifat


abstrak tertinggi dari pada sesuatu hal.

Jadi membahas ilmu secara ontologis berarti


membahas tentang hakikat jenis ilmu
pengetahuan.
Objek Material Ilmu Pengetahuan

Semua mahluk hidup (manusia, hewan dan


tumbuhan) dan alam adalah objek material
Ilmu pengetahuan

Dari objek material ini akan muncul :


1. ilmu dengan objek material manusia,
2. ilmu dengan objek material hewan,
3. dan ilmu dengan objek material tumbuhan,
4. Ilmu dengan objek material alam
Objek Formal Ilmu
Objek material ilmu memiliki bagian-bagian yang plural
(banyak) sementara subyek ilmu yaitu manusia
memiliki keterbatasan, sehingga objek material ilmu
dipilah pilah menjadi bagian-bagian tertentu

Manusia memilih salah satu bagian sebagai lapangan


studi (scope of the study). Lapangan studi inilah yang
disebut dengan objek formal ilmu pengetahuan.

Berdasarkan objek formal, selanjutnya ilmu


pengetahuan cenderung dikembangkan menjadi
plural sesuai dengan jumlah dan jenis bagian yang
ada di dalam objek material.
Dari objek materi yang sama dapat menimbulkan
cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berbeda-
beda

Misalnya dari objek materi manusia, misalnya


melahirkan ilmu sejarah, antropologi, sosiologi,
psikologi, ilmu pendidikan, kedokteran, dengan
ranting-rantingnya

Dari objek materi alam, melahirkan cabang ilmu


fisika, ilmu kimia, biologi, matematika dan ranting-
rantingnya.
Karena objek formal merefleksikan sebagian dari
keseluruhan objek material, dan suatu objek material
mencerminkan keseluruhan realitas

Jadi secara ontologis, hakikat pluralitas ilmu


pengetahuan menurut perbedaan objek formal itu tetap
dalam satu kesatuan sistem, baik “interdisipliner”
maupun “multidisipliner

Interdisipliner artinya : keterkaitan antar pluralitas


ilmu pengetahuan dalam objek materi yang sama.
Multidisipliner artinya keterkaitan antarpluralitas
ilmu pengetahuan dalam objek materi yang
berbeda
Teori tentang Keberadaan
Keberdaan segala sesuatu bisa dipandang dari
segi :
1. Jumlah (kuantitas)
2. Sifat (kualitas)
3. Proses (perubahan)
Teori keberadaan dipandang dari
segi jumlah
1. Monoisme. Yang menyatakan hanya ada satu
kenyataan fundamental. Kenyataan dapat berupa jiwa,
materi, Tuhan, atau substansi lainnya yang tidak dapat
diketahui.

Tokohnya : Thales (625-545 SM) yang berpendapat


bahwa, kenyataan yang terdalam adalah satu substansi
yaitu air

Anaximenes (585-528 SM) : yang merupakan unsur


kenyataan yang sedalam-dalamnya adalah udara.
Baruch Spinoza yang berpendapat bahwa hanya ada
satu substansi yaitu Tuhan. Dalam hal ini Tuhan
diidentikkan dengan alam (naturans naturata).

2. Dualisme (serba dua). Aliran yang menganggap


adanya dua substansi yang masing-masing berdiri
sendiri.

Tokohnya : Plato (428-348 SM) yang membedakan


dua dunia yaitu dunia indera dan dunia intelek
(dunia ide).
3. Pluralisme (serba banyak). Aliran yang tidak
mengakuai adanya satu atau dua substansi tetapi
banyak substansi.

Tokohnya : Empedokles (490-430 SM) : menyatakan


bahwa hakikat kenyataan terdiri dari empat unsur yaitu
: udara, api, air dan tanah.
Keberdaan dari segi sifat (kualitas)

1. Spiritualisme (aliran idealisme = serba cita) yang mengandung


beberapa arti :
Spiritualisme adalah ajaran yang menyatakan bahwa kenyataan
yang terdalam adalah roh (pneuma, nous, reason, logos) yaitu
roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam.

2. Materialisme, adalah pandangan yang menyatakan tidak ada


hal yang nyata kecuali materi.
- Fikiran dan kesadaran hanyalah penjelmaan dari materi dan
dapat dikembalikan ke unsur-unsur fisik. Materi adalah
sesuatu yang kelihatan, dapat diraba, berbentuk, menempati
ruang.
Keberadaan dari segi proses

1. Mekanisme (serba mesin), menyatakan bahwa


semua gejala (peristiwa) dapat dijelaskan
berdasarkan azas-azas mekanik (mesin).

2. Teleologi (serba tujuan), berpendirian bahwa yang


berlaku dalam kejadian alam sejak semula memang
ada sesuatu kemauan atau kekuatan yang
mengarahkan alam ke suatu tujuan.
3. Vitalisme. Memandang bahwa kehidupan tidak
dapat sepenuhnya dijelaskan secara fisika-kimia,
karena hakikatnya berbeda dengan yang tidak
hidup (ada azas hidup yang menyebabkan dia
hidup)

4. Organisme. Menurut aliran ini, hidup adalah suatu


struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang
memiliki bagian-bagian yang heterogen, akan
tetapi yang utama adalah sistem yang teratur.
Semua bagian bekerja dibawah kebulatannya.

Anda mungkin juga menyukai