Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH KONSEP TEKNOLOGI

Nama Dosen : Dr. I Gede Puja Astawa S.T., M.T.


NIP : 196702271994031001

TUGAS – 2
“PERKEMBANGAN TEKNOLOGI USG DI BIDANG
KESEHATAN”

Oleh:
Nama : NATIJATUL HABIBAH
NRP : 2222612207
Email : natijatulhabibah@te.student.pens.ac.id

D4 PJJ – TEKNIK TELEKOMUNIKASI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
Konsep Teknologi
D4 PJJ - Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
____________________________________________________________________
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI USG DI BIDANG
KESEHATAN

A. SEJARAH TEKNOLOGI ALAT USG


Awal mula adanya teknologi USG adalah dari
penemuan gelombang suara di bawah air, yaitu SONAR pada
tahun 1862. Penemu USG pertama kali adalah Lazzaro
Spallanzani pada tahun 1794 di Italia. USG zaman dulu
pertama kali ditujukan untuk melihat bagaimana kelelawar
terbang dalam gelap secara akurat. Pierre Curie dan Jacques
Curie mengembangkan USG dengan menghasilkan dan
menerima frekuensi suara dalam besaran MHz. Penemuan ini
terjadi pada tahun 1880 di Prancis. Selanjutnya Paul
Langevin dan Constantin Chilowsky juga turut mengembangkan alat USG inI. Setelah Perang
Dunia II, mereka mengembangkan USG agar dapat menerima frekuensi tinggi. Pada tahun
1942, Dr Karl Theodore Dussik dari Austria juga menyumbangkan teknologi pada USG. Ia
menambahkan detektor logam ultrasonik untuk mengembangkan USG. Tahun 1970,
pencintraan gambar hasil USG sudah melibatkan microchip. Di sinilah perkembangan jenis
USG 3D dan 4G dimulai (Abadi, 2022).

B. MASUKNYA TEKNOLOGI ALAT USG KE INDONESIA


Kehadiran alat ultrasonografi memang membawa
banyak manfaat dalam diagnosis penyakit atau kelainan. Di
Indonesia, teknologi ultrasonografi (USG) diperkenalkan
pada awal tahun 1980-an oleh dr Willyarto S Wibisono,
SpOG, yang membawanya masuk ke Indonesia dari Jerman.
Alat USG yang dibawa masuk kali pertama tersebut adalah
USG yang bersifat dua dimensi (2D) dengan citra yang
dihasilkan masih hitam putih. Meski citranya tidak mudah
dipahami masyarakat awam, dokter yang berpengalaman

_____________________________________________________________________________________
NATIJATUL HABIBAH 1
NRP. 2222612207
Konsep Teknologi
D4 PJJ - Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
____________________________________________________________________
bisa memanfaatkan citra tersebut untuk mendeteksi berbagai kelainan pada janin. Mulai dari
usia kehamilan, bibir sumbing, hingga mengukur fisik janin. Pada tahun 1965, USG yang
dipakai masih generasi pertama, yang hanya menampilkan satu garis amplitudo. Fungsi alat ini
untuk mendeteksi ada sesuatu dalam tubuh, entah itu janin atau tumor. Dengan keterbatasan
alat USG tersebut, mata dokter harus benar-benar teliti dalam mengamati citra yang dihasilkan.
Alat USG terus mengalami perkembangan, hingga saat ini sudah bisa menampilkan gambar
yang sangat jelas dengan teknologi 4D. Pada alat generasi terbaru, dokter tidak hanya bisa
memotret janin, tetapi juga melihat gerakan janin secara langsung (live). Alat USG pada
dasarnya bekerja dengan memanfaatkan getaran ultra yang pendek seperti suara. Getaran yang
dikirim alat USG akan dipantulkan oleh organ tubuh yang diperiksa, seperti hati, ginjal, ataupun
janin. Gelombang pantul yang berbeda-beda dari organ yang dituju kemudian diolah menjadi
citra organ tersebut sehingga bisa dianalisis. Akurat tidaknya hasil pembacaan USG sangat
bergantung pada man behind the gun, alias dokternya. Bagaimanapun, jam terbang sangat
diperlukan. Dokter yang baik dan berpengalaman tidak cuma melihat citra dari mesin USG,
tetapi juga mendiagnosis dan menentukan tindakan dengan tepat. Kecanggihan USG generasi
terbaru sangat berarti dalam mendeteksi kelainan, misalnya sudah bisa melihat ada atau
tidaknya kelainan genetik dalam usia kehamilan yang sangat dini. Tidak semua ibu hamil perlu
melakukan pemeriksaan USG terlalu detail. Ada yang merasa periksa dengan USG 2D sudah
cukup. USG 3D atau 4D bisa dipakai untuk melihat pemeriksaan yang lebih detail, misalnya
kondisi tulang belakang, jantung, atau struktur otak. Sarana USG yang ada memang sebaiknya
dimanfaatkan oleh para ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan diagnosis pranatal.
Dengan demikian, calon ibu bisa lebih pede dan yakin akan kenormalan bayinya (Anna, 2014).

C. PERKEMBANGAN JENIS ALAT USG


1) USG 2D
Dilansir dari Ultrasound Plus,
jenis yang pertama ini adalah USG
yang paling sederhana dan disebut
juga sebagai USG tradisional.
Berbeda dengan 3D dan 4D yang
sudah bisa menampilkan foto hasil

_____________________________________________________________________________________
NATIJATUL HABIBAH 2
NRP. 2222612207
Konsep Teknologi
D4 PJJ - Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
____________________________________________________________________
USG dengan warna, USG 2D hanya menampilkan hasil pencitraan dalam tiga warna, yakni
hitam, putih, dan abu-abu. Hitam berarti cairan ketuban yang ada di sekitar janin, putih
adalah kerangka atau tulang-tulang yang menyusun tubuh janin, sementara abu-abu
menandakan sistem jaringan yang ada di sekitarnya. Namun, banyak orangtua yang tak
puas dengan hasil USG ini, karena mereka tidak dapat melihat kondisi calon anak mereka
secara lebih nyata (Azanella, 2022).
Di antara ketiga jenis pemeriksaan, USG 2D tetap menjadi moda pencitraan utama
untuk memeriksa kondisi kandungan dan mendiagnosis kelainan janin, terutama pada
trimester awal kehamilan. Meskipun hanya menghasilkan gambar berwarna hitam putih,
melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ukuran bayi, banyaknya air ketuban,
serta kelainan fisik pada janin dalam kandungan. Jika dokter mencurigai adanya kelainan,
biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan USG dengan dimensi yang lebih tinggi,
yaitu 3D ataupun 4D (Makarim, 2019).

2) USG 3D

USG 3D, seperti namanya, dapat memotret kondisi janin dalam gambar 3 dimensi.
Ini tentu menghadirkan citra janin yang lebih real dibandingkan dengan USG 2D. Dengan
teknologi ini, orang tua dapat melihat kulit, alat kelamin, dan bentuk dari wajah juga organ
tubuh yang ada di sana (Azanella, 2022).
Pemeriksaan USG 3D dan 4D sebenarnya sama, yaitu mengonfirmasi hasil
pemeriksaan USG 2D dengan visualisasi yang lebih jelas. Hal yang membedakan
adalah output dari hasil pemeriksaan itu sendiri. Pada pemeriksaan 3D, gambar yang
disajikan berupa gambar diam (tidak bergerak). Kelebihannya adalah dokter dan ibu dapat
melihat pertumbuhan janin secara lebih detail, bahkan hingga ke organ bagian dalam.

_____________________________________________________________________________________
NATIJATUL HABIBAH 3
NRP. 2222612207
Konsep Teknologi
D4 PJJ - Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
____________________________________________________________________
Karena inilah pemeriksaan USG 3D dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan organ pada
janin dalam kandungan (Makarim, 2019).
Melansir dari Baby Centre, USG 3D dan 4D dapat memberikan informasi lebih lanjut
tentang kelainan pada janin. Bisa dibilang, pemindaian ini menunjukkan lebih detail dari
sudut yang berbeda, contohnya membantu dalam diagnosis bibir sumbing dan kelainan
jantung. Hal ini membantu dokter untuk merencanakan perawatan dalam memperbaiki
bibir sumbing atau kelainan jantung setelah bayi lahir (Makarim, 2019).

3) USG 4D

Secara fungsi dan penampilan, USG 4D tidak jauh berbeda dari USG 3D. Hanya saja,
pada USG 4D akan ditampilkan perkiraan waktu melahirkan. Hal lain, teknologi USG 4D
juga menyajikan gambar bergerak atau video secara langsung dari janin di dalam
kandungan. Jadi, orangtua bisa melihat calon anaknya sedang tersenyum, menguap,
menggenggam, cemberut, dan sebagainya. Mungkin inilah fitur yang paling diminati dari
USG 4D ini. Namun di samping itu, dikutip dari WebMD, melalui USG 4D juga 3D, dokter
bisa menunjukkan ada atau tidaknya cacat fisik yang merupakan bawaan lahir. Misalnya,
bibir sumbing yang tidak akan terlihat pada USG 2D (Azanella, 2022).
SD 4D adalah jenis USG yang paling canggih. Gambar yang dihasilkan oleh
pemeriksaan USG 4D lebih detail, akurat, serta dapat bergerak seperti sebuah film.
Pemeriksaan ini juga mampu memvisualisasikan anggota dan gerakan tubuh janin dalam
kandungan dengan lebih jelas. Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan
pemeriksaan USG 4D. Sebab, hanya ibu hamil yang memiliki indikasi medis dan sesuai
anjuran dokter saja yang dapat melakukannya.

_____________________________________________________________________________________
NATIJATUL HABIBAH 4
NRP. 2222612207
Konsep Teknologi
D4 PJJ - Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
____________________________________________________________________
Kalau ibu mengalami masalah selama kehamilan, segera periksakan ke dokter
kandungan agar ditangani lebih lanjut (Makarim, 2019).
Kebanyakan orang mencari 4D ultrasound untuk video kenang-kenangan, sebuah
praktek yang saat ini dianjurkan oleh beberapa pengawas medis. Ini juga bisa
meningkatkan ikatan orangtua dengan bayi yang belum lahir dan meningkatkan perilaku
sehat sebagai hasil dari melihat bayi secara real time.
Perkembangan USG masih akan berlangsung terus seiring perkembangan prosesor
komputer. Banyak piranti lunak yang terdapat pada alat USG saat ini yang memberikan
nilai tambah, seperti melihat jumlah telur (oocyte) di dalam indung telur (ovarium),
memperjelas struktur tulang, ataupun bagian organ tertentu janin. Piranti lunak yang
tersedia memungkinkan kita untuk menganalisis kondisi janin atau organ yang diamati.
Pemeriksaan USG hampir mencakup struktur organ manusia, kecuali yang berisi udara
atau gas yang tidak ataupun sulit untuk dipelajari.

D. Kesamaan USG 2D, 3D, dan 4D


Jika sudah dijelaskan apa saja perbedaan mendasar antara USG 2D, 3D, dan 4D, tetapi
ketiga jenis USG itu ternyata tetap memiliki kesamaan. Secara umum, fungsi USG bagi dokter
adalah sama, untuk mengetahui kondisi dan perkembangan dari janin, apakah sudah sesuai
berdasarkan usia kandungan? Misalnya, pada trimester pertama, dokter akan fokus pada
bagaimana kondisi janin, apakah berada di dalam rahim, apakah terdeteksi detak jantungnya,
dan sebagainya. Beranjak ke trimester kedua, dokter akan melihat perkembangan fisik janin,
mulai dari tingginya, lingkar kepalanya, alat kelamin, dan sebagainya. Terakhir, pada masa
trimester ketiga, dokter akan fokus melihat posisi janin dan berat badannnya. Ini untuk
memantau persiapan proses kelahiran. Jadi, tidak ada yang mewajibkan ibu hamil harus
mengambil USG jenis yang mana. Semua boleh, selama bersedia untuk membayar biaya yang
diperlukan. Pasalnya biaya untuk melakukan USG 4D lebih mahal dibandingkan USG 3D
apalagi 2D. Biaya USG 4D atau 3D juga terkadang tidak akan ditanggung oleh asuransi
kesehatan yang digunakan (Azanella, 2022).

_____________________________________________________________________________________
NATIJATUL HABIBAH 5
NRP. 2222612207
Konsep Teknologi
D4 PJJ - Teknik Telekomunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
____________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, S. M. (2022, 07 29). Setia Manggala Abadi. Retrieved from Setia Manggala Abadi:
https://setiamanggalaabadi.com/2022/06/29/ini-dia-perkembangan-alat-usg-dari-masa-ke-masa/
Anna, L. K. (2014, 09 16). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:
https://health.kompas.com/read/2014/09/16/144118323/Kisah.Willyarto.Dokter.yang.Membawa.Mas
uk.Teknologi.USG.ke.Indonesia#:~:text=Di%20Indonesia%2C%20teknologi%20ultrasonografi%20
(USG,yang%20dihasilkan%20masih%20hitam%20putih.
Azanella, L. A. (2022, 03 23). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/23/090000965/ini-perbedaan-usg-2d-3d-dan-
4d?page=all
Makarim, F. R. (2019, 12 18). Halodoc. Retrieved from Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/usg-2d-
3d-dan-4d-apa-bedanya-

_____________________________________________________________________________________
NATIJATUL HABIBAH 6
NRP. 2222612207

Anda mungkin juga menyukai