Disusun Oleh :
APRILLIA WIJAYANTI PUTRI
2131410046
Dosen Pengampu :
ROSITA DWI CHRISNANDARI, S, Si, M. Si
I. Tujuan
IV. Metodologi
a. Alat
No Alat Karakteristik
1. Juicer Plastik
2. Pisau Logam
3. Baskom Plastic
4. Pengaduk Plastik
5. Neraca Analitik Logam
6. Botol steril Gelas/kaca
7. Sendok Logam
8. pH universal Kertas
9. Hand Refractometer Logam
10. Pipet tetes Gelas/kaca
11. Pipet volum Gelas/kaca
12. Buret Gelas/kaca
13. Klem dan Statif Plastik
14. Erlenmeyer Gelas/kaca
15. Labu Ukur Gelas/kaca
16. Gelas Ukur Gelas/kaca
17. Alumunium foil Plastik
18. Botol Semprot Plastik
19. Ball Pipet Karet
20. Heating Mantle/Penangas Logam
b. Bahan
No Bahan Karakteristik
1. Buah Semangka Merah Foodgrade. bewarna merah, manis, berair.
2. Aquades Larutan tak bewarna, tidak berbau, tidak berasa
3. Amilum 1% Padatan bewarna putih, tidak berbau
4. larutan iodium standar 0,01 N Larutan bewarna kuning, berbau menyengat, tidak
tahan terhadap cahaya
5. Indikator pp Sedikit larut dalam air, larutan bewarna putih, tidak
berbau
6. larutan 0,10 N NaOH Larutan tak bewarna, berbau menyengat
c. Prosedur
▪ Percobaan Sari Buah
= 0,0126 %
b. Kadar Total Asam
𝑽 𝑵𝒂𝑶𝑯 𝒙 𝑵 𝑵𝒂𝑶𝑯 𝒙 𝑷 𝒙 𝑩𝑬 𝑨𝒔𝒂𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Total Asam (%) =
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝒎𝒈) 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎
= 20,11 %
(Sesudah Pasteurisasi)
a. Kadar Vitamin C dengan Uji Iodium
𝟏𝟎𝟎
𝑽 𝑰𝒐𝒅𝒊𝒖𝒎 𝒙 𝟎,𝟎𝟏 𝑵 𝒙 𝟐𝟓
𝒙 𝟖𝟖 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Vitamin C (%) =
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝒎𝒈)
𝟏𝟎𝟎
𝟎,𝟒 𝒎𝒍 𝒙 𝟎,𝟎𝟏 𝑵 𝒙 𝟐𝟓
𝒙 𝟖𝟖 𝒙 𝟏𝟎𝟎
=
𝟏𝟎𝟒𝟎𝟎 𝒎𝒈
𝟏𝟒𝟎,𝟖
=
𝟏𝟎𝟒𝟎𝟎
= 0,0135 %
b. Kadar Total Asam
𝑽 𝑵𝒂𝑶𝑯 𝒙 𝑵 𝑵𝒂𝑶𝑯 𝒙 𝑷 𝒙 𝑩𝑬 𝑨𝒔𝒂𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Total Asam (%) =
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝒎𝒈) 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎
= 2,091 %
VI. Hasil Dan Pembahasan
Teknologi pembuatan Sari Buah merupakan salah satu teknologi olah minimal yang bertujuan
selain untuk memperpanjang umur simpan buah juga agar buah lebih mudah dikonsumsi, sehingga
dalam prosesnya sangat sederhana yaitu proses pemilahan, pemotongan, pemasakan, dan
pendinginan. Dalam praktikum kali ini yang berjudul Pembuatan Sari Buah Alami menggunakan
Buah Semangka yang bertujuan Memahami cara kerja pembuatan sari buah dan Menganalisis
pengaruh suhu pasteurisasi terhadap kualitas sari buah. Untuk pembuatan sari buah diusahakan
memilih buah yang mengandung banyak air seperti semangka, apel, jeruk, atau strawberry karena
analisa yang akan dilakukan cukup beragam mulai dari analisa pH, kadar gula, uji vitamin C
dengan larutan iodium dan kadar total asam pada sari buah. Dalam Praktikum pembuatan sari buah
Semangka telah didapatkan sari buah semangka yang kental, bewarna merah pekat dan sedikit
berbusa.
Setelah mendapatkan berapa volume sari buah yang dihasilkan maka dilakukan analisa satu
persatu yaitu analisa pH. Volume sari buah yang didapatkan pada percobaan ini yaitu 240 mL
dengan pH sebesar 6. Lalu dilakukan pengukuran kadar gula pada sari buah dengan alat Hand
Refractometer dan didapatkan % Brix sebesar 9,8%. kemudian dalam praktikum kali ini terdapat
kesalahan prosedur, setelah didapatkan hasil sari buah dari juicer yaitu tidak melakukan
penyaringan terlebih dahulu agar didapatkan hasil yang murni dari ekstrak buah semangka. Pada
Proses Pembuatan Sari Buah Semangka proses pemanasan(pasteurisasi) dilakukan selama kurang
lebih 15 menit dengan suhu 70C didapatkan hasil terpisah yaitu antara sari buah semangka kental
dan serat dari buah semangka yang tidak dilakukan penyaringan.
Kadar vitamin C pada semangka merah dapat ditentukan secara titrasi dengan menggunakan
larutan iodium 0,01 N, dimana 1 mL larutan iodin 0,01 N = 0,88 mg asam askorbat (Slamet
dkk.,1989). Pada percobaan ini vitamin C dianalisis menggunakan metode iodimetri dimana
vitamin C bereaksi dengan iodium akan menghasilkan asam dehidroaskorbat dan iodium bertindak
sebagai oksidator dengan menggunakan indikator amilum. Pembuatan amilum 1% dilakukan
dengan menimbang 1 gram amilum kemudian dilarutkan dengan air panas 100 mL dalam gelas
ukur, lalu dipanaskan sampai jernih.
kemudian dalam praktikum kali ini terdapat kesalahan prosedur, setelah didapatkan hasil sari
buah dari juicer yaitu tidak melakukan penyaringan terlebih dahulu agar didapatkan hasil yang
murni dari ekstrak buah semangka. Pada Proses Pembuatan Sari Buah Semangka proses
pemanasan(pasteurisasi) dilakukan selama kurang lebih 15 menit dengan suhu 70C didapatkan
hasil terpisah yaitu antara sari buah semangka kental dan serat dari buah semangka yang tidak
dilakukan penyaringan.
Indikator amilum merupakan indikator yang sangat lazim digunakan pada saat titrasi
iodometri. Pembuatan amilum 1% dilakukan dengan menimbang 1 gram amilum kemudian
dilarutkan dengan air panas 100 mL dalam gelas ukur, lalu dipanaskan sampai jernih. Pengujian
vitamin C dengan iodium dan indikator amilum ini menghasilkan warna biru. Hal ini disebabkan
karena dalam larutan amilum, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan amilum dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan warna menjadi biru .Pengujian kadar vitamin C ini
mendapatkan hasil volume rata- rata titrasi sebesar 0,36 mL dan kadar vitamin C sebesar 0,0126%.
Analisa selanjutnya yaitu analisa kadar total asam dengan cara titrasi menggunakan larutan NaOH
0,10 N sampai warnanya berubah menjadi merah mdua. Massa sampel yang digunakan yaitu 10,06
gram dan diperoleh kadar total asam sebesar 20,11%. Setelah sari buah disimpan selama satu
minggu dalam botol yang tertutup rapat dan dilakukan analisa kembali diperoleh data yang berbeda
dengan yang dapat diliat seperti tabel berikut :
No Semula Setelah penyimapanan satu minggu
1. pH = 6 pH = 4
2 % Brix = 9,8% % Brix = 9,2%
3. Kadar vitamin C = 0,0126% Kadar vitamin C = 0,0135%
4. Kadar total asam = 20,11% Kadar total asam = 20,091%
Analisa terhadap pH mengalami penurunan sebesar 2 dari yang semula 6 menjadi 4 yang
menandakan bahwa sari buah semakin asam. Selain penurunan pH, terjadi juga penurunan pada
kadar gula yang dinyatakan dalam % Brix dari yang semula 9,8% menjadi 9,2%. Kadar gula ini
terdegradasi karena adanya proses hidrolisis sukrosa menjadi asam. Proses hidrolisis terjadi secara
spontan, sehingga kadar gula terfermentasi dengan cepat dan berubah menjadi asam. Untuk kadar
vitamin C mengalami kenaikan sebesar 0,0009% dari yang semula 0,0126% menjadi 0,0135%
sedangkan kadar total asam mengalami penurunan sebesar 0,019%.
Penurunan total asam sari buah semangka ini disebabkan karena penyimpanan dapat
menurunkan kadar nutrisi pada sari buah semangka. Total asam biasanya ditandai dengan beberapa
kadar vitamin C yang ada di dalam bahan meskipun tidak seluruh asam merupakan vitamin C.
Tetapi vitamin C ini cenderung diketahui lebih baik sebagai asam askorbat karena sifat asamnya.
Asam askorbat mengalami degradasi mutu dalam kondisi anerobik menjadi asam 2,3-
diketogulonat kemudian diikuti perpecahan hidrolitik lakton dan menghasilkan Deoxypentose,
H2O dan karbon dioksida (Olabisi, 2005) Mestinya, kadar total asam mengalami kenaikan setelah
penyimpanan selama satu minggu karena berdasarkan data yang diperoleh angka dari pH, % Brix,
dan vitamin C semua mengalami penurunan yang menandakan bahwa sari buah semakin asam
sehingga kadar total asam mengalami peningkatan. Hal ini tidak sesuai terjadi karena adanya
kemungkinan human error seperti ketidaktelitian saat perhitungan maupun saat membaca berpa
volume titrasi yang diperoleh.
Penyimpanan sari buah selama satu minggu juga berpengaruh terhadap rasa, aroma, warna, dan
tingkat kekeruhan. Suhu dan lama penyimpanan pengolahan semangka berpengaruh nyata
terhadap rasa sari buah semangka. Menurut Winarno (2004), rasa suatu bahan makanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan
komponen rasa yang lain. Menurut Buckle dkk, (1987) yang menyatakan bahwa faktor suhu,
kelembaban, oksidasi dan aktifitas mikroorganisme dapat merombak kandungan molekul bahan
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan rasa. Hal tersebut juga diduga karena adanya proses
hidrolisa pada komposisi buah semangka dari senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang
sederhana sehingga akan merubah rasa yang terkandung pada sari buah semangka.
Semakin lama penyimpanan pengolahan sari buah semangka, maka aroma sari buah semangka
akan cenderung berkurang. Penurunan aroma dapat dikarenakan proses dekomposisi yang berjalan
lebih cepat ataupun terjadinya proses difusi ester. Penurunan aroma akibat dari proses dekomposisi
yang berjalan lebih cepat ataupun terjadinya proses difusi ester. Menurut Fardiaz (1992), nilai
organoleptik aroma mengalami penurunan selama penyimpanan. Penurunan tersebut disebabkan
oleh terbentuknya senyawa-senyawa seperti alkohol dan asam, sehingga menghasilkan aroma
yang tidak disukai.
Perubahan tingkat kecerahan warna disebabkan oleh kerusakan asam askorbat memainkan
peranan penting dalam kerusakan warna menjadi lebih gelap atau berwarna coklat selama
penyimpanan. Menurut Winarno (2004), asam 2,3diketogulonat yang dihasilkan dalam degradasi
vitamin C ikut berperan dalam reaksi pencoklatan. Selain itu, vitamin C selain bertindak sebagai
senyawa reduktor juga sebagai prekursor untuk pembentukan warna coklat secara non enzimatik
(Syarief dan Halid, 1993).
Penurunan kenampakan (kekeruhan) terjadi karena semakin lama produk disimpan maka akan
terdapat endapan pada bagian bawah akibat adanya zat-zat tersuspensi yang terlarut dalam air dan
akibat reaksi pencoklatan secara non enzimatis. Pada sari buah dan jenis produk lainnya yang
disimpan sering terjadi pengendapan akibat ketidakstabilan sistem koloid dari dalam sari buah
tersebut. Koloid pektin yang berfungsi menopang kekeruhan sari buah bila mengalami hidrolisa
akan mengendap bersama dengan konsentrat buah yang tersuspensi (Donohue and Spiro, 1998).
VII. Kesimpulan
Pada Praktikum kali ini yang berjudul pembuatan sari buah alami dari buah semangka dapat
dilakukan dengan cara proses pasteurisasi dan beberapa tahapan analisis lanjutan yaitu pH, Kadar
gula, Kadar Vitamin C dengan uji Iodium, Kadar Total Asam.
Berdasarkan data yang diperoleh, kadar vitamin C sebelum dan sesudah dilakukan pasteurisasi
dan penyimpanan mengalami kenaikan sebesar 0,0009%. Hal ini tidak sesuai dengan teoritis
karena seharusnya vitamin C yang telah mengalami pemanasan akan terjadi penurunan
dikarenakan sifat vitamin C yang mudah teroksidasi oleh panas, cahaya dan logam. Kadar total
asam juga mengalami penurunan sebesar 0,019%. Penurunan total asam sari buah semangka ini
disebabkan karena penyimpanan dapat menurunkan kadar nutrisi pada sari buah semangka. Proses
Pasteurisasi dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap penurunan vitamin C, rasa, aroma,
warna, dan tingkat kekeruhan sari buah semangka.
VIII. Referensi
Tim Penulis. Modul Pembuatan Sari Buah Alami. Polinema. 2022.
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/D11A/2015/D.131.15.0062/D.131.15.0062-04-BAB-I-
20210301111613.pdf
https://eprints.umm.ac.id/54712/45/BAB%20II.pdf
Lampiran