Anda di halaman 1dari 28

BURN INJURY

REENY PURNAM ASARI

TBM 110
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2022
DEFINISI

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan


kontak dengan sumber panas seperti: api, air panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi.
PROSES LUKA BAKAR

Fase subakut
Fase lanjut
Fase awal (akut/syok) Kehilangan jaringan yang
Terjadi penyulit setelah
Terjadi gangguan keseimbangan menyebabkan reaksi
penutupan luka sampai
sirkulasi (cairan/elektrolit) dan ganguan inflamasi, rentan infeksi,
terjadi maturasi  parut
perfusi oksigen. dan proses penutupan
hipertrofik dan kontraktur.
luka mulai berlangsung.
KLASIFIKASI LUKA BAKAR

Terpapar api
Terpapar air panas
Berdasarkan Penyebab Terpapar zat kimia (asam/basa)
Sengatan listrik dan petir
Terpapar radiasi
Terpapar suhu yang sangat rendah (frost bite)

Luka bakar derajat I


Berdasarkan Kedalaman Luka bakar derajat II (superfisial dan profunda)
Kerusakan Jaringan
Luka bakar derajat III
KRITERIA BERAT RINGANNYA luka bakar
menurut ABA (American Burn Association)

LUKA BAKAR BERAT/MAJOR BURN LUKA BAKAR SEDANG LUKA BAKAR RINGAN

 Derajat II-III > 20% penderita berusia  Luas luka bakar 15-25% pada  Luas luka bakar < 15% pada
< 10 tahun atau > 50 tahun. dewasa, derajat III < 10% dewasa
 Derajat II-III > 25% pda usia selain
 Luas luka bakar 10-20% pada  Luas luka bakar < 10% pada
diatas.
usia < 10 tahun atau dewasa > anak dan lansia.
 Luka bakar pada wajah, telinga,
40 tahun, derajat III < 10%  Luka bakar dengan luas < 2%
tangan, kaki, dan perineum.
 Disertai trauma inhalasi.
 Luka bakar derajat III < 10% pada segala usia, tidak

 Luka bakar listrik tegangan tinggi. anak/dewasa (tidak mengenai mengenai muka, tangan, kaki,
 Disertai cedera lain. muka, tangan, kaki, dan dan perineum.
 Penderita dengan resiko tinggi. perineum).
INDIKASI RAWAT INAP LUKA BAKAR

 Luka bakar partial thickness > 10% luas permukaan tubuh.


 Luka bakar pada wajah, tangan, genitalia, perineum, atau sendi besar.
 Luka bakar derajat III pada semua kelompok usia.
 Luka bakar listrik dan petir.
 Luka bakar kimia.
 Trauma inhalasi.
 Luka bakar pada pasien dengan penyakit premorbid.
 Luka bakar yang disertai cedera lain.
 Luka bakar pada bayi.
ZONA KERUSAKAN JARINGAN PADA LUKA BAKAR

Zona Koagulasi
Segera setelah terpapar
sumber panas  koagulasi
protein  kerusakan
jaringan

Zona Stasis
12 – 24 jam  diluar zona
koagulasi  kerusakan endotel
PD  trombosit & lekosit rusak
 no flow phenomena.

Zona Hiperemis
> 24 jam  diluar zona
statis  mengalami
vasodilatasi
PATOFISIOLOGI LUKA BAKAR

Sumber panas

PD kapiler rusak
Permeabilitas kapiler

Edema

Terbentuk bulla

Cairan intravaskular

Gangguan keseimbangan
sirkulasi
MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR
MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR
PENATALAKSANAAN AWAL

Prioritas harus diperhatikan sesuai


ATLS  primary survey

Airway  nilai jalan napas  bila potensial obstruksi 


intubasi ETT

Breathing  gangguan pernapasan  berikan oksigen

Circulation  resusitasi cairan (Evans, Brooke, Baxter


atau Parkland)  hypertonic saline solution, colloid
rescusitation
PENATALAKSANAAN AWAL

Resusitasi cairan (Baxter Formula)


 Hari Pertama (8 jam I dan 16 jam berikutnya)
Dewasa : 4 cc x berat badan x % luas luka bakar
Anak : 2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faal
Kebutuhan faal anak
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1 – 3 Tahun : berat badan x 75 cc
3 – 5 Tahun : berat badan x 50 cc

 Hari berikutnya (> 24 jam)


Dewasa : ½ dari kebutuhan hari pertama
Anak diberi sesuai kebutuhan faali
PENATALAKSANAAN AWAL
Modifikasi Baxter Untuk Anak
 Replacement : 2 cc/Kg BB/% luka bakar
Kebutuhan Faal
< 1 tahun : 100 cc/Kg BB
1- 5 tahun : 75 cc/Kg BB
5 - 15 tahun : 50 cc/Kg BB

 Pantau tanda vital

 Pantau produksi urine


PENATALAKSANAAN AWAL
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA & NON MEDIKAMENTOSA

 Berikan terapi simtomatik  penanganan nyeri dan antibiotik


 Perawatan luka awal
 Dinginkan luka  air biasa selama 15 – 20 menit
 Di RS  dibersihkan seluruhnya, rambut dikeramasi, luka didesinfeksi dengan
NaCl 0,9%
 Perawatan luka definitif
 Perawatan luka terbuka/tertutup
 Topikal silver sulfadiazine cream 1%
PENCEGAHAN KONTRAKTUR
KOMPLIKASI LUKA BAKAR

Eskar pada luka bakar di lingkar


dada dapat menyebabkan
masalah dengan membatasi
pergerakan dada dan Penatalaksanaan 
mengganggu ventilasi. eskarotomi
TRAUMA INHALASI

Obstruksi Saluran Napas Bagian Atas Obstruksi Saluran Napas Bagian Bawah

Edema mukosa Fibrin menumpuk pada mukosa alveoli


membentuk membran hialin 
gangguan difusi dan perfusi O2  ARDS
Percampuran epitel mukosa yg
nekrosis dengan sekret kental (fibrin)
TANDA-TANDA TRAUMA INHALASI

Riwayat terperangkap pada ruang tertutup


Bulu hidung dan alis yang terbakar
Suara serak
Stridor
Sputum atau liur berwarna kehitaman (mengandung karbon)

Luka bakar pada bagian wajah dan leher


Batuk
PENATALAKSANAAN TRAUMA INHALASI
LUKA BAKAR KIMIAWI

Luka bakar kimiawi akibat paparan zat


asam/basa  Luka bakar akibat paparan zat Sebelum
Guyur zat kimia
basa lebih dalam dibandingkan zat asam melakukan irigasi,
karena basa menyatu dengan jaringan lemak dengan air mengalir
di kulit sehingga menyebabkan kerusakan bila ada serbuk
selama 20-30
jaringan yang lebih progresif, sedangkan luka kimia sikat untuk
bakar akibat asam akan menyebabkan menit.
koagulasi protein.
menghilangkannya.
LUKA LISTRIK
 Luka bakar listrik terjadi akibat aliran listrik yang akan melakukan perjalanan melalui
tubuh dari satu titik ke titik lain  membuat jalur "masuk" dan "keluar“.
 Aliran listrik > 1000 Volt  kerusakan otot, rabdomiolisis, dan gagal ginjal.
LUKA LISTRIK

Listrik tegangan
tinggi DC

Merusak Kontak dengan


jaringan sekitar tangan

Masuk ke
Energi listrik dalam jaringan
berubah jadi (resistensi
energi panas paling tinggi
adalah tulang)
LUKA LISTRIK

 Kulit → luka bakar berat karena kontak langsung


 Otot → serat otot rusak → rhabdomyolysis → myoglobin masuk
aliran darah → melewati ginjal → myoglobinuria
 Pembuluh darah → panas merusak tunika intima → terjadi
thrombosis → menyumbat aliran darah → compartment syndrome →
tidak teratasi → nekrosis jaringan
 Saraf → tahanan paling rendah → rusak → parestesi → luka bakar
berat
Luka masuk (entrance wound) Luka keluar (exit wound)
PENATALAKSANAAN

Pertolongan Pertama  Jauhkan dari sumber listrik

Airway

Breathing

Circulation  EKG, resusitasi cairan, kateter uretra


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai