Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN ELEKTROLIT

KONSENTRAT
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK
AMANAT No. Dokumen No. Revisi Halaman
JL. Haji Bau No. 11d/
Jl. Manggis No. 3
Makassar
FAR/RSIA-AM/054 0 1/5
Tlp. 0411-873575
Ditetapkan :
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
Amanat Makassar
SPO
09 Mei 2017
Dr. Hj. Amalia, Sp.OG.,M.Kes
NIK. 201702002
Elektrolit konsentrat cairan parenteral yang mengandung konsentrasi
zat aktif yang tinggi. Elektrolit konsentrat termasuk dalam obat-obat
yang perlu di waspadai karena sering di sebut-sebut dalam isu
PENGERTIAN
keamanan obat dengan pemberian secara tidak sengaja. Kesalahan ini
biasa terjadi bila staf tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit
asuhan pasien.

Untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high


TUJUAN
alert medications)

Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar


KEBIJAKAN Nomor 370/RSIA-AM/V/2017 Tentang Pedoman Pelayanan
Kefarmasian

1. Penyimpanan
a. Simpan elektrolit konsentrat dalam lemari terkunci dan di beri
label logo High alert berbentuk bulat merah
b. Elektrolit konsentrat tidak boleh berada di ruang perawatan,
kecuali di kamar operasi dan unit perawatan intensif (ICU)
dengan syarat disimpan di tempat terpisah.
PROSEDUR c. Akses terbatas dan di beri selotip merah yang jelas untuk
menghindari penggunaan yang tidak di sengaja.
2. Peresepan
a. Dokter meresepkan obat high alert secara tertulis
(manual/elektronik). Kecuali pada kondisi emergensi dapat
dilakukan secara verbal/lisan.
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK No. Dokumen No. Revisi Halaman
AMANAT
JL. Haji Bau No. 11d/ FAR/RSIA-AM/54 0 2/5
Jl. Manggis No. 3
Makassar
Tlp. 0411-873575

b. Dokter harus menuliskan diagnosis, kondisi dan indikasi


penggunaan setiap obat high alert yang akan diresepkan
c. Untuk elektrolit konsentrat harus mencantumkan nama obat,
volume dan cairan pelarut, dosis dalam mEq, dan rute
pemberian.
d. Dokter memastikan bahwa peresepan sudah lengkap dan benar
dalam hal identitas pasien, indikasi, ketepatan obat, dosis, rute
pemberian dan waktu pemberian
3. Penyiapan
a. Apoteker / asisten apoteker memferivikasi dan menelaah resep
obat high alert
b. Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan
tinta merah contoh : Rx. MgSO4 40 % injeksi No. I ∫ 15 cc scr
perlahan 10 menit
c. Jika apoteker tidak ada ditempat, maka penanganan obat high
alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah
PROSEDUR
ditentukan
d. Jika apoteker tidak ada ditempat, maka penanganan obat high
alert dapat didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah
ditentukan
e. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang
berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat, dan
keduanya menuliskan inisial nama pada lembar resep
f. Sebelum memberikan obat ke perawat / asisten apoteker
melakukan verifikasi kembali 7 benar yaitu benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar route, benar waktu pemberian,
benar informasi dan benar dokumentasi
g. Apoteker / asisten apoteker menyerahkan obat high alert
kepada perawat dengan memberikan penjelasan yang
memadai atau meminta mereka untuk membaca secara teliti
prosedur penanganan obat high alert
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK No. Dokumen No. Revisi Halaman
AMANAT
JL. Haji Bau No. 11d/ FAR/RSIA-AM/54 0 3/5
Jl. Manggis No. 3
Makassar
Tlp. 0411-873575

4. Pemberian
a. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien
maka perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali
secara independen yang terdiri dari :
1) Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/ instruksi
dokter dan dengan resep.
2) Ketepatan perhitungan dosis obat dan cara mencampur
obat
3) Identitas pasien
b. Perawat yang memberikan obat high alert secara infuse harus
memastikan :
1) Ketepatan kecepatan pompa infuse
2) Jika obat lebih dari satu maka tempelkan label nama obat
pada syringe pump dan setiap ujung jalur selang
PROSEDUR
c. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
menjelaskan kepada perawat penerima pasien bahwa pasien
bahwa pasien mendapatkan obat high alert
A. Magnesium Sulfat (Mgso4)
a. Dosis awal 4 gram selama 20 menit diikuti dengan infuse 1-2
gram /jam (1)
b. Untuk neonates :
Rescucitation : 25-50 mg/kg iv rapid infuse
Hypomagnesia :25-50 mg/kg iv rapid selama 30-60
Menit dosis ulang
Maintenance (parenteral nutrition ): 0.25-0.5 mEq/kg/hari IV
(2)
Loading dose Bolus Mgso4 40% 6 gram (15cc)
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK No. Dokumen No. Revisi Halaman
AMANAT
JL. Haji Bau No. 11d/ FAR/RSIA-AM/54 0 4/5
Jl. Manggis No. 3
Makassar
Tlp. 0411-873575

B. Nacl 3%
a. Untuk pengenceran dapat digunakan adalah aqua pro injeksi
b. Konsentrasi infuse dan laju pemberian tergantung komdisi
pasien
c. Larutan intravena ini tidak boleh melebihi 100 mL/jam atau
400 ml/24 jam
d. Harus diberikan secara infuse lambat dan diamati secara
konstan untuk menghindari edema paru
e. Untuk hiponatremia kronis 30-100 ml per jam selama 12-24
jam berdasarkan kekurangan serum natrium
f. Untuk control peningkatan tekanan intracranial dosis 250-
300 ml bolus lebih dari 20 menit dapat digunakan
g. Atur tetesan infuse dengan seksama sesuai dengan instruksi
yang diberikan
h. Kecuali disebutkan lain maka laju penetesan maksimal
PROSEDUR
adalah 100 ml/jam
i. Laju konsentrasi maksimal 1 mEq/kg BB/jam
C. Natrium Bicarbonat (Meylon)
a. Gunakan hanya larutan NaHco3 yang sudah di encerkan
b. Jangan diberikan secara “IV. Push”
c. Konsentrasi infuse dan laju pemberian tergantung kondisi
d. Iv awal mEq/kg/dosis Maintenance: 0.5 mEq/kg/dosis setiap
10 menit atau indikasi dengan arterial blood gas
e. Kecuali disebutkan lain, laju tetesan maksimal adalah 1
mEq/kg BB/jam
f. Hyperkalemia : 1-2 mEq iv selama 30 menit
Larutan yang disarankan :0.25 mEq/ml
D. Pengawasan (monitoring)
1. Dilakukan pengawasan mengenai efek terapi obat setelah
pemberian obat high alert
PENGELOLAAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK No. Dokumen No. Revisi Halaman
AMANAT
JL. Haji Bau No. 11d/ FAR/RSIA-AM/54 0 5/5
Jl. Manggis No. 3
Makassar
Tlp. 0411-873575

2. Dilakukan pengawasan mengenai efek samping obat setelah


pemberian obat high alert
3. Dilakukan pengawasan kepatuhan pasien menggunakan obat
PROSEDUR high alert
4. Dilakukan pengawasan terhadap nilai normal laboratorium
5. Dilakukan pengawasan gejala klinis setelah pemberian obat
high alert

1. Gudang Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Farmasi
3. Semua Unit Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai