Anda di halaman 1dari 8

RESUME WEBINAR

KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh :
Septi Wulandari (21120048)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
Resiliensi Kelurga Terhadap Kesehatan Jiwa Pada Era Digital
Prof . Achir Yani S.Hamid ,MN,DNSC

1. Pengertian Resiliensi
 Resiliensi berakar dari sumber personal (sifat kepribadian , kemampuan
kognitif dan wawasan) juga sumber lingkungan ( sistem dukungan sosial
praktik budaya dan keyakinan spiritual) . ( jakson te al, 2007 ; Martin soelch
and schnyder,2019)
 Resiliensi
 Menyesuaikan diri dalam kesulitan
 Mempertahankan keseimbangan
 Mengembalikan kendali terhadap lingkungan
 Melanjutkan bergerak maju dengan sikap positif
 Resiliensi
 Pertahanan negatif terhadap pengalaman risiko psikososial
 Proses dinamis meningkatkan adaptasi positif dalam konteks kesulitan
yang signifikan
 Proses koping terhadap kesulitan , perubahan atau kesempatan
sedemikian rupa yang menghasilkan identifikasi.

2. Keluarga di era digital


 Keluarga
a. Terikat biologis psikologis , emosional atau ekonomi yang mempersepsikan
diri bagian dari rumah tangga
b. Tinggal bersama dalam satu rumah tangga
c. Terdiri ari 2 orang atau lebih yang terhubungkan kelahiran pernikahan atau
adopsi
d. Setiap anggota saling mempengaruhi secara interaktif dan sekular
 Pentingnya Resiliensi di keluarga
a. Setiap anggota keluarga sebagai sub sistem dari sistem keluarga
b. Digitalisasi merupakan tantangan pada keluarga yang memerlukan dukungan
tiap anggota keluarganya
c. Besarnya dukungan keluarga tergantung pada sumber koping, strategi koping
dan ketangguhan keluarga
 Keluarga yang tangguh / resiliens
Kemampuan keluarga untuk tetap bertahan dan bersama menghadapi krisi dan
kesulitan yang berkepanjangan kuat dan memiliki sumber.
 Ciri generasi digital
 Memiliki wawasan yang luas
 Menyukai kebebasan
 Menikmati lingkungan online
 Aktif mengemukakan identitas diri
 Ingin memiliki kontrol terhadap sesuatu
 Mampu beradaptasi dng teknologi
 Bergantung pada teknologi

3. Dampak digitalisasi pada keluarga


 Dampak gawai / internet pada anak dan remaja
 Gangguan fisik
 Kesehatan mata
 Masalah tidur
 Kesulitan konsentrasi
 Ketidakseimbangn motorik kasar / halus
 Gangguan pencernaan
 Gangguan perkembangan
 Menunda perkembangan bicara dan bahasa anak
 Membatasi pergaulan sosial
 Mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga
 Penyimpangan perilaku dan melanggar aturan
 Gangguan psikologis
 Impulsif
 Hiperaktif
 Stres disorder
 Depresi
4. Peran Keluarga untuk Pengendalian penggunaan internet / gawai
 Monitor kegiatan berselancar internet
 Letakkan gawai di ruangan keluarga
 Gunakan waktu lebih banyak bersama anak
 Apabila anak memiliki keterbatasan dalam berinteraksi sosial fasilitasi untuk
bersosialisasi
 Dorong untuk beraktivitas di luar rumah

Tipe dukungan keluarga


 Dukungan emosional
 Dukungan fisik
 Material / instrumental
 Dukungan informasi

Intervensi yang Dapat Meningkatkan Resiliensi


 I:Cbt
 Olaraga
 Mengembangkan dukungan sosial
 Terlibat dalam kegiatan seni
Peran Perawat Jiwa di Masyarakat Terhadap Dampak Digitalisasi
Dr.Ns.Heni Dwi Widarwanti M.kep,Spkepj

1. Digitalisasi
 Penggunaan internet dalam mempercepat pekerjaan
 Proses penggunaan sistem digital
 Tujuan mengupayakan atau memodifikasi pengalaman baru
 Lipatannya memenuhi kebutuhan pasar yang berubah
2. Dampak digitalisasi pada kesehatan jiwa
 Positif
 Menyediakan cara untuk mengumpulkan data tentang kesehatan jiwa
secara sistematik
 Membuat intervensi lebih tepat waktu
 Mempermudah akses layanan kes jiwa
 Negative
 Depresi , kecemasan , menyakiti diri sendiri
 Masalah emosional
 Pelecehan seksual
 Gangguan tidur
 Isolasi sosial
3. Dampak bulliying / perundungan
 Korban
 Gejala depresi menyakiti diri , pikiran untuk bunuh diri dan pencapaian
akademik yang rendah
 Pelaku
 Perilaku menentang , sering bolos , merokok memakai narkoba dan
perilaku kekerasan lainnya .

 Pelaku dan korban


 Sakit kepala , sakit punggung , sakit perut, masalah tidur , nafsu makan
turun dan sering mengompol
4. Perubahan peran perawat dalam era digitalisasi
 Distribusi peran perawat yang tidak merata menyebabkan perbedaan
pelayanan kesehatan jiwa diindonesia
 Telehealth menjadi alternatif dalam pemberian pelayanan kesehatan jiwa
 Pemanfaatan digitalisasi dalam pelayanan kesehatan
5. Edukasi prinsip komunikasi dengan anggota keluarga
 Fokus mendengar aktif
 Be gentle dan persisten
 Empati dan hargai perasaannya
 Percaya pada diri sendiri
6. Upaya promotif dan preventif : keluarga
1. Encorage sosial interaktion
 Berikan ruang dan waktu berkualitas dengan anak
 Dukung anak untuk terlibat dengan interaksi sosial
 Kenali minat anak
 Berikan tanggung jawab personal dirumah
 Libatkan dalam aktivitas sosial yang sifatnya sukarela
2. Physical health priority
 Olaraga
 Ajak beribadah
 Makan yang sehat
 Tidur yang cukup

7. Upaya preventif dan promotif : masyarakat


 Kie
 Fasilitas keluarga dan lingkungan psikososial mendukung
 Lingkungan yang bersih dan sehat

8. Intervensi keperawatan jiwa dalam mengatasi dampak digitalisasi


 Konseling
 Cbt
 Sosial skill training
 Mental health problem intervention
Kaderisasi Masyarakat dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa
Lela Harmiyati, SKM, MKM

1. Puskesmas
Adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM dan UKP
 Upaya kesehatan masyarakat ( UKM)
Adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan pada kelompok /
masyarakat
 Upaya kesehatan perorangan
Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan pencegahan penyakit dam memulihkan kesehatan
perorangan .
 Upaya bersumber daya masyarakat (UKBM)
Pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan
kesadaran kemauan masyarakat dalam rangka mengenal mengatasi melindungi
kesejahteraan mereka sendiri .

2. Kader kesehatan jiwa


Adalah salah satu peran masyarakat yang ikut membantu tenaga kesehatan dalam
melakukan perawatan penderita / orang dengan gangguan jiwa yang ada di wilayah
masyarakat.

3. Peran kader kesehatan jiwa


 Kader membantu mengidentifikasi / melaporkan masyarakat dengan gangguan
jiwa
 Kader merujuk penderita odgj ke layanan kesehatan
 Kader melakukan kunjungan ke tempat odgj
 Kader memberikan informasi tentang gangguan jiwa
 Kader memberikan motivasi pada penderita odgj
 Adek mendorong masyarakat untuk mengikuti penyuluhan
 Kader mengubah stigma negative penderita odgj pada masyarakat
4. Konsep kesehatan jiwa sekarang
 Upaya kesehatan jiwa dilaksanakan berbasis masyarakat / komunitas
 Upaya kesehatan jiwa berbentuk pelayanan preventif/ promotif
 Upaya kesehatan jiwa harus mempertahankan ham
 Kemampuan tenaga di layanan primer untuk mampu memberikan layanan
kesehatan jiwa

Anda mungkin juga menyukai