DISUSUN OLEH:
LULUK JAMILAH (2022700001541)
ABDUL MUIZ (2022700001521)
RIFQI MUBAROK (2022700001553)
Pada makalah ini kami tidak membahas dinasti dinasti kecil yang berada yang berada
di barat Baghdad, melainkan membahas dinasti dinasti kecil yang berada di sebelah timur
Baghdad.
BAB II
PEMBAHASAN.
Dinasti Thahiriyah didirikan oleh Thahir ibnu Husain, seorangyang berasal dari
Persia, lahir di desa Musanj dekat Marw di Khurasan. Iaadalah seorang jendral dengan
jabatan panglima tentara pada masa pemerintahan Al-Makmun (198-218H/813-833M).
Beliau terkenaldengan pendekar bermata satu tapai lihai menggunakan pedangnya karena itu
iadijuluki oleh Kholifah Al-Makmun dengan sebutan Dzu Al-Yaminah, danada yang
mengatakan bermata satu tetapi memiliki dua tangan kanan.
Thahir ibnu Husain diangkat menjadi gubernur oleh Kholifah Al-Makmun pada tahun
205H/820M untuk memimpin wilayah timurBaghdad dengan pusat kekuasaan Khurasan.
Setelah semakin mapankekuasaannya, lama-lama ia mulai menyebut nama khalifah saat
khutbah jum’at. Setelah dua tahun berkuasa Thahir Wafat (207H/822M). Namun diakui
bahwa secara formal para penerus Thahir dikatakan
sebagai pengikut khalifah, namun ia telah wilayahnya sampai ke India. Kemudian
memindahkan pusat pemerintahannya ke Nisabur dan disana mereka berkuasa sampai tahun
258H/872M.
Thahir muncul ketika terjadi perselisihan antara dua pewaris tahtakehalifahan
pemerintahan Abbasiyah, yaitu antara Muhammmad Al-Amin yang memerintah tahun 194-
198H/808-813M anak dari Harun Ar-Rasyiddari istrinya yang keturunan Arab yang bernama
Zubaidah sebagai pemegang kekuasaan di Baghdad denga Abdullah Al-Ma’mun anak Harn
Ar-Rasyid dari istri yang keturunan Persia sebagai pemegang kekuasaan diwilayah Timur
Baghdad. Dalam perselisihan itu Thahir berpihak pada Al-Makmun. Ia diutus oleh Al-
Makmun memimpin pasukan sebanyak empat puluh ribu yang melawan pasukan dari pihak
Al-Amin yang dipimpin olehAli bin Isa yang berkekuatan lima puluh ribu personel. Pada
peperangantersebut pasukan yang dipimpin Thahir memperoleh kemenangantempatnya di
Rey kota dekat Teheren pada tahun 811M. Thahir juga berhasil mengalahkan pasuka Al-
Amin yang dikirim berikutnya dibawahkepemimpinan Ar-Rahaman Al-Jabal. Melihat
peluang yang bagus iniThahir mengarahkan pasukannya ke Baghdad, dengan Harsamah
danZubair yakni dua panglima yang dikirim oleh khalifah Al-Makmun, dan akhirnya Thahir
dapat menaklukkan Baghdad selama dua bulan
setelah pengepungan pasukannya. Sedangkan Al-Amin sendiri terbunuh oleh salah seorang
pasukan Thahir.
Berkat kemenangan tersebut Thahir mendapat hadiah jabatan dariAl-Makmun
menjadi Gubernur dikawasan Timur Baghdad pada tahun205H/820M.
Dinasti Thahiriyah mengalami masa kejayaan pada masa Abdullahibnu Thahir (820M)
saudara Talhah. Ia memiliki pengaruh dan kekuasaanyang besar dimata masyarakat dan
pemerintah Baghdad. Oleh karena itu,ia terus menjalin komunikasi dan ketjasama dengan
Baghdad sebagai bagian dari bentuk pengakuannya terhadap peran dan keberadaan
khalifahAbbasiyah. Perjanjian dengan pemerintah Baghdad yang pernah dirintisayahnya terus
ditinkatkan. Peningkatan keamanan di wilayah perbatasanterus dilakukan guna menghalau
pemberontak dan kaum perusuh yangmengacau pemerintah Abasiyah. Selain itu, ia berusaha
melakukan perbaikan di bidang ekonomi dan keaman. Ia juga memberikan ruangyang cukup
luas bagi upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan perbaikan moral atau ahlak di
lingkungan masyarakatnya di wilayah timurBaghdad. Dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan dunia islam,kebuadayaan dan memajukan ekonomi, dinasti ini menjadikan
kota Naisabur sebagai pusatnya, sehingga pada masa itu, negeri Khurasandalam keadaan
makmur dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Adanya pertumbuhan ekonomi yang
baik inilah yang sangat mendukung terhadapkegiatan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada
umumnya.
C.E. Bosworth, The Islamic Dynasties Eidenburgh,1980, Terjemahan dalam bahasa Indonesia
oleh Ilyas Hasan, Bandung: Mizan,1993.
Fuadi, Imam ,Sejarah Peradaban IslamIstianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam