Anda di halaman 1dari 2

Dinasti –dinasti kecil di timur Baghdad

Jika di wilayah barat Baghdad sejak tahun 172H./ 788M.telah lahir dinasti kecil, idrisi, maka selang lebih
kurang setengah abad berikutnya berdiri dinasti-dinasti kecil di timur Baghdad. Dimulai dengan
berdirinya dinasti thariri ( 205 H./ 821 M.) di khurasan, disusul berikutnya dua dinasti, safari ( 254 H./
867 M.) di fes dan samani ( 261 H./ 874 M.) di transoxania. Berikut ketiga dinasti ini akan di bahas satu
persatu lebih rinci.

1. Dinasti Thariri ( 205-259 H./ 821- 873 M.)

Dinasti ini di dirikan oleh thariri ibnu Husain atau bisa di sebut Thariri Daulah al- Yaminah.
Dia keturunan dari maula Persia. Dinasti Thariri merupakan dinasti timur Baghdad yang
paling awal memperoleh otonomi dari pemerintahan Abbasiyah mulai khalifah al-Ma’mun
karena keberhasilannya. Kekusaanya berada di wilayah Khurasan dengan Nisapur sebagai
ibu kotanya. Masa kekusaannya tidak terlalu lama, hanya lebih kurang setengah abad.
Kehebatan panglima Thariri dengan kepiawaian kedua tangannya dalam berperang yang
membuat lawan tidak berdaya, menimbulkan ke kaguman al- Ma’mun. akhirnya khalifah
tidak keberatan untuk memberikan gelar kepadanya Dzu al-Yaminain, kemudian
mengangkatnya sebagai wli di Khurasan, dengan ibukota di Nisapur.

Masa kemajuan dinasti thariri ketika pemerintahan dipegang oleh Abdullah memiliki
kekusaan dan pengaruh yang besar. Hubungan antara pemerintahan pusat dengan wilayah
terus ditingkatkan, terutama dalam menghadapi para pengacau. Perjanjian-perjanjian
dengan pusat dan hak-haknya ditepati. Perbaikan di bidang ekonomi dan keamanan
dilakukan. Ilmu pengetahuan dan akhlak juga diperhatikan.

Dinasti ini akhirnya mengalami kemunduran, yaitu ketika pemerintahan dipegang oleh
Ahmad ibn Thair.

2. Dinasti saffari ( 254-290 H./ 867-903 M.)


Pendirian dinasti safari adalah Ya’qub ibn lais al-saffar. Nama terakhir adalah sebutan
bahwa dia mempunyai latar belakang sebagai pengerajin tembaga. Setelah perusahaan
nya mengalami kegagalan dia masuk kedalam kelompok – kelompok yang mempunyai
motif solidaritas. Mereka merampok harta orang-orang kaya yang enggan mengelurkan
hak fakir miskin. Hasil rampokan mereka bagikan kepada fakir miskin. Karena
kepribadian ya’qub yang sopan pemberani, dia dipercya khalifah menjadi panglima
militer, bahkan selanjutnya dia diangkat sebagai wali di sajistan.
Menjelang kemunculan ya’qub bersama saudaranya sebagai pasukan relawan serta
membantu pasukan pemerintah menghadapi para pemberontak di sajistan.
Keberhasilan ya’qub dalam memimpin pasukan membawa konsekwensi lain.
Sikap dinasti saffari yang demikian ambisius dan over cukup membuat pemerintah
pusat khawatir pada masa- masa terakhir Ambisi ya’qub untuk terus meperluas wilayah
dianggap keluar dari intruksi pusat. Penyebutan ya’qub dalam khutbah-khutbah jum’at
sebagaiman lazimya para khalifah.
3. Dinasti samani ( 261- 389 H./ 874-999 M.)
Pendiri dinasti samani adalah seorang yang bernama Saman Khuda, seorang
tuan tanah lokal di distrik balkh di Afganistan utara.meskipun dinasti ini
kemudian mengklaim keturunan dari kaisar-kaisar sasani lama di Persia. Saman
Khuda masuk islam pada masa khalifah Hasyim ibn Abdul Malik. Keempat
cucunya bekerja pada khalifah al- n ma’mun di khurasan. Antar Nashr dan ismail
sejak lama terjadi perselisihan , hal ini semakin memuncak dengan terjadinya
perang antara keduanya pada tahun 257 H./ 888 M. yang berakhir dengan
kemengan di pihak ismail, kemudian Nashr ditawan. Setelah nashr meninggal
dunia , ismail lantas menggantikannya sebagai wali dinasti samani di Bukhara.
Dinasti samani ditangan ismail tampak kuat. Strategi pertama yang ditempuh
adalah memperkokoh dinasti dengan cara mengamankan batas-batas wilyahnya
dari ancaman suku liar turki. Dinasti samani memberikan sumbangan bagi
kemajuan islam dalam bidang pengetahuan, budya, politik , dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai