Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

ANALISIS PENDAPATAN KOPRA

SEBAGAI PRODUK OLAHAN KELAPA DI MALUKU UTARA (TERNATE)

KELOMPOK I:

Muh Fadel 04372111001

Putri Nur Aini 20250016

Sartika Syukur 04372111020

Milda Samru Wabula 04372111012

Junita Batebandera 04372111013

Ati kasim 04372111038

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
skami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudulAnalisis Pendapatan Dan Kopra
Sebagai Produk Olahan Kelapa Di Maluku Utara ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Fatmawati Kaddas
SP.M.SI. pada mata kuliah agribisnis tanaman perkebunan, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang agribisnis tanaman perkebunan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimahkasi kepada ibu Fatmawati Kaddas SP. M.SI selaku dosen matakulia
dosen agribisnis tanaman perkebunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimahkasi kepada semua pihak yang telah membagi sebagian ilmu
pengetahunnmya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Hormat Kami

Ternate,senin 19- September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………...

2.1 Sejarah tanaman kelapa…………………………………………………………...

2.2 Ekofisiologi tanaman kelapa………………………………………………………

2.3 Budidaya tanaman kelapa………………………………………………………

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu…………………………………………………..

3.2 Alat dan Bahan………………………………………………………

3.3 Metode Penelitian…………………………………………………....

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Bagaimana proses penggelolahan komoditi kelapa menjadi kopra……………

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………....

5.2 Saran…………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial,
budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Manfaat tanaman kelapa tidak
hanya terletak pada daging dan buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan
minyak kelapa.Tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar.
Demikian besar manfaat tanaman kelapa sehinga ada yang menamakannya sebagai “pohon
kehidupan” (The Tree of Life) atau ”pohon yang amat menyenangkan” (a heaven tree)
(Asnawi dan Darwis 1985).

Kelapa selain dijuluki sebagai ”pohon kehidupan”, juga menamakannya sebagai ”pohon
surga”. Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat
Indonesia.Mulai daun sampai akar dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan. Sebagai contoh
daun kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sapu lidi, daging buahnya dapat dikonsumsi, air
kelapa dapat dimanfaatkan sebagai penawar racun, sabut serta tempurung dapat dimanfaatkan
untuk pembuatan kerajinan tangan, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan,
dan pelepah serta akarnya biasa digunakan sebagai bahan bakar.

Kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan yang banyak diminati oleh
masyarakat petani yang ada di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah. Hal ini
dikarenakan kelapa merupakan pohon yang serba guna dan mempunyai nilai
ekonomis.Kelapa merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi
masyarakat Sulawesi Tengah. Sektor pertanian kelapa merupakan komoditas tradisional yang
secara komersial dapat di hasilkan dalam bentuk kopra, minyak kelapa, makanan segar dan
lain-lain. Menurut data Statistik Provinsi Maluku Utara(2021), Ternate memiliki lahan kelapa
seluas 1 080 Ha yang ditanami kelapa.

Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan.Kopramerupakan salah satu produk
turunan kelapa yang sangat penting, karena merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa
dan turunannya. Teknologi pengolahan kopra pada dasarnya merupakan proses pengeringan
atau penurunan kadarbuah kelapa yang banyak dilakukan petani kelapa di Ternate masih
merupakan teknik pengolahan kelapa tradisional.
Mesin pengering kopradi desain untuk mempermudah dan mempercepat proses
pembuatan kopra. Pengeringan kopra terbagi menjadi dua yaitu sun drying dan artificial
drying.Sun drying memerlukan sinar matahari sebagai sumber energi, sumber panas dan sinar
ultraviolet.Pengeringan ini dilakukan secara air buah kelapa sampai kadar air tertentu.
Teknologi pengolahan daging terbuka, membutuhkan hembusan angin yang besar dari udara
sehingga pengeringan berlangsung lambat. Namun, pengeringan secara terbuka menyebabkan
rawan kontaminasi dari udara, debu dan kerikil dari lingkungan sekitar. Selain itu,
pengeringan ini dilakukan hanya jika cuaca memungkinkan. Jika tidak, proses pengeringan
secara terbuka tidak efektif dilakukan sehingga sulit dikontrol laju aliran udara panas dan
temperaturnya.Pengeringan buatan (artificial drying) menggunakan bahan bakar.Prinsip
kerjanya adalah pemanasan secara konduksi (penghantaran panas) atau konveksi (pengaliran
panas) yang bertujuan untuk mengurangi kadar air bahan pangan. Dan alat ini mempun yai
kelebihan dapat mengontrol laju aliran udara panas dan temperature ruang bakar
dapat di atur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pengolahan kelapa menjadi kopra
2. Apakah analisis pendapatan petani merugikan atau menguntungkan

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kami, tentang baagaimana proses
pengolahan kelapa menjadi kopra dan analisis pendapatan sampai pada hasil pemasaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Tanaman Kelapa


Kelapa merupakan salah satu keluarga Palmae.Tanaman ini memiliki batang yang lurus
dan umumnya tidak bercabang.Tanaman kelapa merupakan tanaman monokotil dengan
bentuk akar serabut dan daun yang menyirip.Sedangkan bunga tanaman ini terletak diantara
ketiak daunnya yang disebut dengan mayang (Palungkun, 2001).
Tanaman kelapa tumbuh di daerah tropis, dapat dijumpai baik di dataranrendah maupun
dataran tinggi.Pohon ini dapat tumbuh dan berbuah dengan baikdi daerah dataran
tinggi.Pohon ini dapat tumbuh dan berubah dengan baik didaerah dataran rendah dengan
ketinggian 0-450 m dari permukaan laut. Padaketinggian 450-1000 m dari permukaan laut,
walaupun pohon ini dapat tumbuh,waktu berbuahnya lebih lambat, produksinya lebih sedikit
dan kadar minyaknyarendah (Amin, 2009).
Asal tanaman kelapa diperkirakan berasal dari Amerika Selatan.Tanaman ini telah
dibudidayakan disekitar lembah Andes di Kolombia sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Dalam catatan lain, pohon kelapa berasal dari kawasan Asia Selatan. Flora ini kemudian
menyebar melalui arus laut maupun perantara manusia dari satu pantai ke pantai
lainnya.Kelapa sudah dikenal sejak 3.000 tahun lalu di daerah peradaban tertua di dunia,
yaitu Filipina dan Sri Langka.Maka dapat dipastikan bahwa pohon kelapa berasal dari daerah
tropis dan sekitarnya.Sebuah penelitian menyatakan bahwa pohon kelapa mempunyai daya
serap yang tinggi terhadap gas rumah kaca dan emisi karbon, sehingga dinilai mampu
membersihkan pencemaran gas rumah kaca di udara.
Asal mula kelapa di Indonesia, Pohon kelapa banyak tumbuh di negara Asia dan
Pasifik. Secara total, regional Asia-Pasifik menghasilkan 5,3 juta ton (82%) produksi dunia
yang meliputi 12 negara, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan. Di
Indonesia, industri pohon kelapa tersebar di Riau, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur,
Jambi, Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku. Indonesia
menempati posisi produsen kelapa terbesar di dunia dengan jumlah produksi 183 juta ton per
tahun pada tahun 2018.Sebagian besar kelapa Indonesia diproduksi di provinsi Sulawesi
Utara.
 Data stestika di propinsi Maluku utara 2016-2018

Wilayah/ daerah 2016 2017


Halmahera Barat 31571 31571
Halmahera Tengah 10246 10246
Kepulauan sula 30596 30596
Halmahera selatan 29731 29731
Halmahera utara 48820 48958
Halmahera timur 11696 11696
Pulau morotai 12775 12775
Pulau taliabu 31444 31233
Ternate 163 1794
Tidore kepulauan 8541 8541
Maluku utara 215583 217141

2.2 Ekofiologi Tanaman Kelapa

Klasifikasi:

Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas             : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas       : Arecidae

Ordo               : Arecales

Famili              : Arecaceae (suku pinang-pinangan)


Genus              : Cocos

Spesies            : Cocos nucifera L.

Tanaman kelapa digolongkan atas2 tipe, yaitu kelapa tipe Dalam dan tipe Genjah.
Kelapa tipe Dalam umumnya memiliki batang yang tinggi sekitar 15 meter dan bagian
pangkal membengkak (disebut bol), mahkota daun terbuka penuh berkisar 30 – 40 daun,
panjang daun berkisar 5 – 7 meter, berbunga pertama lambat berkisar 7 – 10 tahun setelah
tanam, buah masak sekitar 12 bulan setelah penyerbukan, umur tanaman dapat mencapai 80 –
90 tahun, lebih toleran terhadap macam-macam jenis tanah dan kondisi iklim, kualitas kopra
dan minyak serta sabut umumnya baik (Rompas et al 1988), pada umumnya menyerbuk
silang (Foale, 1992).

Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang.Akar serabut, tebal dan
berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai.Batang beruas-
ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh
menyebar (tidak konsentrik), berkayu.Kayunya kurang baik digunakan untuk
bangunan.Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat
bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan
bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm
atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa
serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok)
dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat
pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim,
dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah;
embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).

Kelapa (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah
berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidakbercabang,
dan dapat mencapai 10 – 14 meter lebih.Daunya berpelepah merupakan daun tunggal dengan
pertulangan menyirip, daun bertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk,
panjangnya dapat mencapai 3 – 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap
helaian.Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk
memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu.Kelapa yang sudah besar dan subur
dapat menghasilkan 2 – 10 buah kelapa setiap tangkainya (Palungkun, 2004).Tanaman kelapa
banyak terdapat di daerah beriklim tropis.Kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari
80 negara.Indonesia merupakan negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah Filipina
dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia (APCC, 2006).

Buah kelapa berbentuk bulat yang terdiri dari 35 % sabut (eksokarp dan mesokarp), 12 %
tempurung (endokarp), 28 % daging buah ( endosperm), dan 25 % air. Menurut Ketaren
(1989), tebal sabut kelapa kurang lebih 5 cm dan daging buah 1 cm atau lebih (Palungkun,
2004).

2.3 Budidaya tanaman kelapa

 Pembibitan
 Persiapan lahan

 Penanaman

 Pemeliharaan tanaman kelapa


 Pengambilan

 Hasil (panen )

 Ciri-ciri buah kelapa yang baik untuk di jadikan benih

a. Berbentuk bundar atau setengah bundar

b. Berukuran sedang panjang 22-25 cm dan lebar 17-20 xm.

c. Bobotnya baik mengandung endosperm yang cukup

d. Air buahnya cukup

e. Kulit luarnya licin dan mulus

f. Sebaiknya waktu dipetik tidak di jatuhkan


 Ciri-ciri bibit tidak unggul

1. Bibit kurus dan lemah

2. Pertumbuhan tidak seragam

3. Terserang hama penyakit

4. Presentase abnornal tinggi.

 Ciri-ciri bibit unggul

 Sehat dan jagur (kokoh dan kuat)

 Pertumbuhan seragam.

 Tidak terserang hama penyakit

 Pada umur 6-9 bulan sudah ada pelapah daun yang pecah dan siap di

pindahkan kelahan yang sudah disiapkan.

 Pemiliharaan tanaman

1. Konsolidasi tanaman

2. Penyulaman

3. Pengendalian gulma

4. Pemupukan

5. Pengendalian hama dan penyakit

6. Penunasan pelepah

7. Konservasi tanah dan air

8. Pemeliharaan jalan.

Pemindahan bibit kelapa di lahan yang telah disiapkan, Lubang tanaman dibuat

dengan ukuran 50 cm dengan kedalaman 40 cm dipisahkan dari tanah bagian bawah. Jarak

antara lubang tanaman yaitu 1x9 m. Pada usia kelapa sekitar 6-8 tahuan umur kelapa berbuah,

dan umur kelapa bisa sampai 80-90 tahuan.

2.4 Panen tanaman buah kelapa.


Panen buah kelapa pada pohon yang masi rendah 5-8 m dapat menggunakan tangga

bamboo atau gala banmu yang ujungnya di pasang sabit. Jika tinggi pohon lebih dari 8 m

dilakukan dengan cara memanjat atau ditempat tertentu di Indonesia menggunakan hewan

( monyet di Sumatra barat) untuk buah kelapa yang berumur lebih dari 11 bulan.

 Ciri-ciri buah kelapa yang siap dipanen

Sabut buah kelapa mengalami perubahan warna seperti warna coklat ke abu-abuan

atau hitam..

 Cara panenen buah kelapa.

1. Kelapa tidak di panen per butir, tetapi dalam dalam satu tandan langsung

dipanen sehingga pada saat panen yang dipotong tangkai tandan bukan tangkai

buah kelapa.

2. Cara panenen sampai pada saat ini masi secara manual di petik dengan

menggunakan alat manual atau yang kita dikenal dengan parang.

3. Dibeberapa tempat yang menggunakan binatang pemanen (beruk di Sumatra

barat dan nias) panen dilakukan butiran bukan pertandan

4. Panen di Maluku utara khususnya di ternate, dilakukan oleh manusia denganm

cara memanjat batang sehingga batangnya ditakik untuk panjatan


BAB III METODE PENILITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di Desa Takome pada tanggal 25 oktober 2022, pada pukul 11:00 WIT –

selesai.

3.2 Alat dan Bahan

N Alat Bahan

1. Parang Kelapa

2 cungel atau kore-kore

3 Karung

4 Korek

5 Terpal

6 Bambu

7 Kayu

8 Genteng

9 Argo

3.3 metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Studi kasus merupakan

metode pengumpulan data secara komprehensif, yang bertujuan agar informasi yang diperlukan untuk

keperluan analisis tergali lebih detail. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja ( purposive ) dengan

pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra agroindustri kopra.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas petani

Nama : Jauhar

Umur : 33 tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Alamat : Kelurahan Takome

Jumlah tanggungan keluarga : 3 ( tiga ) orang

Pengalaman usaha tani / awal bertani : 2014

4.1 Bagaimana proses penggelolahan komoditi kelapa menjadi kopra

a. pembersihan lahan

alat yang digunakan oleh pak Jauhar untuk memotong atau memangkas rumput untuk

membersihkan lahan hanya menggunakan parang.


b. memetik atau memanjat pohon kelapa

setelah lahan bersih maka selanjutnya pak jauhar memanjat pohon kelapa untuk di potong atau

mengambil buah kelapa yang sudah siap dipanen dengan warna kelapa keabu-abuan atau kecoklatan,

setelah buah kelapa jatuh pak jauhar mengumpulkan di bawah pohon tersebut.

c. pengangkutan buah kelapa

pak jauhar mengangkut buah kelapa dengan menggunakan argo dan di kumpulkan di tempat

pengempulan di dekat tempat pengasapan atau biasa di sebut dengan para-para.

Argo para-para atau tempat pengasapan


d. proses pembelahan kelapa

masyarakat yang ada di kelurahan Takome khususnya petani kopra masih menggunakan kebiasaan

saling membantu atau gotong royong. Dalam proses pembelahan kelapa, khususnya petani kopra ikut

membantu dalam proses tersebut.

 Pengeringan Kopra Kelapa dengan Metode Pengasapan

Cara ini merupakan teknik yang banyak dikembangkan di kalangan petani kopra di

Maluku Utara (Ternate) khususnya di daerah kelurahan Takome.setelah daging kelapa di

cungkel atau di korek setelah itu daging kelapa di masukan ke tempat pengasap dan

diratakan di atas tempat pengasapan dan biasanya petani kopra menyebutkan dengan fufu

dengan cara membakar batok kelapa atau sabuk kelapa dibawa tempat pengasapan kemudian

kopra yang dipanggang atau di fufu kurang lebih selam 8 jam.


 Analisis pendapatan

Kelapa Kopra hitam

Berat kg 1 ton

Harga Rp. 5.500.000

Jumlah Rp. 5.500.000

Biaya kotor / tak terduga Rp. 500.000


BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian terhadap usaha tani kelapa di Desa Takome maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
 Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani kelapa
dari hasil penjualan kopra sebesar Rp. 5.500.000

5.2 Saran
Perlunya upaya pemerintahan untuk mendorong peningkatan pendapatan petani kelapa, salah
satunya dengan melakukan peremajaan terhadap tanaman kelapa yang lama serta untuk
mengembangkan produk dari daging buah kelapa yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Rompas T, Novarianto H, Tampake H. 1989. Pengujian nomor-nomor terpilih Kelapa Dalam


Mapanget di Kebun Percobaan Kima Atas. Jurnal  Penelitian Kelapa Vol 4 No
(2): 32-34.

Foale. 1992. Coconut genetic diversity. Present knowledge and future research needs.  Papers
of the IBPGR workshop on Coconut Genetic Resources.8-10 Oktober1991,
Cipanas, Indonesia.IBPGR Rome.p.46-55.

Palungkun R. 2004. Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: Penebar Swadaya APCC 2006.
Coconut Integrated Pest Management. Annual report.APCC.

Alamsyah AN. 2005. Virgin Coconut Oil: Minyak Penakluk aneka Penyakit, Jakarta: Agro
Media Pustaka.

Alamsyah.2007. Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Kelapa menjadi Kopra di Desa
Bolubung Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan.e-J.
Agrotekbis 3 (4) : 532-542, Agustus 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai