SISTEM NEUROLOGI
(CEDERA KEPALA)
Ns.ZAIKAR FAIZAL, S.Kep., M.Kep., CWCS
PENDAHULUAN
Lapisan
Kulit Kepala Pelindung
Otak
Tulang
Otak
Tengkorak
27/09/2020 5
27/09/2020 6
ANATOMI
Kulit kepala
Luka kecil banyak berdarah
Luka dalam : kontraksi otot, kontraksi
pembuluh darah, perdarahan akan
kurang
27/09/2020 7
Kepala
Tulang kepala
Dasar tengkorak
Patah retak
Terbuka perlu segera operasi /
debridemant
Bisa
– Linier (berupa garis lurus)
– Non impressi (tidak tertekan)
– Impressi (tertekan)
27/09/2020 8
ISI TENGKORAK
Lapisan pelindung
Duramater
Arachnoid mater
Piamater
Otak & cairan otak
27/09/2020 9
KERUSAKAN OTAK
Cidera primer
Contusio (memar)
Laserasi (lecet)
Perdarahan
Cidera sekunder
Hipovolemia (volume menurun)
Hipoxia (kekurangan oksigen)
Hiperkabia (kelebihan Co2 & Hipokarbia
(kekurangan Co2
27/09/2020 10
JENIS TRAUMA KEPALA
Mekanisme trauma
Tumpul
Tajam
Berat ringan
Ringan
Sedang
Berat
Morfologi trauma
27/09/2020 11
KELAINAN MORFOLOGI
27/09/2020 12
OTAK
Diffuse
Lokal
27/09/2020 13
S-C-A-L-P
S : skin
- Caput succedaneum merupakan
edema yang terutama terjadi pada
lapisan ini.
C ; connective tissue
merupakan jaringan ikat lemak yang
memiliki septa-septa, kaya akan pembuluh
darah terutama diatas galea
A ; Aponeurosis Galea, lapisan ini
merupakan lapisan terkuat, berupa fascia
yang melekat pd tiga otot.
L : Loose areolar tissue
- Lapisan ini banyak mengandung vena
- jika terjadi infeksi pd lapisan ini paling
mudah menyebar ke intrakranial
- Avulsi SCALP biasa palingsering terjadi
pada lapisan ini.
- Hematome yg terbentuk disebut
subgaleal hematome, dan paling sering
ditemukan pada cedera kepala.
P : Perikranium
merupakan periosteum yang melapisi
tulang tengkorak
- Hematome diantara lapisan perikranium
dan tulang tengkorak disebut cephal
hematome (subperiosteal hematome)
- Biasa terjadi pada neonatus
- Biasanya hanya terjadi pd satu tulang dan
terfiksir pada perabaan dari luar.
Trauma pada SCALP meliputi:
Abrasi (excoriasi), berupa luka yang
terbatas pada lapisan S
Laserasi ; luka telah melebihi lapisan S,
dan dapat mencapai ketulang tanpa
disertai pemisahan lapisan SCALP.
Kontusio ; memar pada SCALP, bisa
disertai subgaleal hematome dan cephal
hematome
Avulsi ; yaitu luka pada SCALP dan disertai
dengan pemisahan, biasanya terjadi pada
lapisan L
FRAKTUR TULANG TENGKORAK
Fraktur Depresi
Fraktur Basis Cranii
- Rhinorea
Fraktur Basis Cranii Fosa Media
- Ecchymosis pada mastoid (battle’s sigh)
- Ottorhea
- Hemothympanum
- Kelumpuhan pada nervus VII dan VIII
- Gangguan visus, sakit kepala,
exopthalmus yang berdenyut mengikuti
irama jantung.
Fraktur Basis Cranii Fossa posterior
- Tidak memiliki manefestasi yang
jelas, kadang-kadang terdapat battle’s
sign, namun dapat segera
menimbulkan kematian karena
penekanan terhadap batang otak.
8/31/2020 12
8/31/2020 13
Tekanan Intra Kranial
Dalam keadaan konstan
Perdarahan 100 cc dapat menyebabkan
kematian
Tanda – tanda TIK : Muntah proyektil,
Nyeri kepala hebat, Papiledema dan
Cushing’s Triad : Hypertension,
Bradycardia, irregular respiratory
14
DOKTRIN MONROE-KELLIE
Aspek fisiologis pada kepala
• Hukum Monroe – Kellie
V ic = V br + V csf + V bl
V ic : Volume intra cranial (1500 ml)
V br : Volume otak (85 – 90%)
V csf : Volume cairan cerebrospinal (< 3%)
V bl : Volume darah ( 10% )
- Kontusio serebri
Diartikan sebagai kerusakan jaringan
otak tanpa disertai robeknya piamater.
Kerusakan tersebut berupa gabungan
antara daerah perdarahan (kerusakan
pembuluh darah kecil seperti kapiler, vena,
arteri), nekrosis dan infark. Terutama
melibatkan puncak-puncak gyrus karena
bagian ini akan bergesekan dengan
penonjolan dan lekukan tulang saat terjadi
benturan. Mekanisme benturan “coup’ dan
‘kontracoup’
- Kontusio ‘intermediet coup’
Paling sering timbul herniasi. Lesi
kontusio sering berkembang seiring
waktu.
- Laserasi
Jika kerusakan disertai dengan
robeknya piamater. (laserasi
dibedakan laserasi langsung dan
tidak langsung)
Perdarahan Intrakranial
MENCAKUP PERDARAHAN EXTRADURA DAN
INTRADURA
Arachnoid
Perdarahan
Subarakhnoid
Piamater
Perdarahan
Intraserebral
Perdarahan Epidural Perdarahan Subdural
Radiologi
- CT-Scan : mengindikasi adanya
hematoma epidural/subdural.
- CT-Scan servikal : fraktur, dislokasi,
pendarahan.
MRI
Penanganan Cedera Kepala
Selalu A – B – C dulu, untuk menghindari
kerusakan otak sekunder
1.Airway
Selalu agresip, jika koma lakukan
intubasi
30
Penanganan Cedera Kepala
2.Breathing
Selalu agresip, cegah hypoksia atau
hyperkarbia
3.Circulation
Selalu agresip, cegah dan kelola syok
4.Disability
Selalu nilai GCS
31
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul ;
- Bersihan jalan nafas dan ventilasi tidak efektif
berhubungan dengan hipoksia.
- Kekurangan volume cairan yang berhubungan
dengan gangguan kesadaran dan disfungsi
hormonal.
- Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
yang berhubungan dengan perubahan
metabolisme, pembatasan cairan, dan asupan
tidak adekuat.
- Resiko terhadap kecelakaan (yang diarahkan
terhadap diri sendiri atau orang lain) yang
berhubungan dengan disorientasi, gelisah dan
kerusakan otak.
- Perubahan proses pikir (defisit fungsi
intelektual, komunikasi, ingatan, proses
informasi) yang berhubungan dengan
cedera otak.
- Potensial terhadap koping keluarga tidak
efektif yang berhubungan dengan pasien
tidak responsif, hasil yang tidak jelas,
periode pemulihan yang lama, sisa
kemampuan fisik pasien dan defisit emosi.
- Kurang pengetahuan terhadap proses
rehabilitasi.
12 Torakal
Anterior Posterior
5 Lumbal
Sakral
Anatomi Posterior
Anterior
Motorik
Otonom
Susunan Syaraf Perifer
Nervi Craniales (I-XII)
Plexus Brachialis
C5-Th1
(Mot-Sens-Otonom)
Plexus Lumbosacralis
L2-S1
(Mot-Sens-Otonom)
Susunan Syaraf ke Ekstremitas
Nervi
Intercostales
(Th 1-12)
N.phrenicus
(C 3-4-5)
Diafragma
Susunan Syaraf Otonom : Vesica Urinaria
Cerebrum
SSP
Med.Spinalis
V.Urinaria
Syaraf
Sfinkter ke VU
Cedera Spinal / Vertebra
M jatuh terduduk, kaca mobil
Bulls Eye, motor ditabrak dari
belakang
I Fraktur vertebra
S Nyeri,Tungkai semutan,
lemah, lumpuh, Syok Neurogenik
Kencing, Bab, Ereksi Pasti
Cedera Vertebra
T Perlakukan spt Cedera Vertebra
sampai di buktikan
Cedera Spinal level C1
Motorik :
Tetraparesis
Sensorik :
An-estesi seluruh tubuh
(termasuk leher)
Otonom :
Pernafasan : apnu
Retensio Urinae
Neurogenic shock ?
Cedera Spinal level
C6
Motorik :
Tetraparesis
Sensorik :
An-estesi seluruh tubuh
(bag.medial lengan +)
Otonom :
Pernafasan : abdominal
Retensio Urinae
Neurogenic shock ?
Cedera Spinal level L1
Motorik :
Paraparesis
Inferior
Sensorik :
An-estesi tungkai
Otonom :
Pernafasan : biasa Retensio
Urinae Neurogenic shock (-)
Pengananan Cedera Spinal (Pra-RS)
Survei Primer
• Airway dengan kontrol servikal
• Breathing dengan oksigenasi dan
ventilasi
• Circulation dengan kontrol perdarahan
• Disability
Penanggulangan Cedera Spinal (Pra-
RS)
Survei Sekunder
• Kenali adanya cedera spinal
• Bila tidak ada kelainan neurologis :
belum tentu tidak ada cedera spinal
• Imobilisasi penderita :
* Pegang kepala
* Pasang kolar servikal
* Strapping di atas LSB
Do No Further Harm
TRIMAKASIH