RAMADHAN
MUBAROK
1436 H/ 2015
(Tebar ifthor di pelosok desa, santri masuk desa, peduli
yatim dan dhuafa, berbagi ilmu agama, dan program
bermanfaat lainnya )
Segala puji yang disertai dengan ta`zhim hanya bagi Allah, kami memuji-Nya,
memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
kejahatan diri-diri kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah
beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang Allah
sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
…
Bulan Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah
kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan pada bulan
tersebut agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan bersedekah memberi sesuap nasi,
secangkir teh, sebutir kurma, sepotong kue, buah-buahan, atau snack yang menggiurkan, bisa
menjadi sebab mendapat pahala yang besar. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut
tidak terlewatkan.
م َش ْيًئا-ِ َكانَ لَهُ ِم ْث ُل َأجْ ِر ِه َغي َْر َأنَّهُ الَ يَ ْنقُصُ ِم ْن َأجْ ِر الصَّاِئ-صاِئ ًما
َ َم ْن فَطَّ َر
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang
berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”[1]
Al-Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini bisa dengan
makan malam ketika berbuka, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula
dengan seteguk air.[2]
Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan
yang diraih dari do’a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap
makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan.
Karena memang do’a orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
ْ ثَالَثَةٌ الَ تُ َر ُّد َد ْع َوتُهُ ُم اِإل َما ُم ْال َعا ِد ُل َوالصَّاِئ ُم ِحينَ يُ ْف ِط ُر َو َد ْع َوةُ ْال َم
-ِ ُظل
وم
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang
berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”[4] Ketika berbuka adalah
waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya
dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.[5]
Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo’akan sebagaimana do’a yang Nabi
shallallahu ‘alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan
semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun
mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan
kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang
memberi minuman kepadaku][6]
Tak lupa pula, ketika kita memberi makan berbuka, hendaklah memilih orang yang terbaik
atau orang yang sholih. Carilah orang-orang yang sholih yang bisa mendo’akan kita ketika
mereka berbuka. Karena ingatlah harta terbaik adalah di sisi orang yang sholih. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada ‘Amru bin Al ‘Ash,
"Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta di tangan hamba yang Shalih."[7]
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah
jalan menuju surga.[8] Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari
bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya." Lantas seorang arab
baduwi berdiri sambil berkata, "Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai
Rasululullah?" Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Untuk orang yang berkata
benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di
waktu manusia pada tidur."[9]
Seorang yang semangat dalam kebaikan pun berujar, “Seandainya saya memiliki kelebihan
rizki, di samping puasa, saya pun akan memberi makan berbuka. Saya tidak ingin
melewatkan kesempatan tersebut. Sungguh pahala melimpah seperti ini tidak akan saya sia-
siakan. Mudah-mudahan Allah pun memudahkan hal ini.”
Footnote:
[1] HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al
Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih.
[2] Faidul Qodhir, 6/243.
[3] Syarh Ibnu Baththol, 9/65.
[4] HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih.
[5] Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7/194.
[6] HR. Muslim no. 2055.
[7] HR. Ahmad 4/197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih
sesuai syarat Muslim.
Merupakan realita yang tidak dapat dipungkiri, bahwa sebagian dari kaum muslimin di
pelosok pedesaan jarang mendapatkan siraman rohani sekaligus sulitnya mendapatkan akses
informasi agama Islam yang benar, dikarenakan tidak terjangkau oleh saudara-saudara kita
yang berada di bawah garis kemiskinan.
Berdasarkan realita di atas dan didorong keinginan untuk berperan dalam mengatasi
permasalahan di atas serta mengisi Bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan semangat berislam, maka kami dari Atturots Peduli Umat (APU) bermaksud
menyelenggarakan beberapa Program selama Bulan Ramadhan 1436 H/ 2015, dengan
harapan bisa membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu agar mereka bisa turut
merasakan nikmatnya beribadah di Bulan Ramadhan yang penuh berkah, insya Allah.
Untuk itu, kami segenap pengurus Atturots Peduli Umat (APU) bekerjasama dengan
para Asatidz-santri dari Islamic Centre Bin Baz dan Ma’had Jamilurrahman, bermaksud
melaksanakan program sebagai berikut :
1. Tebar paket buka puasa di masjid-masjid pedesaan
Waktu : selama Bulan Ramadhan 1436 H
Tempat : Masjid-masjid Pedesaan G. Kidul, Bantul, dll (terlampir)
Peserta : Seluruh warga dan jamaah masjid di desa tersebut
2. Santri masuk desa, program bantuan tenaga dari kalangan santri untuk turut
memakmurkan masjid di desa-desa dengan berbagai kegiatan; TPA, kursus singkat
membaca Iqro/ Al Quran, kultum Ramadhan, dll
Waktu : 20 hari sampai 1 Bulan Ramadhan 1436 H
Tempat : Masjid-masjid di pedesaan Jogja dan sekitarnya (terlampir)
Peserta : santri ICBB dan Ma’had Jamilurrahman
3. Penyaluran hadiah kepada pemenang lomba TPA pada akhir Romadhan
(lomba baca iqro, baca qur`an, hafalan surat pendek, hafalan doa-doa sesudah
shalat wajib, lomba adzan, lomba doa-doa harian, dan lomba pendudkung lainnya)
Peserta
Peserta kegiatan ini adalah muslimin peduli umat DIY dan sekitarnya serta para santri Ma`had
Jamilurrahman, ICBB dan santri yang lainnya yang siap diterjunkan di masjid-masjid
pedesaan
Penutup
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan bantuan dari pihak-pihak
yang telah dan akan bersama-sama berpartisipasi dalam mensukseskan program ini, kami
haturkan terima kasih dan jazakumullahu khairan katsiran.
***
Susunan Panitia Tebar Buka Puasa Ramadhan 1436 H/ 2015
Penasehat : Mudir Yayasan Atturots al-Islamiy
Penanggung Jawab : Abu Abdillah Mubarok
Sekretaris : Abu Ukasyah edi
Bendahara : Suprapto, SE.
Seksi Konsumsi : Takmir Masjid
Seksi Transportasi : Abu Faiz Edi
Seksi Perlengkapan : Abu Faiz dan tim
Seksi Dokumentasi : Abu Basam, Abu Ukasyah dan tim
Koordinator Lapangan : Abu Abdilah dan Abu Hasan
***
3 Perlengkapan Rp 2,000,000.00
4 Dokumentasi Rp 1,000,000.00
Total Rp 304,000,000.00
Catatan :
1. Jumlah porsi tersebut untuk 1 kali acara buka puasa di tiap lokasi (80 lokasi terlampir)
2. Tiap porsi senilai Rp 13.000,- terdiri dari 1box nasi + sayur + lauk (minimal ayam
atau ikan) + buah + snack/ ta’jil dan minum
3. Penyajian dan menu buka puasa dikoordinir oleh masing masing pengurus masjid
4. Laporan donasi dan kegiatan dapat diakses melalui www.atturots.or.id atau fb; atturots
peduli umat
5. Bagi penyumbang/ muhsinin dapat langsung ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan
dengan berangkat bersama tim atturots peduli umat
***
email : apu.jogja@gmail.com
silahkan inbox di fb; atturots peduli umat
Alamat kantor Atturots Peduli Umat:
Islamic Centre Bin Baz, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, 55792
Kontak Person: Abu Abdilah /Suprapto