Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS TUTORIAL 1

PDGK 4201/Pembelajaran PKn di SD/4 sks

PROGRAM STUDI PGSN

NAMA : DETI MIENASEPTI LUGINA

NIM : 857163885

UPBJJ/Pokjar : Jakarta / Pakis Jaya

TUTOR : Tisna Darajat, M.Pd.

Status Pengenbangan : Baru

Tahun Pengembangan : 2022


Soal :

1. Jelaskan perbedaan istilah dari PKN, PMP, PPKn dan PKn dari sisi tujuan dan ruang
lingkupnya!
2. Jelaskan ruang lingkup mata pelajaran PKn berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006!
3. Jelaskan tuntutan pedagogis pada pembelajaran PKn di SD!
4. Jelaskan perbedaan pemikiran antara Piaget dan Kohlberg mengenai perkembangan moral
peserta didik!
5. Jelaskan keterkaitan antara PKn di SD sebagai pendidikan nilai dan moral dengan mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dalam hal mewujudkan warga negara yang
kompeten!

Jawaban :
1. - Pendidikan Kewargaan Negara (PKN) kurikulum tahun 1968 mencakup sejarah
Indonesia, Geografi, dan Civics yang diartikan sebagai pengetahuan Kewargaan Negara.
Mata pelajaran ini terintegrasi dengan Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kurikulum tahun 1975 dan tahun 1984 ruang
lingkupnya adalah Pancasila, ketetapan MPR, GBHN dan butir-butir p4.
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kurikulum Diknas 1994 mencakup
konsep dan nilai Pancasila sebagai materi yang harus dipahami, dihayati, dan diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai usia dan lingkungannya.
- Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kurikulum tahun 2003 mencakup aspek Persatuan
dan Kesatuan bangsa, norma, hukum, dan peraturan, Hak Asasi Manusia, kebutuhan
warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, Pancasila dan Globalisasi.
2. Dalam Lampiran Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dikemukakan bahwa “Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia ynag cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan
menengah secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam membela negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib
di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia, meliputi Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kenerdekaan mengeluarkan pendapat.
e. Konstitusi Negara, meliputi Proklamasi kemerdekaan dan konstitusiyang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan
daerah dan otonomi-pemerintah pusat.
g. Pancasila, meliputi kkedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumuusan Pancasila sebagai dasar negara.
h. Globalisasi, meliputi Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasioonal dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
3. Pada dasarnya PKn menuntut terwujudkannya pengalaman belajar yang bersifat utuh
memuat belajar kognitif, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku. Proses pendidikan
yang dituntut dan menjadi kepedulian PKn adalah proses pendidikan yang terpadu utuh,
yang juga disebut sebagai bentuk confluent education.
Tuntutan pedagogis memerlukan persiapan mental, profesionalitas, dan hubungan
sosial guru-murid yang kohesif. Guru seyogianya siap memberi contoh dan menjadi
contoh.
4. Menurut Piaget adalah pendidikan nilai moral atau nilai etis yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan psikologi perkembangan moral kognitif yang menitikberatkan
pada pengembangan perilaku moral yang dilandasi oleh penalaran moral yang dicapai
dalam konteks kehidupan masyarakat.
Kalau menurut Kohlberg mengajukan postulat atau anggapan dasar bahwa anak
membangun cara berpikir melalui pengalaman termasuk pengertian konsep moral
seperti keadilan, hak, persamaan, dan kesejahteraan manusia.
5. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya
memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya khususnya dengan IPS. Pendidikan
Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya dengan terbentuk bidang Studi
Pendidikan Kewarganegaraan seperti sekarag ini secara historis memiliki keterkaitan
yang kuat dengan IPS. Dikatakan demikian karena sebelum menjadi Bidang Studi
Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya Bidang Studi ini merupakan bagian dari IPS,
di mana semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945 dan hal-hal menyangkut warga negara serta pemerintah menurut
versi Kurikulum Tahun 1975.

Anda mungkin juga menyukai