Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faried Aulia

Grup : H

Nim : 200200442

Mata Pelajaran : Hukum Agraria

Dosen Pengampu : Affan Mukti SH.,M.Hum

1. Hukum pertanahan sebelum adanya proklamasi masih diadaptasi dari hukum pertanahan milik
belanda sedang kan setelah ada proklamasi dan dibentuknya undang-undang dasar maka dibentuk
hukum agraria Undang-undang Pokok Agraria melalui proses yang panjang Pada 12 Mei 1948 dengan
Surat Penetapan Presiden No. 16, Soekarno menetapkan dibentuknya Panitia Agraria Yogyakarta (PAY)
yang bertugas untuk menyusun hukum agraria baru dan menetapkan kebijaksanaan politik agraria
negara.

2. Rancangan undang-undang yang telah disetujui oleh DPR resmi disahkan oleh Presiden menjadi
Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, dan selanjutnya
memang lebih terkenal sebagai Undang-undang Pokok Agraria (UUPA). UUPA diungkapkan di dalam
Lembaran Negara tahun 1960 No. 104, sedang penjelasannya dimuat di dalam tambahan lembaran
Negara No. 2043. Dengan adanya eksitensi dari UUPA ini, sistem hukum yang ada pada zaman kolonial
tentang hukum agraria seluruhnya diganti peraturan itu terdiri dari Agrarische Wet (S. 1870-55),
Domein-verklaring, Algemene Domeinenberklaring, Koninkljk Besluit

3. -Hukum agraria yang ada saat ini tersusun daripada tujuan dan sendi-sendi pemerintahan kolonial
belanda dan sebagiannya di adaptasi olehnya sehingga bertentangan dengan kepentingan rakyat dan
negara

- hukum mempunyai karakteristik dualisme yakni masih berlakunya ketentuan hukum adat disamping
dengan ketentuan masalah kuhperdata

- Bagi rakyat asli hukum agraria pada zaman kolonial tidak menjamin kepastian hukum berdasarkan hal
tersebut maka hukum agraria perlu didasari oleh hukum adat yang berlaku sehingga tercapailah suatu
kepastian hukum
4. fungsi sosial seperti yang ada didalam Pasal 6 Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun
1960 yakni semua hak tanah memiliki peran atau fungsi sosial. maka dari itu menjelaskan bahwasanya
bentuk-bentuk hak atas tanah yang ada pada suatu individu ataupun suatu kelompok tidak bisa
didukung pembenarannya jika fungsi tanahnya itu akan dipebuat hanya untuk keperluan personalnya
saja, dan apakah fungsi tersebut merugikan orang-orang lain

5. Menurut Ultrecht pengertian Hukum agraria merupakan sebuah hukum istimewa dimana
memberikan kewajiban kepada pejabat administrasi untuk bertugas dalam mengurus berbagai macam
permasalahan mengenai agraria dalam memenuhi tugas mereka. Hukum agraria memiliki pengertian
sebagai serangkaian kaidah yang eksistensinya mengatur penguasaan atas air,bumi dan ruang angkasa

6. persamaan nya yakni negara sama-sama mempunyai peran dan otoritas dalam mengontrol tanah
tersebut

perbedaan nya adalah didalam domein verklaring jika si pemilik tanah tersebut tidak dapat
membuktikan bahwasanya kepemilikan tanah itu adalah miliknya maka tanah tersebut otomatis menjadi
milik negara.

7. Wewenang hak menguasai negara atas tanah disebutkan dalam Pasal 2 ayat 2 UUPA, yang mengatur
dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan, dan pemeliharaan bumi, air, dan ruang
angkasa; menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air,
dan ruang angkasa; menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan
perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air, dan ruang angkasa. Bersumber dari hak
menguasai negara atas tanah melahirkan hak atas tanah yang bermacam-macam (Pasal 4 ayat 1), yang
bisa diberikan dan dimiliki oleh orang-orang baik secara individual maupun bersama-sama serta badan
hukum. Negara memiliki hak dan wewenang menentukan bermacam hak atas permukaan bumi atau hak
atas tanah, yang bisa diberikan dan dipunyai oleh warga negara Indonesia, WNA yang sudah tinggal
lama di Indonesia, dan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia, badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.

8. Persamaan nya
- sama-sama milik masyarakat setempat

- sama-sama mengatur tentang pertanahan milik masyarakat adat

Perbedaanya

Hukum adat lebih kompleks dan tidak hanya mengatur tentang tanah saja, melainkan tentang
peraturan-peraturan adat yang ada di dalam masyarakat adat yang berbeda-beda juga

Anda mungkin juga menyukai