Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN GERONTIK

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA


LANSIA DENGAN DIAGNOSA STROKE

Disusun Oleh :
Nuriza Fitri Saharani
P00320018036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
DATA SDKI SLKI SIKI
DS : Risiko perfusi serebral Setelah dilakukan Manajemen peningkatan
1. klien mengatakan tidak efektif tindakan keperawatan tekanan intrakranial
merasa pusing dibuktikan dengan selama 3x24 jam maka
Observasi :
sebelum dibawa spasme arteri perfusi serebral
dirumah sakit meningkat dengan kriteria 1. Identifikasi

hasil : penyebab
DO : peningkatan TIK
1. Tingkat kesadaran
1. TD : 170/100 (mis. Lesi, gangguan
meningkat
mmHg metabolisme, edema
2. S : 36,5 C 2. Tekanan serebral)
3. RR : 22 x/menit intrakranial menurun 2. Monitor

4. N : 80 x/menit tanda/gejala
3. Sakit kepala
5. GCS : 3 , 4 , 5 peningkatan TIK
menurun
(mis. Tekanan darah
4. Nilai rata-rata meningkat, tekanan
tekanan darah nadi melebar,
membaik bradikardia, pola
napas ireguler,
5. Gelisah menurun
kesadaran menurun)
3. Monitor intake dan
output cairan
Terapeutik :
1. Minimalkan

stimulus dengan
menyediakan
lingkungan yang
tenang
2. Berikan posisi semi
fowler
3. Hindari maneuver
Valsava
4. Cegah terjadinya
kejang
5. Hindari

penggunaan PEEP
6. Hindari pemberian
cairan IV hipotonik
7. Atur ventilator agar
PaCO2 optimal
8. Pertahankan suhu

tubuh normal
Kolaborasi :
1. Kolaborasi

pemberian sedasi dan


antikonvulsan, jika
perlu
2. Kolaborasi

pemberian diuretic
osmosis, jika perlu
3. Kolaborasi pemberi

an pelunak tinja, jika
perlu

DS : Gangguan mobilitas setelah dilakukan Dukungan ambulasi


1. keluarga fisik berhubungan tindakan keperawatan Observasi :
mengatakan dengan gangguan selama 3x24 jam 1. Identifikasi
semua aktivitas neuromuskular makan mobilitas fisik adanya nyeri atau
klien dilakukan meningkat ,dengan keluhan fisik
diatas tempat kriteria hasil : lainnya
tidur dan dibantu 1. pergerakan 2. Identifikasi
keluarga ekstremitas toleransi fisik
meningkat melakukan
DO : 2. kekuatan otot ambulasi
1. uji ekstremitas meningkat 3. Monitor
bawah sebelah 3. rentang gerak frekuensi jantung
kiri tidak dapat (ROM) dan tekanan
digerakkan meningkat darah sebelum
memulai
ambulasi
4. Monitor kondisi
umum selama
melakukan
ambulasi

Terapeutik :
1. Fasilitasi
aktivitas
ambulasi dengan
alat bantu (mis.
tongkat, kruk)
2. Fasilitasi
melakukan
mobilisasi fisik,
jika perlu
3. Libatkan
keluarga untuk
membantu pasien
dalam
meningkatkan
ambulasi

Edukasi :
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
ambulasi
2. Anjurkan
melakukan
ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis. berjalan
dari tempat tidur
ke kursi roda,
berjalan dari
tempat tidur ke
kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)

Anda mungkin juga menyukai