Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Pengujian Teori Biogenesis Menggunakan Media


Kentang (Solanum Tuberosum L)

Disusun Oleh:
Nama : Danu Handrian Firdaus
Nim : 22320024
Kelompok :1
Kelas : 1A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asal-usul Kehidupan menurut Kajian pengetahuan sepenuhnya belum
terbongkar, terdapat peristiwa-peristiwa yang masih menjadi misteri. Selain
itu, ada dua pemikiran terpisah mengenai asal-usul sebuah kehidupan.
Asal usul kehidupan merupakan teori yang di bahas di dalam semua
media. Asal usul kehidupan memiliki sejarah yang sangat panjang, orang
kuno pada masanya percaya bahwa asal usul kehidupan berasal dari zat tak
hidup atau benda mati dan terjadi secara spontan. Pendapat ini dikenal
sebagai teori abiogenesis.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berjalan, banyak
bermunculan ilmuan yang ingin membuktikan kebenaran teori dari
abiogenesis yang di kemukakan oleh Aristoteles dan di dukung oleh Antonie
van Leeuwenhoek serta Needham. Ilmuan yang bermunculan seperti
Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur berusaha
menemukan teori baru yang berbanding terbalik dengan teori abiogenesis
yaitu teori biogenesis. Menurut Hamid (2015) menyatakan bahwa mahluk
hidup berasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya.
Oleh karena itu, kami memilih Topik permasalahan ini sebagai poin
penting dalam pelaksanaan penelitian kami. Kami ingin membuktikan bahwa
teori yang telah berkembang memang benar adanya. Pembuktian atas teori
tersebut dalam penelitian ini menggunakan media kentang dalam eksperimen
karena data pada kentang mudah di amati dan data yang di ambil sederhana.

A. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor udara (benda mati) dapat mempengaruhi pertumbuhan


jamur pada kentang ?
B. Hipotesis

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh udara (benda mati) terhadap


pertumbuhan jamur pada kentang.

2. Ha : Terdapat Pengaruh udara (benda mati) terhadap pertumbuhan


jamur pada kentang.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk membuktikan teori biogenesis bahwa makhluk hidup terbentuk


bukan dari udara ( benda mati ) melainkan dari makhluk hidup lain.

BAB II
METODELOGI PENELITIAN

A. Metode
Penelitian ini menggunakan metode pemerolehan data dengan
bentuk Pengamatan (Observasi) secara langsung terhadap pertumbuhan
jamur pada kentang yang mendapatkan perbedaan perlakuan satu dengan
yang lain.
B. Waktu dan Tempat
Penelitian ini berlangsung selama 5 hari dari tanggal 22-26
Oktober 2022. Pengamatan dan pengambilan data secara langsung
terhadap laju Pertumbuhan dan Perkembangan jamur pada kentang
dilakukan di dalam ruangan dengan suhu 25℃.
C. Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas :
1. Variabel bebas : Perbedaan perlakuan pada setiap wadah yang di
guanakan ( Wadah terbuka, wadah tertutup, dan wadah semi terbuka).
2. Variabel kontrol : Jenis kentang, suhu, ukuran kentang, jenis wadah,
alat pemotong kentang.
3. Variabel Terikat : Pertumbuhan jamur pada kentang.

D. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang di gunakan dalam Penelitian ini adalah :
1. 1 buah kentang dengan ukuran sedang.
2. 3 gelas plastik.
3. 1 lembar kain kasa.
4. 1 buah solasi.
5. 1 buah pisau.
6. Air.

E. Cara Kerja
Cara kerja dalam penelitian ini adalah :
1. Dipersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Dilakukan pencucian terhadap kentang dan dan pisau sebelum proses
pemotongan.
3. Kentang yang sudah dicuci lalu dipotong menjadi 3 bagian dengan
ukuran yang sama.
4. Ditempatkan kentang yang sudah dipotong kedalam 3 wadah yang
berbeda.
5. Diberikan penamaan disetiap wadah dengan nama dan arti sebagai
berikut:
a. Wadah 1 menandakan kentang berada ditempat tertutup, dengan
cara menutup wadah secara rapat menggunakan solasi
b. Wadah 2 menandakan kentang berada ditempat terbuka, dengan
cara membuka wadah tanpa terhalang objek apapun.
c. Wadah 3 menandakan kentang berada di tempat semi tertutup
yang dilakukan dengan cara menutup wadah dengan kain kasa.
6. Dilakukan pengamatan dan pengambilan data laju pertumbuhan dan
perkembangan jamur pada kentang secara langsung selama 5 hari.
7. Dilakukan analisis dan pembahasan dari data yang diperoleh yang
kemudian dilanjutkan dengan kesimpulan.

BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN

A. Analisis data warna permukaan dan pertumbuhan jamur


pada kentang

1.1. Tabel Data Warna Permukaan Dan Pertumbuhan Jamur Pada


Kentang

Lama Hari Warna Permukaan Dan Pertumbuhan Jamur Pada Kentang

Penamaan Sesuai Perlakuan


Wadah 1 Wadah 2 Wadah 3
(Tertutup Rapat) (Terbuka ) (Ditutup Dengan Kain
Kasa )
Kuning Segar Kuning Segar Kuning Segar
Hari 1

Kuning Kecoklatan Kuning Kecoklatan Kuning Kecoklatan


Hari 2

Kuning Kecoklatan Kisut Kuning Kecoklatan


Hari 3 Kecoklatan

Hari 4 Coklat Terang Coklat Gelap Dan Coklat Terang


Tumbuh Jamur Putih

Hari 5 Coklat Terang Coklat Gelap Dan Coklat Terang Dan


Tumbuh Jamur Putih Tumbuh Jamur Putih
(Bercak Putih banyak) (Bercak putih sedikit)

Analisis Data Pengamatan Warna Permukaan dan Pertumbuhan Jamur


Pada Kentang
Berdasarkan tabel data eksperimen yang telah dilakukan selama 5 hari
dengan tiga perlakuan yang berbeda antara lain : (1) kentang diletakkan di
tempat tertutup, (2) kentang diletakkan di tempat terbuka, (3) kentang
diletakkan di tempat semi tertutup. Dapat di analisis bahwa laju pertumbuhan
Jamur pada kentang di tempat terbuka lebih cepat berkembang di banding
dengan kentang di tempat semi terbuka sedangkan kentang pada tempat tertutup
tidak menimbulkan tanda-tanda keberadaan jamur. Perkembangan jamur pada
kentang dapat dilihat pada hari ke 5 di perlakuan 1 dan perlakuan 3 dimana pada
perlakuan 1 kentang memiliki warna coklat gelap dan tumbuh jamur putih
(bercak putih banyak) sedangkan pada perlakuan 3 kentang memiliki warna
coklat terang dan tumbuh jamur putih (bercak putih sedikit).

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis pengamatan warna permukaan dan
pertumbuhan Jamur Pada Kentang. Dapat ditelaah bahwa terdapat perbedaan
warna penampang kentang pada setiap perlakuan, hal tersebut menandakan
Perlakuan pada wadah dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur pada kentang.
Nelius (2019) Menyebutkan bahwa udara membawa beberapa senyawa dan
mikroorganisme. Jamur pada kentang dapat tumbuh karena ada udara yang
membawa beberapa senyawa seperti hidrogen (senyawa air), oksigen, dan
senyawa lain melayang yang kemudian akhirnya jatuh menimpa permukaan
kentang karena kentang berada di tempat terbuka. Dari senyawa-senyawa
tersebut mengandung banyak mikrooragnisme salah satunya jamur air
(Phytophthora infestans) hal tersebutlah yang menyebabkan kentang dapat
tumbuh jamur sehingga pertumbuhan jamur pada kentang tidak di sebabkan
oleh udara (benda mati) melainkan disebabkan oleh mikroorganisme
(Phytophthora infestans) atau benda hidup.

BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian Pengujian Teori Biogenesis menggunakan
Media Kentang (Solanum tuberosum L) adalah:
1. Makhluk hidup terbentuk bukan dari udara ( benda mati ) melainkan dari
makhluk hidup lain.
2. Udara tidak mempengaruhi pertumbuhan jamur pada kentang, melainkan
Phytophthora infestans (jamur air) yang terbawa oleh udara sehingga
menyebabkan adanya pertumbuhan jamur pada permukaan kentang .
3. Tingkat keberadaan jamur pada kentang mempengaruhi kualitas warna
pada permukaan kentang.

Daftar Pustaka

Hamid. (2015). Bagaimana Pertumbuhan & Perkembangan Manusia, (Jakarta:


Shakti Adiluhung , 2008).
Leony S. L. & Nelius H. (2019). Pengaruh Kandungan Oksigen Udara Sekolah
terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMA N 9 Jakarta Timur: Jakarta
Timur. Universitas Ahmad Dahlan.
Nia Suryaningsih. (2018). Intensitas Serangan Jamur Penyebab Penyakit Umbi
Kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola Dan Atlantik Pada
Beberapa Perlakuan Media Simpan Di Gudang Penyimpanan.
Ulum Anharul. (2012). Perkembangan Manusia Menurut Al Qur‟an.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai