Anda di halaman 1dari 15

Cerpen Karangan: Yunita Putri Andriani

Kategori: Cerpen Pengalaman Pribadi, Cerpen Persahabatan

Sahabat kecilku

Di zaman anak anak, saya mempunyai banyak sekali pertemanan. Saya berteman dengan teman teman yang di sekitar rumahku,
awalnya saya tidak mengenalnya dan saya merasa malu. Saya mempunyai teman bernama yahya dan fachri, waktu kecil kita selalu
bermain bersama sama, dia juga orangnya sangat asik sekali. Setiap sore harinya kita pergi bermain bersama.
“put main yuk, main di lapangan bareng anak anak lain” sapa yahya yang datang menghampiri teras rumahku. “Ayo ya,
kita main bersama fachri juga'' balas putri.
Kita pun pergi bermain dengan membawa sepeda.

Sesampainya di lapangan kita menjumpai banyak anak anak yang bermain sepeda. Si yahya menghampiri anak anak
tersebut dan mengatakan sesuatu.
“Oyy kita main balap sepeda yukk” sapa yahya yang sedang mengatakan kepada anak anak lain.
Lalu anak anak lain pun sepertinya menyukai dan menyetujuinya. Akhirnya kita bermain balapan sepeda bersama
anak anak lain. Usulan bermain dari Yahya sangat seru, saya pun mengambil sepeda dan siap di posisi.

Setelah permainan berakhir saya fachri dan yahya melanjutkan permainan lain. Permainan tersebut adalah petak
umpet. Kita pun memulai permainan dengan hompimpa bersama. Akhirnya saya yang menghitung dan yang lainnya
bersembunyi, dan permainan pun berlangsung sangat asik dan seru.
Tak terasa hari pun telah senja. Saya fachri dan yahya beserta anak anak lain pun pulang ke rumah masing
masing.
Adzan maghrib pun tiba saya fachri dan yahya pergi untuk sholat bersama di mushola. Yahya pun datang
bersama fachri ke rumahku untuk memanggilku.
“putrii… putriiiii” sapa fachri dan yahya. Aku pun izin ke orangtuaku untuk pergi sholat maghrib di mushila
bersama teman temanku. Aku pun pergi ke masjid bersama yahya dan fachri.

Beberapa tahun kemudian saya dan teman teman saya menduduki bangku SMP, tetapi yahya dan fachri tidak
satu sekolah bersama ku.
Yahya dipondok karna harus mengikuti kata orang tuanya sedangkan fachri harus pindah rumah

Ketika saya memasuki usia remaja, saya sadar bahwa saya sudah jarang berjumpa dengan mereka lagi. Yang
dulunya kita sering main tiap sore harinya, sekarang pun sudah berbeda.

Saya fachri dan yahya terkadang bertemu dijalan dan kita saling tegur sapa

Pada saat itu aku dan sahabatku fachri dan yahya masih dapat berteman dengan baik, dan pada masa itu juga
dia orangnya sangat asik dan seperti kakak sendiri. Di hari kemarin sebelum menjelang tahun baru 2021 saya,
fachri dan yahya pergi berkeliling menaiki sepeda Pada masa ini kami sudah jarang juga mengendarai sepeda
bersama sama lagi. Pada sore harinya kami berangkat bersama menggunakan sepeda. Kami berkeliling keliling
sambil bercerita, sayangnya di tengah perjalanan cuaca sangat mendung.

“wahh wahh ya ini kayaknya mau hujan nih ki” ucap putri sambil mengayuh sepeda. “Iya nih put ya udah cepet
cepet gas” Ucap yahya” Yah ini mah bakal terjebak hujan ya, gimana kita berteduh dulu” Ucap fachri
“Ya udah deh ayoo” ucap yahya
Kami pun berteduh di depan ruko.
“wahh wahh ya ini kayaknya mau hujan nih ki” ucap putri sambil mengayuh sepeda. “Iya nih put ya udah cepet cepet gas”
Ucap yahya” Yah ini mah bakal terjebak hujan ya, gimana kita berteduh dulu” Ucap fachri
“Ya udah deh ayoo” ucap yahya
Kami pun berteduh di depan ruko.

Kami pun merasakan kedinginan bersama dan kami pun tetap bersabar menunggu hujan berhenti.

Akhirnya hujan pun telah reda dan kami pun bergegas untuk menuju pulang ke rumah.
Dan pada hari esoknya si yahya pun jatuh sakit, saya pun merasa kasian kepadanya.

Suatu hari saya juga bercerita kepada sahabatku yahya


“ya si fachri udah beda ya, udah beda sifatnya” Ucap putri
“Iya an dan dia juga udah ada teman perempuan, ya mungkin dia udah gak kenal sama kita lagi” ucap yahya
Dan saya pun sangat bersyukur dan senang memiliki teman yang sudah sangat lama kutemani yaitu si yahya. Dia
orangnya sangat lucu dan dapat di mengerti, pertemanan adalah seseorang suatu orang yang berawal dari
ketidak-tahuan dan kemudian akan menjadi saling mengetahui.

Sahabat bukan tentang siapa yg telah lama kamu kenal


tapi tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi
seburuk apa pun.
Cerpen Karangan: Yunita Putri Andriani
Kategori: Cerpen Pengalaman Pribadi, Cerpen Persahabatan

Sahabat kecilku

Di zaman anak anak, saya mempunyai banyak sekali pertemanan. Saya berteman dengan teman teman yang di sekitar rumahku,
awalnya saya tidak mengenalnya dan saya merasa malu. Saya mempunyai teman bernama yahya dan fachri, waktu kecil kita selalu
bermain bersama sama, dia juga orangnya sangat asik sekali. Setiap sore harinya kita pergi bermain bersama.
“put main yuk, main di lapangan bareng anak anak lain” sapa yahya yang datang menghampiri teras rumahku. “Ayo ya,
kita main bersama fachri juga'' balas putri.
Kita pun pergi bermain dengan membawa sepeda.

Sesampainya di lapangan kita menjumpai banyak anak anak yang bermain sepeda. Si yahya menghampiri anak anak
tersebut dan mengatakan sesuatu.
“Oyy kita main balap sepeda yukk” sapa yahya yang sedang mengatakan kepada anak anak lain.
Lalu anak anak lain pun sepertinya menyukai dan menyetujuinya. Akhirnya kita bermain balapan sepeda bersama
anak anak lain. Usulan bermain dari Yahya sangat seru, saya pun mengambil sepeda dan siap di posisi.

Setelah permainan berakhir saya fachri dan yahya melanjutkan permainan lain. Permainan tersebut adalah petak
umpet. Kita pun memulai permainan dengan hompimpa bersama. Akhirnya saya yang menghitung dan yang lainnya
bersembunyi, dan permainan pun berlangsung sangat asik dan seru.
Tak terasa hari pun telah senja. Saya fachri dan yahya beserta anak anak lain pun pulang ke rumah masing
masing.
Adzan maghrib pun tiba saya fachri dan yahya pergi untuk sholat bersama di mushola. Yahya pun datang
bersama fachri ke rumahku untuk memanggilku.
“putrii… putriiiii” sapa fachri dan yahya. Aku pun izin ke orangtuaku untuk pergi sholat maghrib di mushila
bersama teman temanku. Aku pun pergi ke masjid bersama yahya dan fachri.

Beberapa tahun kemudian saya dan teman teman saya menduduki bangku SMP, tetapi yahya dan fachri tidak
satu sekolah bersama ku.
Yahya dipondok karna harus mengikuti kata orang tuanya sedangkan fachri harus pindah rumah

Ketika saya memasuki usia remaja, saya sadar bahwa saya sudah jarang berjumpa dengan mereka lagi. Yang
dulunya kita sering main tiap sore harinya, sekarang pun sudah berbeda.

Saya fachri dan yahya terkadang bertemu dijalan dan kita saling tegur sapa

Pada saat itu aku dan sahabatku fachri dan yahya masih dapat berteman dengan baik, dan pada masa itu juga
dia orangnya sangat asik dan seperti kakak sendiri. Di hari kemarin sebelum menjelang tahun baru 2021 saya,
fachri dan yahya pergi berkeliling menaiki sepeda Pada masa ini kami sudah jarang juga mengendarai sepeda
bersama sama lagi. Pada sore harinya kami berangkat bersama menggunakan sepeda. Kami berkeliling keliling
sambil bercerita, sayangnya di tengah perjalanan cuaca sangat mendung.

“wahh wahh ya ini kayaknya mau hujan nih ki” ucap putri sambil mengayuh sepeda. “Iya nih put ya udah cepet
cepet gas” Ucap yahya” Yah ini mah bakal terjebak hujan ya, gimana kita berteduh dulu” Ucap fachri
“Ya udah deh ayoo” ucap yahya
Kami pun berteduh di depan ruko.
“wahh wahh ya ini kayaknya mau hujan nih ki” ucap putri sambil mengayuh sepeda. “Iya nih put ya udah cepet cepet gas”
Ucap yahya” Yah ini mah bakal terjebak hujan ya, gimana kita berteduh dulu” Ucap fachri
“Ya udah deh ayoo” ucap yahya
Kami pun berteduh di depan ruko.

Kami pun merasakan kedinginan bersama dan kami pun tetap bersabar menunggu hujan berhenti.

Akhirnya hujan pun telah reda dan kami pun bergegas untuk menuju pulang ke rumah.
Dan pada hari esoknya si yahya pun jatuh sakit, saya pun merasa kasian kepadanya.

Suatu hari saya juga bercerita kepada sahabatku yahya


“ya si fachri udah beda ya, udah beda sifatnya” Ucap putri
“Iya an dan dia juga udah ada teman perempuan, ya mungkin dia udah gak kenal sama kita lagi” ucap yahya
Dan saya pun sangat bersyukur dan senang memiliki teman yang sudah sangat lama kutemani yaitu si yahya. Dia
orangnya sangat lucu dan dapat di mengerti, pertemanan adalah seseorang suatu orang yang berawal dari
ketidak-tahuan dan kemudian akan menjadi saling mengetahui.

Sahabat bukan tentang siapa yg telah lama kamu kenal


tapi tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi
seburuk apa pun.
Cerpen Karangan: Yunita Putri Andriani
Kategori: Cerpen Pengalaman Pribadi, Cerpen Persahabatan

Sahabat kecilku

Di zaman anak anak, saya mempunyai banyak sekali pertemanan. Saya berteman dengan teman teman yang di sekitar rumahku,
awalnya saya tidak mengenalnya dan saya merasa malu. Saya mempunyai teman bernama yahya dan fachri, waktu kecil kita selalu
bermain bersama sama, dia juga orangnya sangat asik sekali. Setiap sore harinya kita pergi bermain bersama.
“put main yuk, main di lapangan bareng anak anak lain” sapa yahya yang datang menghampiri teras rumahku.
“Ayo ya, kita main bersama fachri juga'' balas putri.
Kita pun pergi bermain dengan membawa sepeda.

Sesampainya di lapangan kita menjumpai banyak anak anak yang bermain sepeda. Si yahya menghampiri anak
anak tersebut dan mengatakan sesuatu.
“Oyy kita main balap sepeda yukk” sapa yahya yang sedang mengatakan kepada anak anak lain.
Lalu anak anak lain pun sepertinya menyukai dan menyetujuinya. Akhirnya kita bermain balapan sepeda
bersama anak anak lain. Usulan bermain dari Yahya sangat seru, saya pun mengambil sepeda dan siap di posisi.

Setelah permainan berakhir saya fachri dan yahya melanjutkan permainan lain. Permainan tersebut adalah petak
umpet. Kita pun memulai permainan dengan hompimpa bersama. Akhirnya saya yang menghitung dan yang
lainnya bersembunyi, dan permainan pun berlangsung sangat asik dan seru.
Tak terasa hari pun telah senja. Saya fachri dan yahya beserta anak anak lain pun pulang ke rumah masing
masing.
Adzan maghrib pun tiba saya fachri dan yahya pergi untuk sholat bersama di mushola. Yahya pun datang
bersama fachri ke rumahku untuk memanggilku.
“putrii… putriiiii” sapa fachri dan yahya. Aku pun izin ke orangtuaku untuk pergi sholat maghrib di mushila
bersama teman temanku. Aku pun pergi ke masjid bersama yahya dan fachri.

Beberapa tahun kemudian saya dan teman teman saya menduduki bangku SMP, tetapi yahya dan fachri tidak
satu sekolah bersama ku.
Yahya dipondok karna harus mengikuti kata orang tuanya sedangkan fachri harus pindah rumah

Ketika saya memasuki usia remaja, saya sadar bahwa saya sudah jarang berjumpa dengan mereka lagi. Yang
dulunya kita sering main tiap sore harinya, sekarang pun sudah berbeda.

Saya fachri dan yahya terkadang bertemu dijalan dan kita saling tegur sapa

Pada saat itu aku dan sahabatku fachri dan yahya masih dapat berteman dengan baik, dan pada masa itu juga
dia orangnya sangat asik dan seperti kakak sendiri. Di hari kemarin sebelum menjelang tahun baru 2021 saya,
fachri dan yahya pergi berkeliling menaiki sepeda Pada masa ini kami sudah jarang juga mengendarai sepeda
bersama sama lagi. Pada sore harinya kami berangkat bersama menggunakan sepeda. Kami berkeliling keliling
sambil bercerita, sayangnya di tengah perjalanan cuaca sangat mendung.

“wahh wahh ya ini kayaknya mau hujan nih ki” ucap putri sambil mengayuh sepeda. “Iya nih put ya udah cepet
cepet gas” Ucap yahya” Yah ini mah bakal terjebak hujan ya, gimana kita berteduh dulu” Ucap fachri
“Ya udah deh ayoo” ucap yahya
Kami pun berteduh di depan ruko.
“wahh wahh ya ini kayaknya mau hujan nih ki” ucap putri sambil mengayuh sepeda. “Iya nih put ya udah cepet
cepet gas” Ucap yahya” Yah ini mah bakal terjebak hujan ya, gimana kita berteduh dulu” Ucap fachri
“Ya udah deh ayoo” ucap yahya
Kami pun berteduh di depan ruko.

Kami pun merasakan kedinginan bersama dan kami pun tetap bersabar menunggu hujan berhenti.

Akhirnya hujan pun telah reda dan kami pun bergegas untuk menuju pulang ke rumah.
Dan pada hari esoknya si yahya pun jatuh sakit, saya pun merasa kasian kepadanya.

Suatu hari saya juga bercerita kepada sahabatku yahya


“ya si fachri udah beda ya, udah beda sifatnya” Ucap putri
“Iya an dan dia juga udah ada teman perempuan, ya mungkin dia udah gak kenal sama kita lagi” ucap yahya
Dan saya pun sangat bersyukur dan senang memiliki teman yang sudah sangat lama kutemani yaitu si yahya. Dia
orangnya sangat lucu dan dapat di mengerti, pertemanan adalah seseorang suatu orang yang berawal dari
ketidak-tahuan dan kemudian akan menjadi saling mengetahui.

Sahabat bukan tentang siapa yg telah lama kamu kenal


tapi tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi
seburuk apa pun.

Anda mungkin juga menyukai