Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

STAGES OF COGNITIVE DEVELOPMENT

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh:
Ibu Dra. Susilaningsih, M.Pd

DISUSUN OLEH:

FAUZAN RAMADHAN (210221604427)


KEIKO CHIQUITA A. T. A (210221604411)
MIFTACHUL AFINDA (210221604448)
NABILAH QANITAH (210221604401)
RAGIL YULIA ULFA (210221604420)
SHARLA FEBRIANA M. Y (210221604456)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


KOTA MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah “Stages of Cognitive Development”.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas kepada
kami. Kami juga turut mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Malang, 6 September 2022


Tertanda,

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
BAB II 5
ISI 5
Pengertian Teori Tahapan Perkembangan Kognitif 5
Jean Piaget Sebagai Pencetus Teori 5
Teori Tahapan Perkembangan Kognitif Berdasarkan Jean Piaget 6
Contoh dan Penerapan Teori Tahapan Perkembangan Kognitif dalam Pembelajaran 7
Kelebihan dan Kekurangan Teori Tahapan Perkembangan Kognitif 8
BAB III 9
PENUTUP 9
BAB IV 10
DAFTAR RUJUKAN 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

Stages berasal dari kata bahasa inggris yang artinya tahap-tahap. Stages of Cognitive
Development sendiri artinya tahap-tahap perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif
merupakan tahapan-tahapan perubahan yang dialami oleh anak dalam memahami, mengolah
informasi yang diterima, memecahkan masalah, dan mengetahui sesuatu. “Kognisi merujuk
kepada semua aktivitas mental yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan
mengingat.” (Mayer, 1996). Kognisi atau kognitif diartikan sebagai proses membiasakan diri
terhadap segala sesuatu yang berasal dari lingkungan individu, menjadikannya sebagai bagian
integral dari keseluruhan perilaku individu dalam perjalanan hidupnya. Salah satu tokoh
terkenal yang mencetuskan tentang teori tahap-tahap perkembangan kognitif adalah Jean
Piaget. Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap kognitif.

Perkembangan kognitif dimengerti untuk memahami perkembangan anak dalam


berpikir lebih kompleks serta kemampuan seorang anak dalam memecahkan masalah.
Kemampuan kognitif tersebut sangat bermanfaat bagi seorang anak karena dapat
memudahkan anak tersebut untuk menguasai pengetahuan umum sehingga anak tersebut
dapat menjalankan fungsinya dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Makalah ini ditulis untuk membahas mengenai perkembangan kognitif yang dialami
oleh anak. Dimana kita mengetahui bahwa perkembangan kognitif juga memiliki
tahapan-tahapan yang akan dilalui hingga menuju kematangannya. Pada teori perkembangan
ini memiliki empat tahapan, sebagai berikut: tahap sensori motorik (0-2 tahun), tahap
pra-operasional (2-7 tahun), tahap operasional (7-11 tahun), dan tahap operasional formal
(11-15 tahun).

4
BAB II

ISI

A. Pengertian Teori Tahapan Perkembangan Kognitif

Dictionary of Psychology mengemukakan, Perkembangan adalah


tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam sepanjang kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang ada dalam
diri mahluk hidup lainnya. Sepanjang kehidupan manusia tentunya mereka
berkembangan, seperti fisiknya, selain itu ada hal lain yang mengalami perkembangan
manusia yaitu kognitif. Istilah kognitif berasal dari kata “cognition” atau “knowing”
yang artinya mengetahui. Secara garis besar, “cognition” adalah perolehan, penataan,
atau penggunaan pengetahuan.

Istilah kognitif menjadi populer setelah dikembangkan oleh Psikologis yang


meneliti setiap perilaku mental yang dapat dihubungkan dengan pemahaman manusia,
pertimbangan manusia, sistem pengolahan informasi manusia, pemecahan masalah,
serta keyakinan. Secara singkat, dapat disebut kognitif mengacu pada analisis perilaku
dan proses mental.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan


perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan perubahan yang dialami oleh manusia
selama rentang kehidupannya untuk memahami, menerima informasi, mengolah
informasi, memecahkan masalah, dan mengetahui sesuatu. Banyak psikolog yang
menelaah bidang kognitivisme meyakini bahwa proses perkembangan kognitif
manusia berlangsung sejak lahir.

B. Jean Piaget Sebagai Pencetus Teori

Jean Piaget merupakan filsuf dan psikologi asal Neuchatel, Swiss. Piaget
Piaget lahir pada tanggal 09 Agustus 1896. Ketika berumur 21 tahun, Piaget telah
menyandang gelar Doktor Natural Science (Paul Suparno, 2006;12) dan juga
memperoleh gelar Ph.D dalam ilmu alamiah dari Universitas Neuchatel. Piaget
kemudian pindah dari Swiss ke Grange-aux Belles, Perancis untuk mengajar anak
anak yang dikelola oleh Alfred Binet, pengembang tes intelegensi Binet.

5
Piaget memperhatikan bahwa anak anak kecil terus memberikan jawaban yang
salah untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu. Ia tidak berfokus pada jawaban yang
salah, namun berfokus pada kesalahan yang dilakukan pada pola yang sama. Hal ini
yang membuat Piaget mengajukan teori bahwa proses kognitif anak anak pada
dasarnya berbeda dengan orang dewasa.

C. Teori Tahapan Perkembangan Kognitif Berdasarkan Jean Piaget

Jean Piaget mengemukakan bahwa sejak usia balita, seseorang telah memiliki
kemampuan tertentu untuk menghadapi objek-objek yang ada di sekitarnya.
Kemampuan tersebut masih sangat sederhana, yaitu dalam bentuk kemampuan sensor
motorik. Dalam memahami dunia anak secara aktif, mereka menggunakan skema,
asimilasi, akomodasi, organisasi dan equilibrasi. Dengan kemampuan inilah balita
akan mengeksplorasi lingkungan dan menjadikannya dasar bagi pengetahuan tentang
dunia yang akan ia pelajari kemudian, serta akan berubah menjadi kemampuan yang
lebih maju dan rumit. Kemampuan-kemampuan ini disebut Piaget dengan skema.

Sumber: Pinterest

Sebagai contoh, seorang anak tahu bagaimana cara memegang mainannya dan
membawa mainan itu ke mulutnya. Dia dengan mudah membawakan skema ini. Lalu
ketika dia bertemu dengan benda lain misalnya jam tangan dia dengan mudah dapat
menerapkan skema “ambil dan bawa ke mulut” terhadap benda tersebut. Peristiwa ini
oleh Piaget disebut dengan asimilasi, yakni pengasimilasian objek baru kepada skema
lain. Ketika anak tadi bertemu lagi dengan benda lain, misalnya sebuah bola, dia tetap
akan menerapkan skema yang sama. Tentu skema ini tidak akan berlangsung dengan

6
baik, karena benda yang berbeda. Oleh karena itu, skema pun harus menyesuaikan
diri dengan objek yang baru. Peristiwa ini disebut dengan akomodasi, yakni
pengakomodasian skema lama terhadap objek baru. Asimilasi dan akomodasi adalah
dua bentuk adaptasi, istilah Piaget yang kita sebut dengan pembelajaran.

Cara kerja asimilasi dan akomodasi bertugas menyeimbangkan struktur


pikiran dengan lingkungan, menciptakan ukuran yang sama di antara keduanya. Jika
keseimbangan ini terjadi, maka tercapailah suatu keadaan ideal atau equilibrium.
Dalam penelitiannya pada anak, Piaget mencatat adanya masa dimana asimilasi lebih
dominan, atau akomodasi yang lebih dominan, atau saat keduanya mengalami
keseimbangan.

D. Contoh dan Penerapan Teori Tahapan Perkembangan Kognitif dalam Pembelajaran

Teori belajar kognitif menekankan pada perkembangan siswa. Meskipun


perkembangan siswa terjadi dalam urutan yang sama, namun laju pertumbuhannya
berbeda. Dalam proses pembelajaran, perbedaan kecepatan perkembangan
mempengaruhi kecepatan belajar siswa, sehingga interaksi dalam bentuk diskusi tidak
dapat dihindari. Pertukaran ide menjadi tanda perkembangan penalaran siswa. Perlu
disadari bahwa penalaran bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan secara langsung,
namun perkembangannya dapat disimulasikan. Piaget memberikan penekanan bahwa
setiap tahap perkembangan memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar lebih
baik.

Menurut Piaget, anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa, anak-anak tidak


tahu sebanyak orang dewasa, tetapi anak-anak melihat dunia dengan cara yang
berbeda dan berinteraksi secara berbeda. Hakikat belajar menurut teori belajar
kognitif dijelaskan sebagai kegiatan belajar yang berkaitan dengan penataan
informasi, reorganisasi persepsi dan proses internal. Pembelajaran aktivitas berbasis
teori belajar kognitif telah banyak digunakan.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan


pembelajaran, tidak lagi mekanistik seperti pada pendekatan behavioris. Kebebasan
dan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dihargai, sehingga
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

Ketika menerapkan teori belajar kognitif, guru harus fokus pada proses
berpikir siswa dan merancang strategi yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka.
Libatkan siswa dalam berbagai kegiatan, seperti memberi mereka waktu untuk
mengajukan pertanyaan, kesempatan untuk membuat kesalahan dan memperbaikinya
sesuai dengan itu, dan refleksi diri untuk membantu mereka memahami proses
mental. Pembelajaran kognitif meliputi:

7
● Mintalah siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui buku harian
atau laporan harian tentang kegiatan yang telah mereka lakukan.
● Dorong diskusi tentang apa yang sedang diajarkan dengan meminta siswa
menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan mengundang siswa lain
untuk bertanya.
● Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk
mengembangkan pemikiran kritis.
● Mintalah siswa untuk menjelaskan pendapat atau sudut pandang mereka.
● Bantu siswa mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide dapat
dihubungkan satu sama lain.
● Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visual dan
permainan untuk menyampaikan materi.

E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Tahapan Perkembangan Kognitif

Teori Tahapan Perkembangan Kognitif ini memiliki kelebihan dan kekurangan


dalam penggunaanya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa teori pembelajaran
kognitif ini melengkapi dan menambah dari kekurangan teori-teori pembelajaran
yang telah diungkapkan oleh para ahli sebelumnya. Berikut ini adalah kelebihan
dan kekurangan dari Teori Tahapan Perkembangan Kognitif.

Kelebihan :

1. Menjadikan siswa lebih mandiri dan juga membantu siswa memahami materi
belajar lebih mudah.
2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kognitif para pendidik hanya
perlu memberi dasar-dasar atau awalan saja tentang materi belajar yang akan
diberikan. Lalu, untuk selanjutnya akan diserahkan kepada peserta didik. Tidak lupa
pendidik juga harus mengawasi jalannya pembelajaran dan menjawab peserta didik
apabila ada yang mereka tidak mengerti tentang materi. Hal tersebut dapat memacu
peserta didik agar lebih berusaha dan fokus dalam mempelajari materi belajar.
3. Membuat peserta didik bisa menguatkan ingatannya terutama dalam
mengingat materi belajar karena dalam teori kognitif salah satunya menekankan pada
daya ingat peserta didik.

8
Kekurangannya :

1. Teori kognitif menekankan pada daya ingat, tetapi perlu diingat bahwa setiap
peserta didik tidak memiliki daya ingat yang sama dan metode pembelajaran
disamaratakan kepada semua peserta didik. Hal tersebut dapat berakibat pada tidak
maksimalnya peserta didik dalam memahami materi belajar.
2. Teori ini dapat menghambat kreativitas peserta didik dalam mengeksplor
bagaimana cara belajar mereka. Perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki cara
memahami materi belajar yang berbeda-beda.
3. Peserta didik akan merasa kesulitan apabila tempat belajar mengajar hanya
menggunakan teori Kognitif. Besar kemungkinan peserta didik tidak akan mengerti
sepenuhnya tentang materi pembelajaran. Lalu juga dalam praktek kegiatan
pembelajaran mereka juga akan merasa kesulitan.

9
BAB III

PENUTUP

Teori tahapan perkembangan kognitif merupakan tahapan-tahapan perubahan


yang dialami oleh manusia selama rentang kehidupannya untuk memahami, menerima
informasi, mengolah informasi, memecahkan masalah, dan mengetahui sesuatu. Jean
Piaget merupakah salah satu pencetus teori kognitif. Ketika menerapkan teori belajar
kognitif, guru harus fokus pada proses berpikir siswa dan merancang strategi yang
tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka. Teori Tahapan Perkembangan Kognitif ini
juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanya.

Dalam mengatasi kekurangan yang ada pada teori kognitif, pendidik dan peserta
didik dapat mengatasi bersama. Beberapa contoh hal yang dapat dilakukan yaitu :
a. Pendidik memiliki strategi yang tepat dalam pembelajaran dengan cara
kognitif sehingga tercapainya pembelajaran yang merata kepada seluruh
peserta didik.
b. Karena teori kognitif menekankan peserta didik untuk berpikir secara kritis,
peserta didik bisa menanyakan materi yang mereka tidak mengerti kepada
pendidik sambil berdiskusi dengan teman sebayanya sehingga keadaan kelas
akan tercipta aktif bukan pasif.

10
BAB IV

DAFTAR RUJUKAN

Makarim, Fadhli Rizal. 2021. "4 Tahapan Perkembangan Kognitif Si Kecil dalam
Teori Piaget"

SA Mu'min. 2013. "Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Vol.6 No.1


Januari-Juni. Jurnal Al-Ta'dib

Nainggolan, Daeli. 2021. "Analisis Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan
Implikasinya bagi Pembelajaran IAKN Manado” Vol.2 No. 1 Juni 2021. Journal of
Psychology Humanlight

Ibda, Fatimah. ”Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget" Vol. 3 No.1 2015. Jurnal
Intelektualita.

John W. Santrock. 2008. "Psikologi Pendidikan (terjemahan)". (Jakarta: Kencana,


2008) hal. 46.
George Boeree, Op.Cit. Hal. 368
SA Mu'min. 2013. "Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget” Vol.6 No.1
Januari-Juni. Jurnal Al-Ta'dib

Dr. Muhammad Hasan S.Pd., dkk. 2021. "Teori teori Belajar".

Lefudin. 2017. "Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran,


Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran"

Improving Human Learning in the Classroom: “Theories and Teaching Practices”.


2008

The Psychology Of Intelligence. 2005

Cognitive Learning – Valamis. 2021

11

Anda mungkin juga menyukai