Anda di halaman 1dari 37

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambar Lokasi Pengambilan Data

Pengambilan kasus dilakukan di RSUD Blambangan Banyuwangi di

Ruang Dalam 1 tepatnya diruang PULMO, pada pasien yang mengalami

HIV/AIDS KOINFEKSI TB PARU, ruangan khusus pasien yang

terdiagnosa penyakit paru. Ruang pulmo memiliki 7 tempat tidur, pada

saat penelitian jumlah tempat tidur terisi semua, terdapat 2 kamar mandi

dan 2 kipas angin yang ditempatkan di dinding ruangan. Jumlah perawat

diruang penyakit dalam ada 16 orang dan jumlah dokter ada 4 orang yang

meliputi dokter umum dan dokter spesialis. Dokter umum sebanyak 2

orang dan Dokter spesialis sebanyak 2 orang.

2. Pengkajian Keperawatan

a) Identitas Klien
Tabel 4.1 Pengkajian Keperawatan di RSUD Blambangan di RPD 1

Identitas klien Klien 1 Klien 2


Nama (Inisial) : Tn. K : Tn. A
Umur : 55 Th : 50 Th
Jenis Kelamin : L : L
Suku bangsa: : Indonesia : Indonesia
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : Tani Wiraswasta
Alasan MRS : Sesak dan batuk : Sesak dan batuk
Keluhan utama : Sesak Sesak
Upaya yang pernah
dilakukan Klien belum diberi : Klien hanya diberi obat
tindakan apapun toko

Penanggung jawab
Nama : Ny. L : Ny. S
Umur : 50 th : 45 th
Jenis kelamin : P : P
Agama : Islam : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA : SMA
Alamat : Kampung anyar, Licin : Kalipuro

b) Riwayat Keperawatan
Tabel 4.2 Riwayat Keperawatan di RSUD Blambangan di RPD 1

Riwayat Keperawatan Klien 1 Klien 2


1. Keluhan Utama
a. Saat MRS: Klien di bawa ke UGD Klien di bawa ke UGD
RSUD Blambangan pada RSambangan pada tanggal
tanggal 18 Juni 2016 jam 26 Juni 2016 jam 22.00 WIB
19.00 WIB dengan keluhan dengan keluhan sesak sejak
Batuk berdahak disertai 1 bulan yang lalu dan
sesak dan demam selama 3 disertai batuk tapi bukan
bulan terakhir tanpa disertai batuk darah, klien juga
batuk darah. Demam merasakan panas disekujur
diseluruh tubuh setiap tubuh sejak kemarin malam,
malam, nafsu makan klien juga mengeluh
menurun karena terdapat badanya terasa lemas dan
sariawan di mulut klien. pada jam 22. 30 wib klien
Klien juga mengatakan dirawat inap di RPD 1RSUD
badannya lemas kemudian Blambangan
pada jam 19.30 WIB klien
dirawat di RPD 1 RSUD
Blambangan.

Klien mengeluh batuk terus Klien mengeluh batuk terus


menerus menerus
b. Saat pengkajian:
Klien dibawa ke UGD Klien dibawa ke UGD
RSUD Blambangan pada RSUD Blambangan pada
2. Riwayat Kesehatan
tanggal 18 Juni 2016 jam tanggal 26 Juni 2016 jam
Sekarang:
19.00 WIB dengan keluhan 22.00 WIB dengan keluhan
batuk berdahak bercampur sesak sejak 1 bulan yang
sesak dan demam selama 3 lalutanpa disertai batuk,
bulan terakhir. Demam panas disekujur tubuh sejak
diseluruh tubuh setiap kemarin malam yang lalu
malam. Nafsu makan dan badannya juga terasa
menurun karena terdapat lemas dan pada jam 22. 30
sariawan dimulut klien. wib klien dirawat inap di
Klien juga mengatakan RPD 1RSUD Blambangan,
kalau badannya lemas dan pada saat pengkajian tanggal
pada jam 19.30 WIB klien 26 juni 2016 pukul 09. 00
dirawat inap di RPDI RSUD wibklien mengeluh batuk
Blambangan. Pada saat disertai sesak dan batuk
pengkajian tanggal 22 Juni mengeluarkan scret yang
2016 pukul 13.00 WIB klien kentaldan berwarna
mengeluh batuk terus- kuningkehijauan. Klien
menerus dan sesak, batuk mengatakan tenggorokanya
mengeluarkan sacrat gatal, batuk dan timbul
berwarna kuning kehijauan secara mendadak dan terus-
disertai demam diseluruh menerus saat ini, batuk dan
tubuh. Klien juga sesak tambah parah ketika
mengatakan batuk karena di dibuat aktivitas dan batuk
tenggorokkan seperti ada sesak sedikit berkurang
yang mengganjal di setelah diberikan obat dari
tenggorokan dan dirasakan UGD.
gatal. Batuk timbul secara
mendadak dan terus
menerus sampai klien sering
terbangun saat istirahat.
Keluhan sedikit berkurang
setelah diberikan obat dari
UGD.

Sebelumnya klien pernah


mengalami batuk selama 3 Sebelumnya klien belum
bulan lebih, Klien pernah mengalami penyakit
mengatakan kalau dirinya gangguan pernafasan seperti
pernah mengalami TB paru ini.
3. Riwayat penyakit
sebelumnya:
Klien mengatakan di dalam
keluarga klien tidak ada Klien mengatakan di dalam
yang menderita penyakit keluarganya tidak ada yang
gangguan pernafasan seperti menderita penyakit yang
ini. diderita klien saat ini.
4. Riwayat kesehatan
keluarga: Klien tinggal di daerah yang
padat pemukiman dan Klien tinggal di daerah yang
keadaan rumah yang kurang padat penduduk dan model
ventilasi sehingga udara dan rumah yang kurang ventilasi
sinar matahari yang masuk sehingga udara dan sinar
5. Keadaan kesehatan kerumah sangat minim. matahari tidak biasa masuk.
Lingkungan:
Klien tidak menggunakan
alat bantu apapun. Klien menggunakan alat
bantu pernafasan yaitu
dengan bantuan selang
oksigen nasal kanul dengan
volume 3 liter.
6. Alat bantu yang dipakai:

c) Genogram
Gambar 4.1 Genogram di RSUD Blambangan di RPD 1

Genogram Keterangan
Klien 1
: Laki-laki (meninggal)
: Perempuan (meninggal)
: Klien
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
: Garis Tinggal Serumah

Klien 2
: Laki-laki (meninggal)
: Perempuan (meninggal)
: Klien
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
: Garis Tinggal Serumah

d) Observasi dan Pemeriksaan Fisik


Tabel 4.3 Observasi Dan Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Klien 1 Klien 2


a. Keadaan Umum: Composmentis, GCS: 4,5,6, Klien tampak lemah, dan
sesak disertai batuk, lemas, sesak secara terus menerus
dengan posisi terbaring dan mengeluarkan secret
diatas tempat tidur. berwarna kuning kuning
kehijauan disertai panas dan
badanya lemas semua, klien
dalam keadaan terbaring di
tempat tidur dengan dengan
terpasang selang O2 nasal
kanul dengan volume 3 liter.

TD : 90/60 mmhg
b. Tanda-tanda vital: TD : 82/60 mmhg Nadi : 100x/menit
Nadi : 92x/menit RR : 30x/ menit.
RR : 28x/menit. Suhu : 38C
Suhu : 38C

c. Pemeriksaan fisik
Body sistem:
1. Pernafasan: I : Simetris kanan kiri,nafas
a. Hidung: I : Peningkatan frekuensi pendek terdapat
nafas, pergerakan dada pernafasan cuping
simetris kanan kiri, hidung, terdapat otot
pernafasan cuping
hidung, RR: 28x/ menit bantu pernafasanRR:
P : Simetris kanan kiri, tidak 30x/menit
ada nyeri tekan. P : Tidak ditemukan adanya
nyeri tekan, dan kelainan
I: Terdapat adanya I: Terdapat adanya
peningkatan produksi peningkatan produksi
b. Trachea:
sputum dan terjadi sputum dan terjadi
peningkatan frekuensi peningkatan frekuensi
pernafasan pernafasan
P: Tidak ditemukan adanya P: Tidak ditemukan adanya
kelainan kelainan

I: Bentuk simetris kanan I: Bentuk simetris kanan


kiri, model dada pigeon kiri, model dada barel
c. Dada: chest, terjadi peningkatan chest, terjadi peningkatan
frekuensi frekuensi pernafasan,
pernafasan,tidak ditemukan adanya
ditemukan adanya retraksi dada, ekspansi
retraksi dada,ekspansi dada normal
dada normal P: Tidak ditemukan adanya
P: Tidak ditemukan adanya nyeri tekan
nyeri tekan A: Ditemukan suara ronchi
A: Ditemukan suara ronchi Pada dada sebelah kiri
Pada dada sebelah kiri

I : Tidak tampak ictus I : Klien, tidak ada cyanosis,


cordis, tidak terjadi ictus cordis tampak di ics
2. Sistem sianosis mid clavicula sinistra
cardiovaskuler: P : 92x/ menit P : Terdapat peningkatan
P : tidak terdapat pergeseran nadi,
jantung ictus cordis teraba pada
A: S1 S2 tunggal terdengar, ics 4-5 midclavicula
terdengar sonor sinistra
P : Tidak terdapat
pergeseran jantung
A: Terdengar redup S1 S2
tunggal, terdengar sonor

Composmentis, GCS: 4,5,6, Composmentis, GCS: 4,5,6,


tidak mengalami disorientasi tidak mengalami disorientasi
waktu waktu
3. Persyarafan:
a. Kesadaran:
I : Tidak ditemukan I : Tidak ditemukan
pembesara vena jugularis pembesara vena jugularis

I : Reflek normal, tidak I : Reflek normal, tidak


b. Leher terjadi penurunan otot
terjadi penurunan otot

c. Reflek I : Ditemukan adanya I : Tidak ditemukan adanya


sariawan atau kandidiasis sariawan atau kandidiasis
4. Sistem Pencernaan I : Tidak ditemukan adanya I : Tidak ditemukan adanya
a) Mulut karies karies

I : Tidak ditemukan adanya I : Tidak ditemukan adanya


b) Gigi kelainan kelainan

I : Cekung, Tidak ada I : Cekung, Tidak ada


c) Kerongkongan: kelainan, tidak ditemukan kelainan, tidak ditemukan
adanya diare kronis adanya diare kronis
A: Bising usus 8x/ menit A: Bising usus 9x/ menit
d) Abdomen: P : Terdapat nyeri takan P : Terdapat nyeri takan
P : Timpani P : Timpani

I : Tidak ditemukan adanya I : Tidak ditemukan adanya


kelainan kelainan

e) Anus: I : Simetris kanan kiri, tidak I : Simetris kanan kiri, tidak


ditemukan adanya ditemukan adanya
serumen. serumen.
5. Sistem Persepsi
sensori: I : Simetris kanan kiri, tidak I : Simetris kanan kiri, tidak
a) Pendengaran: ditemukan adanya secret. ditemukan adanya secret.
P: Tidak ada kelainan P: Tidak ada kelainan

I : Ditemukan adanya jamur I : Tidak ditemukan adanya


b) Penciuman: pada lidah dan rongga jamur pada lidah dan
mulut. rongga mulut.

I : Simetris kanan kiri, I : Simetris kanan kiri,


c) Pengecapan: mampu melihat dengan mampu melihat dengan
baik, tidak ditemukan baik, tidak ditemukan
adanya sarcoma Kaposi adanya sarcoma Kaposi
pada konjungtiva dan pada konjungtiva dan
d) Penglihatan: kelopak mata. kelopak mata.

I : Normal tidak terjadi I : Normal tidak terjadi


gangguan, klien masih gangguan, klien masih
bisa merasakan bisa merasakan
rangsangan seperti panas rangsangan seperti panas
dingin dan nyeri. dingin dan nyeri.
e) Perabahan: I : Tidak ditemukan adanya I : Tidak ditemukan adanya
kelainan kelainan
P : Tidak terdapat nyeri P : Tidak terdapat nyeri
tekan pada daerah tekan pada daerah
simpisis simpisis

6. Sistem I : Tidak ditemukan adanya I : Tidak ditemukan adanya


Perkemihan: kelainan seperti kelainan seperti
meningitis dan meningitis dan
ensepalopati, terjadi ensepalopati, klien
wasting mengalami penurunan
syndrome(penurunan berat badan secara drastic
7. Sistem endokrin: berat badan tanpa sebab) dan rambut tampak
kuning dan tipis.

I : Pasien merupakan I : Pasien merupakan


berjenis kelamin laki- berjenis kelamin laki-
laki, Tidak ditemukan laki, Tidak ditemukan
adanya kelainan pada adanya kelainan pada
kelaminya kelaminya

I : Terjadi penurunan I : Terjadi penurunan


8. Sistem reproduksi: kekuatan otot, kadang kekuatan otot, Klien
klien juga merasakan tidak merasakan
kesemutan/kebas kesemutan/ kebas
I : Tidak ditemukan adanya I : Warna kulit hitam dan
kelainan kulit seperti kering. Tidak ditemukan
herpes zoster adanya kelainan kulit
9. Sistem seperti herpes zoster.
muskuluskeletal
I : Terjadi penurunan I : Terjadi penurunan
system imun dan mudah system imun dan mudah
10. Sistem integument: terjangkit penyakit terjangkit penyakit
(infeksi TB Paru) (infeksi TB Paru)

11. Sistem Imun:

e) Hasil Pemeriksaan Diagnostik


Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Diagnostik di RSUD Blambangan di RPD 1

Pemeriksaan Klien 1 tgl-19-juni Klien 2 tgl-27- juni Nilai Normal


Penunjang 2016 2016
WBC 3,3 x 10/UL 4-2x 10/ UL 3,5x 10/ UL
RBC 3,43 x 10/UL 2,79x10/ UL 3,8x5,80/UL
HGB 10,9 g/ DL 8,09/ DL 11,0x16,5 9/dl
HCT 30,6% -25,5% 11,0x16,5 9/dl
MCV 89,2 FL 91,4 FL 70-100 fl
MCH 31,8 P9 28,7 Pg 27,0-34,0 pg
MCHC 35,69/ DL 31,49/ DL 150-100x10 ul
PLT 388x10/ UL 246x10/ UL 150-450x10 ul

LYM % 12,6% 19, 0% 20,0-40,0%


MxD % 12,7% 20,2%
NEUT % 74,7% 60,8%

LYM # 0,4x10/ UL 0,8x10/UL


MxD # 0,4x 10/ UL 0,8x10/UL
NEUT # 2,5x 10/ UL 2,6x10/UL
RDW 15,5 % +21,0%
PDW -8,8 FL 10,6 FL
MPV -7,9FL 9,1FL
P-LCR -11,5% 19,0%
PITC R (+) R (+)

Faal Hati
GOT 195,4 195,4
GPT 58,6 58,6

Faal Ginjal
Umum (BUN) 19,04% 195,4
Kreatinin 0,93 mg% 58,6
15-50 mg%
Kadar Glukosa 124 mg 125 mg 4,12mg%

<135 mg%
Pemeriksaan BTA + +

f) Penatalaksanaan Terapi
Tabel 4.5 Penatalaksanaan Terapi Diagnostik di RSUD Blambangan di
RPD 1

Penatalaksanaan Klien 1 19-Juni-2016 Klien 2 26-Juni-2016


Terapi
Terapi 1. Infus RL 20 tpm 1. Injeksi anbacim 2x1000 mg
2. Injeksi ondan setron 2. Injeksi Sulvinex 3x3 mg
3. Injeksi Ranitidin 3. Ambroxol 3x30 mg
4. Rifampisin 1x 450 mg 4. Infus RL 14 tpm
5. Ethambutol 1x400 mg 5. Infus paracetamol 3x1000
6. Curcuma 3x 25 mg mg
7. Ambroxol 3x 30 mg 6. Rifampisin 1x450 mg
8. Nebulizer Ventolin 7. Isinoazid 1x 400 mg
9. O2 nasal canul 2 lpm 8. O2 nasal kanul dengan
10. Oral OAT volume 2 lpm
11. Diit bubur halus TKTP

3. Analisa Data
Tabel 4.6 Analisa Data Diagnostik di RSUD Blambangan di RPD 1

Analisa Data Etiologi Masalah


Klien 1 Klien 1 Klien 1
DS : Klien mengatakan Virus HIV Ketidak efektifan bersihan
batuk selama 3 bulan jalan nafas
trahir yang tidak Merusak seluler
kunjung sembuh,batuk
dirasakan Menyerang T limfosit, sel
semakinparah saat saraf makrofag, monosit
dibuat aktivitas. limfosit B
DO : sesak nafas, Batuk
yang mengeluarkan Immunocompromise
dahak yang berwarna
kuning kehijauan, RR: Flora normal
28x/ menit, Auskultasi
terdapat suara nafas Organ target
tambahan ronchi.
Respiratori

Infeksi bakteri TBC

Ketidak efektifan bersihan


jalan nafas

DS : Klien mengatakan Virus HIV


adanya sariawan Nutrisi inadekuat
dimulutnya yang tak Merusak seluler
kunjung sembuh
sehingga klien tidak Menyerang sel T
bisa menelan dan nafsu
makan menurun. Immunocompromise
DO : adanya sariawan
dirongga mulut Invasi kuman pathogen
berwarna putih, diit
dari RS dihabiskan 1/2
Organ target
dari yang disediakan,
klien tampak kesulitan
saat menelan makanan, Oral

Candidiasis oral

Nyeri menelan

Nutrisi inadekuat
DS : Klien mengatakan Virus HIV
kalau badanya panas
dan tak kunjung reda Hipertermi
Merusak seluler
DO : suhu 38C,
RR:28x/menit, Klien
tampak gelisah, akral Menyerang sel T
hangat, TD:82/60
mmhg, Invasi kuman pathogen
Nadi:92x/menit.
Organ target

Manifestasi saraf

Hipertermi
DS : Klien mengatakan
batuk sejak 3 bulan Mycobacterium TBC
yang lalu secara terus-
menerus dan Inhalasi saluran pernafasan Resiko penularan infeksi
mengeluarkan secret
Bakteri bertahan di bronkus
berwarna kuning
kehijauan. Penumpukan secret
DO : Klien batuk tanpa
menutup mulutnya, Secret keluar saat batuk
Klien dan kluarganya
tidak memakai masker Terhirup orang sehat
saat berinteraksi
dengan orang sekitar, Resiko penularan infeksi
klien membuang secret
di wadah yang terbuka

Klien 2
DS : Klien mengatakan Klien 2
Virus HIV
kalau dirinya
mengalami sesak Klien 2
disertai batuk, sesak Merusak seluler
Ketidak efektifan bersihan
dirasakan seperti jalan nafas.
tertimpa benda berat Menyerang T limfosit, sel
dan sesak beserta saraf makrofag, monosit
batuk dirasakan limfosit B
semakin berat saat
dibuat aktivitas. Immunocompromise
DO : seak nafas beserta
batuk, RR: 30x/ menit, Flora normal
auskultasi terdapat
suara nafas tambahan Organ target
ronchi, batuk yang
mengeluarkan secret Respiratori
berwarna kuning
kehijauan. Infeksi bakteri TBC

Ketidak efektifan bersihan


jalan nafas
DS : Klien mengatakan
kalau badanya terasa Virus HIV
panas,sejak kemarin
malam dan tidak Merusak seluler
kunjung reda.
DO : suhu badan 38 C, Hipertermi
Menyerang sel T
RR:38x/menit, akral
teraba panas, klien Invasi kuman pathogen
tampak gelisah.
Organ target

Manifestasi saraf

Hipertermi
DS : Klien mengatakan
batuk sejak 1 bulan Mycobacterium TBC
yang lalu secara terus-
menerus dan Inhalasi saluran pernafasan
mengeluarkan secret
berwarna kuning
Bakteri bertahan di bronkus Resiko penularan infeksi
kehijauan.
DO : Klien batuk tanpa Penumpukan secret
menutup mulutnya,
Klien dan kluarganya Secret keluar saat batuk
tidak memakai masker
saat berinteraksi, klien Terhirup orang sehat
membuang secret di
timba yang tidak Resiko penularan infeksi
tertutup.

4. Diagnosa keperawatan
Tabel 4.7 Diagnosa keperawatan di RSUD Blambangan di RPD 1
Data Masalah Etiologi
Klien 1 Klien 1 Klien 1
a. Ketidak efektifan bersihan jalan Ketidak efektifan Berhubungan dengan
nafas di tandai dengan klien bersihan jalan nafas peningkatan peningkatan
mengatakan sesak dan batuk produksi secret yang
selama 3 bulan trahir yang tak berlebih karena bakteri tb
kunjung sembuh sesak diraakan
seperti tertimpa benda berat dan
sesak dirasakan makin parah saat di
buat aktifitas.
Do : Kesadaran composmentis,
Sesak nafas, Batuk yang
mengeluarkan secret
berwarna kuningkehijauan ,
RR 28 x/ menit, auskultasi
terdapat suara ronchi.

b. Nutrisi inadekuat ditandai dengan


klien mengatakan ada sariawan/ Nutrisi inadekuat Berhubungan dengan adanya
jamur pada rongga mulut sehingga rongga mulut yang terluka/
pasien tidak nafsu makan. candidiasis
Do : adanya sariawan
(candidiasis) dirongga mulut
berwarna putih, diit RS
hanya dihabiskan ½ dari
yang disediakan, klien
tampak kesulitan saat
menelan makanan.

c. Hipertermi ditandai dengan klien


mengatakan kalau badanya panas
dan tak kunjung reda. Hipertermi Berhubungan dengan proses
Do : suhu 38C, RR: 28x/ menit, inveksi penyakit hiv/aids
dan klien tampak gelisah koinfeksi tb

d. Resiko infeksi ditandai dengan


klien mengatakan batuk sejak 1
bulan yang lalu secara terus Berhubungan dengan secret
Resiko infeksi
menerus da mengeluarkan secret yang keluar dan terhirup
berwarna kuning kehijauan oleh orang yang sehat
Do : Klien batuk tanpa menutup
mulutnya, klien dan
kluarganya tidak memakai
msker saat berinteraksi,
klien membuang secert di
timba yang tidak tertutup

Klien 2
a. Ketidak efektifan bersihan jalan
nafas ditandai dengan klien
mengatakan kalau dirinya Klien 2 Klien 2
mengalami sesak disertai batuk Ketidak efektifan Berhubungan dengan
bercampur dengan secret yang bersihan jalan nafas peningkatan produksi secret
berwarna kuning kehijauan, sesak yang berlebih
beserta batu dirasakan semakin
para saat dibuat aktivitas
Do : sesak nafas beserta batuk,
RR: 30 x/ menit, auskultasi
terdapat suara nafas
tambahan ronchi, secret
yang berwarna kuning
kehijauan.

b. Hipertermi ditandai dengan klien


mengatakan kalau badanya panas
sejak kemarin malam dan tidak
kunjung reda
Do : suhu 38C, RR: 28x/ menit, Hipertermi Berhunungan dengan proses
dan lien tampak gelisah inveksi penyakit hiv/aids
koinfeksi tb
c. Resiko infeksi ditandai dengan
klien mengatakan batuk sejak 1
bulan yang lalu secara terus
menerus da mengeluarkan secret
berwarna kuning kehijauan Resikoinfeksi Berhubungan dengan secret
Do : Klien batuk tanpa menutup yang keluar dan terhirup
mulutnya, klien dan oleh orang yang sehat
kluarganya tidak memakai
msker saat berinteraksi,
klien membuang secert di
timba yang tidak tertutup

5. Intervensi
Tabel 4.8 Intervensi di RSUD Blambangan di RPD 1
DX keperawatan (tujuan dan kriteria hasil) Intervensi NIC
Klien 1: Klien 1:
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas Aktifitas Keperawatan:
berhubungan dengan infeksi bakteri TBC 1. Kaji irama, frekuensi, kedalaman
peningkatan produksi secret. pernafasan, batuk tidak efektif dan mukus
Tujuan: kental
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Auskultasi bagian dada adanya suara nafas
selam 3x24 jam diharapkan tidak terjadi tambahan
sumbatan pada jalan nafas dan jalan nafas 3. Catat jenis dan jumlah sekret yang
kembali efektif. dikeluarkan
Kriteria Hasil: 4. Berikan minum air hangat ±2500 ml/hari
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara 5. Ajarkan klien batuk efektif dan latihan
nafas yang bersih/ vesikuler nafas dalam
Menunjukan jalan nafas yang paten, frekuensi 6. Lakukan vibrasi dada
pernafasan 16-20x/ menit
Mampu mengidentifikasi dan mencegah Penyuluhan:
factor yang menghambat jalan nafas. 1. Informasikan kepada klien untuk selalu
minum obat jangan sampai terputus
2. Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk
memilih orang terpercaya yang dijadikan
PMO (Pengawas Minum Obat)
3. Ajarkan klien tekhnik batuk yang benar
Aktivitas Kolaboratif:
1. Kolaborasi dalam pemberian OAT saat
jam injeksi dan diberikan 3x sehari
(Rifampisin 1x450mg, PZA 1x1000mg,
Isoniazid 1x100mg, Etambutol 1x400mg)

Aktivitas lain:
1. Atur posisi klien dalam posisi semi fowler

Klien 1:
Klien 1: Aktivitas keperawatan
2. Nutrisi inadekuat berhubungan dengan Pengkajian
adanya candidiasis oral sehingga pasien 1. Tentukan motivasi pasien untuk
sulit menelan. mengubah kebiasaan makan.
Tujuan: 2. Pantau nilai laboratorium, khususnya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan transferin, albumin, dan elektrolit
selam 3x24 jam diharapkan kebutuhan 3. Mnajemen Nutrisi (NIC): Ketahui
nutrisi klien dapat terpenuhi. makanan kesukaan pasien, tentukan
Kriteria Hasil: kemampuan pasien untukmemenuhi
Adanya peningkatan berat badan sesuai kebutuhan nutrisi, pantau kandungan
dengan tujuan nutrisi, dan kalori pada catatan nutrisi,
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi Timbang pasien pada interval yang tepat.
badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan Penyuluhan pada pasien dan keluarga
nutrisi 1. Ajarkan metode untuk perencanaan
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi makan
Tidak terjadi penurunan berat badan 2. Ajarkan pada pasien/ kluarga tentang
makanan yang bergizi dan tidak mahal
3. Manajemen Nutrisi (NIC): Berikan
informasi yang tepat tentang kebutuhan
nutrisi dan bagaimana memenuhinya

Aktivitas kolaboratif
1. Diskusikan dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan pretein klien yang
mengalami ketidak adekuatan asupan
protein atau kehilangan protein (missal,
klien anoreksia)
2. Diskusikan dengan dokter kebutuhan
stimulasi nafsu makan, makanan
pelengkap atau nutrisi parenteral total
agar asupan kalori yang adekuat dapat
diperahankan
3. Rujuk kedokter untuk menentukan
penyebab gangguan nutrisi
4. Rujuk keprogram gizi di komunitas yang
tepat, jika klien tidak dapat menyiapkan
makanan yang adekuat
5. Manajemen Nutrisi(NIC): Tentukan,
dengan malakukan kolaborasi bersama
ahli gizi jika diperlukan jenis zat gizi
yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi

Aktivitas lain
1. Buat perencanaan makan dengan klien
yang masuk dalam jadwal makan,
lingkungan makan,kesukaan makan, serta
suhu makan.
2. Dukung anggota kluaraga untuk
membawa makanan kesukaan pasien dari
rumah
3. Bantu klien menulis tujuan mingguan
yang realistis untuklatian fisik dan
makanan
4. Anjurkan klien untuk menampilkan tujuan
makan dan latian fisik di likasi yang
dikaji setiap hari

Klien 1:
Aktivitas keperawatan
Pengkajian
1. Pantau aktivitas kejang
2. Pantau hidrasi( turgor kulit, kelembapan
Klien 1: membrane mukosa)
3. Hipertermi berhubungan dengan invasi 3. Pantau tekanan darah denyut nadi dan
virus HIV yang menyerang saraf. pernafasa
Tujuan: 4. Kaji ketepatan jenis pakaian yang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan digunakan, sesuai dengan suhu
selam 3x24 jam diharapkan klien akan lingkungan
menunjukan termoregulasi yang baik.
Kriteria Hasil: Penyuluhan untuk pasien dan kluarga
Termoregulasi keseimbangan antara 1. Ajarkan klien/ kluarga dalam mengukur
panas, peningkatan, dan kehilangan suhu tubuh untuk mencegah dan
panas. mengenali secara dini hipertermi
Tanda-tanda vital, Nilai suhu (36-37C), (sengatan panas, keletihan akibat panas)
denyut nadi (80-100x/menit) dan tekanan 2. Regulasi suhu(NIC): Ajarkan indikasi
darah (100-120/60-80 mmhg) keletihan akibat panas dan tindakan
kedaruratan yang diperlukan jika perlu

Aktivitas kolaboratif
1. Regulasi suhu (NIC): Berikan obat
antipiretik jika perlu, gunakan matras
dingin dan mandi air hangat untuk
mengetasi gangguan suhu tubuh

Aktivitas lain
1. Lepaskan pakaian yang berlebihan dan
tutupi pklien dengan selimut saja
2. Gunakan waslap dingin di aksila, kening
dan lipat paha
3. Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2
liter/ hari dengan tambahan cairan selama
aktivitas yang berlebihan dalam cuaca
panas
4. Gunakan kipas angin yang berputar
diruangan pasien
5. Gunakan selimut pendingin

Klien 1:
1. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang
proses penyakit
2. Batasi jumlah pengunjung
3. Ajarkan keluarga untuk cuci tangan
sebelum dan setelah masuk ruangan klien
4. Berikan penjelasan manajemen
Klien 1: pembuangan sputum.
4. Resiko penularan infeksi Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
Tujuan: (Anbacim 2x1000mg
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selam 3x24 jam diharapkan tidak terjadi
penularan infeksi.
Kriteria Hasil:
Menunjukan hygine yang adekuat
Mampu mendeskripsikan penularan
penyakit Klien 2:
Menunjukan kemampuan untuk mencegah Aktifitas Keperawatan:
timbulnya infeksi 1. Kaji irama, frekuensi, kedalaman
Menunjukan perilaku hidup sehat pernafasan, batuk tidak efektif dan mukus
kental
2. Auskultasi bagian dada adanya suara nafas
Klien 2: tambahan
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas 3. Catat jenis dan jumlah sekret yang
Tujuan: dikeluarkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 4. Berikan minum air hangat ±2500 ml/hari
selam 3x24 jam diharapkan tidak terjadi 5. Ajarkan klien batuk efektif dan latihan
sumbatan pada jalan nafas dan jalan nafas nafas dalam
kembali efektif. 6. Lakukan vibrasi dada
Kriteria Hasil:
Klien bisa melakukan batuk efektif Penyuluhan:
mengeluarkan secret secara efektif 1. Informasikan kepada klien untuk selalu
mempunyai jalan nafas paten minum obat jangan sampai terputus
tidak terdengar suara nafas tambahan 2. Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk
ronchi memilih orang terpercaya yang dijadikan
irama pernafasan regular PMO (Pengawas Minum Obat)
RR dalam rentan normal (16-20x/menit) 3. Ajarkan klien tekhnik batuk yang benar

Aktivitas Kolaboratif:
1. Kolaborasi dalam pemberian OAT
(Rifampisin 1x450mg, PZA 1x1000mg,
Isoniazid 1x100mg, Etambutol 1x400mg)

Aktivitas lain:
1. Atur posisi klien dalam posisi semi fowler

Klien 2:
Aktivitas keperawatan
Pengkajian
1. Pantau aktivitas kejang
2. Pantau hidrasi( turgor kulit, kelembapan
membrane mukosa)
3. Pantau tekanan darah denyut nadi dan
Klien 2: pernafasa
2. Hipertermi 4. Kaji ketepatan jenis pakaian yang
Tujuan: digunakan, sesuai dengan suhu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan lingkungan
selam 3x24 jam diharapkan suhu klien
kembali normal. Penyuluhan untuk pasien dan kluarga
Kriteria Hasil: 1. Ajarkan klien/ kluarga dalam mengukur
Suhu tubuh dalam batas normal (36,5- suhu tubuh untuk mencegah dan
37,5C) mengenali secara dini hipertermi
Akral tearba hangat (sengatan panas, keletihan akibat panas)
Nadi dalam batas normal (60-100x/menit) 2. Regulasi suhu(NIC): Ajarkan indikasi
RR dalam batas normal (16-20x/ menit). keletihan akibat panas dan tindakan
kedaruratan yang diperlukan jika perlu

Aktivitas kolaboratif
1. Regulasi suhu (NIC): Berikan obat
antipiretik jika perlu, gunakan matras
dingin dan mandi air hangat untuk
mengetasi gangguan suhu tubuh

Aktivitas lain
1. Lepaskan pakaian yang berlebihan dan
tutupi pklien dengan selimut saja
2. Gunakan waslap dingin di aksila, kening
dan lipat paha
3. Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2
liter/ hari dengan tambahan cairan selama
aktivitas yang berlebihan dalam cuaca
panas
4. Gunakan kipas angin yang berputar
diruangan pasien
5. Gunakan selimut pendingin

Klien 2:
5. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang
proses penyakit
6. Batasi jumlah pengunjung
7. Ajarkan keluarga untuk cuci tangan
sebelum dan setelah masuk ruangan klien
8. Berikan penjelasan manajemen
pembuangan sputum.
9. Kolaborasi dalam pemberian terapi
Klien 2: antibiotik (Anbacim 2x1000mg)
3. Resiko penularan infeksi
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selam 3x24 jam diharapkan tidak terjadi
penularan infeksi.
Kriteria Hasil:
Menunjukan hygine yang adekuat
Mampu mendeskripsikan penularan
penyakit
Menunjukan kemampuan untuk mencegah
timbulnya infeksi
Menunjukan perilaku hidup sehat

6. Implementasi
Tabel 4.9 Implementasi di RSUD Blambangan di RPD 1
No DX Tanggal/ waktu Pelaksanaan Tindakan
1 21 Juni 2016 Hari ke 1 1. Memberikan HE pada pasien dan
21.05 wib Klien 1 kluarganya tentang tindakan yang akan
dilakukan
Respon : Klien dan keluarganya mengerti
dan menyetujui tentang
tindakan yang akan dilakukan

21.15 wib 2. Mengobservasi TTV


Respon : TD: 82/60 mmhg S: 38 C
N: 92x/ menit RR: 28x/ menit

3. Memposisikan pasien untuk


21.30 wib memaksimalkan ventilasi dengan posisi
semi fowler
Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler

4. Memberikan O2 2 liter permenit


22.15 wib Respon : Pasien merasa nyaman dengan
pemberian oksigen yang
dilakukan

5. Mengeluarkan secret dengan batuk efektif


Respon : Klien melakukan anjuran
22.45 wib perawat dan secret keluar
sedikit

6. Melaksanakan advis dokter pemberian


injeksi ondan-ranitidin
23.40 wib Respon : Obat masuk melalui IV dan
tidak ditemukan adanya tanda-
tanda alergi
7. Mengukur pernafasan , suara nafas,
adanya suara nafas tambahan
05.00 wib Respon : Pernafasan 28x/ menit,terdapat
suara nafas tambahan ronchi

8. Memberikan terapi nebulizer ventolin 1


ampul
Respon : Klien lebih merasa nyaman
06.00 wib setelah dilakukan terapi
nebulizer

1. Mengobservasi TTV
Respon : TD: 100/60 mmhg S: 38 C
N: 92x/ menit RR:
11.35 wib 28x/menit
2
2. Mengkaji status nutrisi klien
Respon : Turgor kulit kembali >2 detik

11.50 wib 3. Memberikan diit pada pasien dengan porsi


kecil tapi sering
Respon : Pasien menghabiskan diit yang
12.00 wib disediakan RS

4. Berkolaborasi dengan dokter untuk


pemberian multivitamin
Respon : Nafsu makan pasien bertambah
setelah mengkonsumsi curcuma
13.00 wib
1. Menganjurkan pasien untuk memakai baju
tipis
Respon : Klien mau memakai baju tipis
sesuai dengan anjuran perawat
14.00 wib
3 2. Memberikan kompres hangat pada lipat
axila/ketiak
Respon : Klien melakukan anjuran
perawat dan merasa nyaman
13.15 wib dengan kompresan tersebut

3. Berkolaborasi dengan dokter dalam


pemberian antipiretik
Respon : Injeksi antarain masuk secara
IV dan tidak ditemukan adanya
tanda-tanda alergi
14.00 wib 1. Menjelaskan kepada klien dan kluarga
tentang proses penularan penyakitnya
Respon : Klien dan kluarga
memperhatikan penjelasan yang
diberikan
15.00 wib
4 2. Menganjurkan kepada klien untuk
menutup mulutnya ketika batuk
Respon: Klien mengerti dan bersedia
melakukan dengan yang
dianjurkan perawat
16.00 wib
3. Mengajarkan pada kluarga klien tentang
cara cuci tangan yang benar sebelum dan
setelah masuk ruangan klien
Respon : Kluarga tampak memperhatikan
dan mengikuti gerakan cuci
tangan
17.30 wib
4. Menganjurkan klien dan kluarga memakai
masker saat berinteraksi
Respon : Klien dan kluarga mengerti

5. Menganjurkan kepada klien untuk


membuang secret dalam wadah yang
18.30 wib tertutup
Respon :Keluarga klien menyediakan
wadah tertutup untuk untuk
tempat pembuangan secret
1. Mengatur posisi klien dalam posisi
20.00 wib semifowler
Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler

2. Mengajarkan batuk efektif


Respon : Klien mampu mengikuti batuk
22 Juni 2016 efektif dan mengeluarkan secret
14.00 wib yang kental berwarna kuning
1 Hari ke 2 kehijauan
Klien 1
3. Melakukan fisioterapi dada dengan tehnik
15.05 wib clapping dan vibrasi dada
Respon : Klien tampak nyaman setelah
dilakukan visioterapi dada

4. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


OAT Rifampisin 450 mg
15.10 wib Respon : Klien meminum obat yang
diberikan perawat dengan
pengawasan kluarga

5. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


obat oral ambroxol
15.30 wib Respon : Klien meminum 1 tablet dengan
pengawasan perawat dan
kluarga

1. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


diit TKTP
16.00 wib Respon : Klien hanya menghabiskan 1/3
sendok makan nasi

2. Menganjurkan klien untuk memakan


dalam kondisi hangat
Respon : Klien mengerti dan menuruti
16.10 wib anjuran perawat
2 3. Mengobservasi adanya mual muntah
Respon : Klien tampak mual ketika
makan
16.15 wib 1. Menganjurkan keluaraga untuk
mengompres klien dengan air hangat
Respon : Kluarga memberikan kompres
hangta pada dahi dan ketiak
klien
18.00 wib
2. Menagajarkan klien untuk banyak minum
air putih
Respon : Klien mengerti dan akan
19.05 wib menuruti anjuran dari perawat

3 3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


injeksi antrain
Respon: Obat masuk dan tidak terdapat
tanda-tanda alergi
19.40 wib
4. Mengobservasi TTV
Respon : TD:100/60 mmhg RR:
28x/menit
N: 91x/menit S: 38C

21.00 wib 1. Menjelaskan kepada klien dan kluarga


tentang proses penularan penyakitnya
Respon : Klien dan kluarga
memperhatikan penjelasan yang
diberikan
22.10 wib
2. Menganjurkan kepada klien untuk
menutup mulutnya ketika batuk
Respon: Klien mengerti dan bersedia
melakukan dengan yang
22.30 dianjurkan perawat

3. Mengajarkan pada kluarga klien tentang


4
cara cuci tangan yang benar sebelum dan
setelah masuk ruangan klien
Respon : Kluarga tampak memperhatikan
dan mengikuti gerakan cuci
24.00 wib tangan

4. Menganjurkan klien dan kluarga memakai


masker saat berinteraksi
Respon : Klien dan kluarga mengerti

04.00 wib 5. Menganjurkan kepada klien untuk


membuang secret dalam wadah yang
tertutup
Respon :Keluarga klien menyediakan
wadah tertutup untuk untuk
tempat pembuangan secret

1. Mengatur posisi klien dalam posisi


07.00 wib
semifowler
Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler
09.00 wib 2. Mengajarkan batuk efektif
Respon : Klien mampu mengikuti batuk
efektif dan mengeluarkan secret
yang kental berwarna kuning
kehijauan

3. Melakukan fisioterapi dada dengan tehnik


23 Juni 2016 clapping dan vibrasi dada
07.00 wib Respon : Klien tampak nyaman setelah
dilakukan visioterapi dada
1
Hari ke 3
Klien 1 4. Melakukan kolaborasi dalam pemberian
08.00 wib
OAT Rifampisin 450 mg
Respon : Klien meminum obat yang
diberikan perawat dengan
pengawasan kluarga
5. Melakukan kolaborasi dalam pemberian
obat oral ambroxol
Respon : Klien meminum 1 tablet dengan
09.00 wib pengawasan perawat dan
kluarga

1. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


diit TKTP
09.30 wib Respon : Klien hanya menghabiskan 1/3
sendok makan nasi

2. Menganjurkan klien untuk memakan


dalam kondisi hangat
10.00 wib Respon : Klien mengerti dan menuruti
anjuran perawat

3. Mengobservasi adanya mual muntah


Respon : Klien tampak mual ketika
makan

11.00 wib 4. Berkolaborasi dalam pemberian obat anti


mual
Respon : Injeksi ondan VIA IV dan tidak
2 ditemuka adanya tanda-tanda
alergi
11.40 wib
1. Menganjurkan kluaraga untuk
mengompres klien dengan air hangat
Respon : Kluarga memberikan kompres
hangta pada dahi dan ketiak
11.45 wib klien

2. Menagajarkan klien untuk banyak minum


air putih
Respon : Klien mengerti dan akan
12.40 wib
menuruti anjuran dari perawat

3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


injeksi antrain
Respon : Obat masuk dan tidak terdapat
tanda-tanda alergi
13.00 wib
4. Mengobservasi TTV
Respon : TD: 100/60 mmhg RR:
28x/menit
3 N: 91x/menit S: 38C

13.30 wib 1. Menjelaskan kepada klien dan kluarga


tentang proses penularan penyakitnya
Respon : Klien dan kluarga
memperhatikan penjelasan yang
diberikan

2. Menganjurkan kepada klien untuk


13.35 wib menutup mulutnya ketika batuk
Respon: Klien mengerti dan bersedia
melakukan dengan yang
dianjurkan perawat
13.50 wib
3. Mengajarkan pada kluarga klien tentang
cara cuci tangan yang benar sebelum dan
setelah masuk ruangan klien
Respon : Kluarga tampak memperhatikan
14.30 wib dan mengikuti gerakan cuci
tangan

4. Menganjurkan klien dan kluarga memakai


masker saat berinteraksi
4
Respon : Klien dan kluarga mengerti
15.00 wib
5. Menganjurkan kepada klien untuk
membuang secret dalam wadah yang
tertutup
Respon :Keluarga klien menyediakan
wadah tertutup untuk untuk
tempat pembuangan secret
17.00 wib
1. Mengatur posisi klien dalam posisi
semifowler
Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler

2. Mengajarkan batuk efektif


18.30 wib Respon : Klien mampu mengikuti batuk
efektif dan mengeluarkan secret
yang kental berwarna kuning
kehijauan
19. 00 wib
3. Observasi adanya suara nafas tambahan
Respon : Terdengar suara nafas
tambahan ronchi

4. Melakukan fisioterapi dada dengan tehnik


clapping dan vibrasi dada
Respon : Klien tampak nyaman setelah
24 Juni 2016 dilakukan visioterapi dada
14.00 wib
5. Melakukan kolaborasi dalam pemberian
obat oral ambroxol
Respon : Klien meminum 1 tablet dengan
1 pengawasan perawat dan
14.30 wib
Hari ke 4 kluarga
Klien 1

1. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


14.45 wib diit
Respon : Klien hanya menghabiskan
sedikit dari diit yang disediakan
RS
15.00 wib 2. Menganjurkan klien untuk memakan
dalam kondisi hangat
Respon : Klien mengerti dan menuruti
anjuran perawat
15.45 wib 3. Mengobservasi adanya mual muntah
Respon : Klien tampak mual ketika
makan
4. Berkolaborasi dalam pemberian obat anti
mual
Respon : Injeksi ondan VIA IV dan tidak
ditemuka adanya tanda-tanda
alergi
16.00 wib 1. Menganjurkan kluaraga untuk
mengompres klien dengan air hangat
Respon : Kluarga memberikan kompres
hangta pada dahi dan ketiak
klien
2
16.15 wib 2. Menagajarkan klien untuk banyak minum
air putih
Respon : Klien mengerti dan akan
menuruti anjuran dari perawat

17.00 wib 3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


injeksi antrain
Respon : Obat masuk dan tidak terdapat
18.30 wib tanda-tanda alergi

4. Mengobservasi TTV
Respon : TD: 100/60 mmhg RR:
28x/menit
N: 91x/menit S: 38C

19.00 wib 1. Menjelaskan kepada klien dan kluarga


tentang proses penularan penyakitnya
Respon : Klien dan kluarga
memperhatikan penjelasan yang
diberikan
3
19.30 wib 2. Menganjurkan kepada klien untuk
menutup mulutnya ketika batuk
Respon: Klien mengerti dan bersedia
melakukan dengan yang
dianjurkan perawat

3. Mengajarkan pada kluarga klien tentang


20.30 wib
cara cuci tangan yang benar sebelum dan
setelah masuk ruangan klien
Respon : Kluarga tampak memperhatikan
dan mengikuti gerakan cuci
tangan
21.00 wib
4. Menganjurkan klien dan kluarga memakai
masker saat berinteraksi
Respon : Klien dan kluarga mengerti
22.00 wib 5. Menganjurkan kepada klien untuk
membuang secret dalam wadah yang
tertutup
Respon :Keluarga klien menyediakan
wadah tertutup untuk untuk tempat
pembuangan secret
4
23.30 wib
1. Mengatur posisi klien dalam posisi
semifowler
Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler

2. Mengobservasi TTV
04.00 wib Respon : TD: 190/60 mmhg RR:
30x/menit
N: 100x/menit S: 38C

3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


obat oral ambroxol
Respon : Klien meminum 1 tablet dengan
pengawasan perawat dan
kluarga
06.00 wib
4. Mengkaji irama dan bunyi nafas tambahan
Respon : Irama pernafasan irregular
terdapat bunyi nafas tambahan
ronchi
09.00 wib
5. Menganjurkan kepada klien untuk
menutup mulutnya ketika batuk
Respon: Klien mengerti dan bersedia
26 Juni 2016 melakukan dengan yang
22.25 wib dianjurkan perawat

6. Mengajarkan tehnik nafas dalam dan


batuk efektif
22 28 wib Respon : Klien tampak mengikuti nafas
dalam dan batuk efektif yang
diajarkan
1 Hari ke 1
Klien 2 1. Menganjurkan pasien untuk memakai baju
22.30 wib tipis
Respon : Klien mau memakai baju tipis
sesuai dengan anjuran perawat

2. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


obat injeksi sulvinex 3mg via iv
Respon : Obat masuk dan tidak
22.40 wib ditemukan adanya tanda-tanda
alergi

3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


infus paracetamol
Respon : Cairan paracetamol masuk dan
22.45 wib tidak ditemukan adanya tanda-
tanda alergi

4. Menganjurkan klien untuk minum air air


hangat yang cukup
Respon : Klien mengerti dan akan
munuruti sesuai anjuran
23.05 wib
perawat

1. Mengajarkan pada kluarga klien tentang


cara cuci tangan yang benar sebelum dan
setelah masuk ruangan klien
23.15 wib Respon : Kluarga tampak memperhatikan
dan mengikuti gerakan cuci
tangan

23.30 wib 1. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


injeksi sulvinex 3mg per iv, anbacim
2 1000mg/ iv
Respon : Obat masuk dan tidak terdapat
tanda-tanda alergi

23.45 wib 2. Mengatur posisi klien dalam posisi


semifowler
Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler

1. Mengobservasi TTV
Respon : TD: 190/60 mmhg RR: 29
24.00 wib x/menit
N: 100x/menit S: 37,9 C

2. Mengajarkan pada kluarga klien tentang


cara cuci tangan yang benar sebelum dan
setelah masuk ruangan klien
24.05 wib Respon : Kluarga tampak memperhatikan
dan mengikuti gerakan cuci
tangan

3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


injeksi sulvinex 3 mg via iv
Respon : Obat masuk dan tidak ada
tanda-tanda alergi
3
27 Juni 2016 4. Melakukan fisoterapi dada dengan tehnik
08.00 wib clapping dan vibrasi dada
Respon : Klien tampak nyaman setelah
dilakukan fisioterapi dada

5. Mengajarkan tehnik batuk efektif


08.15 wib Respon : Klien tampak mengikuti batuk
efektif yang diajarkan dan
1
mengeluarka secret yang kental
Hari ke 2 berwarna kuning kehijauan
Klien 2
11.40 wib 1. Menganjurkan kepada klien untuk
membuang secret dalam wadah yang
tertutup
Respon :Keluarga klien menyediakan
wadah tertutup untuk untuk
tempat pembuangan secret
11.50 wib
2. Melakukan kolaborasi dalam pemberian
2 obat oral ambroxol 30 mg
Respon : Klien meminum 1 tablet dengan
pengawasan dari kluarga dan
perawat

12.00 wib 3. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


Injeksi anbacim 1000 mg iv
Respon : Obat masuk dan tidak ada
tanda-tanda alergi

12.05 wib 4. Menganjurkan klien dan kluarga memakai


masker saat berinteraksi
Respon : Klien dan kluarga mengerti

5. Menganjurkan klien untuk menutup


mulutnya menggunakan tissue saat batuk
15.00 wib
Respon : Klien mengerti dan mulai
menutup saat batuk
menggunakan tissue

1. Mengatur posisi klien dalam posisi


semifowler
16.00 wib Respon : Pasien nyaman dengan posisi
semi fowler

2. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


Injeksi sulvinex 3 mg dan anbacim 1000
mg iv
Respon : Obat masuk dan tidak ada
16.30 wib tanda-tanda alergi
3
3. Mengkajaji adanya suara nafas tambahan
Respon : Terdengar suara nafas
tambahan ronchi dan tidak
terdengar suara nafas tambahan
wheezing
16.50 wib
4. Memberikan motivasi kepada klien untuk
selalu minum obat dan jangan sampai
terputus
Respon : Klien mengerti dan
17.00 wib memperhatikan penjelasan dari
perawat
1. Menagnjurkan klien untuk minum air
17.05 wib hangat yang cukup
Respon : Klien mengatakan setiap
minum klien selalu
menggunakan air hangat

2. Menjelaskan kepada klien dan kluarga


28 Juni 2016
tentang proses penularan penyakitnya
18.00 wib
Respon : Klien dan kluarga
memperhatikan penjelasan yang
diberikan

19.00 wib 3. Menganjurkan pada kluarga untuk


bergantian menjenguk klien
Respon : Kluarga klien mengerti

1 4. Menganjurkan pada klien untuk


Hari ke 3 membuang secret dalam wadah yang
20.00 wib Klien 2 tertutup
Respon : Kluarga klien menyiapkan
timba kecil yang tertutup untuk
mebuang secret klien

5. Melakukan fisioterapi dada


20.30 wib Respon : Klien tampak nyaman setelah
dilakukan fisioterapi dada

6. Melakukan kolaborasi dalam pemberian


injeksi sulvinex 3 mg
Respon : Obat masuk dan tidak terdapat
tanda-tanda alergi

21.00 wib 7. Mengkaji irama pernafaasan


Respon : Irrama pernafasan irregular

8. Mengobservasi TTV
Respon : TD: 100/60 mmhg RR: 30
x/menit
N: 100x/menit S: 38 C
21.15 wib
1. Melakukan kolaborasi pemberian OAT
2 rifampisin 450 mg, isoniazid 400 mg
Respon : Klien meminum obat yang
diberikan dengan perawat dan
kluarga
21.40 wib
2. Memberikan penjelasan pada klien tentang
dampak dari OAT
Respon : Klien mengerti dan
21.50 wib memperhatikan penjelasan yang
diberikan
3. Mengajarkan kluarga untuk mengukur
suhu tubuh
Respon : Kluarga tampak memahami
dengan yang diajarkan
22.00 wib

22.30 wib

22.40 wib

23.00 wib

23.20 wib

24.10 wib

04.20 wib

7. Evaluasi
Tabel 4.10 Evaluasi di RSUD Blambangan di RPD 1
Evaluasi Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4
Klien 1 Subyektif: Klien Subyektif: Klien Subyektif: Klien Subyektif:
DX 1 mengatakan mengatakan masih mengatakan sudah Klien
masih belum belum bisa bisa melakukan mengatakan
bisa melakukan melakukan batuk tehnik batuk efektif sudah bisa
batuk efektif efektif Obyektif: melakukan cara
banyak Obyektif: 1. Masih batuk efektif
Obyektif: 1. Klien belum Terdengar saat reflek akan
1. Klien belum mampu suara nafas batuk
bisa melakukan tambahan Obyektif:
melakukan tehnik batuk ronchi 1. suara nafas
tehnik batuk efektif 2. Jalan nafas tambahan
efektif, 2. Terdengar paten, RR 24x/ ronchi
2. Terdengar masih ada suara menit sudah mulai
suara nafas nafas tambahan 3. Secret kluar hilang
tambahan ronchi banyak 2. Jalan nafas
ronchi 3. Jalan nafas 4. Klien bisa paten,RR
3. Jalan nafas masih belum melakukan 20x/ menit
belum paten, paten, RR 25x/ batuk efektif Secret kluar
RR menit dan latian dengan
28x/menit 4. Secret masih nafas dalam lancar
4. Secret hanya kluar sedikit, Asesment: Ketidak 3. Klien bisa
kluar sedikit berwarna efektifan melakukan
5. Klien belum kuning bersihan jalan batuk
bisa batuk kehijauan nafas teratasi efektif dan
efektif dan Asesment: Ketidak sebagian latian nafas
latian nafas efektifan Planing: dalam
dalam bersihan jalan 1. Auskultasi Asesment:
Asesment: nafas teratasi bagian dada Ketidak
Ketidak sebagian adanya suara efektifan
efektifan Planing: nafas tambahan bersihan
bersihan jalan 1. Auskultasi 2. Catat jenis dan jalan nafas
nafas belum bagian dada jumlah sekret teratasi
teratasi adanya suara yang Planing: Klien
Planing: nafas tambahan dikeluarkan diperbolehka
1. Kaji 2. Berikan minum 3. Berikan minum n untuk
irama, air hangat air hangat pulang,
frekuensi, ±2500 ml/hari ±2500 ml/hari intervensi
kedalaman 3. Ajarkan klien 4. Ajarkan klien dihentikan
pernafasan, batuk efektif batuk efektif
batuk tidak dan latihan dan latihan
efektif dan nafas dalam nafas dalam
mukus kental
2. Auskultasi
bagian dada
adanya suara
nafas
tambahan
3. Catat jenis
dan jumlah
sekret yang
dikeluarkan
4. Berikan
minum air
hangat ±2500
ml/hari
5. Ajarkan klien
batuk efektif
dan latihan
nafas dalam
6. Lakukan
vibrasi dada
Subyektif: Klien
tidak nafsu
makan Subyektif: Klien Subyektif: Klien Subyektif:
Obyektif: mengatakan mengatakan Klien
1. Klien tidak masih tidak nafsu sudah ada sedikit mengatakan
nafsu makan makan nafsu makan sudah mulai
Klien 1
2. Klien hanya Obyektif: Obyektif: ada nafsu
DX 2
menghabiska 1. Klien tidak 1. Klien makan
n sedikit diit menunjukan menghabiskan Obyektif:
dari RS peningkatan setengah porsi 1. Klien
3. Menimbang nafsu makan dari diit yang mengataka
BB klien, 2. Klien disediakan n sudah
BB=57 kg menghabiskan 3.Timbang ada nafsu
Asesment: stengah porsi BBklien BB= 58 makan
Nutrisi makan dari kg 2. Klien
inadekuat diit yang Asesment: Nutrisi menghabis
Planing: disediakan inadekuat teratasi kan stengah
1. Tentukan 3.Timbang BB sebagian porsi
motivasi klien BB= Planing: makan dari
pasien untuk 57,5 kg 1. Tentukan diit yang
mengubah Asesment: motivasi disediakan
kebiasaan Nutrisi pasien untuk 3. Timbang
makan. inadekuat mengubah BBklien
2. Pantau nilai teratasi kebiasaan BB= 60kg
laboratorium, sebagian makan. Asesment:
khususnya Planing: 2. Pantau Nutrisi
transferin, 1. Tentukan kebiasaan inadekuat
albumin, dan motivasi makan klien teratasi
elektrolit pasien untuk 3. Timbang BB sebagian
3. Mnajemen mengubah klien Planing: Klien
Nutrisi kebiasaan diperbolehka
(NIC): makan. n pulang,
Ketahui 2. Mnajemen intervensi
makanan Nutrisi dihentikan
kesukaan (NIC):
pasien, Ketahui
tentukan makanan
kemampuan kesukaan
pasien pasien,
untukmemen tentukan
uhi kemampuan
kebutuhan pasien
nutrisi, untukmemen
pantau uhi
kandungan kebutuhan
nutrisi, dan nutrisi,
kalori pada pantau
catatan kandungan
nutrisi, nutrisi, dan
Timbang kalori pada
pasien pada catatan
interval yang nutrisi,
tepat. Timbang
pasien pada
interval yang
Subyektif: Klien tepat.
mengatakan
badanya masih Subyektif: Klien
terasa panas mengatakan
dan terus badanya masih Subyektif: Klien Subyektif:
berkeringat terasa panas mengatakan Klien
Obyektif: Obyektif: panas yang mengatakan
1. Klien 1. Klien dirasakan sudah sudah tidak
tampak tampak tidak sedikit berkurang demam
tidak kejang Obyektif: Obyektif:
kejang 2. Mukosa 1. Mukosa bibir 1. Suhu tubuh
Klien 1 2. Mukosa bibir kering lembab 36,8 C
DX 3 bibir 3. Nadi 96x/ 2. Nadi 99x/ 2. Nadi 100X/
kering menit, RR menit, RR menit
3. Nadi 90x/ 26x/ menit,S: 24x/ menit,S: RR 20 x/
menit, RR 37,5 C,akral 37,5 C,akral menit,S:
28x/ teraba panas teraba panas 36,5C,akral
menit,S: 4. Klien 3. Klien sudah teraba
38 C,akral sudah memakai baju hangat
teraba memakai baju tipis. Asesment:
panas tipis Asesment: Masalah Masalah
4. Klien Asesment: teratasi sebagian teratasi
belum Masalah Planing: hipertermi
memakai hipertermi 1. Pantau Planing:
baju tipis teratasi tekanan darah 1. Klien
Asesment: sebagian denyut nadi diperbolehk
Masalah Planing: dan pernafasa an untuk
hipertermi 1. Pantau 2. Pantau pulang
belum teratasi hidrasi( turgo tekanan darah intervensi
Planing: r kulit, denyut nadi di hentikan
1. Pantau kelembapan dan
aktivitas membrane pernafasan
kejang mukosa)
2. Pantau 2. Pantau
hidrasi( tur tekanan darah
gor kulit, denyut nadi
kelembapa dan pernafasa
n 3. Kaji
membrane ketepatan
mukosa) jenis pakaian
3. Pantau yang
tekanan digunakan,
darah sesuai dengan
denyut nadi suhu
dan lingkungan
pernafasa
4. Kaji
ketepatan
jenis
pakaian
yang
digunakan,
sesuai
dengan
suhu
lingkungan

Subyek:Klien
mengatakan
masih batuk
sesak dan sesak
Subyek: Klien
scara terus
mengatakan masih
menerus dan
batuk sesak dan
mengeluarkan
sesak scara terus Subyek: Klien Subyek: Klien
secret yang
menerus dan mengatakan masih mengatakan
kental
mengeluarkan batuk sesak dan batuk dan sesak
Obyektif:
secret yang kental sesak scara terus yang dirasakan
1. Klien tidak
Obyektif: menerus sudah sudah luyan
menutup
1. Klien menutup agak berkurang berkurang
mulutnya
mulutnya saat Obyektif: Obyektif:
saat batuk
batuk 1. Klien 1. Klien
2. Klien
2. Klien membuang membuang
membuang
membuang secret di secret di
sputum di
Klien 1 secret di plastic plastic yang plastic yang
wadah plastic
DX 4 yang dibiarkan dibiarkan tertutup
yang tidak
terbuka terbuka 2. Klien dan
tertutup
3. Klien dan 2. Klien dan kluarga
3. Klien dan
kluarga tidak kluarga tidak menggunaka
kluarga tidak
menggunakan menggunakan n masker
menggunaka
masker saat masker saat saat
n masker saat
berinteraksi berinteraksi berinteraksi
berinteraksi
Asesment: Resiko Asesment: Resiko Asesment:
Asesment:
penularan penularan Resiko
Resiko
infeksi teratasi infeksi teratasi penularan
penularan
sebagian sebagian infeksi
infeksi
Planing: Planing: teratasi
belum
1. Anjurkan 1. Anjurkan Planing:
teratasi
pada klien pada klien Pasien pulang
Planing:
untuk untuk intervensi
1. Jelaskan
membuang membuang dihentikan
pada kluarga
secret secret
dank lien
diwadah yang diwadah
tentang
tertutup yang tertutup
proses
2. Anjurkan 2. Anjurkan
penularan
klien dan klien dan
2. Batasi
kluarga untuk kluarga
jumlah
menggunakan untuk
pengunjung
masker saat menggunaka
3. Anjurkan
berinteraksi n masker saat
kluarga
untuk cuci berinteraksi
tangan
sebelim dan
setelah
keruangan
klien
4. Anjurkan
klien untuk
menutup
mulut ketika
batuk
5. Anjurkan
pada klien
untuk
membuang
secret di
wadah yang
tertutup
6. Anjurkan
klien dan
kluarga
untuk
memakai
masker
ketika
berinteraksi

Subyektif: Klien
mengatakan
masih batuk
dan sesak
secara terus
menerus dan
tidak bisa Subyektif: Klien
mengeluarkan mengatakan
secret secara masih batuk dan
banyak sesak sedikit Subyektif: Klien
Obyektif: berkurang bisa mengatakan
1. Klien mengeluarkan sudah bisa
mengatakan secret banyak melakukan batuk
belum bisa Obyektif: efektif
melakukan 1. Klien mampu Obyektif:
tehnik batuk melakukan 1. Terdengar
efektif batuk efektif suara nafas
2. Terdengar 2. Terdengar tambahan
suara nafas suara nafas ronchi
tambahan tambahan 2. Klien hanya
ronchi ronchi mengeluarkan
3. Klien hanya 3. Klien hanya secret sedikit
mengeluarka mengeluarkan yang kental
n secret secret sedikit barwarna
Klien 2
sedikit yang yang kental kuning
DX 1
kental barwarna kehijauan
barwarna kuning 3. Klien bisa
kuning kehijauan batuk efektif
kehijauan 4. Klien bisa dan latian
4. Klen belum batuk efektif nafas dalam
mau untuk dan latian 4. Secret keluar
minum air nafas dalam lumayan
hangat 5. Secret keluar banyak
5. Klien belum sedikit Asesment: Ketidak
bisa batuk Asesment: efektifan
efektif dan Ketidak bersihan jalan
latian nafas efektifan nafas teratasi
dalam bersihan jalan sebagian
nafas belu Planing:
Asesment: teratasi Klien
Ketidak Planing: diperbolehkan
efektifan 1. Auskultasi pulang ,
bersihan jalan bagian dada intervensi
nafas belu adanya suara dihentikan
teratasi nafas tambahan
Planing: 2. Catat jenis
1. Kaji irama, dan jumlah
frekuensi, sekret yang
kedalaman dikeluarkan
pernafasan, 3. Berikan
batuk tidak minum air
efektif dan hangat ±2500
mukus ml/hari
kental 4. Ajarkan klien
2. Auskultasi batuk efektif
bagian dada dan latihan
adanya nafas dalam
suara nafas 5. Lakukan
tambahan vibrasi dada
3. Catat jenis
dan jumlah
sekret yang
dikeluarkan
4. Berikan
minum air
hangat ±2500
ml/hari
5. Ajarkan klien
batuk efektif
dan latihan
nafas dalam
6. Lakukan
vibrasi dada

Subyek: Kien
mengatakan
badanya masih
terasa panas dan
terus berkeringat
Obyektif:
1. Klien tampak
tidak kejang
2. Mukosa bibir Subyek: Klien
kering mengatakan masih
3. Nadi 100x/ merasakan badanya
menit, RR panas
30x/ menit,S: Obyektif:
1. Klien tampak Subyek: Klien
38 C,akral
tidak kejang mengatakan
teraba panas
2. Mukosa bibir sudah tidak
4. Klien belum
kering merasakan panas
memakai
3. Nadi 100x/ Obyektif:
baju tipis
Asesment: menit, RR 1. Klien tampak
Masalah 27x/ menit,S: tidak kejang
hipertermi 36,7 C,akral Mukosa bibir
belum teraasi teraba hangat Lembab
Planing: 4. Klien 2. Nadi 100x/
1. Pantau memakai baju menit, RR
aktivitas tipis 22x/ menit,S:
kejang Asesment: Masalah 36,7 C,akral
2. Pantau hipertermi teraba hangat
hidrasi( tur teratasi sebagian 3. Klien
gor kulit, Planing: memakai baju
kelembapa 1. Pantau tipis
n hidrasi( turgo Asesment:Masalah
Klien 2 membrane r kulit, hipertermi
DX 2 mukosa) kelembapan teratasi sebagian
3. Pantau membrane Planing: Klien
tekanan mukosa) diperbolehkan
darah 2. Pantau pulang ,
denyut nadi tekanan darah intervensi
dan denyut nadi dihentikan
pernafasa dan pernafasa
4. Kaji 3. Kaji
ketepatan ketepatan
jenis jenis pakaian
pakaian yang
yang digunakan,
digunakan, sesuai dengan
sesuai suhu
dengan lingkungan
suhu
lingkungan

Subyek:Klien
mengatakan
masih batuk
sesak dan sesak
scara terus
menerus dan
mengeluarkan
secret yang
kental
Obyektif: Subyek: Klien
1. Klien tidak mengatakan masih
menutup batuk sesak dan
mulutnya sesak scara terus
saat batuk menerus dan
2. Klien mengeluarkan
membuang secret yang kental Subyek:Klien
sputum di Obyektif: mengatakan
eadah plastic 1. Klien batuk sudah tidak
yang tidak menutup terus menerus
tertutup mulutnya saat 1. Obyektif:
3. Klien dan batuk Klien
kluarga 2. Klien menutup
tidak membuang mulutnya
menggunaka secret di saat batuk
n masker plastic yang 2. Klien
saat dibiarkan membuang
berinteraksi terbuka secret di
Asesment:Resiko 3. Klien dan plastic yang
penularan infeksi kluarga tidak tertutup
belum teratasi menggunakan 3. Klien dan
Planing: masker saat kluarga
1. Jelaskan berinteraksi menggunakan
pada Asesment: Resiko masker saat
kluarga penularan berinteraksi
dank lien infeksi teratasi Asesment: Resiko
tentang sebagian penularan
Klien 2 proses Planing: infeksi teratasi
DX 3 penularan 1. Jelaskan Planing:Klien
2. Anjurkan pada kluarga diperbolehkan
kluarga dank lien untuk pulang,
untuk cuci tentang intervensi
tangan proses dihentikan
sebelim dan penularan
setelah penyakitnya
keruangan 2. Anjurkan
klien pada klien
3. Anjurkan untuk
klien untuk membuang
menutup secret
mulut ketika diwadah
batuk yang
4. Anjurkan tertutup
pada klien 3. Anjurkan
untuk klien dan
membuang kluarga
secret di untuk
wadah yang menggunaka
tertutup n masker
5. Anjurkan saat
klien dan berinteraksi
kluarga
untuk
memakai
masker
ketika
berinteraksi

Anda mungkin juga menyukai