4.1 Hasil
RSUD Ciamis ialah salah satu Rumah Sakit milik Pemkab Ciamis
yang berupa RSU, diurus oleh Pemda Kabupaten dan tergolong kedalam
dan tanggal surat ijin 20/03/2012 dari kepala badan pelayanan erijinan
Jl. Rumah Sakit No. 76, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis.
RSUD Ciamis memiliki luas tanah 19.305 m2, luas bangunan 3.938
terdiri dari 6 tempat tidur, selain itu diruangan ini terdapat ruang
penyimpanan alat steril, ruang cuci tangan, spoel hook, gudang dan
60
4.2.2 Pengkajian
Tabel 4.1
Identitas Klien dan Penanggung Jawab
Nama Ny. P Ny . U
Umur 37 tahun 47 tahun
Jenis kelamin Perempuan Perempuan
Pendidikan SMP SD
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu rumah tangga
Agama Islam Islam
Hubungan dengan klian Anak Kandung Istri
Alamat Cilaga 02/05 Kab.Ciamis Lengkong 01/07 Kab.Ciamis
Ciamis Ciamis
Tabel 4.2
Riwayat Penyakit
61
di tangan kanan ,infus Ringel nebulizer combivet 3 liter +
Laktat 20 tts/mnt serta Nacl 2cc per 6 jam dan
pemberian oksigen 3 pemasangan IV line di tangan
liter/menit, lalu klien dirujuk kanan infus, Ringel Laktat 20
ke ruang penyakit dalam tts/mnt serta pemberian
Bougenville II oksigen 5 liter/menit, lalu
klien dirujuk ke ruang
penyakit dalam Bougenville II
Keluhan Utama Saat Saat dilakukan pengkajian Saat dilakukan pengkajian
Dikaji tanggal 19 Desember 2019 tanggan 23 Desember 2019
jam 09.00 WIB klien jam 08.40 WIB klien
mengatakan sesak nafas mengatakan sesak nafas
disertai batuk berdahak masih masih sering dirasakan, batuk
terasa. Sesak dirasakan berdahak disertai darah masih
dibagian dada seperti ditindih sering terjadi, sesak dirasakan
sesuatu beban berat, sesak dibagian dada seperti ditindih
bertambah ketika klien beban berat, sesak bertambah
melakukan aktivitas dan sesak ketika klien melakukan
berkurang ketika klien aktivitas dan sesak berkurang
beristirahat, sesak biasannya ketika klien duduk. Sesak
dirasakan pada malam hari dirasakan setiap saat terutama
dengan adanya batuk. Sesak pada malam hari
dirasakan setiap saat
Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan 2 tahun lalu Klien mengatakan 2 tahun
klien pernah dirawat selama 1 lalu pernah dirawat selama
bulan karena penyakit yang kurang lebih 1 minggu karena
sama di RSUD Ciamis penyakit yang sama di RSID
Ciamis
Riwayat penyakit keluarga Klien mengatakan dalam Klien mengatakan dalam
keluarganya tidak ada yang keluarganya tidak ada yang
pernah mempunyai riwayat pernah mempunyai riwayat
penyakit yang sama dengan penyakit yang sama dengan
klien, maupun mempunyai klien, maupunn mempunyai
riwayat penyakit keturunan riwayat penyakit keturunan
seperti DM, Hipertensi, serta seperti DM, Hipertensi, serta
penyakit menular seperti penyakit menular seperti
HIV/AIDS HIV/AIDS
Tabel 4.3
Perubahan Aktivitas Sehari-hari
62
Frekuensi 3x/hari 3x/hari 3x/hari 3x/hari
Jenis Nasi+lauk+sayur Nasi+lauk+sayur Sayur+lauk+sayur Bubur+lauk+syur
1
Porsi 1 porsi habis /2 porsi habis 1 porsi habis 1 porsi habis
Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan klien Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
berkurang
b. Minum 7-8 gelas/hari 7 gelas/hari 7-8 gelas/hari 8 gelas/hari
Freakuensi 1400-1600 cc 1400cc 1800cc/hari 1500 cc/hari
Jumlah Air putih Air putih Air putih Air putih
Jenis Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Keluhan
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari Klien belum BAB 2x/hari Klien belum BAB
Warna Khas feses Khas feses
Bau Khas feses Khas feses
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. BAK
Frekuensi 5-6x/hari 4x/hari 5-6x/hari 4x/hari
Jumlah 120cc/jam 180cc/jam 120cc/jam 180cc/jam
Warna Kuning Kuning Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada kekluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Istirahat Tidur
Siang 1 jam/hari 1-2 jam/hari Tidak tidur 4 jam/hari
Malam 7jam/hari 3 - 4 jam/hari 7 jam/hari 3 jam/hari
Keluhan Tidak ada keluhan Klien sulit untuk Tidak ada keluhan Klien sulit untuk
tidur karena tidur karena sesak
sesak dan batuk dan batuk
Personal Hygiene
a. Mandi 2x /hari Belum mandi 2x /hari Belum mandi
b. Gosok gigi 2x /hari Belum sikat gigi 1x /hari Belum sikat gigi
c. Keramas Setiap hari Belum keramas Setiap hari Belum keramas
d. Gunting 1 minggu 1x Belum gunting 1 minggu 1x Belum gunting
kuku kuku kuku
e. Ganti 2x /hari 1x /hari 2x /hari 1x /hari
pakaian
4) Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.4
Pemeriksaan Fisik
63
Kesadaran Compos Mentis, (E4 ,M6 ,V5) Compos Mentis, (E4 ,M6 ,V5)
TTV
Tekanan Darah 140/90 mmHg 130/80 mmHg
Suhu 36,2ºC 36,7ºc
Respirasi 24 x/menit 26x/menit
Nadi 84x/menit 78 x/menit
2. Pemeriksaan Klien 1 Klien 2
Fisik
a. Sistem Bentuk hidung simetris, terdapat Bentuk hidung simetris, terdapat
Pernafasan sekret,terdapat nyeri tekan,sedikit sekret, terdapat nyeri tekan,
kotor,tampak cuping hidung, hidung tampak kotor, tampak
perkusi dada hasilnnya cuping hidung, perkusi dada
resonance. Bentuk dada simetris, hasilnnya resonance. Bentuk dada
tidak ada retraksi dada, simetris, tidak ada retraksi dada,
pengembangan dada simetris, pengembangan dada simetris.
terdapat bunyi nafas ronchi, Terdapat bunyi nafas ronchi,
respirasi 24x /menit, terpasang respirasi 26x/menit, terpasang
oksigen 3 liter/menit oksigen 5 liter/menit
b. Sistem Pada saat dinpeksi konjungtiva Pada saat dinpeksi konjungtiva
Cardiovaskuler merah muda, bibir tidak sianosis, merah muda, bibir tidak sianosis,
dan tidak pucat. Pada saat dan tidak pucat. Pada saat
dipalplasi tidak ada nyeri tekan dipalplasi tidak ada nyeri tekan
dada, tidak ada peningkatan JVP, dada, tidak ada peningkatan JVP,
CRT <3 detik. Pada saat di CRT <3 detik. Pada saat di
perkusi hasilnya resonance. Pada perkusi hasilnya resonance. Pada
saat diauskultasi di ics 2 sternum saat diauskultasi di ics 2 sternum
kanan kiri dan ics 5 mid clavikula kanan kiri dan ics 5 mid clavikula
kiri irama regular dan terdapat kiri irama regular dan terdapat
bunyi nafas tambahan ronchi bunyi nafas tambahan ronchi
c. Sistem Bentuk bibir simetris, mukosa Bentuk bibir simetris, mukosa
Pencernaan lembab, gigi tampak kuning, kering, gigi tampak kuning, lidak
lidah klien bersih dan merah klien tampak kotor dan pucat,
muda, tidak terdapat lesi, reflek tidak terdapat lesi, reflek menelan
menelan baik, bentuk abdomen baik, bentuk abdomen datar, tidak
datar, tidak terdapat nyeri tekan, terdapat nyeri tekan, bising usus
bising usus 8x/menit 10x/menit
d. Sistem Urinaria Tidak ada gangguan reproduksi Tidak ada gangguan reproduksi
dan genitalia. klien mengatakan dan genitalia, klien mengatakan
belum BAB, ginjal tidak teraba, belum BAB, ginjal tidak teraba,
blas kosong, BAK lancar blas kosong, BAK lancar
e. Sistem Tidak terdapat pembesaran Tidak terdapat pembesaran
Endokrin kelenjar tyroid dan kelenjar getah kelenjar tyroid dan kelenjar getah
bening bening
f. Sistem (1) Test fungsi cerebral (1) Test fungsi cerebral
Persyarafan Kesadaran klien compos mentis Kesadaran klien compos mentis
GCS (glasgow coma scale): 15 GCS (glasgow coma scale): 15
(E : 4, V : 5, m : 6), mata (E : 4, V : 5, m : 6), mata
membuka dengan spontan, membuka dengan spontan,
motorik dapat bergerak sesuai motorik dapat bergerak sesuai
perintah, klien dapat menjawab perintah, klien dapat menjawab
semua pertanyaan. Orientasi klien semua pertanyaan. Orientasi
terhadap tempat, waktu dan orang klien terhadap tempat, waktu
cukup baik, terbukti klien dapat dan orang cukup baik, terbukti
64
menyebutkan keluarganya, klien dapat menyebutkan
tempat klien dirawat, dan keluarganya, tempat klien
mengingat kejadian lampau dan dirawat, dan mengingat
baru dialami kejadian lampau dan baru
dialami
(2) Test fungsi Nervus (2) Test fungsi Nervus
(Cranialis) (Cranialis)
(a) Nervus olvaktorius (NI) (a) Nervus olvaktorius (NI)
Penciuman klien masih Penciuman klien masih baik
baik terbukti klien bisa terbukti klien bisa
membedakan bau membedakan bau minyak
minyak kayu putih dan kayu putih dan kopi.
kopi.
65
(g) Nervus glassofaringeus (g) Nervus glassofaringeus
(NIX) (NIX)
Reflek menelan baik, Reflek menelan baik, terbukti
terbukti klien dapat klien dapat menelan
menelan makanannya. makanannya .
(h) Nervus vagus (NX) (h) Nervus vagus (NX)
Klien dapat menelan, Klien dapat menelan , uvula
uvula klien terlihat klien terlihat.
(i) Nervus asesorius (NXI) (i) Nervus asesorius (N XI)
Klien dapat Klien dapat menggerakan
menggerakan leher dan leher dan bahu kiri dan
bahu kiri dan kanan kanan.
(j) Nervus hipoglasus (j) Nervus hipoglasus (N XII)
(NXII) Lidah terihat dan bisa
Lidah terlihat dan bisa digerakan kesegala arah.
digerakan kesegala arah
g. Sistem Warna rambut hitam dan putih, Warna rambut hitam, warna kulit
integumen warna kulit putih, teraba akral kuning langsat. Teraba akral
hangat tidak terdapat hangat.Tidak terdapat oedem,
oedem,kuku tampak panjang. kuku tampak panjang.
h. System a. Ekstremitas Atas a. Ekstremitas Atas
Muskuloskeletal Bentuk simetris, bisa bergerak Bentuk simetris, bisa bergerak
ke segala arah, tidak terdapat ke segala arah, tidak terdapat
nyeri pada persendian dan nyeri pada persendian dan
tulang., Terpasang infus di tulang. Terpasang infus di
tangan kanan dengan cairan RL tangan kanan dengan cairan RL
20gtt/menit. 20gtt/menit.
b. Ekstremitas Bawah b. Ekstremitas Bawah
Bentuk kaki simetris, tidak Bentuk kaki simetris, tidak
terdapat nyeri pada persendian terdapat nyeri pada persendian
dan tulang. ROM kiri dan dan tulang. ROM kiri dan
kanan bebas bergerak kesegala kanan bebas bergerak kesegala
arah arah
i. System Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris,
Penglihatan konjungtiva berwarna merah konjungtiva berwarna merah
muda, sclera tampak berarna muda, sclera tampak berarna
putih kotor, reflek pupil terhadap putih, reflek pupil terhadap
cahaya (+) terjadi vasokontriks cahaya (+) terjadi vasokontriks
.
j. Wicara dan Klien dapat berbicara dengan Klien dapat berbicara dengan
THT baik, pendengarannya baik baik, pendengarannya cukup baik
ditunjukan dengan ketika ditanya ditunjukan dengan ketika ditanya
klien langsung menjawab dengan klien langsung menjawab dengan
cepat. Tidak ada masalah pada cepat. Tidak ada masalah pada
hidung dan tenggorokan hidung dan tenggorokan
5) Pemeriksaan Psikologi
Tabel 4.5
Pemeriksaan Psikologi
66
Observasi Klien 1 Klien 2
Data psikologis 1) Status Emosi 1) Status Emosi
Emosi klien tampak stabil, Emosi klien tampak
klien tenang. stabil, klien tenang.
2) Kecemasan 2) Kecemasan
Klien tidak tampak cemas. Klien tidak tampak
cemas.
3) Pola Koping
Klien terlihat menerima
3) Pola Koping
penyakit yang diderita, Klien terlihat menerima
klien semangat dalam penyakit yang diderita,
pengobatannya dengan klien semangat dalam
sering menanyakan pengobatannya dengan
kepada perawat sering menanyakan
4) Gaya Komunikasi kepada perawat
Klien kooperatif dan dapat 4) Gaya Komunikasi
berkomunikasi secara baik Klien kooperatif dan
Bahasa komunikasi yang dapat berkomunikasi
digunakan klien adalah secara baik Bahasa
bahasa sunda. komunikasi yang
digunakan klien adalah
5) Konsep Diri bahasa sunda.
a) Gambaran diri 5) Konsep Diri
Klien tampak a) Gambaran diri
menerima dirinya Klien tampak
yang sedang sakit. menerima dirinya
Klien menyukai yang sedang sakit.
seluruh bagian Klien menyukai
tubuhnya karena seluruh bagian
tubuhnya yang tubuhnya karena
menciptakan adalah tubuhnya yang
Tuhan Yang Maha menciptakan adalah
Esa, klien tidak malu Tuhan Yang Maha
dengan keadaannya Esa, klien tidak malu
sekarang. dengan keadaannya
b) Ideal diri sekarang.
Klien dan keluarga b) Ideal diri
berharap klien cepat Klien dan keluarga
sembuh agar dapat berharap klien
berkumpul kembali cepat sembuh agar
dengan keluarganya dapat berkumpul
dan dapat kembali dengan
beraktivitas seperti keluarganya dan
biasanya. dapat beraktivitas
c) Harga diri seperti biasanya.
c) Harga diri
Klien tampak
percaya diri Klien tampak
walaupun ia sedang percaya diri
sakit, klien tidak walaupun ia sedang
malu dengan sakit, klien tidak
67
penyakit yang malu dengan
dideritanya. penyakit yang
d) Peran dideritanya.
Klien adalah seorang d) Peran
nenek dan berprofesi Klien adalah
sebagai buruh cuci. seorang suami dan
e) Identitas diri berprofesi sebagai
Klien berjenis buruh .
kelamin perempuan e) Identitas diri
Klien berjenis
kelamin laki-laki
Tabel 4.6
Hasil Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan Laboratorium
Klien 1
68
NO TANGGAL JENIS HASIL NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN
1 17 / 12 / 2019 HEMATOLOGI
09.30 WIB HGB, Hemoglobin 14,4 P: 12 – 16, L: 14 – 18 g/dl
HCT, Hematokrit 42,2 P: 35 – 45, L: 40 – 50 %
WBC, Leukosit 8,7 5,0 – 7,0 10^3/uL
PLT, Trombosit 368 150 – 450
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 100 70 – 200 mg/dl
SGOT (ASAT) 64 10-31 U/L/37^0 C
SGPT (ALAT) 34 9-36 U/L/37^0 C
Klien 2
NO TANGGAL JENIS HASIL NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN
1 20 / 12 / 2019 HEMATOLOGI
11.30 WIB HGB, Hemoglobin 12,0 12-16 g/dl
HCT, Hematokrit 39,1 35 – 45 %
WBC, Leukosit 8,9 10-31 U/L/37^0 C
PLT, Trombosit 268 9-36 U/L/37^0 C
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 88 70 – 200 mg/dl
Ureum 12 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 0,82 0,7-1,3 mg/dl
Tabel 4.7
Hasil pemeriksaan Foto Rotgen Thorax
Klien 1
No Tanggal Hasil
1. 17 / 12 / 2019 Cor Tampak Besar, Sinuses dan Diaphragman normal.
13.30WIB Pulmo : hili normal, corakan Bronchovascular normal. Tampak bercak
lunak di paru sebelah kanan
Klien 2
No Tanggal Hasil
1. 28 / 12 / 2019 Cor Tampak Besar, Sinuses dan Diaphragman normal.
10.20 WIB Pulmo : hili normal, corakan Bronchovascular normal. Tampak bercak
lunak di kedua paru
Tabel 4.8
Hasil Pemeriksaan Genexpert
Klien 1
69
No Test Result
1. a. Mycobacterium Low
b. Rifampisin resistance NOT DETECTED
Klien 2
No Test Result
2. a. Mycobacterium Medium
b. Rifampisin resistance NOT DETECTED
7) Terapi
Tabel 4.9
Terapi Obat
Klien 1
Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian Waktu
Ringel Laktat (RL) 500ml 20 tpm IVFD
Methylpredisolone 125 mg IV 2x1/2(09.00 – 21.00)
Ceftriaxone 1 gr IV 2x1(09.00 – 21.00)
Ranitidine 50 mg IV 2x1(09.00 – 21.00)
Nebu Combivent 3liter + Nacl 2cc /8jam Inhalasi /8jam
Klien 2
Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian Waktu
Ringel Laktat (RL) 500ml 20 tpm IVFD
Methylpredisolone 125 mg IV 2x1/2(09.00 – 21.00)
Ceftriaxone 1 gr IV 2x1(09.00 – 21.00)
Ranitidine 50 mg IV 2x1(09.00 – 21.00)
Nebu Combivent 3liter + Nacl 2cc /8jam Inhalasi /8jam
Tabel 4.10
Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Klien 1
Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian Waktu
(Fase Intensif / awal) 7 hari/minggu untuk 56 Oral 5 hari perminggu
Isonoazis dosis (8 minggu) atau 5
Rifampisin hari perminggu untuk 40
Etambutol dosis (8minggu)
Klien 2
Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian Waktu
Fase Intensif / awal) 7 hari/minggu untuk 56 Oral 5 hari perminggu
Isonoazis dosis (8 minggu) atau 5
Rifampisin hari perminggu untuk 40
Etambutol dosis (8minggu)
70
Tabel 4.11
Analisa Data
71
Pembentukan sputum
berlebihan
Klien 2
Masuknya bateri Gangguan bersihan jalan
Ds : mycobacterium tuberkulosis nafas tidak efektif
- Klien mengatakan sesak
dan batuk berdahak
Do : Pertahanan primer tidak
- Klien tampak sesak adekuat
- Respirasi 26x /menit
72
Masuknya bateri Gangguan pola tidur
Ds : mycobacterium tuberkulosis
Klien mangatakan sering
terbangun karena batuk di malam
hari Pertahanan primer tidak
Do: adekuat
Pembentukan sputum
berlebihan
73
Tabel 4.12
Diagnosa Keperawatan
4.1.3 Intervensi
Tabel 4.13
Intervensi
74
- Terdapat nafas fowler ekspansi paru dan
tambahan ronchi menurunkan upaya
pernafasan. Mencegah
obstruksi atau aspirasi
c. Ajarkan klien c. Untuk membersihkan
batuk efektif jalan nafas dan
membantu mencegah
komplikasi pernafasan
d. Kolaborasi : d. Mencegah penyebaran
melanjutkan dan membantu dalam
pemberian obat menghambat
ceftriaxone 1g perkembangan bakteri
mycobacteriun
tuberculosa
2. Gangguan kekurangan Setelah dilakukan a. Ciptakan a. Memberikan
nutrisi berhubungan dengan tindakan keperawatan suasana ketenangan.
nafsu makan berkurang selama 3x24 jam nyaman.
nutrisi klien terpenuhi b. Kaji ulang pola b. Membantu intervensi
Ds : dengan criteria hasil :. diet pasien kebutuhan yang
a. nafsu makan kien yang disukai/ sepesifik,
- Klien mengatakan bertambah tidak disukai. meningkatkan intake
nafsu makan b. klien menghabiskan diet pasien.
berkurang. 1 porsi. c. Anjurkan c. Memaksimalkan
Do : makan sedikit intake nutrisi dan
-Porsi makan hanya dan sering menurunkan iritasi
habis 1/2 dari 1 porsi dengan gaster.
yang diberikan makanan
- TTV TKTP.
TD : 140/90 mmHg
N : 84x /menit
R : 24x/menit
S : 36,2 oC
3. Gangguan pola istirahat tidur Setelah dilakukan a. Atur posisi tidur a. Dengan diaturnya
berhubungan dengan sesak tindakan keperawatan klien senyaman posisi klien
dan batuk berdahak 3x24 jam klien dapat mungkin. senyaman mungkin.
istirahat tidur dengan b. Kolaborasi b. Pemberian obat sesak,
Ds : criteria hasil : dengan dokter klien dapat istirahat
- Klien mangatakan a. kebutuhan istirahat untuk pemberian tidur cukup dan sesak
sering terbangun tidur terpenuhi obat sesak berkurang.
karena batuk di b. pasien tidur malam dengan
malam hari 6-7 jam nebulizer.
Do:
75
penyakit dan cara tentang cara pengunjung. pasien.
perawatan perawatannya d. Batasi d. Menghindari
Do : c. klien tidak bertanya pengunjung. terjadinya penularan.
Klien bertanya kepada lagi kepada perawat e. Hindari e. Menghin dari
perawat tentang tentang penyakitnya pemakaian alat penularan.
penyakit dan cara makan bekas
perawatan TBC pasien.
f. Berikan f. Pasien mengerti
pendidikan tentang penyakit dan
kesehatan bahaya penularan
mengenai TB penyakitnya.
paru
Klien 2
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan a. Kaji fungsi a. Penurunan bunyi
efektif berhubungan dengan asuhan keperawatan 3 pernafasan nafas dapat
sekret mukus kental x 24 jam bersihan jalan menunjukan
nafas dapat teratasi, atelektasis ronchi,
Ds : dengan kriteria hasil : mengi menunjukan
- Klien mengatakan a. Mempertahankan akumulasi sekret atau
sesak dan batuk jalan nafas klien ketidakmampuan
berdahak b. Mengeluarkan untuk membersihkan
Do : sekret tanpa jalan nafas yang dapat
- Klien tampak sesak bantuan menimbulkan
- Respirasi 26x c. Klien mengatakan penggunaan otot
/menit sudah tidak sesak aksesori pernafasan
nafas atau sesak dan peningkatan kerja
- Terpasang oksigen berkurang pernafasan
5 liter/menit d. Suara nafas bersih b. Berikan klien b. Posisi membantu
- Terdapat nafas posisi semi memaksimalkan
tambahan ronchi fowler ekspansi paru dan
menurunkan upaya
pernafasan.
Mencegah obstruksi
atau aspirasi
c. Ajarkan klien c. Untuk membersihkan
batuk efektif jalan nafas dan
membantu mencegah
komplikasi
pernafasan
d. Kolaborasi : d. Mencegah
melanjutkan penyebaran dan
pemberian obat membantu dalam
ceftriaxone 1g menghambat
perkembangan bakteri
mycobacteriun
tuberculosa
2. Ganguan pola istirahat tidur Setelah dilakukan a. Atur posisi tidur a. Dengan diaturnya
berhubungan dengan sesak tindakan keperawatan klien senyaman posisi klien
dan batuk berdahak 3x24 jam klien dapat mungkin. senyaman mungkin.
istirahat tidur dengan b. Kolaborasi b. Pemberian obat sesak,
criteria hasil : dengan dokter klien dapat istirahat
a. kebutuhan istirahat untuk pemberian tidur cukup dan sesak
tidur terpenuhi obat sesak berkurang.
b. pasien tidur malam dengan
76
nebulizer
3. Kurangnnya pengetahuan Setelah diakukan a. Anjurkan pasien a. Menghindari terjadi
pengetahuan tentang tindakan selama 1x60 menutup mulut penularan lewat
penyakit dan cara perawatan menit kien mengetahui pada saat batuk. udara.
TB paru berhubungan keadaan penyakitnya b. Anjurkan pasien b. Menghin dari
dengan kurang informasi dengan criteria hasil : menutup mulut terjadinya penularan
Ds : a. klien mengerti pada saat bersin. penyakit.
Klien mengatakan tidak tentang penyakitnya c. Jaga jarak c. Mencegah kontak
mengetahui keadaan b. kien mengerti pasien dengan langsung dengan
penyakit dan cara tentang cara pengunjung. pasien.
perawatan perawatannya d. Batasi d. Menghindari
Do : c. klien tidak bertanya pengunjung. terjadinya penularan.
Klien bertanya kepada lagi kepada perawat e. Hindari e. Menghin dari
perawat tentang tentang penyakitnya. pemakaian alat penularan.
penyakit dan cara makan bekas
perawatan TBC pasien.
f. Berikan penkes f. Pasien mengerti
tentang penyakit dan
bahaya penularan
penyakitnya.
4.1.6 Implementasi
tabel 4.14
Implementasi
77
Pelaksanaan Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3
78
hkan klien Diberikan
untuk melalui IV
makan dan
sering
Hasil :
Klien dapat
menghabiskan
3
/4 makanan
12.05 7. memberikan
obat
ceftriaxone
1g
Hasil :
Ceftriaoxne
diberikan
melalui IV
79
gatal pada Hasil : melakukan ,
tenggorokan Diberikan dahak keluar
masih ada melalui IV sebagian
09.25 5. Mengajarka 09.30 5. Melanjutkan
WIB n batuk WIB pemberian obat
efektif pada ceftriaxone 1g
klien dan Hasil :
keluarga Obat diberikan
Hasil : melalui IV
Klien dapat
melakukan dan
dahak klien
sudah susah
keluar
11.45 6. memberikan
WIB obat
ceftriaxone
1g
Hasil :
Ceftriaoxne
diberikan
melalui IV
4.1.7 Evaluasi
Tabel 4.15
Evaluasi Sumatif
80
sudah tidak terdengar
terdengar A:
A: - Masalah
Masalah teratasi teratasi
P: sebagaian
- Intervensi P:
dihentikan - Lanjtukan
intervnesi
I:
- Kaji fungsi
pernafasan
- Pertahankan
posisi semi
fowler
- Latih batuk
efektif
- Melanjutkan
pemberian
ceftriaxone 1g
E:
- Sesak nafas dan
batuk berdahak
berkurang
Berdasarkan hasil yang didapat diagnosa yang muncul pada kedua klien dapat
dievaluasi dan digsnosa tersebut dapat teratasi pada klien 1 dan teratasi sebagian pada
klien 2. Kedua hasil evaluasi menunjukan hasil yang baik terhadap asuhan
4.2 PEMBAHASAN
81
Dalam pembahasan ini berisi ulasan pada setiap tahapan asuhan
keperawatan pada Ny. Y dan Tn. I klien Tuberculosa Paru dengan bersihan
jalan nafas tidak efektif di Ruang Bougenville 2 RSUD Ciamis. Penulis akan
dilapangan serta faktor yang faktor yang mendukung dan menghambat dalam
4.2.1 Pengkajian
2014). Pada kedua klien terdapat beberapa respon yang sama dan berbeda
dengan teori.
Klien 1 ny. Y mengalami batuk berdahak dan sesak nafas tetapi tidak
hambatan.
82
Berdasarkan hasil pengkajian, penulis menemukan permasalahan
keperawatan yang muncul pada teori tetapi tidak terdapat pada kedua
klien
pengkajian pada Ny. Y sesak nafas disertai batuk berdahak dan Tn. I
Diagnosa ini tidak muncul karena saat dilkukan pengkajian pada Ny. Y
hipertermia dengan hasil suhu pada Ny. Y 36.2 oC dan Tn. I 36.7 oC.
tidak ada penurunan berat badan secara signifikan sedangan tidak pada
klien 2 Tn. I.
83
e. Resiko infeksi. Diagnosa ini tidak muncul karena saat dilakukan
resiko infeksi.
tidak terdapat pada teori. Gangguan pola tidur, diagnosa ini muncul
karena pada saat dilakukan pengajian Ny. Y dan Tn. I sering terganggu
tidurnya oleh sesak nafas dan batuk yang dialami saat dimalam hari.
mengacu pada teori sesuai diagnosa yang muncul pada kedua kline.
mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif pada kedua klien dengan
84
metode pertama dengan menggunakan metode farmakologi dan non
4.2.5 Evaluasi
pada perencanaan, dimana tahap ini berguna untuk menilai kemajuan atau
sama yaitu teknik batuk efektif. Hasil observasi yang dilakukan selama 3
hari pada klien pertama dapat melakukan teknik batuk efektif dengan baik
dan dapat mengeluarkan sputum secara sepenuhnya pada hari kedua, dan
pada klien kedua dapat melakukan teknik batuk efektif dengan baik
walaupun pada hari ketiga klien kedua belum bisa mengeluarkan sputum
baik dan berkurang secara bertahap setiap harinya dan hanya dilakukan
85